Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN BUDIDAYA AKUAPONIK IKAN LELE DAN KANGKUNG PADA MAMA-MAMA PAPUA KAMPUNG KOKODA KELURAHAN MALAWELE KABUPATEN SORONG Nurul Fajeriana; Febrianti Rosalina; Sukmawati Sukmawati; Riskawati Riskawati; Salmawati Salmawati; Ponisri Ponisri; Retno Puspa Rini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14536

Abstract

ABSTRAKPelatihan Aquaponik dilrancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya teknologi tanpa tanah yang berfokus pada penggabungan budidaya perikanan dan pertanian yang ramah lingkungan dengan dengan modal yang sedikit dan dapat dengan mudah dilakukan oleh masyarakat.. Pelatihan Aquaponik ini dilakukan pada hari Sabtu, 04 Maret 2023, bertempat di  gedung aula masyarakat Kampung Kokoda, Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Peserta pelatihan akuaponik mempelajari cara penyemaian benih tanaman, peralatan dan bahan yang diperlukan, cara dalam merakit media tanam dan cara pemeliharaan dan pemanenan ikan dan sayur. Tujuan pelatihan akuaponik kepada masyarakat yaitu; (1) melatih masyarakat untuk produktif walau dalam keadaan lahan yang terbatas; (2) menambah wawasan dan keterampilan pada masyarakat tentang budidaya tanpa tanah yang murah dan mudah dilakukan. Metode yang dilakukan pada pengabdian kepada masyarakat  ini  berupa  kombinasi penyuluhan, pembinaan dan pelatihan secara langsung sehingga masyarakat memahami materi dan praktek budidaya dengan baik. Budikdamber atau aquaponik  dalam ember adalah cara budidaya tanpa menggunakan lahan yang luas dan tentunya lebih efisien. Sistem kerja Akuamber adalah membudidaya ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem aquaponik (polikultur ikan lele dan sayur kangkung). Akuamber/budikdamber tidak memerlukan lahan yang luas melainkan perkarangan sempit milik warga juga bisa dimanfaatkan, sehingga bisa melakukan budidaya dan proses perawatan yang mudah dengan produksi yang banyak sehingga membantu masyarakat dalam menghemat pengeluaran atau belanja akan sayuran dan ikan. Dalam pelatihan yang dilakukan oleh Tim, peserta yakni masyarakat Kampung Kokoda yang terdiri dari Mama-mama Papua sangat antusias dan tertarik bercocok tanam dengan sistem akuaponik. Kata kunci: akuaponik; budikdamber; mama-mama papua; kampung kokoda. ABSTRACTAquaponics training is designed to provide knowledge and skills in cultivating landless technology that focuses on combining aquaculture and agriculture that are environmentally friendly with little capital and can be easily carried out by the community. This Aquaponic training will be held on Saturday, 04 March 2023, located in the community hall building of Kokoda Village, Malawele Village, Aimas District, Sorong Regency. Aquaponics training participants learn how to sow plant seeds, the equipment and materials needed, how to assemble planting media, and how to care for and harvest fish and vegetables. The purpose of aquaponics training for the community is; (1) to train the community to be productive even in limited land conditions; (2) to add insight and skills to the community about cultivation without soil which is cheap and easy to do. The method used in community service is a combination of direct counseling, coaching, and training so that the community understands the material and cultivation practices well. Budikdamber or aquaponics in a bucket is a way of cultivating without using large areas of land and of course, it is more efficient. Akuamber's work system is cultivating fish and vegetables in one bucket which is an aquaponic system (polyculture of catfish and kale). Aquaponic does not require a large area of land but narrow yards belonging to the residents, so that it can carry out cultivation and an easy maintenance process with a lot of production so that it helps the community in saving expenses or spending on vegetables and fish. In the training conducted by the Team, the participants, namely the Kokoda Village community consisting of Papuan mothers, were very enthusiastic and interested in farming with the aquaponics system. Keywords: aquaponics; budikdamber; papuan women; kokoda village.
Estimasi Karbon Pada Serasah dan Tegakan Dominan di Hutan Produksi Makbon KPHP Kabupaten Sorong Ponisri Ponisri; Anif Farida
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/dli.10.2.p.63-69

