Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PENANGANAN PERTAMA PADA KORBAN KECELAKAAN BAGI MASYARAKAT AWAM Beti Kristinawati; Fahrun Nur Rosyid; Ardhu Rizkiawan; Kusuma Estu Werdani; Ekan Faozi; Sri Rahayu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.15674

Abstract

Abstrak: Pertolongan pertama merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh seseorang yang menemukan korban kecelakaan. Salah satu cara untuk memperluas pemahaman dan informasi tentang cara memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan adalah dengan memberikan pelatihan kesehatan. Pelatihan kesehatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan kemampuan masyarakat umum dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2023 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Polanharjo Klaten yang diikuti oleh 30 peserta dari Pemuda Muhammadiyah dan 10 peserta dari Nasyiatul Aisyiah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara ceramah dan demonstrasi. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan dievaluasi dengan menggunakan survei yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan nilai rata-rata 82,75, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam memberi, diawali dengan membantu korban kecelakaan.Abstract: First aid is a procedure must be carried out by somebody who has found an mishap casualty. One way to extend understanding and information about how to supply first aid to mishap casualties is to supply wellbeing instruction. This wellbeing instruction points to extend the information and abilities of the common open in giving first aid to mishap casualties. This benefit was given through preparing which was held on march 26 2023 at the Polanharjo Klaten Muhammadiyah Dakwah Building which was gone to by 30 participants from Pemuda Muhammadiyah and 10 participants from Nasyiatul Aisyiah. This activity is carried out by means of lectures and demonstrations. The level of information and aptitudes was evaluated employing a survey given before and after training activities. The results show an increase in knowledge and skills with an average value of 82.75, so it can be concluded that this training activities can increment people's understanding and abilities in giving to begin with help help to mischance casualties.
PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN PEMBUATAN PMT BAGI KADER POSYANDU DALAM MENDUKUNG PROGRAM STUNTING Kusuma Estu Werdani; Rezania Asyfiradayati; Dian Tias Aorta; Tsabitha Al’tsani Miftakhu Rochan; Bunga Cintantya Rudisty
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22951

Abstract

Abstrak: Pemberian makanan tambahan (PMT) dalam kegiatan posyandu merupakan upaya yang harus dilakukan untuk mendukung pemenuhan gizi balita. Akan tetapi, kader posyandu menghadapi tantangan karena keterbatasan dana yang disediakan oleh pemerintah untuk pembuatan PMT tersebut. Kader posyandu harus mengatasi masalah tersebut agar tetap bisa memberikan PMT dengan kualitas gizi yang optimal dengan melakukan iuran mandiri. Padahal, sebagian besar kader posyandu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah pendampingan kader posyandu untuk mengembangkan usaha pembuatan PMT posyandu melalui kegiatan penyuluhan, pemberian modal usaha, dan pendampingan pengembangan usaha. Tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain penyiapan media kesehatan, penyuluhan kesehatan, pembentukan struktur pengurus usaha PMT, pembuatan PMT, dan evaluasi perkembangan usaha PMT. Sasaran kegiatan adalah seluruh kader posyandu Desa Mentoro, Pacitan, sebanyak delapan orang dari 25 orang yang diundang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penyuluhan tentang PMT bermanfaat untuk peningkatan pemahaman kader kesehatan tentang pembuatan PMT berbahan dasar lokal yang padat gizi. Evaluasi pengembangan usaha pembuatan PMT menunjukkan adanya hasil yang signifikan ditunjukkan dengan adanya peningkatan sebesar 11,44% selama empat bulan dari modal awal yang diberikan. Kualitas PMT lebih terjamin karena pembelian bahan makanan dan pengolahannya dilakukan secara mandiri dengan pemantauan yang baik. Rekomendasi untuk pengelolaan dana usaha dalam jangka panjang perlu untuk ditingkatkan perencanaannya agar dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan.Abstract: Providing additional food (PMT) in integrated service post (namely "posyandu") activities is an effort that must be made to support the nutritional needs of toddlers. However, posyandu cadres need more funds from the government to create the PMT. Posyandu cadres must overcome this problem so that they can continue to provide PMT with optimal nutritional quality by making independent contributions. In fact, most of the posyandu cadres work as housewives. The aim of community service activities (PkM) is to assist posyandu cadres in developing the business of making PMT posyandu through counseling activities, providing business capital, and business development assistance. The stages of activities carried out include preparing health media, health education, establishing a PMT business management structure, creating a PMT, and evaluating the development of the PMT business. The target of the activity was all posyandu cadres in Mentoro Village, Pacitan, eight of the 25 people invited. The results of the activity show that education about PMT is helpful in increasing health cadres' understanding of making PMT from local, nutrient-dense ingredients. Evaluation of the development of the PMT manufacturing business showed significant results, demonstrated by an increase of 11.44% over four months from the initial capital provided. The quality of PMT is more guaranteed because the purchasing of food ingredients and their processing are carried out independently with good monitoring. Recommendations for long-term management of business funds need to be improved in order to provide sustainable benefits.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA MAHASISWA INDONESIA DI THAILAND Wijayanti, Anisa Catur; Werdani, Kusuma Estu; Asyfiradayati, Rezania; Had, Fairus El; 'Aisyah, Madina Siti Nur; Puspita, Widya Galih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31294

