p-Index From 2020 - 2025
5.856
P-Index
This Author published in this journals
All Journal IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tekno - Pedagogi : Jurnal Teknologi Pendidikan Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Semantik Journal of Regional and City Planning Jurnal Penelitian Humaniora Dinamika Jurnal Pendidikan Dasar Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota INVOTEC Law and Justice E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Automotive Science and Education Journal Jurnal Arsitektur KOMPOSISI International Journal of Artificial Intelligence Research JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Technomedia Journal Astonjadro Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Aptisi Transactions on Management Jurnal Rekayasa Lingkungan Jurnal Hidrosfir Indonesia JURNAL PANGAN Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) Journal Jurnal Manajemen dan Bisnis Baja (JUMANIS BAJA) Jurnal Sistem informasi dan informatika (SIMIKA) Journal of Innovation and Future Technology (IFTECH) ICIT (Innovative Creative and Information Technology) Journal Journal Sensi: Strategic of Education in Information System CICES (Cyberpreneurship Innovative and Creative Exact and Social Science) Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan ADI Bisnis Digital Interdisiplin (ABDI Jurnal) Jurnal Manajemen Retail Indonesia (JMARI) Komitmen : Jurnal Ilmiah Manajemen Jurnal Kesehatan Prosiding University Research Colloquium Jurnal Indonesia Sosial Sains Jurnal Masyarakat Madani Indonesia JIMAD : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Jurnal Arsitektur ARCADE Journal of Computer Science and Technology Application
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Arsitektur KOMPOSISI

OMAH DUDUR: OMAH RATU – KAWULA YANG HIDUP DI WILAYAH URUT SEWU, GRABAG, PURWOREJO, JAWA TENGAH Wibowo, Satrio HB; Sudaryono, Sudaryono; Pradipto, E
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 11, No 6 (2017): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.252 KB) | DOI: 10.24002/jars.v11i6.1354

