Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Representasi Identitas dalam Yel-yel Viking Persib Club: Sebuah Kajian Semantik Kognitif Sandya, Cathleen; Sudaryat, Yayat; Hernawan, Hernawan
LOKABASA Vol 16, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v16i2.88972

Abstract

Yel-yel Viking Persib Club (VPC) bukan hanya sebagai ekspresi semangat dalam budaya sepak bola, tetapi juga berperan dalam pembentukan identitas kelompok yang mencerminkan nilai-nilai lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna dalam yel-yel Viking Persib Club melalui pendekatan semantik kognitif, khususnya dalam penggunaan metafora konseptual. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi terhadap enam lirik yang dinyanyikan di stadion. Selain itu, juga didukung dengan teknik wawancara semi-terstruktur yang dilakukan terhadap 12 informan, baik anggota maupun non-anggota VPC. Enam yél-yél tersebut memuat total 40 frasa metaforis yang diklasifikasikan menjadi metafora struktural, orientasional, dan ontologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metafora dalam yél-yél mencerminkan ungkapan emosi, nilai, dan identitas kolektif dari para suporter. Dengan demikian, sepak bola tidak hanya diposisikan sebagai olahraga, melainkan juga sebagai ruang perjuangan, kebanggaan, dan keterikatan sosial. Studi ini mengisi kekosongan teoretis melalui sudut pandang linguistik kognitif dalam kajian ekspresi suporter di Indonesia, sekaligus menegaskan peran metafora sebagai mekanisme pembentuk makna dan identitas dalam praktik verbal di masarakat.The chants of the Viking Persib Club (VPC) serve not only as expressions of enthusiasm within football culture but also as a means of constructing group identity that reflects local values. This study aims to analyze the meanings in the VPC chants through a cognitive semantic approach, particularly focusing on conceptual metaphors. The research uses a qualitative descriptive method with documentation of six chant lyrics performed in the stadium, supported by semi-structured interviews with 12 informants, both VPC members and non-members. The six chants contain a total of 40 metaphorical phrases, classified into structural, orientational, and ontological metaphors. The findings show that metaphors in the chants reflect emotional expression, values, and the collective identity of the supporters. Consequently, football is not merely viewed as a sport, but also as a space for struggle, pride, and social attachment. This study fills a theoretical gap by employing a cognitive linguistic perspective in examining supporter expressions in Indonesia, while also emphasizing the role of metaphor as a mechanism for meaning and identity formation in verbal practices within society.