p-Index From 2020 - 2025
7.708
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH) E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Journal Of Vocational Health Studies Jurnal Kreativitas PKM Jurnal Kesehatan Global Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan kesehatan Indonesia Lontara: Journal of Health Science and Technology Jurnal Kesehatan Tambusai Jurnal Kesmas Jambi Health Publica : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal EduHealth Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Epidemiological Journal of Indonesia Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone Lontara Journal Of Health Science And Technology Jurnal Abdimas Kesehatan Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara
Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KESEHATAN LAPANGAN LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA DOMPET DHUAFA JABODETABEK PADA MASA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2021 Bunga, Sari; Anwar, Hendri Amirudin; Situngkir, Decy; Wahidin, Mugi
Health Publica Vol 2, No 01 (2021): Health Publica Jurnal kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v2i01.4097

Abstract

Berdasarkan peningkatan  beban  kerja tenaga kesehatan lapangan Dompet dhuafa yang dianggap dapat meningkatkan potensi kelelahan saat bekerja, terdapat  peningkatan jumlah absensi 6 bulan terakhir yaitu 45% Karyawan tidak masuk kerja karena sakit, dan 18% karyawan tidak masuk kerja karena ijin serta 3% karyawan tidak masuk kerja tanpa kabar dan berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menggunakan kuesioner FSS kepada 5 orang didapatkan 4 orang diantaranya menderita kelelahan. Dengan demikian peneliti perlu mengetahui apa saja fakor-faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja Pada Tenaga Kesehatan Lapangan Dompet Dhuafa LKC Jabodetabek  Pada Masa Pandemi Covid 19 Tahun 2021.
Edukasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang Ergonomis Decy Situngkir; Ira Marti Ayu; Eka Cempaka Putri
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i2.1008

Abstract

Tingginya kasus wabah Covid 19 pada anak-anak menyebabkan mereka melanjutkan pendidikan mereka dengan belajar online atau disebut pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ dapat mengakibatkan siswa/i mengalami risiko ergonomi berupa keluhan muskuloskeletal, kelelahan mata, stres. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberi pemahaman terkait risiko ergonomi yang ada ketika belajar secara daring. Penyuluhan dilaksanakan melalui zoom meeting, dengan durasi ± 50 menit. Media penyuluhan menggunakan power point dan video mengenai peregangan. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan tes awal dan tes akhir melalui google form untuk mengukur pengetahuan dasar siswa/i mengenai ergonomi. Hasilnya, siswa mengetahui penyebab keluhan otot rangka adalah pengaturan sarana belajar tidak ergonomis (dari 52,3% menjadi 61,9%), mengetahui ilmu yang mempelajari kesesuaian antara lingkungan, sarana dan prasarana kerja dengan manusia disebut ergonomi (dari 76,2% menjadi 76,2%), mengetahui bahwa 20-20-20 memiliki pengertian setelah menggunakan laptop atau komputer selama 20 menit, agar memandang objek dengan kejauhan 20 kaki selama 20 detik (dari 61,9% menjadi 95,2%), mengetahui sesudah menggunakan laptop/komputer selama belajar, melakukan istirahat selama 15 menit (dari 52,3% menjadi 76,2%) dan sikap duduk belajar yang benar adalah gambar 2 (dari 90,5% menjadi 76,2%).Berdasarkan hal ini maka disimpulkan ada peningkatan pengetahuan mereka tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang ergonomis.
Respondent’s Characteristic and Noise Intensity as Predicting Factors of Noise Induced Hearing Loss Decy Situngkir; Ira Marti Ayu; Laosma Sipahutar
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 9 No. 3 (2020): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.452 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v9i3.2020.239-247

Abstract

Introduction: Sensorineural hearing loss caused by loud noise exposure for a long time is known as the risk ofexperiencing Noise-Induced Hearing Loss. PT. Multi Karya Asia Pacific Raya (PT. MKAPR) is a company that provides products and services to the oil and gas industry in Indonesia. Based on its medical check-up, workshop workers at PT MKAPR have the risk of experiencing Noise-Induced Hearing Loss. The Lodan-9 Workshop area was known to have different noise levels, 88-91 dB in the fabrication, pump and engineering areas, and 90-102 dB in the function test area. The purpose of this study was to identify predicting factors of Noise-Induced Hearing Loss at PT. MKAPR. Method: This study used a case-control design. The population in this study were 26 cases and 48 control. Sample size in this study consisted of 26 cases and 26 control. We used a purposive technique sampling. Data were collected through questionnaire, and then were analyzed by using Chi-Square Test. Result: There were association between noise intensity (P-value: 0.035 OR: 4.714; 95% CI: 1.266-17.561), and work period (P-value: 0.029; OR 5.622; 95% CI: 1.342-23.55) with the incidence of Noise-Induced Hearing Loss. Meanwhile age of workers (P-value: 1; OR: 1.547; 95% CI: 0.336-2.976) and smoking habits (P-value: 0.465; OR: 0.435; 95% CI: 0.096-1.168) have no relationship with the incidence of Noise-Induced Hearing Loss. Conclusion: Noise intensity and work period were predictors of Noise-Induced Hearing Loss on PT.MKAPR’ workers. The longer the workers work in high noise intensity area, the more they are at risk of experiencing Noise-Induced Hearing Loss.Keywords: ear, noise-induced hearing loss, noise, noise intensity
FAKTOR PREDIKSI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA UNIT SORTIR DI PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG TBK TAHUN 2018 Mega Marcilin; Decy Situngkir
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 2 (2020): Improve Industry Performance by Optimizing Occupational Health Management
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i2.3482

