Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Amerta Nutrition

Hubungan Usia, Stres, dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kejadian Obesitas Abdominal pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sidotopo, Surabaya Fitria Nurrahmawati; Widati Fatmaningrum
Amerta Nutrition Vol. 2 No. 3 (2018): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.985 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v2i3.2018.254-264

Abstract

Background: Abdominal obesity is one of the risk factors of cardiovascular diseases. Obesity is caused by energy imbalance. Women have higher risk of abdominal obesity than men. Objectives: This study aimed to analyze the association between age, stress level, macronutrient intake with abdominal obesity among housewives in Sidotopo, Surabaya. Method: This cross sectional study was conducted between May and July of 2018 in Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. The sample was 46 housewives aged between 20 and 49 years which was selected using multistage random sampling method. The association between age, stress level, and macronutrient intake with abdominal obesity was analysed using Pearson correlation and logistic regression test with a significant level of 0.05. Results:This study showed that 52.17% of housewives had abdominal obesity. Most of housewives were Javanese and Maduranes between the ages of 30-39. This study showed the significant association between age (p=0.001) and stress level (p=0.017) with abdominal obesity. Meanwhile, energy intake (p=0.062), carbohydrate intake (p=0.300), protein intake (p=0.147), fat intake (p=0.188), and dietary fiber intake (p=0.062) did not show significant association. Conclusion: Age and stress level associated with abdominal obesity among housewives in Sidotopo. The risk of abdominal obesity increased with age and stress level.ABSTRAKLatar Belakang: Obesitas abdominal merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Obesitas terjadi akibat adanya ketidakseimbangan energi masuk dan keluar dari tubuh. Perempuan berisiko lebih tinggi mengalami obesitas abdominal dibandingkan laki-laki.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia, stres, dan asupan zat gizi makro dengan kejadian obesitas abdominal pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo, Surabaya.Metode: Penelitian cross sectional ini dilakukan di Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya pada bulan Mei-Juli 2018. Sebesar 46 orang ibu rumah tangga usia 20-49 tahun dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Hubungan antara usia, stres, dan asupan zat gizi makro dengan kejadian obesitas abdominal dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi logistik dengan tingkat signifikansi <0,05. Hasil: Sebesar 52,17% responden mengalami obesitas abdominal. Sebagian besar responden berusia 30-39 tahun dimana berasal dari etnis Jawa dan Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obesitas abdominal berhubungan signifikan dengan usia (p=0,001) dan stres (p=0,017). Sebaliknya, asupan energi (p=0,234), karbohidrat (p=0,300), protein (p=0,147), lemak (p=0,188), dan asupan serat (p=0,062) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian obesitas abdominal.Kesimpulan: Usia dan tingkat stres berhubungan dengan kejadian obesitas abdominal pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo. Semakin tinggi usia dan tingkat stres, maka resiko terjadinya obesitas abdominal akan semakin tinggi.
Perbedaan Gejala pada Anak Autis yang Diet Bebas Gluten dan Kasein dengan yang Tidak Diet di Surabaya Alifah Fajriyyatul Izzah; Widati Fatmaningrum; Roedi Irawan
Amerta Nutrition Vol. 4 No. 1 (2020): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v4i1.2020.36-42