Abstract

Litter is one of the places where carbon is stored in forests. It is important to know this because litter indirectly represents CO2 that is not released into the air through combustion. Likewise, vegetation plays an important role in CO2 absorption. Sorong Regency has a forest area that is divided into protected forests, nature reserves, limited production forests, permanent production forests, and convertible forests, as well as business permits for the utilization of timber forest products (IUPHHK). Such physical conditions cause the conditions of CO2 reserves and absorption to change. This study aims to determine litter biomass, carbon, and carbon percentage, and analyze dominant vegetation types in carbon stocks, carbon content, and CO2 absorption. The method used is the non-harvesting sampling method (non-destructive sampling) using allometric equations. The results showed that the highest litter biomass was in line 2, namely 4.571,63 grams with a carbon percentage of 32,940%. Carbon stocks for litter ranged from 0,792-2,149 kg, for a total of 6,523 kg. The dominant species for storing carbon in Makbon production forests are Ficus sp. at the sapling level and Guava/Syzygium sp. at the pole and tree levels.
Budidaya Sagu sebagai Pilar Utama Penghidupan Masyarakat Lokal di Kampung Baingkete Ponisri Ponisri; Anif Farida; Muh. Fadli Hasa; Darma Darma; Bertha Mangallo; Murtiningrum Murtiningrum; Nur Abu
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v4i2.2588

Abstract

Purpose: The activities about sustainable sago cultivation techniques aim to increase knowledge and understanding of the Women's Fellowship and PKK farmer groups in the field of sago cultivation. This is because sago is the staple food of the local community in Baingkete and its surroundings. By increasing sago production, it is hoped that it can improve community welfare and reduce dependence on imported food ingredients. Research methodology: The methods applied in this activity include counseling (providing knowledge and understanding about sago cultivation), demonstration and training (direct practice of planting sago on land owned by farmer groups), discussion and consultation, and program evaluation (giving statements to participants before and after training). Result: The results of the activity showed that the participants were quite enthusiastic about asking questions regarding sago cultivation. They are also very active during the practice of planting sago on the land. The level of community knowledge about sago planting techniques has increased about 25%. Training, practice, and field assistance related to sago cultivation also increased from 40% to 85%. Limitation : The practice of sago cultivation techniques is carried out on 1 ha of agricultural land. And knowing how to increase sago production cannot be done immediately considering the length of time the sago plant grows until it can be harvested. Contribution: This activity is beneficial for the community, which learns about sustainable and environmentally friendly sago cultivation practices. This includes sustainable soil management techniques, the use of organic fertilizer, and the maintenance of a healthy ecosystem.
Sosialisasi Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pemasaran Produk Hasil Olahan Sagu Papua di Kampung Baingkete Muh Fadli Hasa; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Darma Darma; Bertha Mangallo; Murtiningrum Murtiningrum; Nur Abu
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12792

Abstract

Pemanfaatan internet dapat mengurangi ketergantungan pada saluran pemasaran konvensional dan membuka peluang kerjasama dengan pelaku usaha di luar daerah. Dalam konteks pemasaran produk lokal, pemanfaatan internet sebagai media pemasaran menawarkan potensi besar dalam mendukung pertumbuhan bisnis lokal dan memperluas akses pasar. Kampung Baingkete, yang terletak di Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, memiliki potensi utama yaitu dalam bidang pertanian, terutama dalam pengolahan tanaman sagu.  Potensi pertanian ini memberikan peluang untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat dan mendukung pengembangan produk olahan lokal. Kehadiran internet di kampung Beingkete menjadi hal yang positif bagi penduduk setempat. Namun, kehadiran internet masih terbatas pada penggunaannya sebagai alat komunikasi dan belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran produk lokal. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya pemahaman mengenai cara memanfaatkan internet secara efektif untuk kegiatan pemasaran produk. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manfaat dan potensi internet dalam mempromosikan produk-produk lokal.
DIVERSITY OF ECTOMYCORYZAL FUNGI IN THE MAKBON KPHP PRODUCTION FOREST OF SORONG DISTRIC Erni; Ponisri; Saeni, Fajrianto; Farida, Anif
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss2.501

