Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

KAJIAN KONSTITUSI INDONESIA DARI AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI REFORMASI KONSTITUSI PASCA ORDE BARU Kus Eddy Sartono
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 8, No 1 (2008): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v8i1.21011

Abstract

Sejarah konstitusi Indonesia dapat dikatakan telah melewati berbagai  tahap perkembangan. Tiap tahap memunculkan model ketatanegaraan yang khas, sampai  karena trauma masa lalu terutama akibat praktek politik Orde Baru yang  menyalah gunakan konstitusi untuk tujuan kekuasaannya yang sentralistik dan otoriter, memunculkan ide untuk mengamandemen UUD 1945. Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa periode.  Periode pertama berlaku UUD 1945, periode kedua berlaku Konstitusi RIS 1949, periode ketiga berlaku Undang-Undang Dasar Sementara 1950, Periode keempat berlaku kembali UUD 1945 beserta Penjelasannya. Setelah itu UUD 1945 diubah berturut-turut pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002 dengan menggunakan naskah yang berlaku mulai 5 Juli 1959 sebagai standar dalam melakukan perubahan di luar teks yang kemudian dijadikan lampiran yang tak terpisahkan dari naskah UUD 1945.Mengamandemen konstitusi (undang-undang dasar) jelas bukan urusan sederhana. Sebab undang-undang dasar merupakan desains utama negara untuk mengatur berbagai hal fundamental dan strategis, dari soal struktur kekuasaan dan hubungan antar kekuasaan organ negara sampai hak asasi manusia.  Proses amandemen UUD 1945 terjadi secara bertahap selama empat kali. Ada berbagai kekurangan dalam empat tahap amandemen tersebut yang mendapat sorotan tajam diantara para pengamat, yang memunculkan ide perlunya dibentuk Komisi Konstitusi  yang akan membantu melakukan koreksi dan mengatasi kekurangan-kekurangan itu untuk amandemen mendatang.
KETERLIBATAN PENDIDIKAN DALAM KANCAH PENDEWASAAN IMPLEMENTASI DEMOKRASI DI INDONESIA Kus Eddy Sartono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1992,TH.XII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2516.485 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.8895

Abstract

Implementasi demokrasi dalam kehidupan politik kenegaraanmenuntut tara! kecerdasan tertentu, tida\ saja bagipara pemimpin, tetapi bagi seluruh rakyat karena mekanismedemokrasi hanya akan berjalansehat jika semua rakyatmemiliki kesadaran dan pengertian akan hak, kewajiban dantanggung jawabnya sebagai warga negara. Keadaan semacamini mau tidak mau menuntut pendidikan untuk berperan sertadi dalamnya.Bagi bangsa Indonesia pendidikan politik sudah menjadikeputusan poUtik. Oleh karena itu, pendidikan poUtik harusdilaksanakan. Meskipun belum mempergunakan istilah pendidikanpolitik secara eksplisit, pendidikan formal telah melaksanakanpendidikan politik dari tingkat dasar sampai pergut-uantinggi baik secara monolitik maupun secara integratif.Pendidikan politik juga dilakukan melalui pendidi~an nonformal,melalui organisasi kemasyarakatan khususnya organisasikepemudaan. Di samping kedua jalur pendidikan tersebut,pendidikan politik juga berlangsung melalui pendidikan masyarakat,dalam hal ini media massa, pengalaman langsung sertasosialisasi palitik dalam pergaulan sangat besar peranannya.Ada korelasi positif antara pemilihan umum denganpendidikan politik. Di satu pihak. pemilihan umum dapat berJungsisebagai sarana pendidikan politik, di lain pihak pendidikanpolitik akan memberikan arti terhadap pemilihanumum. Melalui pendidikan politik yang berhasil, pemilihanumum. akan lebih berfungsi dalam kehidupan demokrasi dank.c:hidupan kenegaraan pada. umumnya.
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG WNI KETURUNAN CINA DALAM INTEGRASI NASIONAL Kus Eddy Sartono
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 2, No 2 (1997): 1997
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.011 KB) | DOI: 10.21831/hum.v2i2.7317

