Claim Missing Document
Check
Articles

Pencegahan Bahaya Narkoba Bagi Siswa Sma Negeri I Ungaran Melalui Edukasi Pathway Game “Anti Narkoba” Sikni Retno Karminingtyas; Nova Hasani Furdiyanti; Rissa Laila Vifta
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.247 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.762

Abstract

Drug abuse is currently a global emergency problem. World Drugs Reports 2018 published by the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), said that as many as 275 million people in the world or 5.6% of the world's population (aged 15-64 years) have used drugs. The number of drug abuse among students in 2018 (from 13 provincial capitals in Indonesia) reached 2.29 million people. One of the groups of people who are prone to being exposed to drug abuse are those in the age range 15-35 years or the millennial generation. The purpose of this service is to increase students' knowledge about the types and types of drugs circulating in the community, so that students recognize the signs, characteristics and symptoms of people who are dependent on drugs, prevention and provide information about treatment measures if they have experienced drug dependence. The service activity was carried out in 2 stages, before the participants were given a questionnaire as a pretest and given education about drugs after the participants filled out the questionnaire as a postest. There were 37 students involved in the activity from SMA N 1 Ungaran Semarang Regency. The pretest results show that students' knowledge about the symptoms and effects of drug dependence, as well as information about how to overcome addiction is still lacking. However, the average student can answer the examples and types of drugs very well. After being given education about Drug Abuse in Adolescents, there was an increase seen from the pretest and posttest scores in terms of knowledge about drugs, symptoms and adverse effects of addiction, prevention and ways of overcoming drug dependence.abstrakPenyalahgunaan Narkoba saat ini menjadi masalah kedaruratan global. World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai macam dan jenis Narkoba yang beredar di masyarakat, agar siswa mengenali tanda, ciri dan gejala dari orang yang mengalami ketergantungan terhadap Narkoba, pencegahan serta memberikan informasi mengenai tindakan penanganan bila sudah mengalami ketergantungan Narkoba. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam 2 tahap, sebelum kegiatan peserta diberikan kuesioner sebegai pretest dan diberikan edukasi mengenai Narkoba setelah kegiatan peserta mengisi kuesioner sebagai postest. Siswa yang terlibat dalam kegiatan sejumlah 37 orang berasal dari SMA N 1 Ungaran Kabupaten Semarang. Hasil Pretes menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai gejala dan efek ketergantungan Narkoba, serta info mengenai cara penanggulangan ketergantungan masih sangat kurang. Akan tetapi rata-rata siswa dapat menjawab mengenai contoh dan jenis Narkoba dengan sangat baik. Setelah diberikan edukasi mengenai Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja, terjadi peningkatan yang dilihat dari nilai pretes dan postes dalam hal pengetahuan tentang Narkoba, gejala dan efek buruk ketergantungan, pencegahan dan cara penanggulangan ketergantungan Narkoba.
Pencegahan Dini Bahaya Kolesterol dan Penyertanya Melalui Pengolahan Limbah Jelantah menjadi Waste Soap Serbaguna Sikni Retno Karminingtyas; Rissa Laila Vifta; Puji Lestari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.96 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.890

