Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

KOHESI LEKSIKAL SINONIMI, ANTONIMI, DAN REPETISI PADA RUBRIK CERITA ANAK, CERITA REMAJA, DAN CERITA DEWASA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS Siti Sukriyah; Sumarlam Sumarlam; Djatmika Djatmika
Aksara Vol 30, No 2 (2018): Aksara, Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.664 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v30i2.230.267-283

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepaduan wacana yang didukung oleh aspek kohesi leksikal, dibatasi pada penggunaan sinonimi, antonimi, dan repetisi dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas. Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan teknik baca; simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti serta teknik lesap. Penelitian ini menggunakan teori wacana Halliday untuk melihat penanda kohesi leksikal dalam sebuah teks. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan aspek kohesi leksikal sinonimi, antonimi, dan repetisi terdapat dalam setiap cerpen. Dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas merupakan sebuah wacana yang padu karena di dukung oleh penanda kohesi leksikal yang tepat. Secara umum, penanda leksikal yang digunakan pengarang dalam tiga rubrik Kompas adalah sinonimi, antonimi, dan repetisi. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada aspek kohesi leksikal yang terdapat pada rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas. 
Expressive Speech Acts of Politeness in The Counselling Process Tri Budiarta; Joko Nurkamto; Sumarlam Sumarlam; Dwi Purnanto
Langkawi: Journal of The Association for Arabic and English Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/lkw.v7i2.2961

Abstract

This study discusses the expressive speech acts of politeness in the counseling process. The study attempts to 1) identify the sub-types of expressive speech acts and their functions in the counseling process and (2) explain the realization of expressive speech act of politeness strategies in the counseling process. Data for the study were collected using passive participation observation and recording with closed-circuit television (CCTV). Data in this study were analyzed following the goal, heuristic method, and contextual methods. The findings of this study are associated with the stages of the counseling process. First, Building Relationships consists of sub-speech acts; Second, the Problem Identification Stage consists of sub-speech acts; Third, Facilitating Therapeutic Change consists of sub-actions speech act. Based on the findings of the study, praising is the most dominant utterance that always appears in every stage of the counseling process. It shows that the communication that happened in the counseling process is in a close, familial, warm, and comfortable atmosphere. This study demonstrates that language plays a critical role in the process of resolving human problems.
PHONOLOGICAL INTERFERENCE IN JAVANESE LANGUAGE OF BANYUMAS DIALECT IN FAMILY DOMAIN IN PURWOKERTO Yunilis Andika; Sumarlam Sumarlam; Wakit Abdullah
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 4 No. 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v4i2.6012

Abstract

The objective of this research is to identify the type of phonological interference in Javanese Language of Banyumas dialect in family domain in Purwokerto and also its factor. As the administrative center of Banyumas regency, the researcher selects Purwokerto especially in Northern Purwokerto, Southern Purwokerto, Eastern Purwokerto, and Western Purwokerto as the location of data collection. The research is descriptive qualitative research which was conducted by sociolinguistic study. The instrument used to collect the data is the uninvolved conversation observation technique, recording technique, notation technique, questionnaire and in-depth interview. The method used to analyze the data is identifying method combined with appeal correlation technique. The result of this research shows that there is phonological interference in Purwokerto society, there are phonemic vowel and phonemic consonance, although the phonemic semivowel isn’t found in this research. The interference existed derive from Indonesian and English languages which interfere Javanese language of Banyumas dialect. The factor of the habit becomes the factor of the interference manifestation. Interference manifestation as the process of being interfered in the Javanese language structure of dialect Banyumas make an ambiguity in the using of language, in that case interference should be avoided or even should disappear. However, interference has a positive side. The phenomenon of language interference in conversation is used by speaker to support communication activity because it can cover lingual unity in that Javanese languages of Banyumas dialect don’t have.
MENGUNGKAP PENGGUNAAN DIKSI LIRIK LAGU TARLINGDUT KARYA ABDUL ADJIB: KAJIAN STILISTIKA Esi Yulistiana; Sumarlam Sumarlam; Soediro Satoto
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 5 No. 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v5i1.6400