Abstract

Background: Autism disorders can disrupt the quality of life of autism children. One popular diet therapy for children with autism is a gluten and casein free diet. Gluten and casein free diet based on opioid theory are still pros and cons.Objective: To determine the difference of symptoms in autistic children who are free from gluten and casein and those who are not.Method: An observational analytic cross-sectional study was conducted at several autistic therapy centers in Surabaya. The study was carried out in children with autism aged 3-12 years and was diagnosed by a specialist. The research subjects were selected by purposive sampling method. Data collected, including data on the child's identity, data on the identity of parents, data on gluten and casein implementation were obtained through the FFQ questionnaire and data on symptoms of autistic children were obtained from the ATEC questionnaire.Results: Autistic symptom scores were good for communication skills, social interactions, cognitive responses, and behavioral disorders in autistic children on diets rather than those who did not. Bivariate test results showed that there were significant differences in the variable behavior disorder (p=0.021) and the total score (p=0.018).Conclusion: There are differences in symptoms in autistic children who are free from gluten and casein and those who are not especially on behavioral disorders.ABSTRAKLatar Belakang: Gangguan autisme dapat mengganggu kualitas hidup anak autis. Salah satu terapi diet populer bagi anak autis adalah diet bebas gluten dan kasein. Diet bebas gluten dan kasein yang didasari oleh teori opioid masih menjadi pro kontra.Tujuan: Mengetahui perbedaan gejala pada anak autis yang diet bebas gluten dan kasein dengan yang tidak diet.Metode: Penelitian analitik observasional rancangan cross sectional dilakukan di beberapa pusat terapi autis di Surabaya. Penelitian dilakukan pada anak autis berusia 3 – 12 tahun dan telah didiagnosis oleh dokter ahli. Subyek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan, meliputi data identitas anak, data identitas orang tua, data pelaksanaan diet bebas gluten dan kasein diperoleh melalui kuesioner FFQ serta data gejala pada anak autis diperoleh dari kuesioner ATEC.Hasil: Gambaran gejala pada anak autis yang diet bebas gluten dan kasein lebih ringan daripada yang tidak diet berupa gangguan kemampuan komunikasi, interaksi sosial, respon kognitif dan gangguan perilaku. Hasil uji bivariat menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada variabel gangguan perilaku (p=0,021) dan skor ATEC total (p=0,018).Kesimpulan: Ada perbedaan gejala pada anak autis yang diet bebas gluten dan kasein dengan yang tidak diet terutama pada gangguan perilaku.
Pengaruh Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan, dan Usia Pernikahan terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil di Kota Taiz-Yaman: The Effect of Knowledge, Education, Income, and Marriage Age on Iron Deficiency Anemia in Pregnant Women in Taiz City-Yemen Ali, Lamia A. S.; Joewono, Hermanto Tri; Fatmaningrum, Widati; Thabit, Riyadh A. S.; Almothana, Hebah H. M.; Alsoufi, Fardous G.; Abdullah, Aya Ali; Al-Qadhi, Tasnim Mohammed; Hajj, Suha Ali Al; Ahmed, Samar A. A.; Alselwi, Sarah A. D.; Thabet, Habib; Mohammed, Haitham T. S.; Andriani, Linda
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 3SP (2024): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 4th Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i3SP.2024.1-6