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dan pendorong integrasi WNI Keturunan Cina.Lokasi penelitian di Kecamatan Jetis Kotamadya Yogyakarta. Populasi penelitian penduduk WNI keturunan Cina yang dijadikan responden sebanyak 100KK. Sedangkan responden penduduk pribumi ditentukan secara purposive. Datayang terkumpul diidentifikasi berdasarkonsep dan teori yang telah ada apakah termasuk menghambat atau mendorong integrasi nasional, kemudian dideskripsikan sebagai hasil penelitian.Mendasarkan diri pada kajian dan hasil kunjungan lapangan, peneliti menetapkan adanya enam aspek utama (tradisi, ekonomi, perkawinan, agama, pendidikan, kegiatan kemasyarakatan) sebagai jaringan untuk mempelajari proses integrasi WNI keturunan Cina di llokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa keenam aspek tersebut masing-masing mengandung faktor penghambat dan pendorong upaya integrasi nasional. Di samping itu ditemukan pula adanya sikap penduduk pribumi yang kurang mendukung upaya pembauran. Kebijaksanaan pemerintah tentang pembauran banyak  dikeluarkan tetapi justru ada yang berdampak kurang menguntungkan upaya pembauran.
The Effectiveness of Kahoot! Based on Local Wisdom to Improve Creative Thinking Skill and the Spirit of Nationality of Students in Islamic Elementary School E. Kus Eddy Sartono; Sukowati Sukowati; Siti Soleha
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 8, No 1 (2021): June 2021
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v8i1.7092

Abstract

AbstractThe goal of this research is to see how successful the Kahoot game! based on local wisdom is at boosting students' creative thinking capabilities and national spirit. This is a quasi-experimental study that uses technical data analysis, such as the t-test and MANOVA test, with SPSS as a supporting tool. Tests and questionnaires that had been validated by instrument specialists, class teachers, and peers were used to collect data. The participants in this study were fifth-grade students from an Islamic elementary school, with a total of 81 pupils. The results showed a significant level of 0.000 < 0.05, indicating that fifth-grade students in a Islamic elementary school who are taught using the Kahoot game!! have a considerable comprehension of the ability to think about national characters compared to children who are not taught using the Kahoot game. The Kahoot! game based on local wisdom has a substantial impact on enhancing children's creative thinking skills and nationalism in Islamic elementary school, according to the findings.Keywords: kahoot! game based on local wisdom, creative thinking skill, the spirit of nationality. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas game kahoot! berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan karakter semangat kebangsaan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan menggunakan teknis analisis data menggunakan uji t dan uji MANOVA dengan berbantuan SPSS. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest-posttest dengan menggunakan tes dan angket yang telah divalidasi oleh ahli instrumen, guru kelas, dan teman sejawat. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V madrasah ibtidaiyah yang berjumlah 81 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 artinya ada perbedaan signifikan kemampuan berpikir kreatif dan karakter semangat kebangsaan siswa kelas V madrasah ibtidaiyah yang diajar menggunakan game kahoot! dan siswa yang tidak diajar dengan menggunakan game kahoot!. Sehingga dapat disimpulkan bahwa game kahoot! berbasis kearifan lokal berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan semangat kebangsaan siswa di madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar.Kata kunci: game kahoot! berbasis kearifan lokal, keterampilan berpikir kreatif, semangat kebangsaan.
The development of multicultural education comics to embed tolerance character for 4th grade of elementary school Albi Anggito; E. Kus Eddy Sartono
Jurnal Prima Edukasia Vol 10, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v10i1.40504

Abstract

This research aims to produce a comic book that can be used to embed the character of tolerance to the students of 4th grade of elementary school. This research using development procedure from Borg and Gall includes seven steps procedure, they are research and information collecting, planning, developing a preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, and operational product revision. The data resources were collected from interviews, observation, and questionnaires. Data analysis technique by quantitative descriptive statistics. Preliminary field tests involve three students and one class teacher. Main field tests involve twelve students and one class teacher. Final validation by material expert got an average score of 4.53, language expert got an average score of 4.50, and media expert got an average score of 4.25. The preliminary field-testing result got an average score of 4.50 in teachers and got an average score of 3.46 in students. The main field-testing result got an average score of 4.75 in teachers and got an average score of 4.74 in students. So, education comics can be used properly to embed tolerance characters in elementary school.
Kajian Neuroscience dalam Pengembangan Ilmu Sekolah Dasar Rizky Amelia; Kus Eddy Sartono; Chairil Faif Pasani
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2020): JIPPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jippsd.v4i1.110447

