Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktik dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi

Analisis kesesuaian lahan rawa untuk pengembangan kawasan permukiman di Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Anita Eka Putri; Dwiyono Hari Utomo; Revi Mainaki
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v25i22020p170

Abstract

Gondang District is a drained swamp morphology with an area of 37.85 Km2 with a slope of <2%. Regarding this, it has different physical condition from other settlement areas. This study aimed to evaluate the suitability of the land for settlement development in the area. The data related to slope, soil structure, soil texture, drainage, and depth of ground water level, rock weathering level, level of flooding / flooding, soil carrying capacity, permeability, and potential for soil wrinkle (index cole) were collected through observation. Through the sample type of purposive sampling on land unit maps resulted from overlay maps of slope, land use maps, and maps of soil types, scoring was then conducted. Using descriptive evaluative method, the results show that the land which has been or will be developed into a settlement area has some limiting values so as further evaluation is required when used as a settlement areaKecamatan Gondang mempunyai luas area 37,85 Km2 dengan kemiringan lereng < 2% merupakan morfologi rawa yang mengalami pengeringan sehingga semiliki kondisi fisik yang berbeda dari kawasan permukiman yang lain. Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan di untuk pengembangan permukiman di daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif. Data kemiringan lereng, struktur tanah, tekstur tanah, drainase, kedalaman muka air tanah, tingkat pelapukan batuan, tingkat penggenangan/banjir, daya dukung tanah, permeabilitas, dan potensi kembang kerut tanah (index cole)dikumpulkan dengan observasi. Melalui sampel jenis purposive sampling pada peta unit lahan yang dihasilkan dari overlay peta kemiringan lereng, peta penggunaan lahan, dan peta jenis tanah yang kemudian dilakukan pengharkatan (scoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan yang telah dikembangkan maupun yang akan dikembangkan menjadi kawasan permukiman mempunyai beberapa nilai pembatas sehingga perlu adanya evaluasi lebih lanjut apabila digunakan sebagai kawasan permukiman.           
Morfologi Profil Tanah Vertisol di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan Dwiyono Hari Utomo
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.439 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.307

Abstract

Tanah vertisol mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Pada saat musim kemarau tanah retak bahkan pecah, tetapi pada saat musim penghujan tanah mengembang dan menggelombang. Sifat kembang kerut ini dipengaruhi oleh pembasahan dan pengeringan, terutama iklim yang tegas antara musim kemarau dan penghujan. Pada saat tanah retak dan pecah, materi tanah permukaan dapat mengisi masuk ke dalam retakan. Pada saat musim penghujan retakan terisi oleh larutan dan kemudian menutup rapat, bahkan mengembang. Perilaku liat yang demikian menyebabkan kekacauan horison. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat tanah melalui morfologi profilnya. Profil tanah dibuat dengan ukuran 1 x 1 x 1-2 meter sebanyak 4 profil pada elevasi yang berbeda. Setiap profil diambil sampel pada kedalaman 30 cm, 60 cm, dan 90 cm dengan 4 kali ulangan, sehingga jumlah sampel 4 x 3 x 4 = 48 sampel. Hasil penelitian menunjukkan struktur gumpal pada setiap kedalaman, tanah sulit diolah karena keras bila kering dan lengket bila basah. Berat jenis antara 2,41-2,81g/cm3,  berat volume antara 1,01-1,21 g/cm3, porositas antara 54,39-61,25%,  dan konsistensi sangat teguh. Warna tanah didominasi warna hitam dengan gradasinya, yaitu 10YR 2/1 (black) dan 10YR 2/2 (very dark brown). Hitam kelam (10 YR 2/1) di horison permukaan dan hitam kecoklatan (10 YR 2/2) di horison sub permukaan. Perubahan warna dapat terjadi karena bahan organik yang lebih banyak di horison permukaan, sedangkan semakin dalam banyak mengandung kapur. Tumbuhan penutup tanah berupa rumput liar, atau tanpa tanaman budidaya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tanah ini memiliki sifat-sifat fisik yang jelek untuk budidaya pertanian.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i22016p047
Sifat Fisika Kimia Tanah Ordo Vertisol pada Penggunaan Lahan Pertanian Novita Anis Sholihah; Dwiyono Hari Utomo; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.181 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i1.295