Abstract

Abstrak: Hipertensi sebagai penyakit tidak menular yang prevalensinya meningkat menjadi masalah kesehatan serius, terutama pada mahasiswa Indonesia di luar negeri yang mengalami perubahan gaya hidup akibat culture shock. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pencegahan hipertensi pada mahasiswa Indonesia di Khon Kaen University, Thailand. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi yang diikuti oleh 25 mahasiswa anggota PERMITHA, dengan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pengetahuan dari 8,28% menjadi 11,92%, atau peningkatan sebesar 3,64%. Intervensi edukasi ini efektif dalam membentuk kesadaran dan perilaku hidup sehat sebagai upaya pencegahan hipertensi pada mahasiswa di lingkungan diaspora Indonesia.Abstract: Hypertension, as a non-communicable disease whose prevalence is increasing, has become a serious health problem, especially for Indonesian students abroad who experience lifestyle changes due to culture shock. This community service aims to improve knowledge and skills in preventing hypertension in Indonesian students at Khon Kaen University, Thailand. The methods used were lectures and discussions attended by 25 PERMITHA student members, with evaluation through pre-tests and post-tests. The results showed an increase in the average knowledge score from 8.28% to 11.92%, representing a 3.64% increase. This educational intervention is effective in forming awareness and healthy living behavior as an effort to prevent hypertension in students in the Indonesian diaspora environment.
PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER AISYIYAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WONOSOBO Indriyani, Yeni; Purnamasari, Salsabila; Werdani, Kusuma Estu; Kusumawati, Maharani Ayu; Fajrin, Rahmawati; Ichsan, Burhannudin; Umaroh, Ayu Khoirotul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29276

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Wonosobo khususnya di Desa Butuh Lor, yang memiliki prevalensi kasus stunting tinggi sebesar 56,52% pada tahun 2023. Berbagai faktor penyebab, meliputi kondisi ekonomi, pola asuh, asupan gizi, dan sanitasi yang kurang memadai. Upaya pemerintah desa dan kader kesehatan dalam pencegahan stunting masih belum optimal, sehingga diperlukan adanya suatu intervensi program berbasis pelatihan dan pendampingan kader. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas softskill (komunikasi, advokasi, dan edukasi) dan hardskill (pemeriksaan antropometri, pemantauan tumbuh kembang, dan intervensi gizi) dalam pencegahan stunting melalui pelatihan dan pendampingan, sekaligus mendukung perumusan kebijakan berbasis desa untuk pencegahan stunting di Desa Butuh Lor, Wonosobo. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan melibatkan pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), dan penyusunan policy brief sederhana untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan. Hasil program menunjukkan bahwa pelatihan efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader sebesar 40% dan keterampilan kader sebesar 40% serta menghasilkan rancangan sederhana kebijakan untuk pencegahan stunting. Program ini berkontribusi pada penguatan peran kadder dan komitmen pemerintah desa dalam upaya pencegahan stunting.Abstract: Stunting is a major health problem in Indonesia, including in Wonosobo Regency, especially in Butuh Lor Village, which has a high prevalence of stunting cases of 56.52% in 2023. Various causal factors include economic conditions, parenting patterns, nutritional intake, and inadequate sanitation. The efforts of the village government and health cadres in preventing stunting are still not optimal, so a program intervention based on training and mentoring for cadres is needed. This community service aims to increase the capacity of soft skills (communication, advocacy, and education) and hard skills (anthropometric examinations, growth and development monitoring, and nutritional interventions) in preventing stunting through training and mentoring, while supporting the formulation of village-based policies for preventing stunting in Butuh Lor Village, Wonosobo. The implementation method includes the preparation, implementation, and monitoring and evaluation stages. Activities involve training, Focus Group Discussions (FGDs), and the preparation of simple policy briefs to increase the capacity of health cadres. The results of the program show that the training is effective in increasing cadre knowledge by 40% and cadre skills by 40% and produce a simple policy design for stunting prevention. This program contributes to strengthening the role of cadres and the commitment of village governments in stunting prevention efforts.
PEMBERIAN EDUKASI STUNTING DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN TEPUNG LELE BAGI KADER POSYANDU DI PACITAN, JAWA TIMUR Werdani, Kusuma Estu; Suswardany, Dwi Linna; Mustikaningrum, Fitriana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25791

