p-Index From 2020 - 2025
5.856
P-Index
This Author published in this journals
All Journal IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tekno - Pedagogi : Jurnal Teknologi Pendidikan Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Semantik Journal of Regional and City Planning Jurnal Penelitian Humaniora Dinamika Jurnal Pendidikan Dasar Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota INVOTEC Law and Justice E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Automotive Science and Education Journal Jurnal Arsitektur KOMPOSISI International Journal of Artificial Intelligence Research JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Technomedia Journal Astonjadro Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Aptisi Transactions on Management Jurnal Rekayasa Lingkungan Jurnal Hidrosfir Indonesia JURNAL PANGAN Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) Journal Jurnal Manajemen dan Bisnis Baja (JUMANIS BAJA) Jurnal Sistem informasi dan informatika (SIMIKA) Journal of Innovation and Future Technology (IFTECH) ICIT (Innovative Creative and Information Technology) Journal Journal Sensi: Strategic of Education in Information System CICES (Cyberpreneurship Innovative and Creative Exact and Social Science) Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan ADI Bisnis Digital Interdisiplin (ABDI Jurnal) Jurnal Manajemen Retail Indonesia (JMARI) Komitmen : Jurnal Ilmiah Manajemen Jurnal Kesehatan Prosiding University Research Colloquium Jurnal Indonesia Sosial Sains Jurnal Masyarakat Madani Indonesia JIMAD : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Jurnal Arsitektur ARCADE Journal of Computer Science and Technology Application
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR

ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI INDONESIA DALAM KONTEKS SEJARAH FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU Wihardyanto, Dimas; Sudaryono, Sudaryono
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 7, No 1 (2020): April
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.433 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v7i1.35500

