p-Index From 2020 - 2025
8.656
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Pendidikan Islam Berbasis Kearifan Lokal: Memperkuat Identitas Suku Sasak Lombok di Era Digital Murdianto
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 1 No. 03 (2021): Artikel Riset Edisi Desember 2021
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v1i03.4921

Abstract

Penelitian ini mengkaji integrasi kearifan lokal dalam pendidikan Islam sebagai strategi untuk memperkuat identitas Suku Sasak Lombok di tengah arus globalisasi dan digitalisasi. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, studi ini menyelidiki praktik-praktik pendidikan Islam yang menginkorporasikan nilai-nilai tradisional Sasak di lembaga-lembaga pendidikan formal dan non-formal di Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan Islam mampu meningkatkan pemahaman dan apresiasi generasi muda terhadap warisan budaya mereka. Praktik-praktik seperti penggunaan bahasa Sasak dalam pembelajaran agama, integrasi ritual adat dalam kegiatan keagamaan, dan pemanfaatan teknologi digital untuk melestarikan tradisi lisan, terbukti efektif dalam memperkuat identitas kultural sekaligus meningkatkan literasi digital. Studi ini menyimpulkan bahwa pendekatan pendidikan Islam berbasis kearifan lokal dapat menjadi model yang efektif untuk mempertahankan identitas kultural di era digital, sekaligus mempersiapkan generasi muda Sasak menghadapi tantangan global tanpa kehilangan akar budayanya.
Indonesian Muslim Youth and The Korean Pop Wave (Case Study of Ponorogo Muslim Youth Students) Murdianto, Murdianto; Zachari, A. `Ainun Zeva
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2022): Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/adabiya.v17i1.1505

Abstract

Pop culture, a culture produced in a commercial ecosystem, is often interpreted as a light, contemporary, and fun culture so that it is easily accepted and enjoyed by the public, especially teenagers. Korean Pop Culture, for example, extends its influence throughout the world, not only in Indonesia. K-pop has attracted the sympathy of young people, including Muslim youth at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo. This study examines the perception of Muslim youth at Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo on Korean Pop Culture and its impact on Muslim youth at the school. This research uses a descriptive qualitative research method by purposively selecting research subjects, namely Muslim youth students of MAN 2 Ponorogo who love Korean pop culture. This study shows that, firstly, the Muslim youth of man 2 Ponorogo perceives Korean Pop Culture as a symbol of novelty, trending, unique, colorful, combining various elements. Secondly, the Muslim youth of MAN 2 Ponorogo realize Korean Pop Culture has a positive and negative impact, which can eliminate Korean Pop Culture products that are not relevant to their identity as millennial teenagers and Indonesian Muslims.
Motivasi Sedekah Dalam Al-Qur’an: Studi Penafsiran Ayat-Ayat Sedekah Dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur Nadham Kharismawan, Kevin; Sulthoni, Akhmad; Murdianto
Journal of Islamic Scriptures in Non-Arabic Societies Vol. 1 No. 3 (2024): Journal of Islamic Scriptures in Non-Arabic Societies (JISNAS)
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/jisnas.v1i3.1033

Abstract

This study examines the motivation for charitable giving (sadaqah) in asbi ash-Shiddieqy's Al-Qur’anul Majid through the lens of Bourdieu's theory. The significance of this research lies in integrating social theory with Qur'anic interpretation to explore how capital, habitus, and practice influence charitable actions. The methodology involves a qualitative analysis of ash-Shiddieqy's tafsir using Bourdieu's theory, while identifying gaps in previous studies related to the roles of symbolic and cultural capital and gender equality in charitable giving. The novelty of this research is its application of Bourdieu’s theory to investigate how metaphors in the tafsir and gender equality impact motivation and practice in charitable giving. The findings indicate that the metaphors in Al-Qur’anul Majid simplify the concept of sadaqah, making it easier to understand and implement, thereby increasing motivation. Gender equality in charitable giving, as outlined in ash-Shiddieqy's tafsir, promotes active participation from all genders and reinforces egalitarian values in charitable practices. Furthermore, mutual reminders within the community, according to the tafsir, play a crucial role in maintaining the quality and consistency of charitable actions, strengthening social capital, and shaping a habitus that supports sustainable giving. This study contributes significant insights by linking Qur'anic exegesis with contemporary social theory, offering new perspectives on how social and symbolic factors influence charitable practices within religious and social contexts.
Kajian Qalbun Salim Dalam Tafsir Al-Azhar rohman, maulana; Amrulloh, Muhamad; Murdianto
El-Wasathy: Journal of Islamic Studies Vol 2 No 2 (2024): El-Wasathy: Journal of Islamic Studies
Publisher : Lembaga Swadaya Masyarakat Asosiasi Masyarakat Madani Indonesia (AMMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61693/elwasathy.vol22.2024.283-298