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan diksi serta fungsinya dalam lirik lagu Tarlingdut karya Abdul Adjib. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa frasa, kata, dan kalimat dalam lirik lagu Tarlingdut karya Abdul Adjib. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik inventarisasi, baca-simak, dan pencatatan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Milles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat buah lagu ciptaan Abdul Adjib menggunakan diksi atau pilihan kata yang estetis dalam hal pemilihan kata. Selain itu, dalam lirik lagu Tarlingdut banyak menggunakan diksi yang diambil dari serapan bahasa (1) Jawa khas Cirebon dan (2) bahasa asing yang terdiri dari bahasa Arab, Inggris dan China, serta pemanfaatan sinonim.
IMPLIKATUR WACANA HUMOR GELAR WICARA INI TALKSHOW DI NET TV Nur Irfansyah; Sumarlam Sumarlam
BAHASTRA Vol 37, No 1 (2017): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.646 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v37i1.6302

Abstract

The goal reached in this study is to describe and explain (1) implicature entity; (2) violation of cooperative principle; and (3) violation of politeness principle. The research is qualitative approach in content analysis and pragmatics theory designed. Data is humor discourse on Ini Talkshow program at NET TV, collected by recoding and taking a note. Data validation investigated by applying data triangulation. Then, data analyzed by using interactive models. The result study presented that (1) humor discourse of impicature entity on Ini Talkshow such as mentioning, expressing, refusing, instituating, judging, accusing, claiming, asking/want, mocking, evicting, and threatening; (2) violated of cooperative principle maxim such as quantity, quality, relevance, and manner; and (3) besides violating cooperative principle, the implicature expressing also violated positive and negative politeness. This violation was done deliberately in case to create the humor sense of audience minds.
Code Choices in Islamic Forum (Liqo) for Women in Ciamis Regency West Java Reni Rahayu; Djatmika Djatmika; Sumarlam Sumarlam
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 27, No 2 (2019)
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.27.2.3285

Abstract

The study aims to describe code variations and their functions in Islamic Forum (liqo) for women in Ciamis Regency, West Java. Source of data was utterances of murrobbi (speaker) and audiences. This research used a descriptive method. The results are as follows. First, the study found six variations of codes including Arabic, English, Sundanese, Indonesian, code-switching and code-mixing. Second, the research indicates the functions of using those codes including to introduce Arabic terms, to learn Islam through Arabic, to gain prestige, to introduce popular terms, to feel pride, to give familiarity, to show identity, to smooth communication, to maintain Sundanese bond, to unify local language, to quote other sources, to explain speech content, to reiterate the meaning of speech content, and to ease communication. Based on the results, it can be concluded that the two most frequently used codes in Islamic Forum (liqo) for women in Ciamis Regency are Arabic and Indonesian.
Pengaruh Lintas Budaya Tingkat Tutur Hormat Keigo melalui Media Sosial antara Driver Guide dan Wisatawan Jepang di Bali Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Djatmika Djatmika; Sumarlam Sumarlam; Ely Triasih Rahayu
MOZAIK HUMANIORA Vol. 19 No. 1 (2019): MOZAIK HUMANIORA VOL. 19 NO. 1
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.382 KB) | DOI: 10.20473/mozaik.v19i1.11976