Abstract

Arsitektur merupakan salah satu produk budaya hasil pemikiran manusia yang mampu menggambarkan secara komprehensif bagaimana hubungan dirinya dengan konteks sosial maupun seting lingkungan yang ada. Tidak terkecuali arsitektur kolonial Belanda di Indonesia. Kolonialisasi di Indonesia terutama yang dilakukan oleh Belanda merupakan salah satu babak sejarah penting di Indonesia karena mampu merubah cara berfikir arsitektur di Hindia Belanda semakin modern mendekati yang terjadi di Barat. Pengaruh modernisme dalam arsitektur tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari perkembangan cara berfikir masyarakat barat yang bertitik tolak dari cara memandang alam dan manusia melalui pendekatan kategorisasi dan analogi. Setelah melalui kurun waktu yang cukup panjang arsitektur kolonial Belanda di Indonesia akhirnya tidak dapat memaksakan penggunaan arsitektur barat secara penuh. Konteks sosial budaya serta seting lingkungan dan iklim yang berbeda akhirnya mampu mengajak para arsitek untuk mengedepankan cara berfikir yang bertitik tolak pada alam melalui pendekatan analogi alih-alih menonjolkan arsitektur barat sebagai simbol manusia modern melalui pendekatan kategorisasi. Kemunculan arsitektur Indis adalah salah satu buktinya. Selanjutnya melalui metode kajian literatur terhadap sejarah perkembangan filsafat barat, metodologi penelitian arsitektur, dan teori-teori mengenai arsitektur kolonial Belanda di Indonesia peneliti mencoba merunut dan merumuskan bagaimana Posisi keilmuan arsitektur kolonial Belanda di Indonesia dalam konteks sejarah filsafat dan filsafat ilmu. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwasanya perkembangan arsitektur kolonial di Indonesia berawal dari cara berfikir dualisme dengan mengambil alam sebagai tidak tolak, kemudian beralih menjadi cara berfikir monisme dengan revolusi industri sebagai latar belakang, dan kemudian kembali ke cara berfikir dualisme dengan menempatkan alam sebagai titik tolak pada abad ke 20.DUTCH COLONIAL ARCHITECTURE IN INDONESIA IN THE HISTORICAL CONTEXT OF PHILOSOPHY AND PHILOSOPHY OF SCIENCE Architecture is one of the cultural products of human thought that can to comprehensively describe how its relationship with the social context and the existing environmental settings. Dutch colonial architecture in Indonesia is no exception. Colonialism in Indonesia, especially those carried out by the Dutch, is one of the important historical phases in Indonesia because it can change the way of thinking architecture in the Dutch East Indies increasingly modern that is happening in the West. The influence of modernism in architecture indeed cannot be separated from the development of western society's way of thinking, which starts from the way of looking at nature and humans through a categorization and analogy approach. After a long period of time, Dutch colonial architecture in Indonesia finally could not force the full use of western architecture. The socio-cultural context and the different environmental and climatic settings were finally able to invite the architects to put forward the way of thinking that starts with nature through an analogy approach instead of highlighting western architecture as a symbol of modern humans through the categorization approach. The emergence of Indis architecture is one of the proofs. Furthermore, through the method of studying literature on the history of the development of western philosophy, architectural research methodology, and theories about Dutch colonial architecture in Indonesia researchers try to trace and formulate the scientific position of Dutch colonial architecture in Indonesia in the context of the history of philosophy and philosophy of science. The results obtained from this study are that the development of colonial architecture in Indonesia started from the way of thinking of dualism by taking nature as not rejecting, then turning into monism with the industrial revolution as a background, and then returning to the way of thinking of dualism by placing nature as a point starting in the 20th century.
Co-Authors Abdullah Dwi Srenggini Abdurrohman, Asep Achmad Djunaedi Adam Faturahman Ahsanitaqwim, Ridhuan Alfiah Khoirunisa Arif Dwi Santoso Aris Martono Arnindya Afifah Urfan Aryadi Aryadi Aryani, Ine Kusuma Asifudin, Nur Asri , Asri Astani, Rafif Febroaldo Bakti Setiawan Bertilia Lina Kusrina Darmono Desrianti, Dewi Immaniar Desy Apriani Dimas Wihardyanto Djoko Suryo E Pradipto, E Efana Rahwanto Ekawarna Ekawarna, Ekawarna Ella Wulandari Englista, Linda Evan Euis Nurninawati Farida Haryati Fewana, Detri Firman Hanafi Fitra Putri Oganda Fletcher, Eamon Giandari Maulani, Giandari Gusmiyeni Gusmiyeni Harjito - Heddy SA Putra, Heddy SA Henderi . Hendra Manurung, Hendra Herdiansah, Arief Heri Hermanto Hermawan, Dede Augustira Ikhwanuddin Mawardi Ilma, Awla Akbar Imam Indratno INA HELENA AGUSTINA Indri Handayani, Indri Ira Tyas Ningrum Iskandar, Doddy Aditya Jessica Yastri, Marisca Joko Dewanto Joko Prayitno Susanto Junaidi, M. Karunia Suci Lestari Kawik Sugiana, Kawik Ketut Gunawan Khoirunisa, Alfiah Kuswardani Kuswardani, Kuswardani Lestari, Arena Linda Evan Englista M. Baiquni M. Junaidi Maisuri Tri Dayanti Maizar Karim Manzahri, Manzahri Marviola Hardini Maulida, Shohifa Nadia Moeins, Anoesyirwan Muhammad Iksan, Muhammad Muhammad Rachman Mulyandi Muhammad Sani Roychansyah Mujiyono Wiryotinoyo Mukhtarom, Asrori Nanang Sutisna Nanang Sutisna Nazla Maharani Umaya Ninda Lutfiani Nindyo Soewarno Nugraha, Rizal Fitrah Nuke Puji Lestari Santoso Nurdiyanto, Heri Nurmalasari, Yanti Nursohit, Nursohit Padeli Padeli Pannyiwi, Rahmat Patimah Patimah Po Abas Sunarya Pramono, Bayu Praptiwi, Wahyu Kharina Pratomo, Rusdi Prihastuti Prihastuti Purnawan Purnawan Qurotul Aini Rachmawati Rachmawati Ramadan, Ahmad Ratna Komala Ridwan Alberto Pandiangan Rochmawati Rochmawati Rochmawati Rochmawati Sari, Herva Emilda Setia Naka Andrian Setianingrum, Lutfi Siti Fatimah Siti Maesaroh Siti Zubaidah Sri Rahmi Yunianti Sri Sapto Darmawati Sunarya, Lusyani Susanto, Tofan Sutarno Sutarno Suwahyo - Tarisya Ramadhan Tri Rahayu Triscova, Valentina Untung Rahardja VG Sri Rejeki Wibowo, Satrio HB Wijanarko, A. Yoyok T. W. Subroto, Yoyok T. W. Yundari, Yundari Yunita Wulansari