Abstract

Background: Iron Deficiency Anemia (IDA) is one of the most common types of nutritional anemia in pregnant women and is the most dangerous to the mother and fetus; This is because the need for iron for both the mother and the fetus increases gradually during pregnancy and reaches its highest levels at the end of pregnancy. Objectives: The study aimed to identify the effect of education, income, and age of marriage on the anemia of pregnant women in Taiz City-Yemen. Methods: The study was carried out utilizing a quantitative design (Descriptive study). From 3rd November 2023, until 30th January 2024. A simple random selection procedure is used to choose six of Taiz City's 10 primary healthcare facilities.101 pregnant women between the ages of 18 and 42 took part in the study. Results: The findings showed that the low knowledge levels (0-35%) had low Hb levels (9.3 mg/dL) when compared with higher knowledge levels (> 50%) with Hb levels (9.92 mg/dL). Furthermore, those Lower marriage age (<20 Years) had low Hb levels (9.46 gm/dL) when compared to marriage age (>25) with Hb levels (10.81 mg/dL). On the other hand, lower education levels were associated with low Hb levels (8.18 mg/dL) when compared to higher education levels. Conclusions: Findings demonstrated that lower knowledge levels, younger marriage age, lower education, and lower income were associated with lower hemoglobin levels. These factors were linked to a higher prevalence of anemia. Improved education and income levels can lead to better knowledge and management of anemia.
Co-Authors Abdullah, Aya Ali Aditiawarman Aditiawarman, Aditiawarman Agus Raikhani Agus Raikhani Ah. Yusuf Ahmad Hadi Modi Ahmad Suryawan Ahmed Zaiyan Nahel Salamy Ahmed, Samar A. A. Al Farizi, Sofia Al-Qadhi, Tasnim Mohammed Aldika Akbar, Muhammad Ilham Alfian Nur Mujtahidin Alfisar Shidqi Ali, Lamia A. S. Alifah Fajriyyatul Izzah Almira Maharani Almothana, Hebah H. M. Alpha Fardah Athiyyah Alselwi, Sarah A. D. Alsoufi, Fardous G. Andriani, Linda Anisa Firdausi Rahmanda Annis Catur Adi Arvelina Novia Damayanti Ashon Sa’adi Atika Atika Aulia Riskitasari Ayuning Tetirah Ramadhani bagus dwi nugraha Bagus Setyoboedi Berliana Nur Frisda Budi Prasetyo Budi Santoso Budi Utomo Budi Utomo BUDI UTOMO Chan Chow Khuen Chyntia Apris Christiwan Diah Retno Sari Dwi Purwanti Dwiyanti Puspitasari, Dwiyanti Eighty Mardiyan K, Eighty Elya Sugianti erma nurlita sari Farahiyah, Jihaan Fatimatasari Fatimatasari Femmy Titania Fahira Fitria Nurrahmawati Fitriana Ciptaningtyas Fitriana Ciptaningtyas Ghivari Zuhal Fahmi Gina Shofi Halimah Hajj, Suha Ali Al Hanna Dyahferi Anomsari Hapsari, Fransiska Niken Haris Rasyid Ridho Helen Lucky Maharani HERAWATI, LILIK Heri Sugeng Widodo Hermanto Tri Joewono Hubah Asyiroh Ikeu Ekayanti Imanina, Shabrina Nur Irwanto Irwanto Irwanto Irwanto, Irwanto Ivon Diah Wittiarika Jayanata, Muhammad Gita Jayanti, Ratna Dwi Kartika, Dian Shalma Kasiati Kasiati Laksana, Muhammad Ardian Cahya Lilik Djuari Linda Dewanti Lucky Prasetiowati Lucyana Septia Pramita Luluk Masluchah Luluk Masluchah Manillaturrochmah Manillaturrochmah Marisabell Giovanni Martono Martono Martono Tri Utomo Mohammed, Haitham T. S. Muhammad Abdir Rahman Albarok Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Naufalluthfi Widodo Ningrum, Astika Gita Nisrina, Vira Dwi Niwanda Yogiswara Nono Tri Nugroho Novianto Novianto Nur Aini Nur Fadhilah Nuswantoro, Djohar Pangastutik, Deby Artika Patmawati Patmawati Perwitasari, Yulinda Ayu Pinanggih, Sukma Rahayu Prabowo, Gwenny Ichsan Primandono Perbowo Pudji Lestari PUNGKY MULAWARDHANA, PUNGKY Qurrota A&#039;yunin Rakhmawati, Syarifah Nurul Reido Dafa Retno Asih Setyoningrum Rimbun Roedi Irawan Ronald Pratama Adiwinoto Rosfiantini, Marlia Rossy Handayani Roy Prasojo Wibowo Sa'idah Zahrotul Jannah Samantha, Ines Satria Nur Sya'ban Setiawan, Hayuris Kinandita Shidqi, Alfisar Shifa Fauziyah Siti Nur Husnul Yusmiati Siti Rahayu Nadhiroh Soetjipto Soetjipto Sony Wibisono Sri Sumarmi Sri Umijati Sri Wijayanti Sulistiawati Sulis Bayusentono Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Sundari Indah Wiyasihati Swanjo, Julian Benedict Teguh Hari Sucipto Thabet, Habib Thabit, Riyadh A. S. Thinni Nurul Rochmah Trias Mahmudiono Tutus Rachkutho Ulyah, Zahrotul Umiastuti, Pirlina Vista Claudia Sari Wilda Fitria Rachmadina Willy Sandhika Wini - Trilaksani Woro Setia Ningtyas Yuniar Ayu Rismanieta Yusmiati, Siti Nur Husnul Zahra Lutfiah Safitri Zunnahri, Salsabila Qurrotul Aini