Abstract

Abstrak: Kader posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan stunting. Adanya potensi kandungan gizi dalam ikan lele yang kaya protein dan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, perlu dikenalkan kepada kader posyandu. Selain itu, edukasi secara rutin dan komprehensif kepada kader posyandu sangat terbatas untuk diselenggarakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang stunting dan pelatihan pembuatan tepung lele bagi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pacitan. Metode PkM yang digunakan adalah ceramah dengan menggunakan media visual. Peserta kegiatan PkM ini adalah kader posyandu aktif dari tiga desa (Mentoro, Menadi, Purworejo) sebanyak 64 orang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kader posyandu tertarik dengan proses pembuatan dan hasil olahan tepung lele yang dapat dijadikan sebagai variasi makanan tambahan (PMT) bagi balita. Sistem evaluasi menggunakan pre-test dan post-test dengan metode angket. Hasil analisis statistik pengukuran pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah diberikan edukasi menunjukkan hasil yang signifikan (p-value= <0,0001) dengan peningkatan rerata pengetahuan dari 79,61 menjadi 88,44. Rekomendasi diberikan kepada bidan desa dan puskesmas untuk memberikan edukasi dan pendampingan dalam penanganan stunting, terutama keterampilan dalam pembuatan makanan tambahan (PMT) bagi kelompok berisiko stunting.Abstract: The integrated post-service (called 'posyandu') cadres have a significant role in efforts to prevent stunting. The potential nutritional content of catfish, which is rich in protein and can be processed into various types of food, must be introduced to the posyandu cadres. In addition, routine and comprehensive education for posyandu cadres is minimal. This community service (PkM) activity aims to provide education about stunting and training in making catfish flour for posyandu cadres in the Pacitan Health Center work area. The PkM method used is a lecture using visual media. The activity results showed that posyandu cadres were interested in making and processing catfish flour, which can be used as a variation of additional food (PMT) for toddlers. The statistical analysis results of the measurement of posyandu cadre knowledge before and after being given education showed significant results (p-value = <0.0001) with an increase in average knowledge from 79.61 to 88.44. Recommendations are given to village midwives and health centers to provide education and assistance in handling stunting, especially skills in making additional food (PMT) for groups at risk of stunting.
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SAMPAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR Faizah, Azka Hayyina Nur; Najiyah, Hasna Salsabila; Marfansyah, Rifairrohman; Werdani, Kusuma Estu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29489