Abstract

Coronary heart disease (CHD) is a disease that is very frightening and is still a problem, both in developed and developing countries. In developing countries from 1990 to 2020, the death rate from coronary heart disease will increase by 137% in men and 120% in women. This community service aims to provide insight and knowledge to the people of Lerep Village about the prevention of the dangers of cholesterol and provide soft skills on the use of used used oil waste to become versatile waste soap. The results of surveys and interviews with target partners, namely residents of Lerep Village by random sampling, stated that the use of used cooking oil in Lerep Village, especially in the RT 3 area, was still high. Housewives use bulk cooking oil more often than packaged cooking oil, and use this cooking oil repeatedly. Data and information from Lerep Village officials also stated that the increase in the death rate from stroke had increased in the last two years. The results of the evaluation of participant knowledge before being given socialization (pretest) were 22% good category, 42% adequate category and 36% poor category. While the knowledge of the participants after being given counseling (posttest) had increased. Knowledge related to cholesterol and its companions, changes in the behavior of using used cooking oil and healthy living behavior and processing of used cooking oil after being given counseling were very good category 94.44% and good or poor category 2.78% each. This Community Service Program can be continued and developed with outputs in the form of soap packaging and branding that further increase the promotional value and selling price.AbstrakPenyakit jantung koroner (PJK) merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun berkembang. Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta pengetahuan masyarakat Desa Lerep tentang pencegahan bahaya kolesterol dan memberikan pembekalan softskill tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi waste soap serbaguna. Hasil survey dan wawancara kepada mitra sasaran, yakni warga masyarakat Desa Lerep secara random sampling menyebutkan bahwa penggunaan minyak jelantah di Desa Lerep khususnya di wilayah RT 3 masih tergolong tinggi. Ibu rumah tangga lebih sering menggunakan minyak goreng curah dibandingkan minyak goreng kemasan, serta menggunakan minyak goreng tersebut secara berulang-ulang. Data dan informasi pejabat Desa Lerep juga menyebutkan bahwa kenaikan angka kematian akibat stroke meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hasil evaluasi pengetahuan peserta sebelum diberikan sosialisasi (pretest) yaitu kategori baik sebesar 22%, kategori cukup 42% dan kategori kurang sebesar 36%. Sedangkan pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan (postes) mengalami peningkatan. Pengetahuan terkait dengan kolesterol dan penyertanya, perubahan perilaku penggunaan minyak jelantah dan perilaku hidup sehat serta pengolahan minyak jelantah setelah diberikan penyuluhan yaitu kategori sangat baik 94,44% dan kategori baik maupun kurang masing-masing 2,78%. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan luaran berupa pembuatan kemasan sabun dan branding yang lebih meningkatkan nilai promosi dan harga jualnya.
Pengenalan Produk Mie Basah Kombinasi Tepung Labu Kuning dan Tepung Mocaf Sebagai Makanan Indeks Glikemik Rendah Pencegah Obesitas bagi Balita Rissa Laila Vifta; Fania Putri Luhurningtyas; Dyah Kartika Wening
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.383 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1621

Abstract

The tendency of modern society's lifestyle that demands fast food due to dense activities, noodles have been used as a substitute for rice. The raw material used in the manufacture of noodles is wheat flour which is still imported. So it is necessary to reduce the consumption of wheat flour by moving to pumpkin and mocap flour as alternative. Another analysis stated that noodles with wheat flour can increasing glycemic index and trigger the occurrence of obsession up to the prevalence of Diabetes Mellitus. The survey to target from Keji Village by random sampling stated that the consumption of instant noodles for toddlers is relatively high. The factor that cause the high consumption factor is the lack of education for housewives and also lack of skills of housewives in serving healthy on varied types of food for toddlers. The implementation of community service is education of the glycemic index and its effect on food, training on functional food processing of low glycemic index noodles from pumpkin and mocap flour and continued by discussion session. The activities carried out and received by the participants enthusiastically. Pretest and post-test were also carried out and results showed that 70.82% of participants could not answer correctly, but after a demonstration of making low glycemic index noodles, the results showed that 76.71% of participants had answered correctly according to the material presented, and the participant knowledge increase up to 72% after this service activities.ABSTRAKKecenderungan pola hidup masyarakat modern yang menuntut makanan siap saji akibat aktivitas yang padat, mie telah digunakan sebagai salah satu pangan pengganti nasi. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan mie adalah tepung terigu yang selama ini masih impor. Sehingga perlu adanya pengurangan konsumsi tepung terigu dalam pembuatan mie yang salah satunya menggunakan alternatif tepung labu kuning dan tepung mocaf. Analisis lain menyebutkan bahwa mie dengan bahan baku tepung terigu dapat menyebabkan peningkatan indeks glikemik dan memicu terjadinya obsesitas sampai dengan prevalensi Diabetes Mellitus. Hasil survey kepada mitra sasaran di wilayah Dusun Suruhan-Desa Keji secara random sampling menyebutkan bahwa konsumsi mie instan bagi Balita masih tergolong tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya faktor konsumsi tersebut adalah kurangnya edukasi bagi ibu rumah tangga sekaligus kurangnya keterampilan Ibu rumah tangga dalam menyajikan jenis makanan sehat dan bervariasi bagi Balita. Adapun pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa edukasi pentingnya mengetahui indeks glikemik dan pengaruh pada makanan, serta pelatihan pengolahan pangan fungsional mie rendah indek glikemik berbahan tepung ubi ungu dan labu kuning dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Kegiatan berjalan dengan baik dan diterima peserta dengan antusias. Selain edukasi, dilakukan juga tahapan pretes dan postest, sebagai evaluasi apakah pelaksanaan pengabdian ini dapat dipahami peserta setelah proses pemberian edukasi dan pelatihan. Hasil yang diperoleh sebanyak 70.82% peserta kegiatan tidak dapat menjawab dengan benar, namun setelah dilakukan demonstrasi pembuatan mie rendah indeks glikemik, didapatkan hasil 76,71% peserta telah menjawab dengan benar dan sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Pemahaman peserta meningkat sampai 72% setelah kegiatan pengabdian dilaksanakan.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kemetul Melalui Pelatihan Soft Skill Pembuatan Produk Jamu Putri Naja Fadhilah; Hanifah Trisnaningsih; Anasthasia Pujiastuti; Rissa Laila Vifta
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.275 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1961

