Abstrak: Pembangunan ekonomi kreatif yang inklusif bertujuan mengatasi tantangan sosial dan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi kultural yang melimpah. Meski demikian, pelaku usaha di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, masih menghadapi kendala dalam keunggulan bersaing produk dan manajemen usaha. Pengabdian ini dilaksanakan untuk mendorong pelaku usaha di Kabupaten Pinrang khususnya di Keluruhan Benteng Sawitto, Kecamatan Paleteang dalam meningkatkan kemampuan mereka mengelola usaha dan meningkatkan keunggulan bersaing produk, yang memerlukan keterampilan seperti manajemen, kreativitas, komunikasi, dan pemecahan masalah. Adapun metode yang digunakan yaitu diawali dengan kegiatan penyuluhan serta Metode Focus Group Discussion (FGD). Partisipasi pemerintah setempat dan masyarakat sangat baik, menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif. Penilaian yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan yaitu dengan memberikan pretest dan posttest kepada seluruh peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa setelah diadakan penyuluhan pemahaman peserta meningkat secara signifikan. Peningkatan pemahaman tersebut menunjukkan bahwa peserta memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang jauh lebih baik setelah mengikuti penyuluhan. Ini dapat diartikan sebagai keberhasilan kegiatan penyuluhan dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan peserta dalam pengelolaan usaha serta pemanfaatan potensi lokal untuk produk unggulan. Hasilnya dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat dalam merancang program untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM di Kelurahan Benteng Sawitto.Abstract: Inclusive creative economy development aims to overcome social and economic challenges, create jobs, and improve community welfare by utilising abundant cultural potential. However, business actors in Pinrang Regency, South Sulawesi, still face obstacles in product competitive advantage and business management. This service was carried out to encourage business actors in Pinrang Regency, especially in Benteng Sawitto Sub-district, Paleteang District, to improve their ability to manage their business and increase product competitive advantage, which requires skills such as management, creativity, communication, and problem solving. The method used was preceded by seminar activities and the Focus Group Discussion (FGD) method. The participation of the local government and community was very good, showing awareness of the importance of creative economic development. The assessment used to measure the success of the activity is by giving a pretest and posttest to all participants. The results of this activity showed that after the counselling, the participants' understanding increased significantly. The increase in understanding shows that participants gained much better knowledge and understanding after attending the extension programme. This can be interpreted as the success of extension activities in improving participants' insights and abilities in business management and utilisation of local potential for superior products. The results can be a reference for the local government in designing programmes to improve the economy and community welfare through MSMEs in Benteng Sawitto Village.