Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN YANG DIPRODUKSI DENGAN INOKULAN CACING TANAH DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI UMUR 2-8 MINGGU Banurea M.R; I M. Mudita; I W. Suberata; I G.N. Kayana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen yang diproduksi melalui proses fermentasi dengan menggunakan inokulan cacing tanah dengan tingkat yang berbeda terhadap penampilan itik bali telah dilaksanakan di farm Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, selama 2 bulan. Penelitian dilaksanakan menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, dimana tiap ulangan menggunakan 4 ekor itik bali umur 2 minggu. Perlakuan yang diberikan yaitu: Pemberian ransum berbasis limbah pertanian tanpa suplemen (R0), pemberian ransum berbasis limbah pertanian disuplementasi SB0 (RBS0), pemberian ransum berbasis limbah pertanian disuplementasi SBC1 (RBS1), pemberian ransum berbasis limbah pertanian disuplementasi SBC2 (RBS2), pemberian ransum berbasis limbah pertanian disuplementasi SBC3 (RBS3), pemberian ransum berbasis limbah pertanian disuplementasi SBC4 (RBS4). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pertambahan bobot badan harian, konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, konsumsi serat kasar, konsumsi protein kasar dan feed conversion ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang diproduksi dari inokulan cacing tanah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan harian, konsumsi bahan kering, konsumsibahan organik, konsumsi protein kasar dan feed conversion ratio, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi serat kasar. Hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan ransum basal dengan suplementasi suplemen yang diproduksi menggunakan inokulan cacing tanah  dengan penambahan 0,4% merupkan ransum yang terbaik.
KANDUNGAN NUTRIEN SILASE JERAMI JAGUNG YANG DIFERMENTASI INOKULUM BAKTERI LIGNOSELULOLITIK Karo E. K.; I M. Mudita; A. A. A. S. Trisnadewi
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 2 (2021): Vol. 9 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien silase jerami jagung yang difermentasi menggunakan inokulum bakteri lignoselulolitik. Penelitian dilaksanakan dari September sampai Oktober 2020 bertempat di Farm Sesetan dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan yaitu: jerami jagung difermentasi tanpa inokulum bakteri lignoselulolitik sebagai kontrol (JP0), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus substilis BR4LG (JP1), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus substilis BR2CL (JP2), jerami jagung difermentasi inokulum Aneurinibacillus sp. BT4LS (JP3), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus sp. BT3CL (JP4), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus sp. BT8XY (JP5). Masing-masing perlakuan memiliki 4 ulangan. Variabel yang diamati yaitu, bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK) dan abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inokulum bakteri lignoselulolitik mampu meningkatan (P<0,05) kandungan protein kasar, lemak kasar dan bahan anorganik/abu serta menurunkan (P<0,05) kandungan serat kasar silase jerami jagung, namun tidak mempengaruhi kandungan bahan kering dan bahan organik (P>0,05). Penggunaan inokulum bakteri Aneurinibacillus sp. BT4LS (JP3) menghasilkan silase dengan bahan protein kasar tertinggi (P<0,05) sedangkan Penggunaan inokulum bakteri Bacillus substilis BR2CL (JP2) menghasilkan silase dengan serat kasar terendah (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan inokulum bakteri lignoselulolitik mampu meningkatkan kandungan nutrien khususnya protein kasar, lemak kasar, dan abu, serta menurunkan kandungan serat kasar dari silase jerami jagung. Kata kunci: inokulum bakteri lignoselulolitik, jerami jagung, kandungan nutrien, silase
MANAJEMEN PAKAN AYAM ARAB PETELUR DI UD. DARMA PURI FARM DESA TANGKAS, KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG Manubawa I K. V.; I M. Mudita; N. G. K. Roni
