Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PENGARUH FERMENTASI AMPAS KELAPA(Cocos nucifera L ) DENGAN NEUROSPORA SITOPHILA TERHADAP KANDUNGAN FRAKSI SERAT Asmara Dewi; Edwar Suharnas; Rita Zurina; Nurhaita Nurhaita; Neli Definiati
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i1.3355

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi ampas kelapa ( Cocos Nucifera L ) dengan Neurospora sitophila terhadap kandungan fraksi serat. Penelitain ini telah dilaksanakan dari bulan Juli – September 2021 di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisa Van Soest telah dilakukan di Laboratorium Ternak Perah Peternakan Institut Pertanian Bogor ( IPB ).Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Fermentasi Ampas Kelapa dibuat dengan formulasi 1,5 kg ampas kelapa dan 10% molases. dengan perlakuan dosis Neurospora sitophila P1 = ( 2% ), P2 = ( 4%), P3= ( 6%), P4 = (8%).Parameter yang diamati adalah Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), Hemiselulosa, Selulosa, Lignin.Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dosisNeurospora sitophilaberpengaruh nyata terhadap Kandungan NDF dan Hemiselulosa, Tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan ADF, Selulosa dan Lignin Ampas kelapa fermentasi, Kandungan fraksi serat ampas kelapa fermentasi dalam penelitian ini adalah NDF = ( 61,05 % - 70,89% ), Hemiselulosa = (21.68 % - 30,05 %), ADF = ( 37,57 % – 40,84 % ), Selulosa = ( 30,87 % - 33,78 %)dan lignin = ( 5,14 % - 5,33% ). Kesimpulan penelitian ini adalah Fermentasi Ampas Kelapadengan beberapa level Neurospora sitophila berpengaruh terhadap Kandungan Neutral Detergen Fiber (NDF) dan Kandungan Hemiselulosa tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan Acid Detergent Fiber (ADF), selulos, Lignin, Level Neurospora sitophila yang terbaik adalah P3 (6 % ).
PENGARUH ASAM ASETAT PADA DAGING ENTOK (CairinaMoschata) TERHADAP pH, KEEMPUKKAN DAN TOTAL BAKTERI Yusrah Darmawan Darmawan; Suliasih; Edwar Suharnas; Nurhaita; Lezita Malianti
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i3.4817

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pH, keempukan, dan total bakteri daging entok yang direndam dengan asam asetat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisa pH, keempukan dan total bakteri dilakukan di Laboratorium Peternakan Fak. Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Konsentrasi asam asetat yang diteliti (0%, 2%, 4%, dan 6%), Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan asam asetat dapat mempengaruhi kadar pH, keempukan dan total bakteri pada daging entok. Kesimpulan penelitian ini adalah perendaman daging entok menggunakan asam asetat, level asam asetat sampai 6% akan menurunkan nilai pH , total bakteri dan nilai keempukan daging entok. Kata Kunci : Asam asetat, pH, keempukan, total bakteri, daging entok.
POTENSI NILAI GIZI ENAM JENIS LIMBAH KEBUN SAYURAN SEBAGAI PAKAN TERNAK ALTERNATIF DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG Hastiane Oktorven; Nurhaita Nurhaita; Suliasih suliasih
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v1i1.4939