Abstract

Hati yang bersih dalam artian terbebas dari segala pengaruh yang mengikat hati, tentunya terbebas dari kesyirikan dan telah mencapai tauhid yang sejati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam tentang makna Qalbun salim. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan beberapa sumber data yang berasal dari buku, naskah, dokumen, kitab-kitab tafsir dan karya-karya lain yang berkaitan dengan tema yang sedang dikaji dengan sumber utama yaitu tafsir Al-Azhar. Hasil penelitian ini menyebutkan arti dari Qalbun salim adalah hati yang bersih, jernih, dan terbebas dari segala kotoran yang akan mendapat kebahagiaan, kedamaian batin, dan ketenangan jiwa. Karena Qalbun Salim merupakan kunci utama untuk mencapai kebahagiaan sejati
Perbandingan Penafsiran Tentang Keadilan Dalam Tafsīr Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar akhandi, farhan; Firdaus N.R, Arif Firdaus; Murdianto
El-Wasathy: Journal of Islamic Studies Vol 2 No 2 (2024): El-Wasathy: Journal of Islamic Studies
Publisher : Lembaga Swadaya Masyarakat Asosiasi Masyarakat Madani Indonesia (AMMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61693/elwasathy.vol22.2024.241-253

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penafsiran tentang keadilan dalam Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan tematik, yaitu memahami ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan tema keadilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1. Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar memiliki kesamaan dalam metode penafsiran, yaitu menggunakan metode tahlili (analitis). Namun, terdapat perbedaan dari sisi latar belakang penafsir, di mana Tafsir Al-Munir ditulis oleh ulama Suriah sedangkan Tafsir Al-Azhar ditulis oleh ulama Indonesia. 2. Kedua penafsir memiliki pandangan yang sama tentang konsep keadilan dalam al-Qur'an, yaitu keadilan adalah salah satu tujuan utama syariat Islam yang harus ditegakkan dalam kehidupan. Keadilan mencakup berbagai aspek, seperti keadilan dalam hukum, ekonomi, sosial, dan politik. 3. Perbedaan mendasar terletak pada penafsiran ayat-ayat tentang keadilan. Tafsir Al-Munir cenderung lebih fokus pada aspek hukum dan moral, sedangkan Tafsir Al-Azhar lebih menekankan pada aspek sosial-ekonomi dalam mewujudkan keadilan.
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Lintas Sektoral di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Murdianto, Murdianto; Jamianto, Jamianto; Prasasti, Bagio; Sumarsono, Cokro Wibowo; Fikriawan, Suad; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Mintyastuti, Dyah Sri
Cakrawala Vol. 16 No. 2: Desember 2022
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v16i2.465

Abstract

Riset ini bertujuan mengetahui bagaimana pengembangan nilai rantai kegiatan produksi, strategi kemitraan, dan prosedur pengembangan industri kreatif kriya kulit lintas sektor di Ponorogo.Metode penelitian menggunakan riset pengembangan yang dilaksanakan di wilayah Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif diawali dari penyediaan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. Peningkatan mekanisme modern pemotongan hewan, penyamakan modern, pembinaan tenaga profesional melalui pelatihan vokasional dan pengembangan program studi kriya kulit pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan model kemitraan dengan pelibatanfour helix of innovation didasarkan pada kesadaran bersama dan ko-operasi (cooperation). Pengembangan kemitraan industri kreatif dibangun berdasar pada isu dan problem yang berkembang di Ponorogo. Pengembangan manual prosedur meliputi, prosedur penyiapan bahan baku, produksi, dan pemasaran baik yang bersifat online maupun offline.
Konsep Hedonisme dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Al-Maraghi Nissa, Sabilla Ainun; Faridah, Faridah; Murdianto, Murdianto
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 5 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v5i2.210

