Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Nursing Current : Jurnal Keperawatan

PENYEBAB MEDICATION ERROR PADA FASE ADMINISTRASI DI RUMAH SAKIT X [CAUSES OF MEDICATION ERROR IN THE ADMINISTRATION PHASE IN X HOSPITAL] Christi Adriana; Antonius Nugraha; Deborah Siregar; Elfrida Silalahi
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v8i1.2726

Abstract

Medication error is one of the problems that threaten patients' safety in hospital. Medication errors can occur in some phases, one of them in the administrative phase. Errors that occur when administering medication to patients will have a detrimental effect and endanger the patient whether it causes even minor injury or severe injury. The way to overcome this medication error is by knowing the factors causing medication error in the hospital. The purpose of this study was to analyze the factors causing medication errors in the administration phase in X Hospital. This study was a quantitative research. The design of the study was a cross sectional study. The total sample for this study was 40 nurses. Methods of data collection was taken by observations. Statistical analyses were conducted using chi square. The results showed that the age and education level were not significant with medication error in X Hospital. Length of work has p value = 0 so it is concluded that length of work has a relationship with medication error in X hospital. There is a correlation between length of work with medication error in X hospital. This study recommends to improve the standard of service in hospitals to preventing medication errors in hospital.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Medication error adalah suatu masalah yang sering muncul di rumah sakit yang mengancam keselamatan pasien di rumah sakit. Medication error bisa terjadi pada beberapa fase salah satunya pada fase administrasi yakni fase medication error yang terjadi pada saat pemberian obat kepada pasien dan akan membawa dampak yang buruk atau merugikan pasien baik itu menyebabkan cedera ringan sampai dengan cedera berat sekalipun. Salah satu cara untuk menangani medication error ini yakni dengan mengetahui faktor penyebab medication error di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menyebabkan terjadinya medication error pada fase administrasi di Rumah Sakit X. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 orang dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara usia dengan kejadian medication error (p-value 1), tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kejadian medication error (p value 0,4), terdapat hubungan antara masa bekerja dengan medication error di Rumah Sakit X (p value 0,02).  Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan standar pelayanan yang ada di rumah sakit untuk mengurangi terjadinya medication error
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI SATU RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT [KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND SUPPORT OF HUSBANDS IN GIVING EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN A PRIVATE HOSPITAL, WEST INDONESIA] Evi Valona; Lorenza Fransisca; Deborah Siregar; Fransiska Oppusunggu
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 8, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v8i2.3101

Abstract

Exclusive breastfeeding is defined as feeding infants only breast milk, be it directly from the breast up to the first six months, without any additional food and drinks; such as formula milk, honey, water, juice, and baby porridge. One of the important factors in giving exclusive breastfeeding to the baby is the husbands’ role. The husbands need to be educated since it affects the attitude and support given to a woman who breastfeeds exclusively. This study aims to identify the relationship between husbands’ characteristics, knowledge, attitude, and support toward exclusive breastfeeding in a private hospital, West Indonesia. This study employs a quantitative method with correlation analysis using a cross-sectional study using a chi-squared test to analyze the relationship between knowledge, attitude, and husband’s support toward giving exclusive breastfeeding. The sample was taken from 51 husbands who had the second and third breastfed baby. Univariate analysis is used to analyze the data. Result: there is a significant relationship between the husbands’ knowledge towards exclusive breastfeeding and there is an insignificant relationship between the husbands’ attitude and support towards exclusive breastfeeding. Further socialization program and education are suggested to the husbands to acquire more knowledge in understanding the importance of exclusive breastfeeding as the husbands’ attitude and support toward it is still low. BAHASA INDONESIA Air Susu Ibu Eksklusif merupakan pemberian air susu ibu kepada bayi sampai usiada enam bulan pertama tanpa menambahkan makanan apapun, seperti susu formula, madu, air putih, sari buah, dan bubur bayi. Faktor penting dalam meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif yaitu peran seorang suami. Suami perlu meningkatkan pengetahuan, karena berpengaruh terhadap sikap dan dukungan yang diberikan kepada ibu menyusui secara eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik suami, pengetahuan, sikap dan dukungan suami terhadap ibu yang menyusui secara ASI eksklusif di satu rumah sakit swasta Indonesia bagian barat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah suami yang mempunyai bayi kedua atau ketiga yang masih menyusu sebanyak 51 responden. Analisis penelitian menggunakan uji analisis chi-square untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif. Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan suami dengan pemberian ASI eksklusif dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan adanya program sosialisasi dan pendidikan Kesehatan kepada suami untuk meningkatkan pentingnya ASI eksklusif karena masih rendahnya sikap dan dukungan yang dimiliki suami dalam keberhasilan ibu menyusui secara ASI eksklusif
Faktor Risiko Ketidakpatuhan Perawat dalam Melaksanakan Prinsip Lima Benar Pemberian Obat di Ruang Rawat Inao Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat [The Risk Factors Of Nurses' Non-Compliance To The Principles Of Five Rights in Drug Administration in Patient Wards in One Of The Private Hospitals in West Indonesia] Deborah Siregar; Erivita Sakti; Alfrida Siringoringo
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 6, No 1 (2018): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v6i1.1284

