Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan parenting self efficacy (pse) dengan pola asuh pada anak usia toddler di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang Ni Bodro Ardi; Rita Dwi Pratiwi; Yundah; Riza Umamah; Holidah
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 1 (2021): Pengetahuan Dan Perilaku Dengan Personal Hygiene Saat Menstruasi
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i1.68

Abstract

Parenting self-efficacy adalah penilaian diri orangtua dalam melakukan tindakan pengasuhan sesuai dengan yang disyaratkan. Pola asuh orangtua adalah interaksi antara orangtua dengan anak dalam memberikan suatu stimulasi terhadap anak dengan cara memenuhi kebutuhan anak, mendidik, membimbing, menanamkan nilai kedisiplinan pada anak baik dalam tingkah laku. Pada masa toddlerhood seorang anak dapat menghadapi beberapa tugas perkembangan yang dapat menghabiskan banyak energi dalam berinteraksi serta dapat menguras emosi. Penelitian ini dilakukan di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler pada ibu yang memiliki anak usia toddler dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara parenting self-efficacy dan pola asuh anak usia toddler di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang. menggunakan metode deskriptif analitik korelasi antara parenting self efficacy dengan pola asuh. Penelitian juga dilakukan pada faktor usia, status pernikahan, dan pendidikan orangtua yang berhubungan dengan parenting self efficacy dan pola asuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92,6% responden berada dalam kategori yang memiliki parenting self-efficacy tinggi, sebanyak 47 responden atau 87,0% memiliki kecenderungan pengasuhan positif. Hasil uji spearmen’s rho didapatkan correlation coefficient sebesar 0,522, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat dan signifikan antara parenting self efficacy dan pola asuh pada anak usia toddler. Faktor pendidikan orangtua mempunyai korelasi dengan parenting self efficacy dan pola asuh. Saran dari penelitian ini Puskesmas perlu ikut serta untuk memfasilitasi masyarakat untuk bisa meningkatkan informasi-informasi terkait pengasuhan/parenting khususnya bagi orangtua yang mempunyai anak usia toddler.
Pengaruh terapi bermain ular tangga terhadap kecemasan pasien anak usia praschool Rita Dwi Pratiwi
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 1 (2021): Pengetahuan Dan Perilaku Dengan Personal Hygiene Saat Menstruasi
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i1.70

Abstract

Rawat inap merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik khususnya pada pasien anak yang menyebabkan terjadinya kecemasan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada anak yang dirawat di Rumah Sakit yaitu dengan melakukan kegiatan bermain ular tangga dengan cara mengalihkan perhatian pada permainan. Hasil studi pendahuluan pada 10 anak usia prasekolah diketahui semuanya tidak kooperatif terhadap tindakan keperawatan, semua anak mengeluarkan respon seperti menangis, meronta-ronta, memeluk ibu, mengajak pulang dan berteriak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain ular tangga terhadap kecemasan pasien anak usia praschool yang dirawat di Ruang Arya Wira Kencana RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang. Metode penelitian ini merupakan penelitian pra experiment yang menggunakan data primer (lembar observasi) dan memakai metode penelitian one-group pre-posttest design dengan tujuan untuk mengetahui mengindentifikasi kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain ular tangga, data yang dikumpulkan dengan cara menggunakan lembar observasi. Jumlah sample sebanyak 30 responden anak berusia 3-5 tahun yang di rawat di Ruang Arya Wira Kencana RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang periode Januari-Oktober tahun 2020 dengan tehnik consecutive sampling. Hasil penelitian diperoleh kecemasan sebelum diberikan terapi bermain ular tangga pada pasien anak usia preschool adalah rata-rata 4,00 dan sesudah dengan rata-rata 2,00. Hasil uji statistik diperoleh nilai (p-value=0,000, α:0,05) maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh terapi bermain ular tangga terhadap kecemasan pasien anak usia praschool yang dirawat. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pentingnya terapi bermain salah satunya dengan bermain ular tangga sebagai salah satu intervensi dalam memberikan asuhan keperawatan untuk membantu menurunkan kecemasan anak khususnya anak usia prasekolah yang mengalami perawatan.
Inovasi terapi suportif dalam peningkatan quality of life pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisa Uswatun Hasanah; Amelia Nurul Hakim; Andini Restu Marsiwi; Riris Andriati; Rita Dwi Pratiwi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 5 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i5.11747