Abstract

Medicinal Plants (TOGA) are widely grown in the community yards of Kemetul Village, Susukan District, Semarang Regency. The use of TOGA that is not optimal and the low selling price of these plants are the main problems faced by the Women Farmers Group (KWT) of Kemetul Village. This is the background for the implementation of Community Service activities carried out by the Himafarsi Service Team of Ngudi Waluyo University. The activity was carried out through training on making simplicia and herbal products with the target of the Women Farmers Group (KWT) in Kemetul Village. The method of implementing the program is done offline. Indicators of program success can be seen through the increase in participants' knowledge by 96.6%. Community Service Activities have produced activity outputs in the form of participants' abilities in making simplicia, herbal products in the form of W'dank Ginger Plus, Ready to Drink herbs Kunyit Asem and Kencur Rice as well as the opening of Cafe Jamoe Kemetul. The community can use TOGA as herbal products and sell it at Cafe Jamoe Kemetul so that it can increase the selling value of plant products.ABSTRAKTanaman Obat Keluarga (TOGA) banyak tumbuh di lahan pekarangan masyarakat Desa Kemetul, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Pemanfaatan TOGA yang kurang maksimal serta rendahnya harga jual hasil tanaman tersebut merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kemetul. Hal tersebut menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Himafarsi Universitas Ngudi Waluyo. Kegiatan dilakukan melalui Pelatihan Pembuatan Simplisia dan Produk jamu dengan mitra sasaran Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kemetul. Metode pelaksanaan program dilakukan secara offline. Indikator keberhasilan program dapat diketahui melalui persentase peningkatan pengetahuan peserta sebesar 96,6%. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah menghasilkan output kegiatan berupa kemampuan peserta dalam pembuatan simplisia, produk jamu berupa W’dank Ginger Plus, jamu Ready to Drink Kunyit Asem dan Beras Kencur serta pembukaan Cafe Jamoe Kemetul. Masyarakat dapat memanfaatkan TOGA menjadi produk jamu dan dijual di Cafe Jamoe Kemetul sehingga dapat meningkatkan nilai jual hasil tanaman.
Skrining Fitokimia, Karakterisasi, dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Buah Parijoto (Medinilla speciosa B.) Rissa Laila Vifta; Yustisia Dian Advistasari
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah Parijoto (Medinilla speciosa B.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi memiliki aktifitas sebagai antioksidan dan antidiabetes. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui lebih lanjut kandungan senyawa aktif dalam Ekstrak dan Fraksi-fraksi Buah Parijoto secara kualitatif, karakterisasi senyawa aktif, serta menentukan kadar flavonoid total dalam Buah Parijoto (Medinilla speciosa B.). Skrining fitokimia dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap uji kualitatif, tahap uji semi kuantitatif dengan kromatografi lapis tipis dan karakterisasi dengan spektrofotometer IR, serta dilanjutkan dengan uji kuantitatif untuk menentukan kadar flavonoid total pada fraksi-fraksi Buah Parijoto (Medinilla speciosa B.).  Hasil uji penapisan fitokimia menunjukkan bahwa secara kualitatif senyawa aktif yang terkandung dalam Buah Parijoto meliputi flavonoid, tannin, saponin, dan alkaloid. Adanya flavonoid pada Buah Parijoto dipertegas menggunakan uji kromatografi lapis tipis. Hasil karakterisasi dengan IR menunjukkan gugus spesifik flavonoid golongan flavonol. Kadar flavonoid total pada fraksi n-heksan sebanyak 1,11 mg QE/g, pada fraksi etil asetat sebanyak 46,83 mg QE/g, dan pada fraksi etanol sebanyak 66,07 mg QE/g.Kata kunci: parijoto, flavonoid, skrining, karakterisasiAbstractParijoto fruit (Medinilla speciosa B.) contains secondary metabolites which have potential activities as antioxidant and antidiabetic. The aim of this research was to further knowing the total compounds in Extracts and Fractions of Parijoto Fruit, characterization of active compound, and also determining the total flavonoid levels of Parijoto Fruit (Medinilla speciosa B.). Phytochemical screening was carried out in three levels, qualitative by coloring test,, semi-qualitative test level with thin layer chromatography, and followed by quantitative tests to determine the total flavonoid levels in the Parijoto Fruit fractions (Medinilla speciosa B.). Phytochemical screening test results showed that the active compounds contained in Parijoto Fruit included flavonoid, tannin, saponin, and alkaloids. The presence of flavonoids in Parijoto Fruit is confirmed using thin layer chromatography test.  The characterization results with IR showed a specific flavonoid group of flavonols. Total flavonoid levels in n-hexane fraction were 1.11 mg QE / g, at ethyl acetate fraction as much as 46.83 mg QE / g, and at ethanol fraction as much as 66.07 mg QE / g.  Keywords: parijoto, flavonoid, screening, characterization
Aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) Terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus Rissa Laila Vifta; Muhammad Andri Wansyah; Anita Kumala Hati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i2.117

