Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN UMUR SIMPAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS Pitriani, Herpemi; Suharnas, Edwar; Nurhaita, Nurhaita
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v4i2.6780

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsentrasi Asap Cair dan Umur Simpan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola factorial, 2 faktor yaitu faktor A konsentrasi asap cair terdiri dari 4 level asap cair A1= 0% sebagai kontrol, A2= 2,5%, A3= 5% dan A4= 7,5%, faktor B waktu simpan terdiri dari B1= 7 hari, B2= 14 hari, B3= 21 hari, dan B4= 28 hari, terdiri dari 16 kombinasi perlakuan yang masing-masing di ulang 3 kali total 48 unit perlakuan. Parameter kualitas telur yang diamati adalah berat telur, rongga udara dan daya busa. Hasil penelitian menujukkan bahwa konsentrasi asap cair, waktu simpan dan interaksi kosentrasi asap cair dan waktu simpan berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan berat telur, rongga udara dan daya busa telur. Peningkatan konsenterasi asap cair sampai level 5% mampu mempertahankan kualitas telur tetapi pada level 7,5% tidak memberikan hasil yang lebih baik. Semakin lama telur disimpan maka semakain menurun kualiatasnya. Kesimpulan konsentrasi asap cair terbaik pada level 5% mampu mempertahankan kualitas telur sampai 28 hari. Kata Kunci : Konsentrasi Asap Cair, Umur Simpan, Kualitas Telur
PENGARUH PEMANFAATAN POD KAKAO (THEOBROMA CACAO) FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI MINERAL, PROBIOTIK DAN BY-PASS PROTEIN TERHADAP POPULASI BAKTERI RUMEN SECARA IN-VITRO: THE EFFECT OF USING FERMENTED COCOA POD (THEOBROMA CACAO) WITH MINERAL SUPPLEMENTATION, PROBIOTICS AND PROTEIN BY-PASS AGAINST RUMEN BACTERIA POPULATION IN-VITRO Suharnas, Edwar; Syaripudin, Afrizal; Nurhaita; Zurina, Rita; Suliasih; Malianti, Lezita
Journal of Animal Research and Applied Science Vol. 4 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/aras.v4i2.30544

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan by-pass protein terhadap populasi bakteri rumen secara In-vitro. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan di Laboratorium Ilmu Nutrtisi Ternak Perah Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Materi yang digunakan adalah ransum yang terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 60% + 40%. Hijauan terdiri dari rumput lapangan (70%) dan pod kakao (Theobroma cacao) fermentasi (30%). Konsentrat terdiri dari kapur/dolomit, garam, tepung ampas tahu dan dedak padi halus. Perlakuan yang diujikan adalah A= ransum tanpa suplementasi (sebagai kontrol), B= suplementasi mineral (S 0,11%, P 0,08%, dan Zn 20 ppm), C= B + 0,4% S. cereviceae, D= B + 1% tepung indigofera E= suplementasi mineral (S 0,11%, P 0,08% dan Zn 20 ppm) + probiotik (0,4% S. cereviceae) + by-pass protein (1% tepung Indigofera sp). Parameter yang diamati adalah populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen. Populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen yang dihasilkan berkisar 5,75-8,65 dan 4,80-8,60 (log cfu/ml). Populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen tertinggi terdapat pada perlakuan E, yaitu suplementasi mineral dengan probiotik dan by-pass protein. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan by-pass protein dapat meningkatkan populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen secara In-vitro. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral phosfor (P), sulfur (S), dan Zn), by-pass protein dan proboiotik mampu meningkatkan populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen secara In-vitro
Effect of Cleaning and Storing on Hatching Time and Hatching Weight of Mojosari Alabio (MA) Crossbred Duck Eggs Erpan Ramon; Zul Efendi; Nurhaita Nurhaita; Taufik Hidayat; Selma Noor Permadi; Jhon Firison; Andi Ishak
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.33657