Abstract

Background: Indonesia Renal Registry In 2018, the number of new Chronic Kidney Failure patients in Indonesia doubled compared to 2017, namely 30,831. There are slightly more male patients than female patients and the largest proportion of patients is still in the 45 to 64 year old category. Meanwhile, the number of new patients with chronic kidney failure in Banten in 2018 was 1,073. Hemodialysis is a lifelong treatment that often causes adverse effects on patients, especially mental health. Supportive therapy (Supportive Educative System, psychological intervention, and life review) is an alternative therapy that can be given to patients to improve their ability to provide health care, reduce family burdens and increase family coping as well as increase social support so that patients do not experience depression to the point of committing suicide self.Purpose: To find out whether there is an effect of Supportive Therapy (Supportive Educative System, psychological intervention, and life review) in improving the quality of life in kidney failure patients with hemodialysis at the Dompet Dhuafa Bogor Integrated Health Home.Method: Quantitative research using a quasi-experimental method with pre-test post-test with control group. The sample consisted of 50 patients consisting of 25 intervention groups and 25 control groups using purposive sampling technique. This research was conducted for four weeks in July-August. Data analysis used the Wilcoxon test.Results: The supportive therapy mix model, consisting of a Supportive Educative System, psychological intervention, and life review, significantly improved the patient's quality of life. In this study, 17 (34%) respondents were aged 41-50 years, 29 (58%) were women, 48 (96%) were married, 17 (34%) had an elementary school education, 21 (42%) were housewives , 48 (80%) received financing through BPJS, and 20 (40%) had undergone hemodialysis for 1-2 years. Before supportive therapy, the quality of life of the intervention group was moderate (16 [64%]), while that of the control group was moderate (23 [92%]). After therapy, quality of life in the intervention group improved to high (19 [76%]), while in the control group, quality of life remained moderate (19 [76%]). The Wilcoxon test results showed a ρ-value of 0.003, indicating a statistically significant relationship between quality of life before and after supportive therapy in the intervention group. However, in the control group, the ρ-value was 0.157, which was greater than the significance level α (0.05), indicating that there was no statistically significant relationship between quality of life before and after supportive therapy.Conclusion: The mix of supportive therapy models, namely Supportive Educative System, psychological intervention, and life review, seeks to have an impact on improving the patient's quality of life. Research results: Supportive therapy has a significant impact on the quality of life in chronic kidney failure patients on hemodialysis. The mixed supportive therapy model can be applied to patients with health problems that will have a psychological impact. Another factor that can be related to improving the quality of life is family support, and social support is also needed to improve the patient's quality of life.Keywords: Chronic Renal Failure; Haemodialysis; Supportive Therapy Pendahuluan: Indonesia Renal Registry Tahun 2018 Jumlah pasien baru Gagal Ginjal Kronik di Indonesia meningkat dua kali   lipat dibandingkan   dengan   tahun   2017 yaitu sebanyak 30.831.Pasien laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan pasien perempuan dan proporsi pasien terbanyak masih pada kategori 45 sd 64 tahun. Sedangkan jumlah pasien baru Gagal ginjal kronik di Banten tahun 2018 sebanyak 1.073. Hemodialisis merupakan pengobatan seumur hidup yang sering menyebabkan efek buruk pada pasien terutama kesehatan mental. Supportive therapy (Supportive Educative System,  psychological intervention, and life review) merupakan salah satu alternatif terapi yang dapat diberikan kepada pasien  untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan kesehatan, mengurangi beban keluarga dan meningkatkan koping keluarga serta meningkatkan dukungan sosial sehingga pasien tidak mengalami depresi hingga bunuh diri.Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Terapi Suportif (Supportive Educative System,  psychological intervention, and life review) Dalam Peningkatan Quality Of Life Pada Pasien Gagal Ginjal dengan Hemodialisa  Di Rumah Sehat Terpadu  Dompet Dhuafa Bogor.Metode: Penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dengan pre-test post-test with control group. Sampel berjumlah sebanyak 50 pasien terdiri dari 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok Kontrol dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan selama empat minggu pada bulan Juli-Agustus. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Mix model terapi suportif, yang terdiri dari Supportive Educative System, intervensi psikologis, dan ulasan hidup, secara signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien. Dalam penelitian ini, sebanyak 17 (34%) responden berusia 41-50 tahun, 29 (58%) perempuan, 48 (96%) menikah, 17 (34%) memiliki pendidikan terakhir SD, 21 (42%) adalah ibu rumah tangga, 48 (80%) mendapatkan pembiayaan melalui BPJS, dan 20 (40%) telah menjalani hemodialisis selama 1-2 tahun. Sebelum terapi suportif, kualitas hidup kelompok intervensi adalah sedang (16 [64%]), sementara kelompok kontrol adalah sedang (23 [92%]). Setelah terapi, kualitas hidup kelompok intervensi meningkat menjadi tinggi (19 [76%]), sementara pada kelompok kontrol, kualitas hidup tetap sedang (19 [76%]). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai ρ-value sebesar 0,003, menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik antara kualitas hidup sebelum dan setelah terapi suportif pada kelompok intervensi. Namun, pada kelompok kontrol, nilai ρ-value sebesar 0,157, yang lebih besar dari tingkat signifikansi α (0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kualitas hidup sebelum dan setelah terapi suportif.Simpulan: Mix model terapi suportif  yaitu Supportive Educative System,  psychological intervention, and life review berupaya bisa memberikan dampak untuk peningkatan kualitas hidup pasien. Hasil penelitian terapi suportif memberikan pengaruh bermakna secara signifikan terhadap kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa. Mix model terapi suportif bisa diterapkan kepada pasien dengan masalah kesehatan yang akan berdampak psikologis. Faktor lain yang bisa berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup yaitu dukungan keluarga, dan dukungan social diperlukan juga untuk memberikan peningkatan kualitas hidup pasien.
Peningkatan Kapabilitas Kader Kesehatan dan Ibu Baduta dalam Upaya Penanggulangan Stunting Melalui "Bumbu Banten" di Kabupaten Pandeglang Siti Novy Romlah; Rita Dwi Pratiwi; Astuti; Diah Permata Sari
Pelita Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Pelita Masyarakat, September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v5i1.10016

