Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : BAHASA DAN SASTRA

MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK BERNOMOR (DKB) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Haerudin, Dingding
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1 (2013): Volume 13, Nomor 1, April 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v13i1.759

Abstract

Abstrak Banyak hasil penelitian yang menunjukkan rendahnya minat dan kemampuan membaca pada kalangan peserta didik. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai pihak, khususnya para pendidik. Memperhatikan kondisi yang mengkhawatirkan tersebut, penelitian yang dilakukan ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk mengatasinya. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji coba model pembelajaran Diskusi Kelompok Bernomor (DKB) dalam pembelajaran membaca artikel. Model pembelajaran ini merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan (1994), yaitu Numbered Head Together (NHT). Ruang lingkup masalah yang dikaji dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu kemampuan membaca dan model pembelajaran.  Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membaca dan keefektifan model pembelajaran DKB dalam membaca pemahaman artikel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik tes, observasi, angket, dan wawancara. Sumber datanya adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FPBS UPI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran DKB mampu meningkatkan kemampuan hasil belajar.  Dengan demikian model pembelajaran DKB dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran membaca pemahaman di samping model-model pembelajaran membaca lainnya yang telah ada.Kata-kata kunci: membaca pemahaman, diskusi kelompok bernomor AbstractThere are many research results that show the low interest and ability to read among learners. This raises concerns for various stakeholders, especially teachers. Based on the alarming conditions, this study is expected to be one alternative to overcome the problems. The effort made in this study was to test the Numbered Discussion Group (NDG) learning model in teaching to read articles. This learning model is one type of cooperative learning models that was first developed by Spencer Kagan (1994), known as Numbered Head Together (NHT) The scope of the problem investigated in this study consists of two things, namely reading ability and learning models. The purpose of this study is to describe students' reading ability and NDG learning model effectiveness in reading to comprehend articles. Data collection techniques used were technical tests, observations, questionnaires, and interviews. Data was taken from students of the Department of Education Regional Languages of FPBS at UPI. The results of this study show that the NDG learning model was able to improve learning outcomesTherefore, the NDG learning model can be used as an alternative of learning model for reading comprehension in addition to other learning models.Keywords: reading comprehension, numbered discussion group
PENGGUNAAN TEKNIK BERPIDATO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA SUNDA PADA PERKULIAHAN MONOLOG Haerudin, Dingding; Nurjanah, Nunuy; Darajat, Danan; Maulana, Farid Rizqi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 21, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36655

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah masih lemahnya keterampilan berbicara mahasiswa dalam bahasa Sunda. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Sunda dapat dipelajari secara khusus dalam perkuliahan Monolog. Salah satu teknik dalam pembelajaran berbicara yang digunakan dalam perkuliahan Monolog adalah teknik berpidato. Sekaitan dengan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam berbicara setelah menggunakan teknik berpidato. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik tes. Data yang diolah adalah skor tes kemampuan berbicara responden sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato. Aspek-aspek kemampuan berbicara yang dinilai  meliputi 1) struktur isi pembicaraan, 2) ekspresi, 3) bahasa yang digunakan, dan 4) kesesuaian antara topik dengan isi pembicaraan. Adapun yang menjadi respondennya adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI Semester IV Angkatan 2018 yang sedang mengikuti perkuliahan Monolog.    Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mahasiswa sebelum menggunakan teknik berpidato (pre-test) masih rendah rata-rata 3.03 dan sesudah menggunakan teknik berpidato (post-test) meningkat rata-rata 3,45. Diperoleh peningkatan kemampuan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato sebesar 0,42.
Model Make A Match Berbantu Media Kartu Q&A (Question and Answers) Terhadap Kemampuan Memahami Materi Dongeng Gita Kurnia Dewi; Dingding Haerudin
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 23, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v23i1.59884

Abstract

This study aims to determine the effect of the make a match model assisted by question and answers card media on the ability to understand fairy tale material in class X students of SMAN 10 Garut. The subjects of this research were students in class X-3 as the experimental class and class X-11 as the control class. Data collection techniques in this study used tests and observations. Testing the data in this study used a true experimental design with the pretest-posttest control group type. The results showed that the t test in the experimental group and the control group was tcount ttable (17.708 1.995), so that a decision could be made that H0 was rejected. This shows that there is an influence of the make a match model assisted by question and answers card media on the ability to understand fairy tale material in class X students of SMAN 10 Garut.