Abstract

ABSTRACT. The hatchability of duck eggs is influenced by handling before the eggs are placed in the incubator. The research was conducted in Bengkulu City from September to October 2021 to determine the effect of cleaning and storage before incubation of MA duck eggs from crossing Mojosari males and Alabio females on hatching time and hatching weight. The research was conducted using a completely randomized factorial design (4x6). The first factor is cleaning with three treatments, namely control or no cleaning (L0); cleaning using two ml/l disinfectant (L1), cleaning using warm water (L2), and cleaning with distilled water (L3). The second factor is the storage time, namely P0= 0 days, P1= 1 day, P2= 2 days, P3= 3 days, P4= 4 days, and P5= 5 days. There were eight repetitions of each treatment. According to the study, there was an average of 96% egg fertility and 87.45% hatchability. There was no interaction effect (P0.05) between cleaning and storage on egg hatching time. Cleaning with disinfectant or distilled water shortened the incubation time. Cleaning with distilled water without storage resulted in the highest hatching weight of duck eggs (L3P0) but was not significantly different from treatments L0P1, L1P0, L1P3, L1P5, L2P0, L3P0, and L3P3. Hatching weight is influenced by the interaction effect between egg cleaning and storage.Pengaruh pembersihan dan penyimpanan terhadap waktu penetasan dan berat tetas telur itik persilangan Mojosari Alabio (MA)ABSTRAK. Daya tetas telur itik dipengaruhi oleh penanganan sebelum telur dimasukkan ke inkubator. Penelitian dilakukan di Kota Bengkulu pada Bulan September sampai Bulan Oktober 2021 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembersihan dan penyimpanan sebelum inkubasi telur itik MA hasil persilangan jantan Mojosari dan betina Alabio terhadap waktu tetas dan bobot tetas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (4x6). Faktor pertama pembersihan dengan tiga perlakuan yaitu kontrol atau tidak ada pembersihan (L0); pembersihan menggunakan disinfektan 2 ml/l (L1), pembersihan menggunakan air hangat (L2), dan pembersihan dengan akuades (L3). Faktor kedua adalah lama penyimpanan yaitu P0= 0 hari, P1= 1 hari, P2= 2 hari, P3= 3 hari, P4= 4 hari, dan P5= 5 hari. Setiap perlakuan diulang sebanyak delapan kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilitas telur rata-rata 96% dengan daya tetas 87,45%. Tidak terdapat pengaruh interaksi (P0,05) antara pembersihan dan penyimpanan terhadap waktu penetasan telur, namun pembersihan dengan disinfektan atau dengan aquades mempersingkat waktu inkubasi. Pembersihan dengan akuades tanpa penyimpanan menghasilkan bobot tetas telur itik tertinggi (L3P0) namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan L0P1, L1P0, L1P3, L1P5, L2P0, L3P0, dan L3P3. Bobot tetas dipengaruhi oleh efek interaksi antara pembersihan dan penyimpanan telur.
Pemberdayaan dan Optimalisiasi Pemberian Pupuk Kandang Dalam Budidaya Bawang Merah di Jorong Rimbo Data Nagari Sungai Nanam Kabupaten Solok Harissatria; Hendri, John; Surtina, Dara; Nurhaita; Asri, Alfian; Afrini, Delsi; Firnando, Edi; Firnando, Mardianto
PADMA Vol 4 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v4i2.1649

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Salah satu darah sentra budidaya tanaman bawang merah yaitu Nagari Sungai Nanam Kabupaten Solok Sumatera Barat. Usaha budidaya tanaman bawang merah ini merupakan mata pencarian utama masyarakat setempat yang sudah lama ditekuninya secara turun temurun. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatnya pengetahuan petani dalam mengoptimalkan pemakaian pupuk kandang untuk tanaman bawang merah mulai dari manfaat pemakaian pupuk kandang untuk tanaman bawang merah serta dosis pemakaian pupuk kandang untuk tanaman bawang merah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah melakukan penyuluhan, motivasi dan diskusi tentang manfaat dan dosis pemakaian pupuk kandang sapi dan ayam untuk tanaman bawang merah. Dari hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan maka terjadinya peningkatan pengetahuan petani dalam pemakaian dan manfaat dari pupuk kandang sapi dan ayam untuk tanaman bawang merah.
Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Ransum Pelepah Sawit Fermentasi Yang Disuplementasi Tepung Daun Teh (camellia sinensis) Secara In-Vitro Nurhaita, Nurhaita; Setiawan, Roni; Definiati, Neli
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v5i1.7845