Abstract

This study looks at the idea of hedonism from Tafsir Al-Maraghi's point of view, as well as what it means and what its implications are in the Koran. The excess or overspending of the riches and blessings sent by God is the hedonism discussed in this study. Stated differently, hedonism is sometimes referred to as consumptiveness or wastefulness. Known for its comprehensive and topical analysis of the Koran and social life, Tafsir Al-Maraghi is a well-known tafsir that can offer significant insights on this particular theme. The objective of this study is to examine Tafsir Al-Maraghi's definition of hedonism, with particular attention on how pertinent verses from the Koran are interpreted. This study makes use of library research or research from libraries. This kind of library research uses written resources such as books, documents, and the like as its primary source of data. The Al-Maraghi commentary book by Ahmad Musthafa Al-Maraghi serves as the primary source for this study. The findings of the study demonstrate that hedonism is a reprehensible characteristic that stems from liver illness and negatively affects both social and personal life. The significant significance of the concept of hedonism is revealed by Al-Maraghi's interpretation, which links it to the ideas of monotheism, asceticism, and qona'ah. It also emphasizes how crucial it is to abstain from hedonism in order to preserve the world and the afterlife.
Konsep Manajemen Pendidikan Islam Perspektif Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir Parwanto; Murdianto; pengelola, pengelola
TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 5 No 02 (2023): Desember
Publisher : STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tabyin.v5i02.500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep manajemen pendidikan islam perspektif kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir berdasarkan Surat Al-Kahfi menurut Buya Hamka. Penelitian ini menggunakan metode telaah pustaka dengan analisis data deskriptif analitis. Dari penelitian yang sudah dilakukan didapati ada delapan konsep yang di sebutkan oleh Buya Hamka yaitu sarana prasarana, jumlah peserta didik, jangka waktu yang ditempuh, waktu istirahat, kondisi murid ketika masuk, membuat kesepakatan dengan peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan dan mengeluarkan peserta didik yang melakukan pelanggaran berat.
Konsep Kejujuran dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Lafadz Al-Sidq dalam Tafsir Al-Azhar) Nugroho, Sidiq; Sulthoni, Akhmad; Murdianto, Murdianto
Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Isy Karima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/bunyanalulum.v1i1.236

Abstract

Kejujuran merupakan nilai moral fundamental yang mencerminkan integritas dan kualitas moral individu serta masyarakat. Di era yang kompleks ini, kejujuran berperan penting dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Penelitian ini mengkaji penafsiran lafadz al-sidq dalamTafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Penelitian ini mengkaji metode penafsiran Al-Qur'an yang digunakan oleh Buya Hamka serta makna lafadz al-sidq dalam Al-Qur'an. Buya Hamka menerapkan pendekatan komprehensif dalam tafsirnya, menggabungkan metode tartîb utsmânî, tafsîr bi al-Iqtirân, tafsîr bi al-ma'tsûr, dan tafsîr bi al-ra'y. Corak penafsirannya didominasi oleh lawn adâbiî wa ijtimâ'î, dengan penggunaan bahasa yang sederhana dan jelas, menjadikan tafsirnya mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat. Studi ini juga menganalisis makna lafadz al-sidq dalam Al-Qur'an, yang mencakup delapan aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Makna-makna ini meliputi hubungan antara iman dan amal, pentingnya memilih teman yang jujur, balasan bagi orang jujur, teladan kejujuran para nabi, karakteristik orang beriman yang jujur, pengakuan terhadap kebenaran Allah, kejujuran dalam perkataan, dan sikap jujur dalam menghadapi ujian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kejujuran merupakan nilai fundamental dalam Islam yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.
Tolong Menolong dalam Kebaikan dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Ayat-Ayat Ta’awun dalam Tafsir Al-Munir) Ahmad Maghrobi, Zendi; Iqbal, Ipmawan Muhammad; Murdianto, Murdianto
Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Isy Karima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/bunyanalulum.v1i1.238

