Pemanfaatan sistem otomasi di SMKS Pesantren Alam Indonesia di Barru, Sulawesi Selatan, program pengabdian ini menerapkan edukasi sistem otomatisasi untuk menyelesaikan tiga masalah utama. Yang pertama adalah kekurangan infrastruktur pertanian modern seperti laboratorium berbasis IoT dan greenhouse otomatis; yang kedua adalah kurangnya pemahaman guru dan siswa tentang teknologi pertanian presisi (sensor tanah, irigasi otomatis); dan yang ketiga adalah bagaimana hasil pertanian sekolah tidak dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan kewir (1) memberikan pelatihan khusus tentang penggunaan sensor IoT dan sistem irigasi otomatis untuk guru dan siswa, (2) membangun fasilitas praktik dengan greenhouse otomatis yang dilengkapi dengan alat pemantauan real-time, (3) memasukkan modul smart farming ke dalam kurikulum pendidikan kejuruan, dan (4) mendukung kewirausahaan berbasis pemasaran digital, termasuk e-commerce dan media sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta terampil menjalankan teknologi otomatisasi, dan bahwa laboratorium Internet of Things (IoT) pertanian telah berkembang menjadi pusat inovasi. Program ini secara strategis mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, terutama yang berkaitan dengan pengalaman mahasiswa di luar kampus, peran dosen, dan pemanfaatan hasil kerja. Selain itu, program ini menegaskan posisi sekolah sebagai role model pertanian berkelanjutan yang menggabungkan tiga nilai yang berbeda: teknologi, agama, dan lingkungan.