Abstract

Abstract: This research aims to know the physical and chemical properties of Ordo Vertisol soil in agriculture land used (paddy fields, dry fields, and farms). This research uses survey method that is implemented in the field and laboratory. Samples were obtained by overlaying two maps using Arc-GIS 10.1 software to produce the Land Unit Map, then the sample was taken by using purposive sampling method which consider the land was planted and has decreased of harvested area, or in productivity or the amount of crop production. Descriptive analysis is used to explain the results of the research and the discussion. The results showed that each land unit has high value of COLE and has properties that are supportive and unsupportive for the cultivation of plants, but each land unit has its differences. Land Unit 1A has the highest/fastest permeability because management is done more intensively, by constantly adding organic matter content that makes the soil density low. Land Unit 1B has higher organic matter because when taking the sample, there is still a part of crop residues and grasses on the surface than any other land units. The land management and irrigation also affect the content of organic matter in terms of its preservation. The lowest CEC contained in Land Unit 2 is caused by the content of the clay fraction is lower than other land units. Low organic matter content in Land Unit 2 also affect the low value of CEC, and the density becomes higher. The permeability in Land Unit 2 is also slower because of no management activities in this land. Land  Unit 3A has the lowest pH due to the given of ZA which produces Acid Sulphur on the land. Land Unit 3B have the highest CEC values for the content of the clay fraction is higher and the Montmorillonite mineral on this land has a per- manent charge. Organic materials in Land Unit 3B is also the lowest since the land is left empty before planted with soybeans.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i12016p001
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Debit Puncak di Sub DAS Penggung Kabupaten Jember Radhea Giarkenang Nur Fauzi; Dwiyono Hari Utomo; Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 23, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.757 KB)

Abstract

Perubahan penggunaan lahan pada wilayah DAS akan mempengaruhi kondisi hidrologi DAS seperti meningkatnya debit puncak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas dan jenis perubahan penggunaan lahan di Sub DAS Penggung tahun 2006 sampai dengan 2015. Menganalisis pengaruh luas penggunaan lahan terhadap debit puncak di Sub DAS Penggung tahun 2006 sampai dengan 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan data menggunakan metode dokumentasi dan metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan lahan yang banyak mengalami perubahan alih fungsi yaitu hutan. Pengaruh luas penggunaan lahan terhadap debit puncak adalah sebesar 32,4%. Dari hasil dari uji regresi simultan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap debit puncak. Jenis penggunaan lahan yang berpengaruh signifikan terhadap debit puncak yaitu lahan terbangun dan lahan kosong. Dari jenis penggunaan lahan tersebut, jenis penggunaan lahan yang paling berpengaruh terhadap debit puncak yaitu lahan terbangun.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v23i12018p050
Co-Authors Ade Fitria Ahmad Nubli Gadeng Akhmad, Balya Alfyananda Kurnia Putra Anita Eka Putri Anita Eka Putri, Anita Eka Arif Susanto Azni Fajrilia A’yun, Syafuroh Qurroti Bagus Setiabudi Wiwoho Balya Akhmad Budi Handoyo Budijanto Chairunnisa, Nabila Nirwasita Christyanto, Theofilus Brian Didik Taryana Dwi Purwaningtyas, Laily Fauziyah Elvada, Erisa Fajrilia, Azni Fakhruddin, Mohammad Thofiqo Fatiya Rosyida, Fatiya Fauziah, Fauziah Dwi Wiranti Fetricia Fetricia Filia Rani Artanti Hadi Soekamto Hayuna Hamdalia Herzon I Komang Astina I Nyoman Ruja Ibrahim Ifa Hasna Hidayanti Ifan Deffinika Ilzam, Moch Ilzam, Moch Ilzam Indriani, Yuristya Dyah Jannah, Dwi Raudatul Juarti Juarti Kartika, Retno Nila Krisna Rendi Awalludin Lestari, Hety Dwi Listyo Yudha Irawan M. Hadi Satria Maghfiroh, Ainun Maharani Insani Lukman Mainaki, Revi Manek, Agustinus Hale Mar’atul Mukarromah Masruroh, Heni Mellyana, Iren Mega Muhammad Rifai Nabila Munsarikha Nila Kartika, Retno Nisa'i Choiriyah, Zauharotu Novita Anis Sholihah Novita Anis Sholihah Nurfitri, Ina Nuril Ilma, Izza Nurul Miftakhul Jannah Oktavia, Imanda Ayu Purba, Corrie Teresia Purwanto Purwanto Purwanto Radhea Giarkenang Nur Fauzi Raditya Ardani Hindriyanto Rifdah Ananda Baharuddin Risky Andias Oktavian Riyo Rosi Meisandy Rosida, Fatiya Safira, Ilda Sahara Efendi, Bintang Muhammad Sahrina, Alfi Salmayda, Salmayda Sari, Ike Satti Wagistina Soelistijo, Djoko Sudarman Sudarman Sugeng Utaya Sularmi Sularmi Sumarmi Syah Rizal Syaifulloh, Mochammad Tamammudin Istni Tifani Yuniar Priyandari Tuti Mutia Widya Pranata Wolfgang Asindo Seran Yusnia Nurrohmi Yusuf Suharto Yuswanti Ariani Wirahayu Zain, Moh Wahyu Kurniawan