Articles
Peningkatan Pengetahuan dan Upaya Pencegahan Diabetes Melitus Melalui Pendidikan Kesehatan
Rosyid, Fahrun Nur;
Hudiawati, Dian;
Kristinawati, Beti
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7, No 2 (2019): 2019
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29100/j-adimas.v7i2.1453
ABSTRAKPrevalensi diabetes mellitus (DM) telah meningkat tajam baik di dunia maupun di Indonesia. DM dengan hiperglikemia kronis dapat menyebabkan kelainan dan kegagalan di berbagai organ tubuh, terutama saraf, jantung, ginjal, mata dan pembuluh darah. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, upaya pencegahan dan membentuk sikap positif tentang DM. Metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan adalah metode ceramah dan demonstrasi. Hasil kegiatan pendidikan kesehatan dengan model ceramah dan demonstrasi memiliki dampak positif pada pengetahuan, upaya pencegahan dan sikap peserta tentang DM. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan, upaya pencegahan dan sikap positif peserta terhadap DM.Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Pencegahan, DM
HEALTH EDUCATION TO IMPROVE THE COMPLIANCE OF LOW SALT DIETS IN PATIENTS WITH HYPERTENSION
Kristinawati, Beti;
Khasanah, Riska Nurul;
Rahmawati, Siti
Epidemiology and Society Health Review (ESHR) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12928/eshr.v2i2.2205
Background: The level of knowledge of hypertensive people can influence obedience in running a low-salt diet. Low levels of public awareness about low-salt diets can be at risk of complications due to hypertension and death. Health education activities in this community aim to increase the understanding of patients with hypertension on the importance of low-salt diets to improve adherence to the exercise of the dietMethods: Educational methods used in the form of teaches and demonstrations in groups of people with hypertension in Drono village, Ngawen Sub-District, Klaten Regency.Results: Knowledge of the hypertension diet increased between before and after educational activities. Success demonstrated with increased knowledge scores before educational activities of 3.46 and after education score rose to 85.02.Conclusions: Devotion to the community in health education provides increased knowledge in the group of hypertension sufferers. This activity is expected to continue, programmatic, and developed with specialized training in cadres to improve the degree of public health.
PELATIHAN SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR DAN STABILITAS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI
Kristinawati, Beti;
Rahmawati, Siti;
Fadhila, Aisyah Nur;
Fadhila, Rizky Amin Nur
Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Empati
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gombong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26753/empati.v3i2.630
Tekanan darah yang tidak stabil pada penderita hipertensi dapat diakibatkan oleh kebutuhan istirahat tidur tidak terpenuhi. Kualitas tidur yang kurang disertai tekanan darah tinggi yang tidak tertangani dengan baik akan berdampak pada munculnya komplikasi dan resiko terburuk terjadi kematian. Upaya mengendalikan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi komplementer Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penderita hipertensi dalam melakukan terapi komplementer SEFT untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga stabilitas tekanan darah. Pelatihan SEFT dilakukan empat sesi latihan, mulai tanggal 22-25 Februari 2021. Jumlah total peserta pelatihan 44 lansia, dengan peserta tiap sesi dibatasi 11 orang. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan melakukan SEFT secara mandiri diukur dengan pre dan post tes. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid 19. Kegiatan pelatihan yang menjadi bagian dari pengabdian pada masyarakat dilakukan di Desa Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Hasil menunjukkan bahwa setelah diberikan pelatihan, pengetahuan peserta pelatihan tentang manfaat terapi koplementer SEFT meningkat antara sebelum dan sesudah sesi Latihan. Hasil pre test menunjukkan dari 7 pertanyaan yang diajukan, hanya 2-3 soal yang mampu dijawab. Sedangkan hasil post test meningkat menjadi 5-7 mampu dijawab. Disimpulkan bahwa pelatihan yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan tentang terapi komplementer SEFT dan diharapkan mampu menjadi terapi tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita hipertensi.Kata kunci: Hipertensi, Kualitas Tidur, SEFT dan Tekanan Darah
HEALTH EDUCATION TO IMPROVE THE COMPLIANCE OF LOW SALT DIETS IN PATIENTS WITH HYPERTENSION
Beti Kristinawati;
Riska Nurul Khasanah;
Siti Rahmawati
Epidemiology and Society Health Review (ESHR) Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/eshr.v2i2.2205
Background: The level of knowledge of hypertensive people can influence obedience in running a low-salt diet. Low levels of public awareness about low-salt diets can be at risk of complications due to hypertension and death. Health education activities in this community aim to increase the understanding of patients with hypertension on the importance of low-salt diets to improve adherence to the exercise of the dietMethods: Educational methods used in the form of teaches and demonstrations in groups of people with hypertension in Drono village, Ngawen Sub-District, Klaten Regency.Results: Knowledge of the hypertension diet increased between before and after educational activities. Success demonstrated with increased knowledge scores before educational activities of 3.46 and after education score rose to 85.02.Conclusions: Devotion to the community in health education provides increased knowledge in the group of hypertension sufferers. This activity is expected to continue, programmatic, and developed with specialized training in cadres to improve the degree of public health.