Abstract

Abstrak  Sirih hijau (Piper betle L.) adalah tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Secara empiris, sirih hijau  digunakan sebagai antibakteri pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas salep ekstrak etanol daun sirih hijau sebagai antibakteri. Pengujian efek antibakteri dilakukan secara in vitro dan in vivo. Ekstrak etanol daun sirih hijau dibuat dengan cara maserasi. Pengujian secara in vitro dilakukan menggunakan metode mikrodilusi terhadap Staphylococcus aureus  untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimum ekstrak daun sirih hijau pada konsentrasi 3, 4, dan 5%.  Kemudian ekstrak dibuat salep dan diuji secara in vivo menggunakan hewan uji tikus yang terdiri dari kelompok kontrol negatif, kelompok ekstrak (konsentrasi 3,4, dan 5%), serata pembanding kontrol positif gentamisin 0,1%. Hasil uji dianalisis menggunakan Sapiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji ANAVA serta uji LSD untuk mengetahui perbandingan hasil kelima kelompok perlakuan. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa konsentrasi hambat minimum ekstrak daun sirih yang optimal adalah 5%. Hasil uji in vivo menunjukkan lama kesembuhan luka meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak daun sirih hijau. Hasil uji normalitas, Anava, dan uji LSD pada uji in vivo memberikan hasil yang sejalan. Konsentrasi 4 dan 5% merupakan konsentrasi efektif dengan aktivitas waktu kesembuhan luka tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (gentamisin 0,1%) dengan rerata waktu berturut-turut 6,20±0,80 dan 6,00±0,71 hari. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji antibakteri pada salep sejalan dengan uji secara in-vitro ekstrak daun Sirih Hijau yang memiliki potensi sebagai antibakteri.Kata kunci:     Daun sirih hijau, Antibakteri, Salep, Luka Antibacterial activity from ointment contains extract of green betle leaves (Piper betle l.) to Staphylococcus aureus bacterial infection Abstract  Green betel (Piper betle L.) is a plant that is easy to find in Indonesia. Empirically, green betel is used as an antibacterial to the wound. This study aims to determine the activity of ointment of ethanol extract of green betel leaves as antibacterial. Tests of antibacterial effects were performed in vitro and in vivo. Ethanol extract of green betel leaf is made by maceration. In vitro testing was done using micro dilution method to Staphylococcus aureus to determine the minimum inhibitory concentration of green leaf extract at concentrations of 3, 4, and 5%. Then the extract was made ointment and tested in vivo using rat consisting of the negative control group, the extract group (concentrations 3,4, and 5%), the positive control of gentamicin 0.1%. The test results were analyzed using Sapiro-Wilk and continued with ANAVA test and LSD test to find out the comparison of the results of the five treatment groups. The results of in vitro test showed that the minimum inhibit concentration of green betel leaf extract was 5%. The results of in vivo test showed the duration of wound healing increased with increasing concentration of green betel leaf extract. The result of normality test, Anava, and LSD test on in vivo test give the same result. Concentrations of 4 and 5% were effective concentrations with wound healing time activity were not significantly different with positive control (gentamicin 0.1%) with mean time of 6.20 ± 0.80 and 6.00 ± 0.71 days respectively. It can be concluded that the antibacterial test results in ointment are in line with in vitro test of leaf green betel extract which has potential as antibacterial.Key words:      Green betel, Antibacterial, Ointment, Wound
Karakteristik Teh Herbal Lomo (protium javanicum) Sumbawa Dengan Berbagai Tingkat Penambahan Bubuk Jahe Rifka Rosiana; Sahri Yanti; Rissa Laila Vifta
The Journal of Teknologi Pangan Vol 5 No 1 (2024): Food Loss and Food Waste
Publisher : Faculty of Agriculture Science & Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/fagi.v5i1.4271