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Pelepah Sawit Fermentasi yang disuplementasikan dengan Tepung Daun Teh (Camellia sinensis) Terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO) Secara In-Vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan serta Laboratorium lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji adalah R0: Konsentrat (40%), Rumput alam (60%). R1 Konsentrat (40%), PSF (15%), Rumput alam (45%), TDT (4%). R2 Konsentrat (40%), PSF (30%), Rumput alam (30%), TDT (4%). R3 Konsentrat (40%), PSF (45%), Rumput alam (15%), TDT (4%). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan bahan organik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analis sidik ragam (ANOVA), dan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi rumput alam dan pelepah sawit fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Angka KcBK dan KcBO pada penelitian ini berkisar antara 45,11% - 53,03% dan 42,80% - 51,85%, semakin tinggi level pemberian pelepah sawit fermentasi maka dapat menurunkan kecernaan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pelepah sawit fermentasi pada level 15% dalam ransum menunjukkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik yang terbaik. Kata kunci : Suplementasi, Tepung Daun Teh, Pelepah Sawit Fermentasi, Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik.
Eksplorasi Geometri Proyektif dan Teori Rumah Sederhana pada Museum Saoraja Mallangga Jafaruddin; Reski, Sri; Aemiliana, Aemiliana; Fasira, Erra; Nurhaita, Nurhaita; Mutmainnah, Nur Inayah; Ibrahim, Andi Achmad
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol. 8 No. 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Program of Mathematics Education Department of Mathematics Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed.v8i2.4934

Abstract

Mathematics is an important part of education. Mathematics not only plays an important role in the realm of formal education, but also has a close connection with the culture around us. The aim of this research is to determine projective geometry in the form of building numbers and projective coordinates of the saoraja mallangga museum, which is located in kec. tempe, kab. wajo, south sulawesi. The research method used is qualitative research with an ethnographic approach, where data is collected through interviews, documentation and observation. The results of the research show that the building numbering and house diagrams at the saoraja mallangga museum obtained projective coordinates of . It is hoped that this research can improve students direct understanding of mathematical concepts through learning resources at cultural sites, especially at the simettengpola saoraja museum mallangga.
Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit (Solid) sebagai Substitusi Jagung dalam Ransum Ayam Merawang Efendi, Zul; Ramon, Erpan; A. Wulandari, Wahyuni; Sastro, Yudi; Nurhaita, Nurhaita
Buletin Peternakan Tropis Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.1.2.48-53

Abstract

Penelitian ini Penelitian dilaksanakan di kandang ternak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu pada Bulan Agustus - Desember 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian limbah kelapa sawit (solid) fermentasi didalam pakan terhadap performan ayam Merawang pada masa pertumbuhan (2-4 bulan). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Sebagai perlakuan pertama (p1): dedak padi 40%, jagung giling 40% dan konsentrat 20%, perlakuan kedua (p2): dedak padi 40%, jagung giling 37,5%, konsentrat 20% dan solid 2,5%, perlakuan ketiga (p3): dedak padi 40%, jagung giling 35,0%, konsentrat 20% dan solid 5%, perlakuan keempat (p4): dedak padi 40%, jagung giling 32,5%, konsentrat 20% dan solid 7,5%. Ayam yang digunakan adalah ayam Merawang berumur 2 bulan sebanyak 100 ekor, setiap perlakuan terdapat sebanyak 25 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah solid berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap performan ayam kampung (Merawang) pada masa pertumbuhan. Limbah kelapa sawit berupa solid fermentasi dapat digunakan dalam ransum ayam kampung (Merawang) pada periode umur 2 s/d 4 bulan sebagai pengganti jagung giling sampai 7,5% di dalam ransum tanpa mempengaruhi performan ayam Merawang.