Abstract

Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan sekumpulan gejala/gangguan yang berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligament, kartilago, sistem syaraf, struktur tulang, dan pembuluh darah. Keluhan muskuloskeletal yang dirasa pada bagian otot skeletal oleh seseorang mulai dari keluhan ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit.Penelitian ini dilakukan Pada Unit Sortir di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang. Tbk pada Agustus-Februari 2019. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 55 orang dan menggunakan desain cross sectional study. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square.Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan MSDS sedangkan variabel independennya adalah risiko/faktor pekerjaan, usia, indeks masa tubuh, masa kerja, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada 32 orang (58.2%) yang berisiko mengalami keluhan MSDs. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara keluhan MSDs dengan masa kerja (p value = 0,009), kebiasaan olahraga (p value = 0,004 ). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah usia (p value = 0,184), indeks massa tubuh (p value = 0,767).Pekerja disarankan melakukan istirahat setiap 1-2 jam bekerja selama 5-10 menit, rutin berolahraga dan jaga pola makan. Perusahaan membuat  program workplace stretching excercise agar para pekerja dapat melakukan peregangan ketika otot-otot mulai tegang dan mengaktifkan kembali program senam untuk pekerja.Kata Kunci : Keluhan MSDs, Ergonomi, Sortir
Usia, Aktivitas Fisik, Stress Pekerja Dan Obesitas Berisiko Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Pekerja di PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi Jakarta Tahun 2017 Ira Marti Ayu; Decy Situngkir; Dwi Apriliawati
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 5, No 2 (2017): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.654 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v5i2.136

Abstract

AbstractHypertension is also known as the silent killer because its presence is usually unnoticedtill it bringsmajor impact such as stroke, coronary heart disease etc. Globally, based on WHO the prevalence of hypertension for adult more than 18 years of age in 2014 is 22%. In Indonesia prevalence hypertension in population more than 18 years of age is 31,7% and in 2013 there was decreased 5,9% (from 31,7% to 25,8%). The objective of this study is to analyze factors related with hypertension in workers at PT Pulau Intan Bajaperkasa Construction Jakarta in 2017. The design study was cross sectional. Univariat analyses showed that there are 67 workers (76,1%) hypertension, 45 (51,1%) women, 58 (65,9%) mild physical activity, 59 (67%) stress, 56 (63,6%) not smoking,  65 (73,9%) obesity/ overweight but the same proportion between age ≥40 years and <40 years. Bivariate analyses showed that there is no association between age (OR=2,46), sex, physical activity (OR=1,25), stress (OR=1,02), smoking, body mass index (OR=1,59) and hypertension in worker at PT Pulau Intan Bajaperkasa Construction Jakarta in 2017. To reduce hypertension, it should be increased physical activity with exercise, weight examination regularly, and stress management training for workers. Keywords : factors, worker hypertension. AbstrakHipertensi disebut juga dengan silent killer karena keberadaan hipertensi seringnya tidak disadari sampai pada akhirnya menimbulkan dampak yang besar seperti stroke, PJK dll. Berdasarkan WHO prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dewasa di usia >18 tahun pada tahun 2014 di dunia yaitu 22%. Di Indonesia Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 adalah sebesar 31,7%. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pekerja di PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi Jakarta tahun 2017. Disain studi yang digunakan yaitu cross sectional. Dari hasil analisis univariat ditemukan bahwa hipertensi sebanyak 67 pekerja (76,1%), perempuan sebanyak 45 orang (51,1%), aktivitas fisik ringan sebanyak 58 orang (65,9%), stress sebanyak 59 orang (67,0%), tidak merokok sebanyak 56 orang (63,6%), Obesitas/overweight sebanyak 65 orang (73,9%), tetapi untuk usia memiliki proporsi yang sama antara usia ≥40 tahun dan < 40 tahun. Dari hasil bivariat ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara usia (OR=2,46), jenis kelamin, aktivitas fisik (OR=1,25), stres pekerja (1,02), kebiasaan merokok, indeks massa tubuh (IMT) (OR=1,59) dengan kejadian hipertensi pada pekerja di PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi Jakarta tahun 2017. Untuk menurunkan kejadian hipertensi perlu ditingkatkan aktivitas fisik dengan mengadakan mengadakan kegiatan-kegiatan olahraga diluar jam kerjanya, pemeriksaan berat badan secara teratur, dan memberikan pelatihan managemen stress bagi pekerja.  Kata kunci : faktor-faktor, hipertensi pekerja
PENYEBAB KUALITAS TIDUR BURUK PADA PEKERJA YANG BEKERJA DARI RUMAH DI JABODETABEK TAHUN 2021 Decy Situngkir; Ira Marti Ayu; Eka Cempaka Putri; Mirta Dwi Rahmah Rusdy
Jumantik Vol 9, No 1 (2022): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i1.3839