Abstract

Community Service (PkM) in this study aims to enhance the capabilities of Health Cadres and Mother-Child Duos in addressing the issue of stunting through the utilization of Bumbu Banten in the village of Pasireurih. The background lies in the limited knowledge among the community regarding Complementary Feeding (MPASI) and the prevalence of instant MPASI provision. The majority of Pasireurih village residents are engaged in the agriculture sector, showing potential in utilizing local resources for MPASI production. The objectives of PkM include improving the community's knowledge, skills, and motivation in providing adequate MPASI, utilizing local food resources, and recognizing the ease of MPASI preparation. PkM also aims to enhance the nutritional status of toddlers and empower health cadres and mothers in Pasireurih. The PkM methodology involves lectures, discussions, and practical training. Results demonstrate goal attainment, mastery of planned materials, and positive evaluations of MPASI preparation practices by toddler's mothers. This PkM has successfully increased awareness and the capabilities of the Pasireurih community in addressing stunting issues through the utilization of local resources and locally-informed MPASI.
Buah naga (hylocereus polyrhizus) dan buah bit (beta vulgaris) terhadap peningkatan kadar hemoglobin Rohanah Rohanah; Ratumas Ratih Puspita; Rafika Dora Wijaya; Rita Dwi Pratiwi; Jelika Avelia Hareva
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 6 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i6.11800