Abstract

Medication administration errors (MAEs) are one of the risks in nursing practice and occur because the drugs received by patients with prescription drugs are not appropriate. Nurses play an important role in patient safety, especially in drug delivery. The principle of five correct is needed to prevent the incidence of MAE. The causes of MAE are interruptions, workload, knowledge, and communication. The purpose of this study was to analyze the most influential factors on the incidence of MAE in a hospital West Indonesia. The research design used cross sectional. The sampling technique is simple random sampling and 99 people are taken as sample. The research instrument used is questionnaire. Data analysis used multivariate with logistic regression method. The results showed that the knowledge variable is the most dominant variable associated with medication error with OR = 7.262 means that the risk of knowledge raises medication error 7.262 larger than the workload after controlled by interrupt and communication variables. Recommendations for future researchers to make the results of this study as a baseline for doing a research about MEA and patient. BAHASA INDONESIA Medication administration errors (MAE) adalah salah satu resiko pada area praktik keperawatan yang terjadi karena ketidaksesuaian obat yang diterima pasien dengan terapi obat yang diresepkan dokter. Perawat memegang peran penting dalam keamanan pasien, terutama dalam hal pemberian obat. Penerapan prinsip lima benar pemberian obat yang dilakukan perawat sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian MAE. Penyebab dari MAE adalah interupsi, beban kerja, pengetahuan, dan komunikasi perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian MAE di ruang rawat inap satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 99 perawat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dengan menggunakan analisis multivariat dengan metode regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian MAE dengan OR = 7.262 artinya pengetahuan berisiko menimbulkan medication error 7.262 lebih besar dibandingkan dengan beban kerja setelah dikontrol oleh variabel interupsi dan komunikasi. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai data dasar untuk melakukan penelitian mengenai MEA dan pasien. 
THE CORRELATION BETWEEN NURSES' KNOWLEDGE ABOUT SIX RIGHTS IN DRUG ADMINISTRATION AND ITS PRACTICE IN A PRIVATE HOSPITAL IN WESTERN INDONESIA [HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT MENGENAI ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPANNYA DI RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT] Ariputra Patintingan; Julian Panogar Pasaribu; Deborah Siregar; Elfrida Silalahi
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 6, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v6i2.1908

Abstract

Medication errors are a failure in treatment that has the potential to harm patients. Administering medication is one of the most important nurses' responsibilities. Data from Private Hospital in Jakarta found that there were nine medication errors in inpatient unit from January to March 2018. The purpose of this study was to identify the relationship between the level of knowledge of nurses about six right medication administration with its application in Private Hospital in Jakarta. This study is a quantitative descriptive with total sampling. The sample of this study are 41 nurses. The study was conducted with questionnair and observation form. The analysis used was chi square. The analysis showed ρ value= 0.75 so there is no relationship between the level of knowledge of nurses regarding the six rights medication administration and its application in Private Hospital in JakartaBAHASA INDONESIA ABSTRAK Kesalahan pengobatan adalah suatu kegagalan dalam pengobatan yang memiliki potensi membahayakan pasien dalam proses pengobatan ataupun perawatan sesuai dengan dampak klinisnya. Pemberian obat merupakan salah satu tanggung jawab perawat yang paling penting. Data yang didapatkan dari Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat, peneliti menemukan bahwa terjadi sebanyak 9 kali kesalahan dalam pemberian obat di ruang rawat inap dari rentang bulan Januari sampai Maret pada tahun 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang enam benar pemberian obat dengan penerapannya di Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 41 orang. Sampel tersebut diambil menggunakan teknik sampel jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data diuji dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji yang digunakan adalah chi-square. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan ρ value = 0,752 sehingga tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dan penerapan enam benar pemberian obat di Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat.
LITERATURE REVIEW: THE EFFECTIVENESS OF CLASSIC MUSIC THERAPY TOWARDS AUDITORY HALLUCINATION IN SCHIZOPHRENIA PATIENT [KAJIAN LITERATUR: EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN SKIZOFERNIA] Novita Susilawati Barus; Deborah Siregar
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 7, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v7i2.2313