Abstract

Kualitas tidur yang buruk pada pekerja dapat menyebabkan kinerja berkurang, tidak konsentrasi, gangguan kesehatan baik fisik dan mental serta menurunkan kualitas hidup Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pekerja Work From Home, yang dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2021. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Sampel pada penelitian sebanyak 87 responden yang diambil dengan Teknik sampling purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner melalui google form yang terkait variabel terkait yaitu usia, jenis kelamin, stres, kelelahan, konsumsi kafein, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan screen time. Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa usia (p : 0,017; POR : 1,357 ) , kelelahan (p : 0,002; POR : 1,500), dan konsumsi kafein (p : 0,048; POR : 1,409) merupakan penyebab kualitas tidur yang buruk pada pekerja yang bekerja dari rumah. raga. Disarankan agar instansi perlu meninjau prosedur kerja, mengadakan pelatihan mengenai kelelahan, senam online bersama, penerapan peregangan, 20-20-20 dan juga aktivitas berkedip pada mata agar tidak menjadi kering. 
Analisis Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah Pasar Curug Kabupaten Tangerang Mayumi Nitami; Decy Situngkir; Erna Veronika
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 2 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 2, Mei 2022
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v14i2.335

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Berdasarkan data BPOM pada periode 2009 hingga 2013 diperkirakan ada 10.700 kasus Kejadian Luar Biasa keracunan pangan di Indonesia yang terjadi, 411.500 orang sakit dan 2.500 orang meninggal dunia. Studi ini ditujukan untuk mengetahui higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian semi kualitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2021 dengan sampel 7 pedagang makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah higiene sanitasi tempat pengolahan makanan yang terdiri dari higiene penjamah makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan makanan, dan penyimpanan makanan jadi. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi sesuai dengan tujuan pada penelitian ini. Hasil: Hasil yang diperoleh ditemukan bahwa higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug belum memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenkes RI No. 1096/ Menkes/Per/VI/2011 seperti penjamah makanan yang tidak menjaga kebersihan tangan, rambut dan kuku, tidak menggunakan celemek dan penutup kepala, tidak mencuci tangan sebelum menjamah makanan, tidak menggunakan alat atau alas tangan saat menjamah makanan dan kebiasaan merokok atau menggaruk anggota badan pada saat menjamah makanan . Kesimpulan: Foodborne disease masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena kurangnya higiene penjamah makanan dan sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan tempat pengolahan makanan dan penyajian makanan. Selain itu, masih kurangnya perhatian tentang higiene dan sanitasi makanan serta higiene personal saat mengolah makanan. Diharapkan adanya pemantauan rutin untuk mengevaluasi hygiene dan sanitasi makanan pada pengolah makanan. Analysis of Sanitation Hygiene of Food Processing Places in The Curug Market Area, Tangerang Regency Background: Based on BPOM data from 2009 to 2013, it is estimated that there were 10.700 cases of extraordinary food poisoning in Indonesia with 411.500 people were sick, and 2.500 people died. This study aims to determine the sanitation hygiene of food processing facilities at Curug Market, Tangerang Regency. Methods: This research was semi-qualitative research using a cross-sectional study design that conducted in October-December 2021. The sample of this study were 7 food traders at Curug Market, Tangerang Regency. The variables observed in this study were the sanitation of the food processing area, which consisted of the cleanliness of food handlers, storage areas, food processing areas, and ready-to-eat food storage. Data analysis was used to describe the study's objectives. Results: This study found that the sanitation hygiene of food processing places in Curug Market did not meet the requirements according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1096/ Menkes/Per/VI/2011, such as food handlers do not keep their hands, hair, nails clean, do not use aprons and head coverings, do not wash their hands before touching food, do not use tools or hand mats when touching food and smoking. Conclusion: Foodborne disease is still a public health problem in Indonesia due to the lack of hygiene for food handlers and environmental sanitation. There is still a lack of attention to food hygiene and sanitation as well as personal hygiene when processing food. It is expected that there will be regular monitoring to evaluate food hygiene and sanitation in food processors.
Edukasi Mengenai Hiperlipidemia dan Hiperglikemia Serta Cara Mengatasinya pada Pekerja Bongkar Muat Eka Cempaka Putri; Decy Situngkir
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2022): JAMSI - Mei 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.332