Abstract

Hutan produksi Makbon merupakan salah satu habitat berbagai tumbuhan jamur ektomikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah jenis jamur ektomikoriza, keanekaragaman, dominasi, dan kemerataan jenis jamur ektomikoriza yang tumbuh di area hutan produksi Makbon pada wilayah KPHP Kabupten Sorong. Metode yang digunakan yaitu Metode yang digunakan adalah metode observasi lapangan.  Pengambilan data jamur ektomikoriza dibuat plot secara purposive sampling. Jumlah jenis jamur ektomikoriza pada hutan produksi Makbon sebanyak 33 jenis, dimana sebanyak 31 spesies jamur merupakan kelas Basidiomycota dan 2 spesies jamur merupakan kelas Ascomycota dengan 17 famili dan jumlah keseluruhan individu yaitu 1.993 individu. Jenis jamur ektomikoriza terbanyak yaitu jamur Trametes sp² sebanyak 197 individu (9,885%), dan paling sedikit yaitu jamur Clitocybe discolor berjumlah 17 individu (0,853%). Indeks keanekaragaman jenis jamur ektomikoriza di hutan produksi Makbon dalam kategori sedang yaitu 1,4059. Indeks dominasi jenis dalam kategori rendah yaitu 0,0501 dan indeks kemerataan jenis dalam kategori tinggi yaitu 0,9259, Kondisi ini menunjukkan bahwa jamur ektomikoriza yang terdapat di hutan produksi Makbon menyebar secara merata, kecuali jenis Ramaria strcrita.
OPTIMALISASI LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI PAKAN TERNAK UNGGAS DI KAMPUNG BAINGKETE KABUPATEN SORONG Ponisri Ponisri; Anif Farida; Muhammad Fadli Hasa; Darma Darma; Bertha Mangallo; Murtiningrum Murtiningrum; Nur Abu
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #4 & International Community Service 2023
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah ampas sagu, melimpah di berbagai wilayah, terutama di daerah produsen utama sagu. Dalam konteks keberlanjutan lingkungan dan meningkatnya kebutuhan pangan, potensi pemanfaatan limbah ampas sagu sebagai pakan ternak unggas menjadi fokus eksplorasi. Berdasarkan kandungan nutrisi ampas sagu, optimalisasi limbah ini sebagai bahan pakan ternak unggas dianggap sebagai solusi berkelanjutan. Pemanfaatan limbah ampas sagu di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong, dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, termasuk peningkatan kesejahteraan petani, pemberdayaan ekonomi lokal, keberlanjutan lingkungan, peningkatan produktivitas peternakan, dan peningkatan pengetahuan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, implementasi sistem pengolahan, monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi limbah ampas sagu, mengembangkan sistem pengolahan lokal, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hasil kegiatan menyatakan bahwa penyuluhan memberikan pemahaman mendalam tentang potensi limbah ampas sagu, termasuk kandungan nutrisinya dan dampak positif penggunaannya. Pelatihan dan demonstrasi bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, pemahaman praktis kepada peserta terkait pembuatan pakan ternak yang berkualitas. Proses pengeringan, sterilisasi, fermentasi, dan pengemasan dilakukan untuk menghasilkan pakan ternak dari limbah ampas sagu. Monitoring dan evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta terkait pembuatan pakan ternak yakni sebesar 55-60 %. Dengan demikian, kegiatan optimalisasi limbah ampas sagu diharapkan memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal, lingkungan, dan ekonomi.
BRIKET AMPAS SAGU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR RAMAH LINGKUNGAN Nur Abu; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Bertha Mangallo; Muhammad Fadli Hasa; La Ibal
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20470

