This Author published in this journals
All Journal MediaTor: Jurnal Komunikasi Lembaran Ilmu Kependidikan Jurnal Komunikasi Jurnal Studi Komunikasi dan Media Jurnal Ilmu Komunikasi Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Jurnal Kajian Komunikasi Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Journal of Business Management Education (JBME) Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi KOMUNIKA WIDYAKALA JOURNAL Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Jurnal Komunikasi Jurnal ASPIKOM MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan JCES (Journal of Character Education Society) PROSIDING KOMUNIKASI Journal of Communication Sciences (JCoS) Semiotika: Jurnal Komunikasi Jurnal Common Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Communications JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Jurnal Studi Sosial dan Politik JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Jurnal Pendidikan Jurnal Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta JURNAL KOMUNIKASI DAN BISNIS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Ikomik: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa IJOEM: Indonesian Journal of Elearning and Multimedia Finger : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan Librarianship In Muslim Societies Aktual : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Pedagogy and Teacher Education
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JCES (Journal of Character Education Society)

OPTIMIZATION OF SOCIAL MEDIA AS AN EFFORT TO DESTINATION BRANDING TIDUNG ISLAND, KEPULAUAN SERIBU Riady, Yasir; Arisanty, Melisa; Wiradharma, Gunawan; Fiani, Isma Dwi; Anam, Khaerul
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4913

Abstract

Abstrak: Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi primadona bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Panorama alam yang mengagumkan  membuka potensi sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia dan proyeksinya dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar. Seharusnya potensi alam yang ada perlu disosialisasikan kepada calon wisatawan potensial. Dalam hal ini, perlu upaya yang menyeluruh dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan aparatur negara yang ada di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Seluruh petugas atau pegawai kelurahan perlu menjadi contoh dan pelopor dalam pemanfaatan media sosial sebagai upaya destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Ironinya, di Pulau Tidung sendiri, baik dari kelurahan maupun masyarakatnya tidak mengoptimalisasikan berbagai media promosi seperti media sosial dalam rangka mempublikasikan seluas-luasnya tentang keindahan Pulau Tidung. Padahal Pulau Tidung sendiri dianggap oleh para wisatawan sebagai Pulau Maladewa kedua di Indonesia bagi para wisatawan yang pernah datang ke Pulau tersebut. Oleh karena itu, adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pelatihan penggunaan media sosial yaitu Instagram sebagai media promosi utama bertujuan untuk meningkatkan destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Harapan kedepannya wisata Pulau Tidung dapat mengalami peningkatan wisatawan dan menjadikan Pulau Tidung sebagai salah satu pusat destinasi favorit wisatawan dalam negeri dan mancanegara.Abstract:  Tidung Island is one of the tourist destinations that have the potential to become a prima donna for domestic and foreign tourists. The stunning natural panorama opens up the potential as one of the main destinations in Indonesia and its projections can provide benefits for the government and the surrounding community. Supposedly the potential of nature needs to be socialized to potential tourists. In this case, it needs a thorough effort from all parties, especially the local government and state apparatus in Tidung Island, Kepulauan Seribu. All officers or village employees need to be an example and pioneer in the use of social media as an effort to destination branding Tidung Island, Thousand Islands. Ironically, in Tidung Island itself, both the village and the community do not optimize various promotional media such as social media to publish as widely as possible about the beauty of Tidung Island. Tidung Island itself is considered by tourists as the second Maldives Island in Indonesia for tourists who have come to the island. Therefore, the existence of community service activities that focus on training the use of social media, namely Instagram as the main promotional media aims to improve the destination branding of Tidung Island, Thousand Islands. Hopefully, in the future, Tidung Island tourism can experience an increase in tourists and make Tidung Island one of the favorite destinations of domestic and foreign tourists.
OPTIMIZATION OF SOCIAL MEDIA AS AN EFFORT TO DESTINATION BRANDING TIDUNG ISLAND, KEPULAUAN SERIBU Yasir Riady; Melisa Arisanty; Gunawan Wiradharma; Isma Dwi Fiani; Khaerul Anam
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5659