Abstract

Background: Adolescents experience menstruation, have unhealthy eating habits, and cannot provide enough nutrients needed by the body to maintain Hb formation. If this happens for a long time, it will reduce Hb levels and cause anemia. So it can be seen that young women are the group most at high risk of experiencing anemia.Purpose:  To determine the effectiveness of giving dragon fruit and beetroot juice on hemoglobin levels in anemic adolescents.Method: A quasi-experimental design with a two-group pre-test and post-test design. We collected data through Hb examination before and after the intervention—the sample of 60 early adolescent participants who experienced anemia. The collecting sample was by purposive sampling.Results: Statistical test using the Wilcoxon test obtained an average hemoglobin level after administration of Dragon Fruit juice 13.03 ± 1.27g/dl and an average hemoglobin level after administration of beetroot juice 12.03 ± 0.32g/dl and difference in the difference in hemoglobin levels after administration of Dragon Fruit juice and Beet Fruit juice 1 ± 0.95 g/dl. Statistical test results obtained p-value = 0.001, ɑ: 0.05) p-value (0.001) < (0.05), its means that there is an effect of giving dragon fruit and beetroot juice to anemic adolescents.Conclusion: Dragon fruit and beetroot juice can increase Hb levels in anemic adolescents.Suggestion: For early adolescents is essential to prevent anemia, including consuming foods high in hemoglobin, such as dragon fruit and beetroot.Keywords: Adolescent; Anemia; Beetroot; Dragon Fruit; HaemoglobinPendahuluan: Remaja putri pada dasarnya mengalami menstruasi dan memiliki perilaku kebiasaan makan yang tidak sehat dan tidak mampu mencukupi zat makanan yang di butuhkan oleh tubuh untuk proses sistensis pembentukan Hb. Jika terjadi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan kadar Hb berkurang dan menyebabkan anemia. Maka dapat dilihat bahwa remaja putri merupakan kelompok yang paling berisiko tinggi mengalami anemia.Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian jus buah naga dan buah bit terhadap kadar hemoglobin pada remaja anemia.Metode: Quasi eksperiment dengan rancangan two group pre-test and post-test design, data yang dikumpulkan dengan cara pemeriksaan Hb sebelum dan sesudah intervensi. Jumlah sampel sebanyak 60 partisipan remaja awal yang mengalami anemia diambil dengan tehnik purposive sampling.Hasil: Uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh rata-rata kadar hemoglobin sesudah pemberian jus Buah Naga 13,03 ± 1,27g/dl dan rata-rata kadar hemoglobin sesudah pemberian jus Buah Bit 12,03 ± 0,32g/dl dan perbedaan selisih kadar hemoglobin sesudah pemberian jus Buah Naga dan jus Buah Bit 1 ± 0,95g/dl. Hasil uji statistic diperoleh nilai (p-value=0,001, ɑ: 0,05) nilai p (0,001)< (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian jus buah naga dan buah bit terhadap peningkatan kadar HB  pada remaja anemiaSimpulan: Jus buah naga dan buah bit dapat meningkatkan kadar Hb pada remaja anemia.Saran: Bagi remaja awal penting untuk mencegah anemia salah satunya dengan mengkonsumsi zat makanan yang tinggi haemoglobin seperti buah naga dan buah bit.
Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang manajemen nyeri persalinan dan melahirkan dengan breath exercise dan deep back massage Desy Darmayanti; Andriyani Rahmah Fahriati; Rita Dwi Pratiwi; Siti Novy Romlah; Saripa Muda Im
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 1 (2024): Volume 18 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i1.212