Intradialytic Massage as the Evidence Based Nursing to Reduce Leg Cramps in Patients with Chronic Kidney Failure
Putri Nurfitriani;
Beti Kristinawati;
Haris Joko Prasetyo
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 4, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31983/jnj.v4i1.5622
Background: Hemodialysis is a treatment that is often used in patients with chronic kidney failure. However, hemodialysis can cause side effects on its users. One of them is muscle cramps. Muscle cramps are one of the side effects that occur in patients with chronic kidney failure who do hemodialysis.Purpose: To apply the application of intradialytic massage in reducing muscle cramps in patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysisMethods: This application was carried out on 7 participants who were selected according to the characteristics of the participants who had been determined. This forward method is in the form of pre-post design with the instrument used, namely FACES wong baker to assess leg cramps.Results: Based on the results of the application of evidence-based nursing, there is a decrease in pain scale after an intradialytic massage.Conclusion: Intradialytic massage can provide benefits in reducing leg cramping pain in kidney failure patients undergoing hemodialysis.
DUKUNGAN SPIRITUAL PADA KELUARGA DAN PASIEN KRITIS YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT: SISTEMATIK REVIEW
Riska Nurul Khasanah;
Beti Kristinawati
Jurnal LINK Vol 16, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (430.521 KB)
|
DOI: 10.31983/link.v16i2.6282
Keluarga dan pasien kritis yang di rawat di ruang ICU (Intensive Care Unit) akan mengalami beberapa masalah psikologis yang disebabkan akibat proses perawatan, perubahan kondisi fisik, dan keparahan penyakit. Review bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang dukungan spiritual yang diberikan pada keluarga dan pasien kritis yang dirawat di ICU. Tinjauan sistematis dilakukan dengan menggunakan teknik pelaporan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) dengan seleksi artikel menggunakan kriteria kelayakan. Bentuk dukungan spiritual dapat berupa diskusi, komunikasi, memfasilitasi ibadah, relaksasi seperti mendengarkan do’a dan ayat suci Al-Qur’an. Dukungan spiritual diberikan untuk menurunkan kecemasan, menurunkan stress dan tingkat nyeri, menstabilkan hemodinamik, meningkatkan skor Glasgow Coma Scale (GCS) dan dapat lebih mudah mengambil keputusan perawatan pada keluarga dan pasien kritis. Dukungan spiritual yang diberikan akan meningkatkan dopamin di otak memberikan efek rileks, senang dan bahagia. Sehingga masalah psikologis akan menurun dalam perawatan pasien dan keluarga pasien kritis di ICU.
The Role of Family as A Caregiver in Caring for Family Members that are Suffering from Pulmonary Tuberculosis
Beti Kristinawati;
Annisa Muryadewi;
Ana Dwi Irianti
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.921 KB)
|
DOI: 10.20473/jn.v14i3.17214
Introduction: Families have an important role in the successful treatment of people with pulmonary tuberculosis. The purpose of this study was to obtain an overview of the role of the family as a caregiver in caring for family members suffering from pulmonary tuberculosis.Methods: The phenomenological qualitative design was chosen to obtain in-depth information by interviewing thirteen family members who cared for pulmonary tuberculosis patients determined through a purposive technique. Results: The content of Collaizi's analysis produced five themes, namely: 1) Nonpharmacological therapy is given by the family to treat symptomatic pulmonary tuberculosis 2) Efforts to cut transmission was carried out by the family to prevent transmission of disease, 3) Nutrition support provided by families in treating patients, 4) Instrumental support given by families in caring for pulmonary tuberculosis patients, 5) Emotional support given by families in treating pulmonary tuberculosis sufferers.Conclusion: The family provides physical and psychological care to support the successful treatment of pulmonary tuberculosis. A program is recommended to increase family knowledge in caring for family members suffering from pulmonary tuberculosis. Words are sorted alphabetically.