Abstract

Penggunaan tingkat tutur hormat keigo wajib digunakan dalam bisnis Jepang, salah satunya domain pariwisata, ketika berkomunikasi melalui media online, yaitu media sosial. Penelitian ini berfokus pada penggunaan keigo dari driver guide ketika berkomunikasi dengan wisatawan Jepang melalui media sosial. Penelitian kualitatif ini dilakukan di Kabupaten Badung dan Gianyar karena mempertimbangkan intensitas kunjungan wisatawan Jepang lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya di Bali, sehingga banyak masyarakat bekerja dalam domain pariwisata, salah satunya berprofesi sebagai driver guide. Teknik pengumpulan data yaitu menyimak, mencatat interaksi driver guide, serta didukung teknik wawancara mendalam. Data dalam bentuk tertulis melalui media sosial, yaitu Whatshapp, Line, dan Instagram. Berdasarkan analisis domain, taksonomi, komponensial, dan analisis tema budaya, dengan mempertimbangkan kekuasaan, jarak sosial, tingkat pembebanan, dan situasi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan keigo dari driver guide tidak konsisiten karena ditemukan kekeliruan dalam menggunaan keigo dan bentuk futsuugo pada bahasa tulis di media sosial. Driver guide masih belum memahami pola interaksi melalui media online yang berbeda dengan komunikasi lisan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lintas budaya pada bahasa, sistem kelompok berdasarkan pada konsep uchisoto, sistem komunikasi dan struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Namun, meskipun kemampuan berbahasa Jepang secara tertulis sangat kurang, driver guide mampu memberikan pelayanan informasi secara positif melalui media online sebagai bentuk layanan jasa serta sikap ramah ketika merespons pertanyaan melalui media sosial yang digunakan sebagai alat komunikasi, sehingga komunikasi dapat berjalan baik. Temuan ini dapat dijadikan evaluasi bagi driver guide untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang, khususnya berkomunikasi menggunakan bahasa tulis melalui penyuluhan dari Dinas Pariwisata Bali.
Ideology representation in the editorial of Koran Tempo and Kompas on COVID-19 handling in Indonesia Bakdal Ginanjar; Chattri Sigit Widyastuti; Sumarlam Sumarlam
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 50, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.346 KB) | DOI: 10.17977/um015v50i12022p113

Abstract

Ideology representation in the editorial of Koran Tempo and Kompas on COVID-19 handling in IndonesiaThis article examines the editorials in Koran Tempo and Kompas in representing their ideology of COVID-19 handling in Indonesia. This linguistic research is conducted qualitative­ly. The data were in the form of Indonesian-language editorial discourse, which discussed the COVID-19 handling in Indonesia. The written research data were taken from national news­papers, namely Koran Tempo and Kompas, and were obtained through the use of listening and note-taking techniques. They were then analyzed using Van Dijk’s critical discourse analysis model. The results of the analysis show that there are differences in the representa­tion of ideology in Koran Tempo and Kompas on COVID-19 handling in Indonesia through their editorials that are systematically constructed in microstructure, superstruc­ture, and macrostructure. In the microstructure, ideology is realized through the lexicon, specifically the use of the dominant persona, use of syntactic structures in the form of active-passive sentences, affirmative sentences, and imperative sentences, as well as the use of repetition styles and metaphors. Koran Tempo uses ideological patterns as actions and ideology beliefs in its superstructure. Meanwhile, Kompas uses ideological patterns as systems of thought and systems of action. The difference between the microstructure and the superstructure results in a different macrostructure. Koran Tempo portrays government as the key stakeholder in handling COVID-19 in Indonesia. Meanwhile, Kompas’ editorial was directed at how the handling of COVID-19 was done through communal actions. The Koran Tempo ideology underlines who has a role in handling COVID-19, while the Kompas ideology focuses at what needs to be done in handling COVID-19.Keywords: critical discourse analysis, editorial discourse, ideology, COVID-19Representasi ideologi dalam tajuk Koran Tempo dan Kompas tentang penanganan COVID-19 di IndonesiaArtikel ini mengkaji perihal bagaimana tajuk pada Koran Tempo dan Kompas merepresentasikan ideologinya tentang penanganan COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini berjenis kualitatif dalam bidang linguistik. Data yang dianalisis berbentuk wacana tajuk berbahasa Indonesia yang berisi tentang penanganan COVID-19 di Indonesia. Sumber data penelitian berwujud tertulis yang diambil dari surat kabar nasional: Koran Tempo dan Kompas. Metode simak dan teknik catat dilakukan untuk mengumpulkan data. Model analisis wacana kritis dari Van Dijk diterapkan untuk meng­analisis data. Hasil analisis menggambarkan adanya perbedaan representasi ideologi Koran Tempo dan Kompas tentang penanganan COVID-19 di Indonesia melalui tajuk yang dikonstruksi secara sistematis dalam struktur mikro, super struktur, dan struktur makro. Dalam struktur mikro, ideologi direalisasikan melalui leksikon, khususnya penggunaan kata persona yang dominan, peng­gunaan struktur sintaksis berupa kalimat aktif-pasif, kalimat berita, dan kalimat perintah, serta pengguna­an gaya repetisi dan metafora. Koran Tempo menggunakan pola ideologi sebagai tindakan dan ideologi sebagai keyakinan dalam super strukturnya. Sebaliknya, Kompas mengguna­kan pola ideologi sebagai sistem pemikiran dan sistem tindakan. Perbedaan struktur mikro dan super struktur tersebut menghasilkan struktur makro yang berbeda pula. Koran Tempo mengangkat tema tentang pemerintah sebagai aktor kunci dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Sementara itu, tema tajuk Kompas diarahkan pada penanganan COVID-19 yang dilakukan dengan berbagai tindakan secara bersama-sama. Ideologi Koran Tempo mengarah pada siapa yang berperan dalam penanganan COVID-19, sedangkan ideologi Kompas mengarah pada apa yang perlu dilakukan dalam penanganan COVID-19. Kata kunci: analisis wacana kritis, wacana tajuk, ideologi, COVID-19
SUBSTITUTION ON THE FAMOUS INDONESIAN NOVEL “AYAT AYAT CINTA” WRITTEN BY HABIBURRAHMAN SAEROZI Chalimah Chalimah; Sumarlam Sumarlam
Jo-ELT (Journal of English Language Teaching) Fakultas Pendidikan Bahasa & Seni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jo-elt.v4i1.2435