Abstract

Background: In the third trimester pregnant women must prepare for all labor needs, including labor pain management that will be applied during the labor process. Pregnant women's knowledge of labor pain management is very important because it will help mothers deal with pain during labor, so that the labor process can run smoothly and reduce maternal morbidity. Labor pain is a physiological condition that occurs in mothers giving birth. Pain in the first stage of labor occurs due to involuntary contractions of the uterine muscles. Purpose: To determine the relationship between characteristics and knowledge of third trimester pregnant women regarding labor pain management using breath exercise and deep back massage techniques. Method: Descriptive analytical research using quantitative methods with a cross sectional design approach. This research was carried out at the Independent Midwife Practice N South Tangerang in April-June 2023. The inclusion criteria in this study were pregnant women who were willing to be respondents, were able to communicate well, and had received information about labor pain management. The data analysis used was univariate and bivariate using the Chi-Square statistical test with a confidence level of 95% with a p-value (<0.05). Results: In the education variable, those with good knowledge, namely mothers with higher education, numbered 21 (87.5%). The results of the chi-square statistical test obtained a p-value of 0.002 (p<0.05), so there is a significant relationship between education and the respondent's knowledge. Meanwhile, other independent variables show a p-value >0.05 so there is no significant relationship. Conclusion: There is a significant relationship between education and knowledge with a value of p=0.002 and there is no significant relationship between age, occupation, gravida, and source of information on the knowledge of pregnant women in the third trimester. Suggestion: This research is expected to increase public knowledge about maternal and child health, especially in the management of labor pain. Health workers, especially midwives, can provide information about labor pain management techniques and can also apply them. It is hoped that institutions can improve the quality of education and can be used as reference material in libraries, especially regarding labor pain management techniques.   Keywords: Knowledge; Labor Pains; Pregnant Mother.   Pendahuluan: Pada trimester III ibu hamil sudah harus mempersiapkan segala kebutuhan persalinan, termasuk mengenai manajemen nyeri persalinan yang akan diterapkan pada saat proses persalinan. Pengetahuan ibu hamil terhadap manajemen nyeri persalinan sangat penting karena akan membantu ibu dalam menghadapi rasa nyeri pada saat persalinannya, sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi angka kesakitan ibu. Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis yang terjadi pada ibu bersalin. Nyeri persalinan kala I terjadi akibat kontraksi involunter otot uterus. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang  manajemen nyeri persalinan dengan teknik Breath exercise dan Deep back massage. Metode: Penelitian deskriptif analitik menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan N Tangerang Selatan pada bulan April-Juni 2023. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang bersedia menjadi responden, mampu berkomunikasi dengan baik, dan pernah mendapatkan informasi tentang manajemen nyeri persalinan. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% dengan p-value (<0.05). Hasil: Pada variabel pendidikan yang memiliki pengetahuan baik yaitu ibu dengan pendidikan tinggi berjumlah 21 (87.5%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh p-value 0.002  (p<0.05), maka ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan responden. Sedangkan variabel independen lainnya menunjukkan hasil p-value >0.05 sehingga tidak ada hubungan yang bermakna. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan dengan nilai p=0.002 dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, pekerjaan, gravida, dan sumber informasi terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III. Saran: Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak terutama dalam manajemen nyeri persalinan. Para tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan informasi mengenai teknik manajemen nyeri persalinan dan juga dapat menerapkannya. Bagi institusi diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi di perpustakaan terutama tentang teknik manajemen nyeri persalinan.   Kata Kunci: Ibu hamil; Nyeri Persalinan; Pengetahuan.
DETERMINAN KEJADIAN ANAK AUTIS BASED ON SYSTEMATIC REVIEW Rita Dwi Pratiwi; Agus Dwi Pranata; Gita Ayuningtyas; Putri Azzahra
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 2 (2023): Nursing Science Journal (NSJ)
Publisher : STIKES Pemkab Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53510/nsj.v4i2.212

Abstract

Introduction: developmental disorders related to behavior which are generally caused by abnormalities in brain structure or brain function. Autism is a neurological disorder in children that hinders development so they are unable to develop normally. Objective: The aim of this research is to find out whether there are determinants of the incidence of autistic children. Method: the type of research used is descriptive using the Systematic Review method, namely a synthesis of systematic studies that are systematic, clear, comprehensive in identifying, analyzing, evaluating through collecting existing data using an explicit search method and involving a critical review process in study selection. Results: after identifying 10 journals, it was found that there were four factors that influenced autistic children. Conclusion: based on systematic review research, there are seven journals (70%) which state that the incidence of autistic children is influenced by LBW in three journals (30%), father's and mother's age in two journals (20%), family history in two journals (20%), and gender in one journal (10%) Suggestion: it is hoped that this systematic study can increase information and knowledge regarding the determinants of the incidence of autistic children.
KORELASI ANTARA IMT (INDEKS MASA TUBUH) DAN LIFE STYLE DENGAN INSIDEN DISLIPIDEMIA PADA KARYAWAN BAGIAN PP PRODUCTION DI PT.X CILEGON Rita Dwi Pratiwi; Riris Andriati; Dian Karoseri; Gina Aulia
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 5 No 1 (2024): Nursing Science Journal (NSJ)
Publisher : STIKES Pemkab Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53510/nsj.v5i1.221