Abstract

Auditory hallucinations are among the most common sensory perception disorder in schizophrenia patient. Patients with auditory hallucinations are often seen talking to themselves and even doing something dangerous. Music therapy is one of the non-pharmacological interventions that have the ability to improve, restore, and maintain physical, mental, emotional, social and spiritual health. This literature is intended to give a deeper article on the effectiveness of classical music therapy on auditory hallucinations in schizophrenic patients. The database that I used to obtain information is EBSCO, National Library, ProQuest and Google scholars, according to the inclusion criteria, namely the main source, articles published in 2012- 2016, English and Indonesian articles, experimental research articles and randomized controlled trials and full text in free pdf format. The result that I’ve got based on five articles that have been reviewed is classical music therapy can reduce the intensity of auditory hallucinations, provide comfort and helping patients feel calm. Giving classical music therapy to auditory hallucinations in schizophrenia is effective in reducing the intensity of auditory hallucinations, the patient feels comfortable and becomes calm. Suggestions for future researchers, conduct research on the type, frequency and duration of classical music therapy that is effective and can be used for patients with auditory hallucinations in schizophrenic patients.BAHASA INDONESIA Halusinasi pendengaran merupakan gangguan persepsi sensori yang paling sering dialami pasien dengan skizofrenia. Pasien dengan halusinasi pendengaran sering terlihat bercakap-cakap sendiri, dan bahkan melakukan sesuatu yang membahayakan. Terapi musik merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis yang memiliki kekuatan untuk meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Kajian literatur ini bertujuan untuk menggali artikel tentang efektivitas terapi musik klasik terhadap halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. Database yang gunakan untuk mendapatkan sumber informasi adalah EBSCO, Perpusnas, ProQuest dan Google scholar, sesuai dengan kriteria inklusi yaitu primary source, artikel diterbitkan tahun 2012-2016, artikel bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, artikel penelitian kuantitatif yang evidence based practice dengan menggunakan metode penelitian experiment dan randomized controlled trial dan full text berbentuk pdf dan tidak berbayar. Hasil yang ditemukan berdasarkan kelima artikel yang telah ditelaah bahwa terapi musik klasik dapat menurunkan intensitas halusinasi pendengaran, memberi rasa nyaman dan menjadikan pasien tenang. Pemberian terapi musik klasik terhadap halusinasi pendengaran pada skizofrenia efektif untuk menurunkan intensitas halusinasi pendengaran, pasien merasa nyaman dan menjadi tenang. Saran untuk peneliti selanjutnya, melakukan penelitian mengenai jenis, frekuensi dan durasi terapi musik klasik yang efektif serta dapat digunakan untuk pasien dengan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.
The Relationship Between Self-Concept and Social Interaction Among Nursing Students Paula, Veronica; Kasenda, Edson; Simamora, Sry Rezeky; Pasaribu, Desty Monica; Batunanggar, Vevia Revana; Siregar, Deborah
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v13i1.9575

Abstract

Self-concept and social interaction are important factors in the development of nursing students' professional skills. A positive self-concept can enhance students’ ability to engage in effective social interactions, which plays a vital role in building strong interpersonal relationships within academic and clinical practice environments. This study aimed to examine the relationship between self-concept and social interaction among nursing students at a private university in Tangerang. This study employed a quantitative correlational method with a cross-sectional approach. A total of,302 nursing students from a private university in Western Indonesia were selected using a quota sampling technique. The instruments included the Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) and the Social Interaction Psychology Scale, both of which were utilized in their validated Indonesian-language versions. Data analysis using Spearman’s rank correlation was conducted to examine the relationship between self-concept and social interaction. The findings showed that most students had a moderate level of self-concept (64.9%) and social interaction (73.2%). Spearman’s rank correlation analysis revealed a significant positive correlation of moderate strength between self-concept and social interaction among nursing students. This suggests that students with a better self-concept tend to demonstrate more effective social interaction. Therefore, educational institutions are encouraged to develop programs aimed at enhancing both self-concept and social interaction to support students’ academic performance and professional development.
Factors Influencing Mosquito Nest Eradication in Dengue Hemorrhagic Fever Prevention Siregar, Deborah; Harefa, Lenny; Uma, Milka Rambu Andu
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v13i1.9863