Abstract

Abstract: Omah dudur is a typical house of rural community in the region of Urut Sewu, Grabag, Purworejo district. Omah dudur originated from the kingdom of Mataram Yogyakarta as a queen house, joglo-shaped and serves as a main pendapa. In the area of the Urut Sewu, the form of joglo omah dudur is imitated and renamed dudur, transformed into a typical rural dwelling as a pendapa and a family home (sleeping area, family room), but still predicated as queen house. Residents of Urut Sewu believe there is a revelation (soul / spirit) that dwells in the omah dudur and makes it live. Omah dudur in the Urut Sewu area is a traditional Javanese architectural heritage, yet it is still hidden and has not been recorded and recognized in Javanese Traditional architecture science. The condition of omah dudur in the modern era is faced with modernization, its development is stagnant and endangered. This research is part of the exploration of knowledge of omah dudur to become science of architecture. The methods used are naturalistic (Lincoln and Guba, 1985) and Qualitative Inductive Methods of Phenomenology. This research produces the concept of omah dudur as omah ratu kawula, that is omah dudur as omah for queen and kawula and as life artifact. Omah dudur alive because of the soul / spirit that lives in omah dudur. The Life Omah dudur is omah dudur which has dignified and influential to good or bad life of the inhabitants.Keywords: Urut Sewu region, dudur house, joglo, wahyu , living queen-kawula houseAbstrak: Omah dudur merupakan bentuk rumah khas masyarakat pedesaan di wilayah Urut Sewu, kecamatan Grabag, kabupaten Purworejo. Omah dudur berasal dari kerajaan Mataram Yogyakarta sebagai rumah ratu, berbentuk joglo dan berfungsi utama sebagai pendapa. Di wilayah Urut Sewu, bentuk joglo omah dudur ditiru dan diganti nama menjadi dudur, berubah menjadi hunian rakyat pedesaan khas berfungsi sebagai pendapa dan rumah keluarga (ruang tidur, ruang keluarga), namun tetap berpredikat sebagai rumah ratu. Warga Urut Sewu percaya ada wahyu (nyawa/sukma) yang tinggal (menetap) di dalam omah dudur dan menjadikannya hidup. Omah dudur di wilayah Urut Sewu adalah warisan arsitektur tradisional Jawa, namun masih tersembunyi dan belum tercatat dan diakui dalam ilmu pengetahuan arsitektur Tradisional Jawa. Kondisi omah dudur dalam era modern berhadapan dengan modernisasi, perkembangannya stagnan dan terancam punah. Penelitian ini bagian dari eksplorasi mengungkap pengetahuan omah dudur agar menjadi ilmu pengetahuan arsitektur. Metode yang digunakan adalah naturalistik (Lincoln dan Guba, 1985) dan metode Induktif Kualitatif Fenomenolgi . Penelitian ini menghasilkan konsep omah dudur sebagai omah ratu kawula yang hidup, yaitu omah dudur sebagai omah bagi ratu dan kawula dan artefak hidup. Omah dudur hidup karena sukma/nyawa yang hidup dan manggon dalam diri omah dudur. Omah dudur hidup adalah omah dudur yang berwibawa dan berpengaruh terhadap baik buruk kehidupan penghuni.Kata Kunci: Wilayah Urut Sewu, omah dudur, joglo, wahyu , omah ratu-kawula yang hidup.
Co-Authors Abdullah Dwi Srenggini Abdurrohman, Asep Achmad Djunaedi Adam Faturahman Ahsanitaqwim, Ridhuan Alfiah Khoirunisa Arif Dwi Santoso Aris Martono Arnindya Afifah Urfan Aryadi Aryadi Aryani, Ine Kusuma Asifudin, Nur Asri , Asri Astani, Rafif Febroaldo Bakti Setiawan Bertilia Lina Kusrina Darmono Desrianti, Dewi Immaniar Desy Apriani Dimas Wihardyanto Djoko Suryo E Pradipto, E Efana Rahwanto Ekawarna Ekawarna, Ekawarna Ella Wulandari Englista, Linda Evan Euis Nurninawati Farida Haryati Fewana, Detri Firman Hanafi Fitra Putri Oganda Fletcher, Eamon Giandari Maulani, Giandari Gusmiyeni Gusmiyeni Harjito - Heddy SA Putra, Heddy SA Henderi . Hendra Manurung, Hendra Herdiansah, Arief Heri Hermanto Hermawan, Dede Augustira Ikhwanuddin Mawardi Ilma, Awla Akbar Imam Indratno INA HELENA AGUSTINA Indri Handayani, Indri Ira Tyas Ningrum Iskandar, Doddy Aditya Jessica Yastri, Marisca Joko Dewanto Joko Prayitno Susanto Junaidi, M. Karunia Suci Lestari Kawik Sugiana, Kawik Ketut Gunawan Khoirunisa, Alfiah Kuswardani Kuswardani, Kuswardani Lestari, Arena Linda Evan Englista M. Baiquni M. Junaidi Maisuri Tri Dayanti Maizar Karim Manzahri, Manzahri Marviola Hardini Maulida, Shohifa Nadia Moeins, Anoesyirwan Muhammad Iksan, Muhammad Muhammad Rachman Mulyandi Muhammad Sani Roychansyah Mujiyono Wiryotinoyo Mukhtarom, Asrori Nanang Sutisna Nanang Sutisna Nazla Maharani Umaya Ninda Lutfiani Nindyo Soewarno Nugraha, Rizal Fitrah Nuke Puji Lestari Santoso Nurdiyanto, Heri Nurmalasari, Yanti Nursohit, Nursohit Padeli Padeli Pannyiwi, Rahmat Patimah Patimah Po Abas Sunarya Pramono, Bayu Praptiwi, Wahyu Kharina Pratomo, Rusdi Prihastuti Prihastuti Purnawan Purnawan Qurotul Aini Rachmawati Rachmawati Ramadan, Ahmad Ratna Komala Ridwan Alberto Pandiangan Rochmawati Rochmawati Rochmawati Rochmawati Sari, Herva Emilda Setia Naka Andrian Setianingrum, Lutfi Siti Fatimah Siti Maesaroh Siti Zubaidah Sri Rahmi Yunianti Sri Sapto Darmawati Sunarya, Lusyani Susanto, Tofan Sutarno Sutarno Suwahyo - Tarisya Ramadhan Tri Rahayu Triscova, Valentina Untung Rahardja VG Sri Rejeki Wibowo, Satrio HB Wijanarko, A. Yoyok T. W. Subroto, Yoyok T. W. Yundari, Yundari Yunita Wulansari