Abstract

This article aims to explain the implementation of neuroscience studies in the development of science in elementary schools. The method of writing this article is literature study by exploring various scientific papers related to this topic. The results of the author's study convey that the structure of the nervous system underlies human action, both aspects of cognition, affection, and psychomotor. Implementation of the results of neuroscience studies in the development of science in elementary schools involves neuroscience, cognitive neuroscience, psychology, educational theory, and learning practices. The concept of learning in a neuroscience perspective is learning that empowers the brain's abilities by creating a learning environment that is challenging, fun, meaningful, and encourages students to be active. Thus, educational neuroscience is an important future educational model for primary school teachers to know.
The effect of self-regulated learning strategies on the primary school students' independent learning skill Sukowati Sukowati; E. Kus Eddy Sartono; Gunarti Ika Pradewi
Psychology, Evaluation, and Technology in Educational Research Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/petier.v2i2.44

Abstract

Students have Self-Regulated Learning (SRL) which can motivate themselves to arrange personal goals, plan strategies done to achieve the goal, until to evaluate the behaviors. Besides that, students can be more responsible to themselves so that the learning independence of students can be formed. This research aimed to investigate the level of SRL and learning independence of elementary school students, and to investigate the influence of SRL towards the learning independence of elementary school students. This research used a quantitative approach with the comparative research design. The population in this research was 387 students with the sample used was 194 students taken randomly using Slovin’s formula. The instrument used in this research consisted of 24 questions by using 4-point Likert Scale. The data collection technique was used by comparing SRL of students. The data analysis was conducted by SPSS version 24. The finding of the research showed that SLR and learning independence of elementary school students was on the category medium and has a tcount of 8,516. In addition, the F-test result obtained was 240, 783. Therefore, it can be concluded that there is a significant influence between SRL and the learning independence of elementary school students. The futher reasearch must be based on previous studies. The influence of SRL on student independence and the factors that influence needed to described more comperhensive.
Barriers in Online Learning Based on the First and Second Graders’ Perspective Ria Ambarsari; E. Kus Eddy Sartono; Winarni Jhon
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.1224

Abstract

Primary school children in grade 1 and 2 are children who need more attention and guidance from teachers and parents. However, primary school children in grade 1 and 2 faced many challenges in online learning. Therefore, we aimed to explore challenges that 22 primary school children in grade 1 and 2 (7-8 years old) faced in online learning during Covid-19 pandemic in 8 primary schools in Palembang, South Sumatra Province, Indonesia. This research is a qualitative research with a type of phenomenology. We found that first and second grade primary school children faced varied challenges both from the children themselves (internal challenges) and the environment such as parents, teachers and others (external challenges). Hopefully, this research is useful for teachers, principals, other school members and government of Indonesia in gathering information about challenges that happened in online learning during Covid-19 pandemic and its solutions.
KELAYAKAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RAMAH ANAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KARAKTER CINTA TANAH AIR SISWA KELAS IV SD Melani Septi Arista Anggraini; E. Kus Eddy Sartono
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 7, No 1 (2019): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v7n1.p57--77