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.163 KB)

Abstract

Kegiatan bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji manajemen pakan ayam arab petelur di UD Darma Puri Farm Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dalam pelaksanaan salah satu kegiatan praktek kerja mahasiswa/PKM Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 16 November 2015 melalui wawancara, observasi dan praktek kerja langsung, Hasil kegiatan menunjukkan bahwa manajemen pemberian pakan ayam arab petelur di UD. Darma Puri Farm sudah dilaksanakan dengan baik. Kualitas pakan diperhatikan dengan baik dengan tujuan agar memenuhi kebutuhan dari ternak. Pakan yang diberikan berupa pakan jadi “Charoen 124p” dengan frekuensi pemberian 3 kali dalam sehari sebanyak ± 90 g/ekor/perhari. Prediksi konsumsi nutrien pakan ayam arab petelur tersebut yaitu protein kasar 32,4 g/e/h; lemak kasar 2,7 g/e/h; serat kasar 7,2 g/e/h; abu 27 g/e/h; kalsium 9 g/e/h dan fosfor 0,99 g/e/h. Pada PKM di UD. Darma Puri Farm mahasiswa terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan pemeliharaan dan manajemen usaha ayam arab petelur serta mendapatkan tambahan wawasan dalam pengembangan usaha peternakan ayam arab petelur khususnya. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa manajemen pakan ayam arab petelur di UD. Darma Puri Farm sudah dilaksanakan dengan baik dan mahasiswa memperoleh tambahan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan dalam pengembangan usaha peternakan khususnya ayam arab petelur Kata Kunci:Ayam Arab Petelur, Manajemen Pemberian Pakan,
KEMAMPUAN DEGRADASI ISOLAT BAKTERI LIGNOSELULOLITIK ASAL CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP BERBAGAI SUBSTRAT LIGNOSELULOSA Slamet I K; I G.L.O Cakra; I M Mudita
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.376 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan degradasi dari isolat bakteri lignoselulolitik asal cacing tanah terhadap substrat murni (asam tanat, CMC, xylan) dan substrat alami (eceng gondok, dan daun apu). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada substrat asam tanat isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menunjukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB2LC, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB1LC dan EB4LC. Pada substrat CMC isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menujukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB1LC dan EB4LC, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB2LC. Pada substrat xylan dan eceng gondok, isolat bakteri EB3LC menunjukan nilai yang lebih tinggi secara kuantitaif, namun secara statistik menunjukan berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB1LC, EB2LC, dan EB4LC. Pada substrat Daun Apu isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB1LC, EB2LC, dan EB4LC (1,532 cm, 1,536 cm, dan 1,529 cm). Hasil uji kemampuan degradasi menunjukan bahwa isolat bakteri EB3LC menunjukan hasil tertinggi pada semua substrat uji.
Pengaruh Pemberian Probiotik Bakteri Bacillus subtilis strain BR2CL atau Bacillus sp. strain BT3CL Terhadap Penampilan Ayam Broiler Sinta Dewi R. A.; I G. Mahardika; I M. Mudita
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 1 (2020): Issue 8 No. 1 (2020)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.617 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan ayam broiler yang diberikan probiotik Bacillus subtilis strain BR2CL atau Bacillus sp. strain BT3CL. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di Desa Tajen, Penebel, Tabanan, Bali dan dilanjutkan analisis sampel di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan sebanyak empat yaitu ayam tanpa diberikan tambahan inokulan probiotik (A), ayam yang diberi tambahan inokulan probiotik bakteri Bacillus sp. strain BT3CL melalui air minum (B), ayam yang diberi tambahan inokulan probiotik bakteri Bacillus subtilis strain BR2CL melalui air minum (C) dan ayam yang diberi tambahan inokulan probiotik bakteri campuran Bacillus sp. strain BT3CL dan Bacillus subtilis strain BR2CL melalui air minum (D). Variabel yang diamati meliputi konsumsi pakan, konsumsi air minum, berat badan awal dan akhir, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tambahan inokulan probiotik bakteri Bacillus sp. strain BT3CL (B), Bacillus subtilis strain BR2CL (C) dan campuran pemberian Bacillus sp. strain BT3CL dan subtilis strain BR2CL melalui air minum (D) nyata (P,<0,05) lebih tinggi meningkatkan konsumsi ransum, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan,dan bobot badan akhir dibandingkan ayam yang mendapatkan perlakuan A. Sedangkan nilai konversi pakan nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan ayam yang mendapat perlakuan A. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan pemberian tambahan inokulan probiotik Bacillus subtilis strain BR2CL atau Bacillus sp. strain BT3CL melalui air minum dapat meningkatkan penampilan ayam broiler. Kata kunci: Broiler, Bacillus sp. strain BT3CL, Bacillus subtilis strain BR2CL
EVALUASI KECERNAAN RANSUM TERFERMENTASI BAKTERI PROBIOTIK LIGNOSELULOLITIK PADA BROILER FASE FINISHER Khoiron I. I.; I M. Mudita; D.P.M.A. Candrawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ransum terfermentasi ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh ransum yang difermentasikan menggunakan bakteri probiotik lignoselulolitik terhadap kecernaan ayam broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 di Teaching Farm Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali. Penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam broiler. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan terdiri 3 ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan ransum terfermentasi tanpa diberi probiotik (BRF0) sebagai kontrol, ransum terfermentasi menggunakan bakteri Bacillus subtilis BR4LG (BRF1), Bacillus sp. BT3CL (BRF2), Bacillus sp. BT8XY (BRF3) dan ransum komersil (BRK) sebagai kontrol dengan menggunakan probiotik lignoselulitik sebanyak 5% dari jumlah bahan pakan. Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering, bahan organik, serat kasar, protein kasar, lemak kasar dan metabolisme energi semu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, apabila terdapat perbedaan (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum dengan perlakuan BRF3 memiliki kualitas terbaik diantara perlakuan lain diikuti BRF0, BRF1 dan BRF2. Kecernaan bahan organik, serat kasar dan lemak kasar pada perlakuan yang diberi bakteri probiotik lignoselulolitik lebih tinggi dibandingkan tanpa diberi bakteri probiotik lignoselulitik. Kecernaan protein kasar yang mendapatkan perlakuan BRF2 dan BRF3 lebih tinggi dari BRF0 dan BRF1. Energi metabolisme semu BRF1 dan BRF3 lebih tinggi dari BRF2 dan BRF0. Kata kunci : Ransum, kecernaan, probiotik, broiler
SIFAT FISIK, PRODUK FERMENTASI RUMEN DAN KECERNAAN IN-VITRO SILASE DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) MENGGUNAKAN INOKULUM BERBEDA Taqwa R. M.; N. P. Mariani; I M. Mudita
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 3 (2020): Vol. 8 No. 3 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the physical characteristics, rumen fermentation products and in-vitro digestibility silage of noni leaves (Morinda citrifolia) using different inoculums. This study was conducted at the Research Station of Sesetan and the Laboratory of Nutrition and Animal Feed, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University from June to September 2019. The design used was a completely randomized design (CRD) consisting of five treatments namely the silage of noni leaves without inoculum as a control (A), using Effective Microorganism 4 as inoculum combination of microorganism (EM-4) (B), using inoculum Saccharomyces cerevisiae (yeast) (C), using inoculum Bacillus sp. strain BT3CL (D) and using inoculum