Abstract

Teh merupakan minuman yang sangat di minati oleh masyarakat Indonesia salah satunya adalah Tanaman katimis. Katimis (Protium Javanicum) dikenal sebagai lomo. Daun lomo mengandung senyawa flavonoid, polifenol dan tanin yang berkhasiat untuk mengobati diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan minuman teh herbal lomo dengan variasi penambahan bubuk jahe emprit dan mengetahui penambahan bubuk jahe terhadap sifat fisik seperti rasa, aroma, tekstur dan warna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode DPPH (1,1 -difenil-2-pikrilhidrazi) dan spektrofotometri UV-Vis. Hasil analisis antioksidan menggunakan metode DPPH yaitu dengan alat spektrofotometri UV-Vis. Kemudian diukur serapannya pada Panjang gelombang 517 nm dengan tujuan untuk mengamati perubahan absorbansi pada Panjang gelombang minuman teh herbal lomo dan untuk uji antioksidan teh herbal lomo memiliki nilai yang tertinggi pada perlakuan P3 dengan konsentrasi (50 gram bubuk lomo : 7,5 gram bubuk jahe) yaitu dengan nilai IC50 (90,885%). Data analisis mengunakan ANOVA Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil uji sifat fisik (Aroma) dengan nilai rata-rata 2.63%,2.84%,3.33% dan 3.45% hasil uji Tekstr dengan nilai 2.67%,2.76%,3.13% dan 3.25% dan untuk hasil uji Warna dengan nilai 2.92%,3.16%,3.61% dan 3.72% untuk hasil uji Rasa dengan nilai rata-rata 2.93%,2.91%,3.455 dan 3.55%.
Analisis Flavonoid Total Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa) Asal Bandungan dan Formulasinya dalam Sedian Gel Vifta, Rissa Laila; Saputra, Yoga; Hakim, Abdillah Lukman
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 2, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v2i1.342