Abstract

Abstrak: Permasalahan sampah terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, perilaku konsumsi, dan gaya hidup masyarakat. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa Sekolah Dasar tentang pengelolaan sampah. Metode yang digunakan ada dua, yakni ceramah menggunakan bantuan Power Point dan video animasi. Kegiatan ini melibatkan 50 siswa kelas 5 dan 6 yang dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan metode penyuluhan. Penilaian dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner sebanyak 8 pertanyaan. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pengetahuan sebesar 18,04 pada kelompok metode ceramah dan 13,4 pada kelompok metode video animasi. Metode ceramah terbukti lebih efektif dibandingkan video animasi karena memberikan kesempatan untuk interaksi langsung dan tanya jawab, sementara metode video animasi cenderung menarik perhatian siswa pada elemen visual. Kesimpulannya, metode ceramah lebih cocok digunakan dalam edukasi pengelolaan sampah di tingkat sekolah dasar untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Abstract: Waste problems continue to increase with population growth, consumption patterns, and people's lifestyles. This service program aims to increase the knowledge of elementary school students about waste management. Two methods are used, namely lectures with the help of Power Point and animated videos. This activity involved 50 5th and 6th grade students who were divided into two groups based on the guidance method. Evaluation was done by pre-test and post-test using a questionnaire of 8 questions. The results showed an increase in the average knowledge score of 18.04 in the lecture method group and 13.4 in the animated video method group. The lecture method proved to be more effective than the animated video method because it provided opportunities for direct interaction and question and answer, while the animated video method tended to focus students' attention on the visual elements. In conclusion, the lecture method is more suitable for waste management education at the primary school level to achieve optimal learning outcomes.
Co-Authors 'Aisyah, Madina Siti Nur Aditya Risky Dwinanda Ahmad Fariz Farisulhaq Ajeng Nugrahenny Aliah Dwi Kurnia Haji Abu Almayda, Mutiara Bahi Anggarwati, Santi Kresni Anggi Putri Aria Gita Anisa Catur Wijayanti Anitasari Indah K, Tanjung Anjani Bharata Ajie Anjani, Dinny Putri Ardhu Rizkiawan Astuti, Lia Kusuma Budhy Aulia, Afifah Zakiyatul Ayu Khoirotul Umaroh Az Zahra, Qoonitah Azizah, Savira Nur Azka Hayyina Nur Faizah Beti Kristinawati Bunga Cintantya Rudisty Burhannudin Ichsan Choirunnisa, Fadillah Zuhroh Desy Ratna Endriyeni Devyca Dwi Nanda Sari Dia Amana Saputri Dian Tias Aorta Dwi Astuti Dwi Linna Suswardany Ekan Faozi Fadillah, Abdur Rasyid Fahrun Nur Rosyid Faizah, Azka Hayyina Nur Fajrin, Rahmawati Fauzi Abdi Prakosa Fibrina Manda Ningtyas Rachmawati Fitriana Mustikaningrum Gita, Anggi Putri Aria Had, Fairus El Haq, Marsa Arinal Hasna Salsabila Najiyah Hatmanti, Wirya Her Supristyani Izzatul Arifah Judi Judi Kartinah Khasanah, Khotim Nur Khoirotul Umaroh, Ayu Khoyriani, Nadila Anti Nur Kusumawati, Maharani Ayu Latifa, Aliya Rahma Maheswari, Gayatri Marfansyah, Rifairrohman Martino, Tahta Mochammad Imron Awalludin Muhammad Zamzami Mukti Kusumaningtyas, Bethari Najiyah, Hasna Salsabila Nieldya Nofandrilla Nisa, Rahma Dian Noor Alis Setiyadi Nugroho, Purwo Setiyo Nuraisyah, Shinta Ramadhania Oktaviana, Vindiani Olga, Chintya Putri Dunami Pramudya, Muhammad Pratama, Adinda Dwi Septyasarie Prihatini, Mulatsih Purwanti . PURWANTI PURWANTI Puspita, Widya Galih Putri Zahira, Aura Putri, Sylvia Anggraini Widodo Putri, Vella Arneta Rachma Agustin, Fanni Rachmawati, Fibrina Manda Ningtyas Rahma, Mislaillatul Khollifah Rezania Asyfiradayati Rezania Asyfiradayati Rifairrohman Marfansyah Salma Binti Purwaningsih Salsabila Purnamasari Santi Kresni Anggarwati Sardi, RA Annisa Allifian Tiara Shofia Andriyani Sholikha, Nur Silvianita Damayanti Siti Masitoh Siti Masitoh Siti Musalamah Siti Nurokhmah Siti Nurokhmah, Siti Snow, Rachel C. Sri Darnoto Sri Rahayu Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum Tiyas Mariza Khoirunnisa Tsabitha Al’tsani Miftakhu Rochan Wachidah Yuniartika Widyani, Zahrina Windi Wulandari Yeni Indriyani Yolanda, Ade Yuli Kusumawati Yustisia Imaninditya Puteri Widarini