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai gizi dan produksi limbah sayuran ubi jalar, tomat, labu siam, daun bawang, sawi hijau dan terong. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret – Juni 2013 di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang dan analisis kandungan gizi dilaksanakan di laboratorium Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survey langsung dan penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Limbah kebun sayuran (ubi jalar, tomat, daun bawang, labu siam, sawi hijau dan terong) yang terdapat di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiangmemiliki potensi yang tinggi untuk di jadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak ruminansia ditinjau dari hasil peroduksi limbah dengan kandungan nilai gizi.Kata Kunci : gizi, limbah sayuran, metode survey, purposive sampling
PENGARUH PENAMBAHAN AMPAS KELAPA FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI, ORGAN DALAM, DAN INCOME OVER FEED COST ITIK TALANG BENIH Kevin Afendra; Nurhaita Nurhaita; Rita Zurina
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Itik Talang Benih merupakan salah satu plasma nutfah yang ada di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Desa Talang Benih, Curup, Kabupaten Rejang Lebong. Menurut Saepulah,. et al (2017) bahwa ampas kelapa merupakan limbah dari hasil perasan daging buah kelapa yang mengandung protein 11,35% serta serat kasar 14,97%. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kandungan nutrisi ampas kelapa tersebut, maka dilakukan proses fermentasi dengan mol isi rumen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan penambahan A= 0%, B = 4%, C= 8%, D= 12%. parameter yang diamati berat hati, ventrikulus, proventrikulus, ventrikululus, panjang usus, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot akhir, berat karkas, presentase karkas itik talang benih. Penambahan ampas kelapa fermentasi sampai 12% berpengaruh terhadap berat hati, ventrikulus, proventrikulus, ventrikululus akan tetapi tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot akhir, berat karkas, presentase karkas, panjang usus itik talang benih. kata kunci : ampas kelapa fermentasi, mol isi rumen, produksi, organ dalam, income over feed cost
Effects of Dietary Inclusion of Oil Palm Seed Meal in The Diet on The Production Performance of Growing Native Chickens syahro ali Akbar; Rica Mega Sari; Nurhaita Nurhaita; Yusuf Lenonard Henuk
Journal of Animal Nutrition and Production Science Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Animal Nutrition and Production Science
Publisher : Department of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An experiment was conducted for 12 weeks to determine the effects of dietary inclusion of oil palm seed meal in the diet on the production performance of growing native chickens. 60 unsexed native chicks used in this study. They were randomly allotted into receive four dietary treatments with five replicates of three chicks/replicate. Dietary treatments were formulated according to NRC (1994) recommendations, and the four dietary treatments consisted of T0, T1, T2, and T3 supplemented with 0%ˏ 25%ˏ 50% and 75% of dietary inclusion of oil palm seed meal in the commercial diet supplied by Sinta Prima Feed Mill Indonesiaˏ and they contained 3000, 2688, 2375 and 2063 kkal/kg of metabolisable energy and 21, 17, 13, and 9% crude protein respectively. The parameters measured were feed intake, feed conversion, body weight gain, body weight, carcass percentage and income over feed cost (IOFC). Dietary inclusion of oil palm seed meal in the diet for native chickens resulted highly significant (P <0.01) feed intake, feed conversion ratio, body weight gainˏ body weight and IOFC. While dietary inclusion of oil palm seed meal in their diets produced no significant effect (P> 0.05) on their percentage of carcasses. In conclusionˏ dietary oil palm seed meal can be included up to 50% in the diet of native chickens until the age of 12 weeks, and resulted in their weight gain were relatively similar to the control diet with their feed conversion ratio was the lowest compared with other treatments
PEMANFAATAN PELET KULIT JENGKOL (Archidendronpauciflorum) PADA RANSUM TERNAK DOMBA DAN PENGARUHNYA TERHADAP NH3 DAN POPULASI PROTOZOA Raindri; Nurhaita, Nurhaita
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v3i1.5012

Abstract

This study aims to know the effect of adding jengkol peel pellets containing bio-active substances of tannins and saponins in sheep ration on NH3 and Protozoa population. This study used a randomized block design (RBD) with 3 treatments and 5 replications. The treatment given P1 = concentrate (40%) + natural grass (60%), P2 = concentrate (40%) + field grass (45%) + jengkol peel (15%) P3 = concentrate (40%) + field grass ( 37.5%) + Jengkol peel (22.5%) The parameters observed were NH3 and the Protozoa population. The data were analyzed by using anova variety analysis. The results of this study showed that the use of jengkol peel pellets (15% - 22.5%) in sheep rations has very significant effect (P <0.01) on NH3 and protozoa population. In this study, there was an increase in NH3 and a decrease in the rumen protozoan population. The conclusion of this study is the best use of jengkol peel pellets is in the level of 22.5% can increase NH3 and reduce the population of rumen protozoa. Keywords: Jengkol Peel Pellets (Archidendron Pauciflorum), NH3, and Protozoa Populations.
PEMANFAATAN PELET KULIT JENGKOL (Pihecellobium Lobatum Benth) DALAM RANSUM DOMBA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PH DAN TOTAL VFA Haryono, Yogo; nurhaita, Nurhaita
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v3i1.5014