Abstract

Abstrak: Masyarakat kampung Baingkete belum memanfaatkan ampas sagu sebagai bahan bakar briket karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Ampas sagu hanya di biarkan terbuang ke rawa - rawa dan sungai sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Terdapat dua mitra dalam kegiatan ini antara lain Kelompok Tani Kampung Baingkete dan Kelompok Persekutuan Wanita Kampung Baingkete dengan jumlah peserta 20 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pembuatan briket dari ampas sagu adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam pembuatan briket sehingga di harapkan kontribusi positif dengan memanfaatkan limbah ampas sagu untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomi dan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahap yakni sosialisasi, praktek pembuatan briket, dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah kegiatan sosialisasi dan pembuatan briket ampas sagu di kampung Baingkete, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong memberikan peningkatan pengetahuan dari 25% menjadi 75 % dan keterampilan dari 20% menjadi 65%.Kegiatan ini dapat berdampak secara ekonomi yaitu masyarakat Kampung Baingkete dapat mengurangi pengeluaran harian untuk membeli minyak tanah untuk keperluan sehari-hari.Abstract: The people of Baingkete village have not yet used sago dregs as fuel for briquettes due to limited community knowledge and skills. Sago dregs are simply allowed to be thrown into swamps and rivers, causing environmental pollution. The aim of community service activities regarding making briquettes from sago dregs is to provide understanding and skills in making briquettes so that positive contributions are expected by utilizing sago dregs waste to create products that have economic value and at the same time reduce negative impacts on the environment. The method for implementing this service activity consists of several stages, namely socialization, practice of making briquettes, and mentoring. The results achieved were socialization activities and making sago dregs briquettes in Baingkete village, Makbon District, Sorong Regency, providing an increase in knowledge and skills to the community by 45%. This activity can have an economic impact, namely that the people of Baingkete Village can reduce their daily expenses for buying kerosene for their daily needs.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK TANI MELALUI SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENYEMAIAN BENIH SAYURAN Fajeriana, Nurul; Ponisri, Ponisri; Sukmawati, Sukmawati; Mangallo, Bertha; Musaad, Ishak; Lestari, Agnes Dyah Novitasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27474

Abstract

Abstrak: Produktivitas pertanian yang optimal merupakan tantangan besar bagi petani. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill dan softskill kelompok tani "Malawo Sejahtera" di Kelurahan Jamaimo, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong melalui sosialisasi dan pendampingan penyemaian benih sayuran. Kegiatan ini melibatkan 22 peserta dari kelompok tani "Malawo Sejahtera" dan difokuskan pada budidaya sayuran seperti terong, sawi, dan bayam yang dinilai mudah dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman dasar tentang teknik penyemaian yang efektif, diikuti dengan pendampingan langsung untuk memastikan praktik di lapangan sesuai dengan teori. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, serta observasi langsung terhadap hasil praktik di lapangan. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dari 61,18% menjadi 85,56% dengan bibit yang lebih sehat dan siap tanam sebagai indicator keberhasilan. Dengan pendekatan partisipatif dan pendampingan yang intensif, diharapkan produktivitas kelompok tani "Malawo Sejahtera" dapat meningkat secara berkelanjutan.Abstract: Optimal agricultural productivity remains a significant challenge for farmers. This community service program aims to enhance both the hardskills and softskills of the "Malawo Sejahtera" farmer group in Jamaimo Village, Mariat District, Sorong Regency, through socialization and mentoring on vegetable seedling techniques. The activity involved 22 participants from the "Malawo Sejahtera" farmer group and focused on cultivating vegetables such as eggplant, mustard greens, and spinach, which are considered easy to grow and have high economic value. The socialization provided a basic understanding of effective seedling techniques, followed by direct mentoring to ensure field practices aligned with the theoretical knowledge. Evaluation was conducted using pre-test and post-test assessments to measure participants' knowledge and skill improvement, along with direct observation of field practices. Results showed an increase in participants' knowledge and skills from 61.18% to 85.56%, with healthier and more transplant-ready seedlings as an indicator of success. With a participatory approach and intensive mentoring, the productivity of the "Malawo Sejahtera" farmer group is expected to improve sustainably.
SOSIALISASI PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY UNTUK KEBERLANJUTAN LAHAN PERTANIAN Ponisri Ponisri; Nurul Fajeriana; Sukmawati Sukmawati; Bertha Mangallo; Ishak Musaad; Agnes Dyah Novitasari Lestari
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Jamaimo, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong memiliki potensi lahan pertanian seluas 20 ha dengan topografi beragam, dari datar hingga berbukit, yang rentan terhadap erosi dan penurunan kualitas tanah. Masyarakat setempat, dengan berbagai latar belakang profesi, sebagian besar adalah petani yang masih mengandalkan sistem monokultur. Sistem agroforestry diperkenalkan sebagai solusi untuk meningkatkan keberlanjutan lahan melalui integrasi tanaman dan pohon guna mencegah erosi, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab, melibatkan 22 petani untuk memberikan pemahaman mengenai teknik dan manfaat agroforestry. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani tentang agroforestry masih rendah, sehingga diperlukan edukasi berkelanjutan untuk mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, produktif, dan berkelanjutan. Sosialisasi yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman tentang agroforestry, dengan beberapa hal yang terkait pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan, pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia, dampak positif dari agroforestry dan kesadaran akan keberlanjutan lahan. Sehingga kedepannya kesadaran kelompok tani akan menerapkan system agroforestry dan keberlanjutan lahan dapat dilaksanakan lebih baik lagi dengan pendampingan secara kontinyu pada kelompok tani.
BIODIVERSITY ANALYSIS OF ECTOMYCORRHIZA BASED ON SLOPE IN SORONG NATURE PARK Ponisri, Ponisri; Farida, Anif
Agric Vol. 36 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2024.v36.i2.p309-328

