Keterbukaan informasi publik di perguruan tinggi negeri masih menghadapi tantangan, terutama terkait koordinasi antarunit kerja dan konsistensi implementasi kebijakan. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi inovasi yang diterapkan oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Universitas Padjadjaran untuk mendukung keterbukaan informasi publik. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, analisis dokumen, dan observasi langsung, serta menganalisis data dengan model interaktif Miles dan Huberman dengan triangulasi sumber untuk validasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa universitas telah mengembangkan strategi inovasi berupa digitalisasi layanan informasi, pelibatan publik melalui forum dan konsultasi, serta penguatan inklusivitas dalam penyampaian informasi. Namun, pelaksanaan di tingkat fakultas dan unit kerja masih bervariasi, menunjukkan kesenjangan dalam pemahaman kebijakan dan koordinasi internal. Inovasi teknologi seperti aplikasi seluler dan chatbot belum dievaluasi secara sistematis sehingga dampaknya terhadap akses publik belum maksimal. Penelitian ini menekankan pentingnya penguatan kapasitas petugas, sistem evaluasi berbasis data, dan sosialisasi lintas unit untuk menumbuhkan budaya keterbukaan informasi yang konsisten di perguruan tinggi negeri. Public Information Transparency is a key principle in the governance of public institutions, including state universities, as it ensures transparency, accountability, and public participation. This study aims to examine the implementation of innovative public information transparency strategies undertaken by the Information and Documentation Management Official (PPID) of Universitas Padjadjaran in supporting public information disclosure in accordance with the Monitoring and Evaluation (Monev) standards established by the Central Information Commission (KIP). The research employs a qualitative method with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews, document analysis, and direct observation of public information service processes. The analysis was conducted using the interactive model of Miles and Huberman, with validation through data source triangulation. The findings reveal that the PPID of Universitas Padjadjaran has developed several innovation strategies, including service digitalization, public engagement, and the enhancement of inclusivity. However, implementation at the work unit level has not been entirely uniform, indicating challenges in internal coordination and policy comprehension. This study highlights the importance of consistent inter-unit implementation and the necessity of a sustainable evaluation system to strengthen the culture of information disclosure in state universities. It recommends enhancing cross-unit capacity and socialization, developing a data-based internal monitoring system, and involving stakeholders more extensively in the evaluation of public information services.