Massage with virgin coconut oil as Evidence Based to reduce the incidence of pressure sores in critical patients
Andi Kurniawan;
Beti Kristinawati
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29238/caring.v10i2.428
Patients treated in intensive care are at high risk of decubitus due to prolonged bed rest with conditions of limited mobility and loss of consciousness. The incidence and prevalence of decubitus is one of the most representative indicators of the quality of nursing care. This study aims to determine the effectiveness of giving coconut oil massage to prevent decubitus in the Intensive Care Unit of Sukoharjo District Hospital. Problem analysis is carried out to obtain information about the effectiveness of massage using virgin coconut oil to prevent pressure sores. Massage interventions using virgin coconut oil were carried out on 7 patients treated in the ICU and were selected based on established criteria. Massage action using virgin coconut oil is done once a day for 5 days. The results obtained during the study were effective in reducing pressure sores during from very high to high. The study can be applied to patients who experience bedrest for a long time. There is an effect of skin care with massage effleurage with VCO. Pasien yang dilakukan perawatan di ruang rawat intensif beresiko tinggi mengalami decubitus karena tirah baring yang lama dengan kondisi keterbatasan gerak dan penurunan kesadaran. Insiden dan prevalensi decubitus adalah salah satu indikator yang paling representatif dari kualitas asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian massage coconut oil untuk mencegah decubitus di Ruang Intensive Care Unit RSUD Sukoharjo. Analisis masalah dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang efektifitas massage menggunakan virgin coconut oil untuk mencegah terjadinya dekubitus. Intervensi massage menggunakan virgin coconut oil dilakukan pada 7 orang pasien yang dirawat di ruang ICU dan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tindakan massage menggunakan virgin coconut oil dilakukan satu kali sehari selama 5 hari. Hasil yang diperoleh selama penelitian efektif untuk menurunkan luka tekan selama dari sangat tinggi menjadi tinggi. Penelitian dapat diaplikasikan pada pasien yang mengalami bedrest dengan waktu yang lama. Ada pengaruh perawatan kulit dengan massage effleurage dengan VCO.
GAMBARAN MINAT MAHASISWA SEMESTER VI ANGKATAN 2010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1) STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA TERHADAP NURSING ENTERPRENERSHIP
Yohanes Agoes Passo Marey;
Patria Asda;
Beti Kristinawati
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 2, No 1 (2014): Vol.2 No.1 Februari 2014
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47317/mikki.v2i1.97
ABSTRACTBackgrounds: A nursing entrepreneur is a nurse who combines abilities, nursing and business skills, andall resources he possesses to run his own business. A nursing entrepreneur provides clients’ treatment, health equipments, consultation, and education related to nursing.Goal: To description the interest of students of semester VI Nursing Study Program (S-1) Wira Husada Health Institute Yogyakarta in being nursing entrepreneurs. Methods: A quantitative research with product moment design, and purposive sampling to take research sample with 85 students for the sample out of the population of 109 semester VI students. The data were collected by distributing questionnaires and digging up the standard data. The data then were tested and analyzed. Results: The Students of Nursing Study Program (S-1) Wira Husada Health Institute Yogyakarta had a medium-leveled interest in being nursing entrepreneurs.
PENERAPAN PIJAT PERUT SEBAGAI EVIDENCE BASED NURSING UNTUK MENURUNKAN VOLUME RESIDU LAMBUNG PADA PASIEN KRITIS
Wahyu Rahmawati;
Beti Kristinawati;
Kurniasari Kurniasari
Avicenna : Journal of Health Research Vol 3, No 1 (2020): MARET
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (312.341 KB)
|
DOI: 10.36419/avicenna.v3i1.341
Latar Belakang : Pasien kritis yang dirawat di ruang perawatan intensif menghadapi beberapa masalah pencernaan akibat stress, peningkatan volume residu, diare, sembelit, dan kekurangan gizi. Pemberian nutrisi nasogastrik memiliki risiko khususnya pada pasien kritis. Komplikasi akibat ketidaktepatan dalam pemberian enteral diantaranya adalah nausea dan muntah yang disebabkan karena penundaan pengosongan lambung, posisi baring pasien selama pemberian nutrisi dan efek samping dari obat-obatan selama di ruang perawatan intensif. Tujuan : Penerapan hasil penelitian pijat perut ini bertujuan untuk menurunkan volume residu lambung pada pasien- pasien kritis yang terpasang nasogastric tube. Metode : Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Sumber data diambil dari 10 jurnal internasional yang menjelaskan tentang pijat perut untuk mengurangi jumlah volume residu lambung. Intervensi pijat perut menggunakan baby oil dilakukan pada 7 orang pasien kritis yang dirawat di ruang ICU dan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tindakan pijat perut dilakukan dua kali sehari dengan durasi 20 menit selama 3 hari dan selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil : 7 sampel yang dilakukan pijat perut mengalami penurunan volume residu lambung rata-rata 85,00 cc (43,49%) dihari ketiga dengan rata-rata Gastric Residue Volume (GRV) pre hari ke-1 130,71 cc (63,27%). Dan GRV post hari ke- 1 111,43 cc (42,98%). Simpulan: Pijat perut dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis yang terpasang nasogastric tube untuk menurunkan jumlah volume residu lambung.