Abstract

   
Co-Authors - Murtiningrum Adrianus Ogonei Agnes Dyah Novitasari Lestari Agustio, Mochamad Firmansyah Akhmad ali Ali, Akhmad Anif Farida Anif Farida Farida Awariti, Mohammad Haris Ayu Diah Syafaati Bernadus Aran Bertha Mangallo Bertha Mangallo Bertha Mangallo Bertha Mangallo Brandon Tanahitumesseng Budi Satria Darma Darma Darma Darma Darma, Darma Erni Fajrianto Saeni Farida, Anif Febelina Sangkek Gafur, Muzna A. A Gafur, Muzna Ardin Abdul Halima Kasongat Hana Bleskadit Hode, Septian Bahri Irnawati Irnawati Ishak Musaad Kaliele, Yunus Kasongat, Halima Kemesrar, Yomima La Ibal Latief, Nur Alya Mariska Layuk, Angeline Ta'dung Leba, Herlyn Winda Wie Lona H. Nanlohy Lona H. Nanlohy Lona Nanlohy Maruapey, Azis Mira Herawati Soekamto Muh. Fadli Hasa Muhammad Ali MUHAMMAD ALI Muhammad Ikhzan Syam Murtiningrum murtingrum Murtiningrum Murtiningrum Murtiningrum Murtiningrum Murtiningrum Murtiningrum Musaad, Ishak Muzna Ardin Abdul Gafur N Nuryanto Nanlohy, Lona Nanlohy, Lona Helti Nur Abu Nur Abu Nurul Fajeriana M Nuryanto Nuryanto Ogonei, Adrianus Pandu, Victor WD Panji Reza Susena R. Riskawati Rais, Lukman Retno Puspa Rini Riskawati Rosalina, Febrianti Rumkowas, Saleh Saeni, Fajrianto Salmawati Salmawati Sangadji, Zulkarnain Sangkek, Febelina sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati, Sukmawati SULFIANA, SULFIANA Susena, Panji Reza Syaiful Maliki Syam, Muhammad Ikhzan Syarif Ohorella Tabara, Reijeng Tanahitumesseng, Brandon Ulim, Rahasela Savira Wahidin Wahidin Yomima Kemesrar Yunus Kaliele