Abstract

The purpose of the research was to produce  development of  child-friendly interactive multimedia to improve the understanding of the concept and character of loving the country for fourth grade of elementary school student feasibility. The type of research that already done conducted is Research and Development through 10 stapes, 1) research and information collecting; 2) planning; 3) develop preliminary form of product; 4) preliminary field testing; 5) main product revision; 6) main field testing; 7) operasional product revision; 8) operational field testing; 9) final product revision; and 10) implementation and dissemination. The results of the research conducted show that the development of child friendly interactive multimedia products to improve the understanding of the concept and character of homeland love for grade IV elementary school students is "very feasible" to use. The following results of the validation by the expert judgement get a value of 91 from a maximum score of 100 so that it can be stated that the products developed in the category of "very feasible".The result of validation by media experts got a value of 113 from a maximum score of 128 so that it can be stated that the products developed in the category of "very feasible". Furthermore, students and teachers respond and fall into the category of "very feasible" in the development of  child-friendly interactive multimedia. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk  menghasilkan multimedia interaktif ramah anak yang layak.  Jenis penelitian yang sudah dilaksanakan yaitu penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang melalui 10 tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan; 3) pengembangan produk awal; 4) uji coba lapangan awal yang dilaksanakan di SDN Pakel menggunakan 12 subjek; 5) revisi uji coba lapangan awal; 6) uji coba lapangan utama yang dilaksanakan di SDN Mendungan 2 menggunakan 30 subjek; 7) revisi uji coba lapangan utama; 8) uji coba lapangan operasional yang dilaksanakan di SDN Kotagede 3 dan SDN Glagah menggunakan 60 subjek; 9) revisi uji coba lapangan operasional; dan 10) diseminasi yang dilaksanakan secara tervatas dan diperluas. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan produk multimedia interaktif ramah anak untuk meningkatkan pemahaman konsep dan karakter cinta tanah air siswa kelas IV SD “layak” digunakan. Hasil validasi oleh ahli materi dinyatakan bahwa produk yang dikembangkan dalam kategori “sangat layak”. Hasil validasi oleh ahli media dinyatakan bahwa produk yang dikembangkan dalam kategori “sangat layak”. Selanjutnya, siswa dan guru memberikan respon dan masuk dalam kategori “sangat layak” pada pengembangan produk multimedia interaktif ramah anak.
PENGEMBANGAN MEDIA KERETA BUDAYA UNTUK MENANAMKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR SISWA KELAS IV SD E. Kus Eddy Sartono; A Endah Wulandari
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v8n1.p62--82

Abstract

This research aims to produce a learning media. The product is about “a train culture” which can be used properly as a learning material of cultural diversity to embed nationalism character for fourth grade students of SD N Golo Yogyakarta. This research’s using Research and Development (RnD) Borg and Gall model. The data resources were collected from interview, observation, and questionnaire. This product was passed planning step, validation step (by two experts), and trial steps. Final validation by material expert got average score 4,3 with ‘very high’ validity and quality. Final validation by media expert got average score 5 with ‘very high’ validity and quality. Initial field trials were conducted on 3 students and 1 teacher in class IV B, while the main field test was conducted on 12 students and 1 teacher in class IV A, SD N Golo Yogyakarta. Preliminary field testing result got average score 4,2 in teacher testing ‘very high’ validity and quality, and got average score 4,38 in student testing ‘very high’ validity and quality. Main field testing result got average score 4,8 in teacher testing ‘very high’ validity and quality, and got average score 4,36 in student testing ‘very high’ validity and quality. So, overall, this media train of culture can be used properly into a social science lessons. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran Kereta Budaya (train of culture) yang layak digunakan pada materi keberagaman budaya Indonesia sebagai upaya untuk menanamkan karakter cinta tanah air bagi siswa kelas IV SDN Golo Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model yang dikembangkan Borg & Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi pustaka, dan angket. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran Kereta Budaya layak digunakan dan mempunyai kualitas tinggi sehingga dapat digunakan di Sekolah Dasar. Hasil validasi materi memperoleh skor rata-rata 4,3 memiliki tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”. Hasil validitas terakhir dari segi media, memperoleh skor rata-rata 5 (memiliki tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”). Uji coba lapangan awal dilakukan kepada 3 siswa dan 1 guru kelas IVB; sedangkan uji coba lapangan utama dilakukan kepada 12 siswa dan 1 guru kelas IVA SDN Golo Yogyakarta. Hasil uji coba lapangan awal kepada guru memperoleh skor rata-rata 4,2 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”; sedangkan kepada siswa memperoleh skor rata-rata 4,38 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”). Hasil uji coba lapangan utama kepada guru memperoleh skor rata-rata 4,8 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”); sedangkan kepada siswa memperoleh skor rata-rata 4,36 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”).