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) poses a significant public health in Indonesia. Despite government efforts to control disease vectors, the rising population density and mobility in Tangerang Regency have contributed to the rapid spread of DHF. This highlights the urgent need to eradicate mosquito nests for outbreak management and prevention. This study aims to identify risk factors associated with mosquito nest eradication in the Tangerang Regency. A cross-sectional design was used, with 400 participants selected through convenience sampling. Data were analyzed using logistic regression. The results of the multivariate analysis revealed age (p-value = 0.012), knowledge (p-value = 0.001), and support from healthcare workers (p-value = 0.003) as variables linked to mosquito nests eradication. Knowledge was the most dominant variable (OR = 5.857); individuals with low knowledge levels were 5.8 times less likely to engage in mosquito nest eradication compared to those with high knowledge after being controlled for age and support from health workers. These findings underscore the urgency of addressing these risk factors. Nurses can play a key role by providing health education to the community, emphasizing the importance of regularly draining and cleaning water containers, covering water storage, and reusing or recycling waste to reduce mosquito breeding sites.
Co-Authors Adellia Adellia Aji Perdana, Agung Alfrida Siringoringo Alserina Hideni Harefa Ansar Antonius Nugraha Ariputra Patintingan Batunanggar, Vevia Revana Chriska Sinaga Chriska SInaga Christi Adriana Cucunawangsih Cucunawangsih, Cucunawangsih deboorah Siregar Debora, Novita Stefani Diannita, Catharina Guinda Dina Valentina Dora Samaria Dwi Astuti, Ikes Elfrida Silalahi Elfrida Silalahi Elissa Hutasoit Erivita Sakti Ester Silitonga Ester Silitonga Eva Berthy Eva Chris Veronica Gultom Evanny Indah Evi Valona Fahrul Islam Ferawati, Yenni Florensa, Maria Veronika Ayu Fransiska Oppusunggu Gultom, Eva Haeranah Ahmad Hamonangan Pasaribu, Asrul Harefa, Lenny Hasibuan, Shinta Yuliana Heman Pailak Heman Pailak Ian Rudy Mambu Ineke Patrisia Juhdeliena, Juhdeliena Julian Panogar Pasaribu Julyano Zevarano Baitanu Kadar Ramadhan Kadijah Hamid, St. Kasenda, Edson Ledidea Masihin Lenny Harefa Lilian Daniela Rustan Lina Berliana Togatorop Lorenza Fransisca Lubis, Mestika Natalia Lydia Putri Septiandani Manik, Marisa Maria Nespita Sirait Marisa Manik Masnaeni Ahmad Mega Sampepadang Mestika Natalia Lubis Muhammad Syukri Ni Gusti Ayu Eka Ningsih, Nining Ade Novita Barus Novita Stefani Debora Novita Susilawati Barus Novita Susilawati Barus Nurbaya Pailak, Herman Pakpahan, Martina Panjaitan, Masrida Adolina Pasaribu, Desty Monica Patrisia, Ineke Paula, Veronica Peggy S. Tahulending Peggy Sara Tahulending Riama Marlyn Rumambi, Magda Sampepadang, Mega Saputra, Bima Adi septa lumbantoruan Septiandani, Lydia Putri Sibuea, Renova Sihombing, Riama Marlyn Simamora, Sry Rezeky Sinaga, Chriska Sirait , Maria Nespita Sitorus, Fiolenty B Marulianna Situmorang, Windy Putriani Sumiaty Aiba Suntoro Suntoro Syafran Arrazy Thassya Yolanda, Ignatia Theresia Theresia Tirolyn Panjaitan Tirolyn Panjaitan Uma, Milka Rambu Andu Windy Putriani Situmorang Yolanda, Ignatia Thassya Yonavia Oriza