Abstract

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008 prevalensi dislipidemia di Asia Tenggara sebesar 30,3%. Di Pasifik Barat 36,7%, di Eropa 53,7% dan Amerika 47,7%. Untuk di Indonesia prevalensi penduduk yang mengalami dislipidemia ada sekitar 36%. Tujuan penelitian ini mengetahui korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dan life style dengan insidensi Dislipidemia pada karyawan bagian PP Production di PT. X Cilegon. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistik Chi square pada penelitian tentang korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan insidensi Dislipidemia, didapat nilai p = 1,501 dengan tingkat kemaknaan p > 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan insidensi Dislipidemia pada karyawan bagian PP Production di PT. X Cilegon. Berdasarkan hasil uji statistik Chi square pada penelitian tentang korelasi antara life style dengan insidensi Dislipidemia, didapat nilai p = 0,289 dengan tingkat kemaknaan p > 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat korelasi antara life style dengan insidensi Dislipidemia pada karyawan bagian PP Production di PT. X Cilegon. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan perusahaan semakin aktif mengajak karyawan lebih memperhatikan kesehatan.
STUDI KOMPARATIF EMOTIONAL DEVELOPMENT ANTARA ADDICTIVE DAN NON-ADDICTIVE GADGET ANAK USIA 10-12 TAHUN DI SDN 2 PURWASARI CICURUG SUKABUMI Pratiwi, Rita Dwi; Nurhaetami, Cut Intan; Darmayanti, Desy; Ayuningtyas, Gita; Indah, Fenita Purnama Sari; Ismaya, Nurwulan Adi; Aulia, Gina
Edu Masda Journal Vol 6, No 2 (2022): Edu Masda Journal Volume 6 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v6i2.170

Abstract

PEMBERIAN MADU TERHADAP GRADE LUKA GANGREN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II POST OPERASI DEBRIDEMENT Rahayu, Safitri; Andriati, Riris; Pratiwi, Rita Dwi; Pratama, Defi Anggara; Indah, Fenita Purnama Sari
Edu Masda Journal Vol 8, No 1 (2024): Edu Masda Journal Volume 8 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v8i1.216