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan Indonesia yang belum diteliti pemanfaatannya secara penuh dalam kaitannya dengan pengobatan adalah tumbuhan Parijoto (Medinilla speciosa). Buah Parijoto mengandung senyawa flavonoid yang memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan. Formulasi sediaan gel dapat memfasilitasi aplikasi topikalnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan flavonoid total dalam ekstrak buah Parijoto dan mengevaluasi sifat fisik formulasi gel ekstrak buah Parijoto. Ekstraksi fisik meliputi ekstraksi buah Parijoto dengan perendaman pelarut etanol 96%, analisis flavonoid secara kualitatif dan kuantitatif, dan uji adhesi dengan homogenitas, sensorik, uji pH, uji dispersibilitas, viskositas dan penyimpanan pada suhu (100C) dan (400C). Hasil penelitian diperoleh rendemen ekstrak buah parijoto sebesar 11,56% b/b. Identifikasi kualitatif menunjukkan adanya senyawa flavonoid pada ekstrak buah parijoto. Flavonoid total dengan pembanding kuersetin dan rutin masing-masing sebesar 310,03 mgQE/g dan 73,29 mgRE/g. Hasil uji sifat fisik gel memenuhi syarat standar pengujian sifat fisik selama penyimpanan selama 5 siklus dan 10 hari untuk parameter uji homogenitas, uji pH, uji dispersi, uji viskositas dan daya lekat, tetapi tidak memenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan gel ekstrak buah  tidak stabil.One of the Indonesian plant species that has not been fully utilized for medication is the Parijoto plant (Medinilla speciosa). Parijoto fruit contains flavonoid compounds that have pharmacological effects as antioxidants. The formulation of the gel preparation can facilitate its topical application. The purpose of this study was to analyze the total flavonoid content in Parijoto fruit extract and evaluate the physical properties of the Parijoto fruit extract gel formulation. Physical extraction includes extraction of Parijoto fruit by immersion in 96% ethanol solvent, qualitative and quantitative analysis of flavonoids, and adhesion test with homogeneity, sensory, pH test, dispersibility test, viscosity, and storage at temperatures (100C) and (400C). The results showed that the yield of parijoto fruit extract was 11.56% w/w. Qualitative identification showed the presence of flavonoid compounds in parijoto fruit extract. Total flavonoids with a comparison of quercetin and rutin were 310.03 mgQE/g and 73.29 mgRE/g, respectively. The results of the physical properties test of the gel met the standard requirements for testing physical properties during storage for 5 cycles and 10 days for the parameters of homogeneity test, pH test, dispersion test, viscosity, and adhesion test, but did not meet, so it could be concluded that the fruit extract gel preparation was unstable.
Potensi Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa blume) sebagai Bahan Aktif Sedian Antioksidan Facial Wash Gel Vifta, Rissa Laila; Tinasari, Niken Delvin
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 1 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 1, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i1.23035