Abstract

Hiperlipidemia dan hiperglikemia merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes jika tidak di tangani dengan baik. Hasil data riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa pada usia 35 tahun keatas terjadi peningkatan total kolesterol di border line sebesar 40% dan gula darah puasa terganggu sebesar 31%. Hasil MCU tahun 2022 di PT. X ditemukan bahwa angka kejadian hiperlipidemia mencapai 60% , hipeperglikemia 39% dan menderita keduanya sebesar 27%. Hasil MCU ini harus mendapatkan intervensi sehingga tidak semakin memberat mengarah ke penyakit jantung dan diabetes. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada karyawan mengenai hiperlipidemia dan hiperglikemia sehingga dapat merangsang prilaku hidup sehat sehingga dapat menurunkan kejadian hiperlipidemia dan hiperglikemia pada skrining 3 bulan selanjutnya. Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan pemberian pretest, ceramah dan tanya jawab dan pemberian post-test. Hasil dari Analisa pretest dan posttest menunjukan bahwa ada peningkatan pengetahuan karyawan rata-rata sebesar 30%.
SOSIALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI UPAYA ANTISIPASI KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) Decy Situngkir; Mirta Dwi Rahmah Rusdy; Ira Marti Ayu; Mayumi Nitami
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Mei : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.252 KB) | DOI: 10.37905/jpkm.v2i1.10242

Abstract

International Labour Organization (ILO) memperkirakan sekitar 340 juta kecelakaan kerja dan 160 juta korban penyakit akibat kerja setiap tahunnya di seluruh dunia. Oleh sebab itu setiap tempat kerja perlu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja  termasuk perkantoran. Kebaruan dalam kegiatan pengabdian ini adalah karena melakukan sosialisasi  keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan sebagai upaya antisipasi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kantor Yayasan X pada tanggal 29 Januari 2021,dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan staf kantor mengenai K3 perkantoran sehingga mereka terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 10 orang dan dilaksanakan dalam bentuk kelompok kecil dengan metode ceramah dan Tanya jawab. Penyampaian materi dengan menggunakan media powerpoint (ppt).Hasil Kegiatan, rata-rata pekerja bekerja 8 jam sehari selama 5 hari per minggu di depan komputer dengan waktu istirahat 1 jam, dan kadang-kadang melebihi jam kerja. Selain itu, tata letak barang-barang masih ada yang belum pada tempatnya, vector seperti tikus, sikap kerja duduk yang tidak ergonomis. Oleh sebab itu perlu penerapan K3 perkantoran agar terwujud kantor yang sehat, aman, dan nyaman sehingga pekerja tetap produktif. Hasil dari kegiatan ini staf kantor mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 90% mengenai K3 perkantoran. Kesimpulan  sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) di Perkantoran.Kata Kunci: K3 perkantoran; Promosi K3.
PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMK “X” TANGERANG RAYA Ira Marti Ayu; Nadiyah Nadiyah; Decy Situngkir; Mayumi Nitami
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2412

Abstract

Remaja merupakan suatu periode yang kritis, periode perubahan dari masa kanak-kanak ke dewasa, serta dimulainya eksplorasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seksual dan romantisme. Ada banyak masalah kesehatan reproduksi yang terjadi pada remaja dimana berkaitan dengan perilaku seksual. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada remaja tahun 2018 terlihat bahwa wanita dan pria yang tahu tentang masa subur hanya 33% dan 37%. Sebanyak 81% remaja wanita dan 84% remaja pria telah berpacaran dan sekitar 45% remaja wanita dan 44% remaja pria mulai berpacaran pada umur 15-17 tahun. Tujuan dari kegiatan yaitu agar terjadi peningkatan pengetahuan siswi berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan slide dari Power point (ppt). Hasil kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan reproduksi pada point terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan reproduksi pada point batasan usia remaja, alasan masa remaja penting bagi kesehatan reproduksi, penyakit yang diakibatkan berhubungan seksual di usia remaja, umur menikah perempuan, alasan hubungan seks pra nikah dan dampak seks pranikah bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dengan media power point dapat digunakan meningkatkan pengetahuan. Melalui kegiatan ini disarankan agar pemberian informasi kesehatan reproduksi dapat dilakukan secara terus menerus kepada para siswi