Abstract

After being explained about substitution by one of my lecturers, professor Sumarlam, I am interested in investigating the substitution on a famous novel. I choose “Ayat Ayat Cinta” a novel written by Habiburrahman Saerozi. It is very famous in Indonesia and it is not only interesting to read but also it gives us education and the way to love someone seen from Moslem side.  There are so many some moral values given there. The novel tells us about true love, honesty, pride, and struggle. The data which I analyzed was only in the sub title “Gadis Mesir Itu Bernama Maria”. The aim of this study is to describe the substitution used by the great writer. I am definitely sure that it will give good contribution on understanding about substitution. The ground theory which I use is from (Sudaryanto, 1993:15). He stated that there were four kinds of substitution, such as: equal quality substitution, definite readdressing substitution, nominal predicative substitution, pronominal substitution. I analyzed the data by describing the substitution used based on substitution theory. There are four findings which I can get after investigating the substitution used in the novel, namely: 1) there is no nominal predicative substitutions but the pronominal substitution is mostly used, 2) one word can substitute two words, 3) the writer differs the calling between friends and teachers to show respect, 4) aku (I) as subject sometimes are not fully written in Indonesian. 
BAHASA FIGURATIF SEBAGAI REPRESENTASI LOKALITAS DALAM TRILOGI NOVEL GLONGGONG KARYA JUNAEDI SETIYONO (Figurative Language as a representation of Locality in the Glonggong Novel Trilogy by Junaedi Setiyono) Rahmaditya Khadifa Abdul Rozzaq Wijaya; Sumarlam Sumarlam; Djatmika Djatmika
SAWERIGADING Vol 27, No 1 (2021): SAWERIGADING, EDISI JUNI 2021
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.87 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v27i1.897

Abstract

The study aims to describe and locate the figures of speech and imagery associated with the regional locality. This research is a type of descriptive qualitative research. The data in this study were words, phrases, sentences, or utterances that contain the figure of speech and imagery and their functions as localities. The data sources were taken from the glonggong novel trilogy consisting of Glonggong, Arumdalu, and Dasamuka by Junaedi Setiyono. The data collection technique used the listening and note-taking technique. The data analysis method in this study used the matching method with the basic models using the Determinant Element Sorting or Pilah Unsur Penentu (PUP) technique. The results found a figure of speech and imagery that locality (i) custom, (ii) tradition, (iii) regional language expressions, (iv) and culture.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menemukan majas dan citraan yang dilekati oleh lokalitas kedaerahan. Penelitian ini merupakan penelitian jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa, kalimat, atau tuturan-tuturan yang mengandung majas dan citraan serta fungsinya sebagai lokalitas. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari trilogi novel Glonggong yang terdiri atas Glonggong, Arumdalu, dan Dasamuka karya Junaedi Setiyono. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan dengan teknik dasar menggunakan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil dari penelitian ini menemukan majas dan citraan yang merepresentasikan lokalitas (i) kebiasaan, (ii) tradisi, (iii) ungkapan berbahasa daerah, (iv) dan kebudayaan.