Abstract

Abstrak: Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi primadona bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Panorama alam yang mengagumkan  membuka potensi sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia dan proyeksinya dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar. Seharusnya potensi alam yang ada perlu disosialisasikan kepada calon wisatawan potensial. Dalam hal ini, perlu upaya yang menyeluruh dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan aparatur negara yang ada di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Seluruh petugas atau pegawai kelurahan perlu menjadi contoh dan pelopor dalam pemanfaatan media sosial sebagai upaya destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Ironinya, di Pulau Tidung sendiri, baik dari kelurahan maupun masyarakatnya tidak mengoptimalisasikan berbagai media promosi seperti media sosial dalam rangka mempublikasikan seluas-luasnya tentang keindahan Pulau Tidung. Padahal Pulau Tidung sendiri dianggap oleh para wisatawan sebagai Pulau Maladewa kedua di Indonesia bagi para wisatawan yang pernah datang ke Pulau tersebut. Oleh karena itu, adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pelatihan penggunaan media sosial yaitu Instagram sebagai media promosi utama bertujuan untuk meningkatkan destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Harapan kedepannya wisata Pulau Tidung dapat mengalami peningkatan wisatawan dan menjadikan Pulau Tidung sebagai salah satu pusat destinasi favorit wisatawan dalam negeri dan mancanegara.Abstract:  Tidung Island is one of the tourist destinations that have the potential to become a prima donna for domestic and foreign tourists. The stunning natural panorama opens up the potential as one of the main destinations in Indonesia and its projections can provide benefits for the government and the surrounding community. Supposedly the potential of nature needs to be socialized to potential tourists. In this case, it needs a thorough effort from all parties, especially the local government and state apparatus in Tidung Island, Kepulauan Seribu. All officers or village employees need to be an example and pioneer in the use of social media as an effort to destination branding Tidung Island, Thousand Islands. Ironically, in Tidung Island itself, both the village and the community do not optimize various promotional media such as social media to publish as widely as possible about the beauty of Tidung Island. Tidung Island itself is considered by tourists as the second Maldives Island in Indonesia for tourists who have come to the island. Therefore, the existence of community service activities that focus on training the use of social media, namely Instagram as the main promotional media aims to improve the destination branding of Tidung Island, Thousand Islands. Hopefully, in the future, Tidung Island tourism can experience an increase in tourists and make Tidung Island one of the favorite destinations of domestic and foreign tourists.
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS UMKM DI DESA LULUT Wiradharma, Gunawan; Fahmi, Zul; Prasetyo, Mario Aditya; Arisanty, Melisa; Anam, Khaerul
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.12849

Abstract

Abstrak: UMKM di Desa Lulut masih bersifat tradisional, konvensional, dan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar dan kondisi zaman saat ini yang serba digital. Diperlukan strategi perencanaan dan pengembangan bisnis yang matang pada UMKM Desa Lulut agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada pelaku UMKM Desa Lulut, membekali pengetahuan kepada pelaku UMKM Desa Lulut tentang pentingnya strategi perencanaan dan pengembangan bisnis berbasis digital, dan menyusun perencanaan dan pengembangan bisnis. Metode yang diaplikasikan pada penelitian ini adalah observasi, konsultasi, dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa setelah dilakukan pelatihan, persepsi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya business plan dalam suatu UMKM berbasis digital mengalami peningkatan sebesar 13—22%. Hal tersebut tentunya membantu pelaku UMKM untuk membuat perencanaan, pengelolaan, dan pemasaran produknya dengan melihat pada peluang usaha yang ada. Upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku UMKM Desa Lulut adalah dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian, memiliki mindset realistis dan kooperatif, memberi perhatian lebih pada faktor internal dan eksternal, membangun pengelolaan usaha yang sehat, serta berorientasi pada arah kebijakan pencapaian. Dalam pelaksanaannya pelaku UMKM di Desa Lulut dapat menggunakan analisis internal-eksternal, seperti analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treat) untuk melihat kelemahan dan kelebihan UMKM yang sedang atau akan dijalankan.Abstract: The complexity of the problems of Lulut Village which causes the development of MSMEs in Lulut Village still traditional and not in accordance with market needs and current conditions. Therefore, mature business planning and development strategy is needed for the Lulut Village SMEs to compete. This activity aims to 1) provide counseling. 2) Giving knowledge to Lulut Village MSME actors about the importance of strategic planning and digital-based business development. 3) business planning and development. The method applied in this research is observation, consultation, and mentoring. The results after the training, public perception and awareness of the importance of a business plan in a digital-based MSME increased by 13—22%. This certainly helps MSME actors to make planning, management, and marketing by looking at existing business opportunities. Efforts that can be made by SMEs in Lulut Village are by upholding the principle of prudence, having a realistic and cooperative mindset, paying more attention to internal and external factors, building healthy business management, and directing policy policies. In its implementation, MSME actors in Lulut Village can use internal-external analysis such as SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treat) analysis to see the weaknesses and strengths of MSMEs that are currently or will be implemented.