Abstract

Tolong menolong merupakan salah satu prinsip dasar dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya kerjasama dan solidaritas antar sesama manusia. Penelitian ini mengkaji konsep tolong-menolong (ta’awun) dalam Islam berdasarkan penafsiran Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir. Menggunakan metode library research dengan pendekatan tematik, penelitian ini bertujuan memahami penafsiran ayat-ayat ta’awun dan implementasinya. Sumber utama adalah Tafsir Al-Munir, didukung kitab tafsir lain, jurnal, dan buku terkait. Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji penafsiran dan implikasinya. Hasil menunjukkan bahwa Syekh Wahbah Az-Zuhaili menafsirkan ta’awun sebagai tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaatan pada syariat, bukan dalam dosa. Konsep ini terkait erat dengan takwa dan ketaatan kepada Allah. Penafsiran mencakup konteks historis dan dampak sosial ta’awun dalam memperkuat persatuan umat. Implementasi ta’awun meliputi saling membantu dalam kebaikan, menghindari kerjasama dalam keburukan, mengajak partisipasi masyarakat, membantu dengan ikhlas, bekerja sama, memberi bantuan moral dan praktis, membangun persatuan, berbagi ilmu, mendamaikan perselisihan, dan memperkuat persaudaraan Muslim.
Co-Authors A'yun, Qurrota Abdulkadir Sunito, Melani Abid Rohmanu Adianty, Meliza Eka Adinda Muthiah Rana Ahmad Maghrobi, Zendi akhandi, farhan Al Briham Jarmal Al Faaruuq, Umar Amrulloh, Muhamad Anitasari, Lia Antikasari, Tiara Widya At Thoriq, Ibnu Nurjiin Brury Aziza, Humairo Azizah, Suci Midsyahri Diah Ayu Lestari, Diah Ayu Dio Renaldi Faeyza Ardhimas Wahyudya Fajri, Fadhilah Maulida Farida Aryani Faridah Faridah Febrina Melinda Nur Adawiyah Fikriawan, Suad Firdaus N.R, Arif Firdaus Hana Indriana Hanafi, Wahyu Hariyanto, Wahid Huky Arvi Loany Iqbal, Ipmawan Muhammad Jamianto, Jamianto Jasmine , Lidia Faiza Joko Hendra Saputra Kamilah, Azka Azzuhriya Khanif, Moch. Fahmi Khotimah, Robiatun Husnul Kirom, Ahmad Kusumawati, Anak Agung Eka Dharma Mahmudi Siwi Mega Atika Meliza Eka Adianty Mintyastuti, Dyah Sri Mulya, Prana Muti’ah, Khansa Shohabiyatul Nadham Kharismawan, Kevin Nanik Setyowati Nisa, Tri Ratna Chaniyatun Nissa, Sabilla Ainun Noor Miyono Nugroho, Sidiq Nur Cholilah Junita Dalimunthe Nurika Nuralifah Parwanto pengelola, pengelola Prasasti, Bagio Prasetyo, Ady Pratiwi, Andini Wulan Putra, Rizki Aditya Putra, Wahyu Hanafi Rahmadin, Tiara Putri Randi Firman Syah Rijal, Saadul Rilus Kinseng rohman, maulana Rokhani, Siti Saharuddin Samsudin Samsudin Saputra, Joko Hendra Sari, Nur Maulida Selviana, Yolanda Sirajun Nasihin, Sirajun Siti Rokhani Suhartini, Endang Sulthoni, Akhmad Sumarsono, Cokro Wibowo Suparyani, Suparyani Supriati, Eny Susanna Syah, Muhammad Ramdhani Al Azraq Syah Syamsul Muqorrobin, Syamsul Thessa Ayuningtias Thessa Ayuningtias, Thessa Toikun, Toikun Toikun Tubagus Wahid Fairuzziyad Rofif Wathoni, Syamsul Witasari, Rinesti Yovitha Yuliejantiningsih Zachari, A. 'Ainun Zeva Zachari, A. `Ainun Zeva Zachari, A‘ Ainun Zeva