Abstract

This study aims to evaluate the use of jengkol peel pellets in sheep rations and their effect on pH and total VFA. This research was conducted in May - July 2019 at the Block B Field Laboratory, Department of Nutrition and Feed Technology, Faculty of Animal Husbandry, Bogor Agricultural University (IPB). This study used a randomized block design (RBD) with 3 treatments and 5 replications. The treatments used were P1 = Concentrate (40%) + Field Grass (60%), P2 = Concentrate (40%) + Field Grass (45%) + Jengkol Peel (15%), P3 = Concentrate (40%) + Grass Field (37.5%) + Jengkol peel (22.5%). The results showed that the addition of 15% and 22.5% jengkol peel pellets containing tannins and saponins had no significant effect (P> 0.05) on pH, it is still under normal conditions, but decreases (P <0.01) at total VFA production. The total VFA production averaged 68.90 - 103.23 mM, decreased in the range of 19.90% - 33.26%. It can be concluded that the use of jengkol peel pellets in sheep rations does not affect pH and can reduce total VFA production, the best level of use is at the level of 15% jengkol peel pellets. Keywords: Jengkol Peel Pellets, Tannins, Saponins, Sheep, pH and Total VFA
PEMANFAATAN PELLET KULIT JENGKOL (Pithecellobium Lobatum Benth) DALAM RANSUM DAN TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN INCOM OVER FEED COST TERNAK DOMBA Firmansyah, Andri; Rita, Wismalinda; Nurhaita
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v4i1.6257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan pellet kulit jengkol terhadap efisiensi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada ternak Domba. Analisa data ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 kelompok ulangan /Perlakuan yang di uji adalah perlakuan P1 (kontrol), perlakuan P2 penambahan kulit jengkol 15%, perlakuan P3 penambahan kulit jengkol 22,5%. Digunakan 15 ekor ternak domba Parameter yang di ukur yaitu Efisiensi pakan dan IOFC. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapang Institut pertanian Bogor (IPB) dari bulan Mei sampai juni 2019. Penelitian memperlihatkan pengaruh pemberian pelet kulit jengkol (Pithecellbium lobatum Benth) sebagai pakan Domba tidak mempengaruhi efisiensi pakan. penambahan pellet kulit jengkol sampai 22,5 % sedangkan kandungan konsumsi ransum yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap Income Over Feed Cost karena kulit jengkol mengandung tanin dan saponin apabila diberikan dalam level tinggi dapat merusak palatabilitas ternak karena kandungan tanin dan saponin dapat bersifat membuat rasa sepat (astringent property). Kata kunci: Pelet Kulit jengkol, Ransum, terhadap ternak domba.
KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM PELEPAH SAWIT FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI TEPUNG DAUN TEH (Camellia sinensis) SECARA IN-VITRO S, Roni; Nurhaita; Definiati, Neli; Sunaryadi
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v4i1.6258

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Pelepah Sawit Fermentasi yang disuplementasikan dengan Tepung Daun Teh (Camellia sinensis) Terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO) Secara In-Vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan serta Laboratorium lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji adalah R0: Konsentrat (40%), Rumput alam (60%). R1 Konsentrat (40%), PSF (15%), Rumput alam (45%), TDT (4%). R2 Konsentrat (40%), PSF (30%), Rumput alam (30%), TDT (4%). R3 Konsentrat (40%), PSF (45%), Rumput alam (15%), TDT (4%). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan bahan organik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analis sidik ragam (ANOVA), dan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi rumput alam dan pelepah sawit fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Angka KcBK dan KcBO pada penelitian ini berkisar antara 45,11% - 53,03% dan 42,80% - 51,85%, semakin tinggi level pemberian pelepah sawit fermentasi maka dapat menurunkan kecernaan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pelepah sawit fermentasi pada level 15% dalam ransum menunjukkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik yang terbaik. Kata kunci : Suplementasi, Tepung Daun Teh, Pelepah Sawit Fermentasi, Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik.
PENGARUH PEMANFAATAN POD KAKAO (Theobroma cacao L) FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI MINERAL, PROBIOTIK DAN BY PASS PROTEIN TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SAPI BALI Setiawan, Agung; Nurhaita, Nurhaita; Definiati, Neli; Suharnas, Edwar
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v4i1.6264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan by pass protein terhadap peran sum efisiensi sapi bali. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur dalam pemanfaatan  pod kakao fermentasi yang disuplementasi sebagai pakan ternak dan upaya meningkatkan nilai gizi limbah kulit buah kakao.       Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah ransum (A) Suplementasi mineral S (0,8%), P (0,011%), Zn 50 ppm. ransum (B) Ransum A+0,4% Probiotik, ransum (C) Ransum A+ 1% By Pass Protein, ransum (D) Ransum A+0,4% Probiotik+ 1% By Pass Protein. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan sapi bali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal bulan Juli – September 2016  di Desa Bukit Peninjauan I, kecamatan Suka Raja, Kabupaten Seluma.             Hasil penelitian ini memperlihatkan pod kakao fermentasi yang disuplementasi dengan mineral, probiotik, dan by pass protein dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi bali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Suplementasi probiotik dan by pass protein pada pod kakao fermentasi yang telah diperkaya dengan mineral dapat meningkatkan efisiensi pakan. Hal yang disarankan dari hasil penelitiana dalah Penggunaan pod kakao fermentasi yang disuplementasi mineral, probiotik dan by pass protein direkomendasikan untuk digunakan sebagai penambah hijauan karena dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi bali.   Kata Kunci : Pod Kakao Fermentasi, Mineral (S,P, dan Zn), Probiotik, By ....................   Pass Protein, Konsumsi.