Abstract

Medinilla speciosa or Parijoto was contains flavonoid which known as a strong antioxidant compound so can be used as an active agent in cosmetic formulation. Antioxidant compounds have ability as free radicals scavenger. Facial wash gel cosmetic formulation are in great demand to clean facial skin to the maximum extent to the pores. The research aims to evaluate the physical stability and antioxidant activity using DPPH method with IC50 parameter. This research is an experimental post design research with maceration as extraction method. Concentration of parijoto fruit gel facial wash formulation were F1 (0.5%), F2 (1%), and F3 (1.5%). Physical stability test for 5 cycles of 10 days which includes organoleptic test, homogeneity test, pH test, viscosity test, foam height test, and antioxidant activity evaluation using DPPH and quercetin as standart. The results of physical stability in the accelerated test for 10 days showed that the preparation was stable during storage (p-value>0.05). Antioxidant activity of Formula 1 (0.5%) obtained IC50 value of 155.32 ppm (very weak), Formula 2 (1%) obtained IC50 value of 137.79 (medium), and Formula 3 (1.5%) obtained IC50 value of 96.17 ppm (strong). The IC50 value of quercetin was obtained at 4.19 ppm (very strong), parijoto fruit extract at 33.13 ppm (very strong), and positive control (market product) at 37.18 ppm (very strong). Keywords : Antioxidant, Facial wash, Flavonoids, Gel, Parijoto, Stability
UJI ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa B.) DAN FRAKSINYA Advistasari, Yustisia Dian; Vifta, Rissa Laila
Media Farmasi Indonesia Vol. 13 No. 2 (2018): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.917 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah akibat tidak bekerjanya sistem insulin (Hardiman, 2013). Tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dapat berguna sebagai penurun gula darah (Larantukan dkk., 2014). Salah satu tumbuhan yang mempunyai kandungan metabolit flavonoid adalah buah parijoto (Medinilla speciosa B.). Buah parijoto dibuat ekstrak secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol yang telah diperoleh selanjutnya difraksi dan dilakukan pengujian secara in vivo dengan metode induksi aloksan pada hewan uji tikus. Hewan uji tikus dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol positif glibenklamid dosis 1,26 mg/kgBB, kontrol negatif CMC Na 0,5%, ekstrak etanol buah parijoto dosis 75, 100, 125 mg/kgBB dan fraksi etanol buah parijoto dosis 33,1387; 44,1849; 55,2312 mg/kgBB. Induksi aloksan diberikan 3 hari sebelum pemberian senyawa uji secara intraperitoneal. Pengukuran kadar gula darah dilakukan pada hari ke-0,3,7,10. Hasil pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0 (awal) rerata kadar gula darah antara 59,8-74,2 mg/dL masih masuk dalam kisaran kadar gula darah normal yaitu 50-135 mg/dL. Aktivitas penurunan kadar gula darah setelah pemberian ekstrak etanol buah parijoto terbesar 50,43% pada dosis ekstrak 125 mg/kgBB. Sedangkan penurunan kadar gula darah terbesar setelah pemberian fraksi etanol buah parijoto pada dosis 55,2312 mg/kgBB sebesar 62,25%. Hal ini sesuai dengan hasil uji statistic Post-Hoc Test yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis senyawa uji yang diberikan maka semakin besar aktivitas penurunan kadar gula darah yang dicapai.
Co-Authors Advistasari, Yustisia Dian Advistasari, Yustisia Dian Agitya Resti Erwiyani Alif Maulidya Aminah, Maulidahul Andi Pradana Anhuma Turaya, M.Ridho Anita Dwi Puspitasari Annisah Mahanani Arif Santoso Avian Tri Wahyudi Choirul Huda Damar Adi Prasetyo Della Jauharotus Sa’adah Dewi Purnamasari Diah Nurlaila Dyah Kartika Wening Eka Noviya Fuzianingsih Elvansi, M. Elvansi Faris Hermawan, Faris Fitria Mentari Hadi Nasbey Hakim, Abdillah Lukman Hanifah Trisnaningsih Hati, Anita Kumala Indah Hartati Indah Mahendra Wardani Indah Mahendra Wardani Istianatus Sunnah Jannah, Nadia Miftahul Jatmiko Susilo Komang Ana Pratiwi Lailatul Badriyah Lestari, Puji Luhurningtyas, Fania Putri M. Elvansi Elvansi Mafitasari, Dwi Mahardika Adhi Candra Mardiyanti, Devi Maria Ulfah Marini, Yeni Marlina, Lala Adetia Melati Aprilliana Ramadhani Melati Aprilliana Ramadhani, Melati Aprilliana Muhammad Alviyan Shutiawan Muhammad Andri Wansyah Munifilia Ekasari Nani Winarti Ni Putu Yunika Candra Riskiana Ni Putu Yunika Candra Riskiana Nova Hasani Furdiyanti Nur Syarohmawati Nurjanah, Mutia Hariani Nurul Chanifah Paonganan, Afner Otniel Pera Amelia Prasetyo, Damar Adi Puji Astutik Puji Astutik Pujiastuti, Anasthasia Putri Naja Fadhilah Rahma Diyan Martha Rahman, Erik Ramadhani, Melati Apriliana Reni Citra Agustina Richa Yuswantina Rifka Rosiana Rilla Noor Farida Salsabiela Dwiyudrisa Suyudi Samsuri, Ahmad Santoso, Wingit Saputra, Yoga Sikni Retno Karminingtyas Siti Khusnul Khotimah Siti Khusnul Khotimah, Siti Khusnul Sri Mustika Ayu SULASTRI Sulastri Sulastri Supiani Rahayu Tina Mawardika Tinasari, Niken Delvin Wahyudi, Avian Tri Wansyah, Muhammad Andri Winda Ayu Ningtyas Windi Susmayanti Wingit Santoso Yanti, Sahri Yurike Tatengkeng Yustisia Dian Advistasari Zikri, Adi Tiara