Abstract

Symptoms of tingling, pain in the hands and feet and reduced sensitivity or numbness will be very dangerous for the sufferer because if the sufferer is injured in the leg or hand the sufferer will not feel pain. Wounds will become more difficult to heal and then become ulcers/ulcers and can also become gangrene. Objective: To know the effect of honey administration on the degree of gangrene wounds in patients with diabetes mellitus. Methods: The research method used is a quasi-experiment design method using one design pre-test and post-test approach that compares subjects before and after giving honey therapy. Results: obtained 0,005 in the present by comparing the p-value to the critical p value is 0.05. The results of the influence test show that the degree of gangrene wound after giving treatment using honey in the Anggrek-Sakura Room of RSU Bhakti Asih Ciledug Tangerang normal distribution of 0.441. Conclusion: there is an influence of the administration of honey therapy against the grade of the gangrenous wound in patients with diabetes mellitus type 2 post-operation debridement. Recommendation: From the results of this study, it is expected that educational institutions can improve and define various educational programs that can disseminate information about the administration of honey for grade gangrene wounds in patients with type 2 diabetes mellitus.AbstrakKondisi gejala kesemutan, nyeri pada tangan dan kaki serta berkurangnya sensitivitas atau mati rasa akan sangat berbahaya bagi penderita karena apabila penderita terluka dikaki atau tangan penderita tidak akan merasa sakit. Luka akan semakin sukar sembuh dan kemudian menjadi ulkus/borok dan bisa juga menjadi luka gangren. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap grade luka gangren pada pasien diabetes mellitus. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode quansi eksperiment design dengan menggunakan pendekatan one design pre-test dan post-test yaitu membandingkan subjek sebelum dan sesudah diberikan terapi madu. Hasil: Diperoleh p value 0,005 di tunjukan dengan membandingkan nilai p terhadap nilai p kritis yaitu 0,05. Hasil uji pengaruh diketahui bahwa grade luka gangren sesudah diberikan perawatan terapi menggunakan madu di Ruang Anggrek-Sakura RSU Bhakti Asih Ciledug Tangerang berdistribusi normal sebanyak 0,441 Kesimpuan: Bahwa ada pengaruh pemberian terapi madu terhadap grade luka gangren pada pasien diabetes mellitus tipe 2 post operasi debridement. Saran: dari hasil penelitian ini diharapkan institusi Pendidikan dapat meningkatkan dan menentukan berbagai program pendidikan yang dapat menyebarluaskan informasi tentang pemberian madu terhadap grade luka gangren pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
Co-Authors Agus Dwi Pranata Al-Hafiz, Mohammad Alita, Dini Arum Amanda Rischa Ramadhina Amelia Nurul Hakim Ammari, Rieko Andini Restu Marsiwi Andriyani Rahmah Fahriati ARDIYANTI, WIDYA Arief, Ilham Aripin Asep Hidayat Astuti Astuti Astuti, Heny Aulia, Gina Azzahra, Elsa Azzahra, Meida Beti Rianti BETTY BETTY betty betty BIMA BIMA, BIMA CHINALDY, RIZKY Deden Gumilar Nugraha Desty Alyumah Desy Darmayanti Dewi Fitriani DEWI FITRIANI Dewi, Bunga Arista Dheandra Fadlillah Jauhari Diah Permata Sari Dian Karoseri Farida Farida Fenita Purnama Sari Indah Fildza Anindya Fadhila Frili, Frili Gama Bagus Kuntoadi Gina Aulia Ginting, Samaria Herawati Gita Ayuningtyas Gita Ayuningtyas Haningrum, Katarina Silvia Holidah Holidah Holidah, Holidah Humaira Fadhilah Husniati, Siti Ida Listiana Iskandar, Arik Jelika Avelia Hareva Kasumawati, Frida LESTARI, R TRI RAHAYUNING Listiana, Ida Lukman Handoyo Lutvianty, Dinda MAIRIZA, SANTI Miftah Parid Firmansyah Muh Firman Yudiatma Muhammad Zulfikar Adha Mutiara, Ayu Indah Ni Bodro Ardi Nita Farida Nur Hasanah Nur Hasanah Nurhaetami, Cut Intan Nurwulan Adi Ismaya Poddar, Sandeep Prakasa, Juansah Satya Pratama, Defi Anggara Pratama, Yusuf Apriliyansyah Pratama PUJI LESTARI Puji, Lela Kania Rahsa Purwadiansyah, Anggie Ellen Puspita, Ratumas Ratih Putrajaya, Fadly Putri Azzahra Putri Handayani Setyaningsih Rafika Dora Wijaya Rahayu, Safitri Rahayu, Savitri Rahmat Kurniawan Rahmawati, Lusi Ramdan, Raka Fahri Rani Aprilia Simamora Rini, Wahyu Sulistyo RIRIS ANDRIATI Riza Umamah Rohanah Rohanah Roni Saputra, Roni SAFITRI RAHAYU Sania, Sania Sansuwito, Tukimin bin Santi Lestari Sarah, Fitri Sari, Diah Ellyana Saripa Muda Im Sefta Ade Saputra Sheli, Sheli Shely Mariska Siti Novy Romlah Sri Haryanto SRI SUPAMI Sucipto Sucipto Sucipto Sucipto Sudi Dewi Asih Kusumawati Sudika Sanusi, Ahmad Sulistyo Rini, Wahyu Sumarwati Sumarwati Sumarwati SUSI DEWIASIH KUSUMAWATI Suyono Suyono Tiara, Intan Dwi Timor Utama TITA HARDIANTI Tri Okta Ratnaningtyas Umamah, Riza Unayah, Maelia Uswatun Hasanah Uswatun Hasanah Utari Kusumawati Veri Veri Veri, Veri Wannasta Alayya Yundah Yundah