Bacillus subtilis strain BR2CL (E) and each treatment had three replications.The observed variables were physical characteristics (density, water solubility and water absorption), rumen fermentation products (VFA and N-NH3) and in-vitro digestibility (KcBK and KcBO). Research shows that using various kinds of inoculums (B, C, D and E) increase physical characteristics (density, solubility and water absorption), digestibility (KcBK and KcBO) and rumen fermentation products (VFA and N-NH3) of noni leaves. Using inoculum bacteria (D and E) produced the highest density each 0,42 g/ml and 0,43 g/ml, and treatment D produced the highest water solubility of 33,63%. The inoculum combination of microorganism (B) produced noni leaves silage with highest water absorption, in-vitro digestibility (KcBK and KcBO) and rumen fermentation products (VFA and NNH3) each 205,08%, 71,32%, 72,55%, 126,19 mM and 15,37 mM. Based on these result can conclude that noni leaves silage fermented by inoculum combination of microorganism (EM-4/ treatment B) has highest water absorption, in-vitro digestability and rumen fermentation product. Keywords: noni leaves, inoculum, digestibility, fermentation product, physical characteristics, silage
KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BERBASIS LIMBAH PERTANIAN TERFERMENTASI INOKULAN DARI CAIRAN RUMEN DAN RAYAP (Termites) NUGRAHA I K. P.; I K. SUMADI; I M. MUDITA; I W. WIRAWAN
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 2 (2015): E-Journal Peternakan Tropika Vol 3 No 2
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.67 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan nutrien ransum limbah pertanian terfermentasi oleh inokulan yang mengandung cairan rumen dan rayap (Termites) pada sapi bali. Penelitian lapangan dilaksanakan di Stasiun Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Bukit Jimbarandengan alokasi waktu operasional selama 6 bulan, yaitu dari tanggal 3 Mei 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013. Penelitian laboratorium untuk analisis bahan kering dan nutrien sampel ransum dan feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 1 bulan, yaitu dari tanggal 23 September 2013 sampai dengan 23 Oktober 2013. Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Tiap unit percobaan menggunakan 1 ekor sapi bali jantan, diperlukan 12 ekor sapi bali jantan dengan bobot badan awal 118,33 ± 22,99kg. Perlakuan yang diberikan adalah RB0 yaitu sapi yang diberi ransum tanpa terfermentasi inokulan, RBR1T3 yaitu sapi yang diberi ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 10% cairan rumen dan 0,3% rayap, RBR2T2 yaitu sapi yang diberi ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 20% cairan rumen dan 0,2% rayap, dan RBR2T3 yaitu sapi yang diberi ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 20% cairan rumen dan 0,3% rayap. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi jumlah bahan kering dan nutrien ransum tercerna yang terdiri atas jumlah bahan organik tercerna, jumlah serat kasar tercerna, jumlah protein kasar tercerna, dan jumlah abu tercerna serta kecernaan bahan kering dan nutrien ransum yang terdiri atas kecernaan bahan organik, kecernaan serat kasar, kecernaan protein kasar, dan kecernaan abu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaataninokulan yang diproduksi dari kombinasi cairan rumen sapi bali dan rayap (RBR1T3, RBR2T2 dan RBR2T3) sebagai fermentor ransum berbasis limbah pertanian mampu meningkatkan jumlah bahan organik dan protein kasar tercerna serta meningkatkan kecernaan bahan organik dan serat kasarransum oleh sapi bali penelitiandibandingkan dengan pemberian ransum tanpa fermentasiinokulan (RB0). Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan inokulan 20% cairan rumen dan 0,3% rayap sebagai fermentor ransum berbasis limbah pertanian dapat meningkatkan kecernaan bahan organik, serat kasar dan protein kasar ransum sapi bali yang terbaik diantara perlakuan.
KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN RANSUM WAFER LIMBAH PERTANIAN TERFERMENTASI OLEH INOKULAN MENGANDUNG CAIRAN RUMEN DAN RAYAP (Termites) PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH Okariyadi I.D.K; Cakra I.G.L.O; Mudita IM.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 2 (2014): Elektronikal Jurnal Ilmu Peternakan tropis
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.01 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan nutrien  ransum wafer limbah pertanian terfermentasi oleh inokulan mengandung cairan rumen dan rayap (Termites) pada kambing peranakan etawah telah dilaksanakan di stasiun penelitian Fakultas peternakan Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung selama 2,5 bulan yaitu dari tanggal 2 September 2011 s/d 21 Oktober 2011. Sedangkan penelitian analisis proksimat dan energi wafer ransum dan feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar selama  1 bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan yang diberikan adalah WF1 (wafer ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 10% cairan rumen dan 0,1% rayap), WF2 (wafer ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 20% cairan rumen dan 0,1% rayap), WF3 (wafer ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 10% cairan rumen dan 0,2% rayap), dan WF4 (wafer ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 20% cairan rumen dan 0,2% rayap). Peubah yang diamati adalah jumlah bahan kering dan nutrien ransum tercerna ( bahan organik tercerna, protein kasar tercerna, serat kasar tercerna, dan energi tercerna) serta kecernaan bahan kering dan nutrien ransum (bahan organik, protein kasar, serat kasar, dan energi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang nyata (P>0,05) diantara perlakuan baik terhadap jumlah bahan kering dan nutrien tercerna maupun kecernaan bahan kering dan nutrien ransum. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian wafer ransum limbah pertanian terfermentasi inokulan yang mengandung cairan rumen dan rayap (Termites) dalam aras berbeda tidak berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering dan nutrien ransum pada kambing peranakan etawah.
KEMAMPUAN DEGRADASI SUBSTRAT LIGNOSELULOSA DARI INOKULAN DENGAN BERBAGAI TINGKAT PENGGUNAAN CACING TANAH (Lumbricusrubellus) Juliartawan I K; Cakra I G.L.O; Mudita I M
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.833 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan degradasi substrat lignoselulosa dari inokulan dengan berbagai tingkat penggunaan cacing tanah (Lubricus rubellus) telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 3 bulan. Evaluasi kemampuan degradasi substrat lignoselulosa didasarkan pada diameter zone bening yang terbentuk pada substrat asam tanat (sebagai sumber lignin), carboxymethylcellulosa/CMC (sebagai sumber selulosa) dan Xylan (sebagai sumber xylanosa/hemiselulosa). Penelitian dilaksanakan dengan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah BC1 yaitu inokulan yang diproduksi dari0,1% cacing tanah (Lumbricus rubellus), BC2 yaitu Inokulan yang diproduksi dari 0,2% cacing tanah (Lumbricus rubellus), BC3 yaitu Inokulan yang diproduksi dari 0,3%  cacing tanah (Lumbricus rubellus) dan BC4 yaitu Inokulan yang diproduksi dari 0,4% cacing tanah (Lumbricus rubellus). Hasil penelitian menunjukan bahwa inokulan BC4 mampu menghasilkan degradasi substrat lignin yang tertinggi (0,98 cm) dan berbeda nyata (P<0,05) dengan inokulan BC1 (0,81 cm), namun berbeda tidak nyata dengan inokulan BC2 (0,90 CM) dan BC3 (0,92 cm). Pada substrat hemiselulase (Xylan) menunjukkan bahwa inokulan BC4 mampu menghasilkan degradation yang tertinggi (1,740 cm), dan berbeda tidak nyata terhadap inokulan BC1 (1,233 cm), BC2 (1,247 cm), BC3 (1,250 cm). Sedangkan terhadap substrat selulosa (CMC) keempat inokulan mempunyai kemampuan degradasi yang berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa peningkatan penggunaan cacing tanah sampai 0,4% mampu meningkatkan degradasi substrat lignin (Asam Tanat) dan sustrat xylan (Hemiselulosa) dari inokulan yang diproduksi
Co-Authors .L.A.K. Pratiwi A. A. A. Adinda Savitrie Suamba A. Anjarwati A. W. Puger A.A.A.S. Suamba Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi Anak Agung Putu Putra Wibawa Antari N L.D Ardina Ratna Pramesti Ardina Ratna Pramesti Asmara N.D.E.A.D.P.S.M. Bangun A. B. Banurea M.R Bhuana I M. K. A. Darma I N. D. DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dewa Putu Indra Pranata Dewi N.K.S Dewi O. Dioksa IM.R Eny Puspani Gabrella T.D.V.F Gunawa I D. P. W. Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi I G. Lanang Oka Cakra I Gede Mahardika I Gusti Ngurah Kayana I Kadek Yoga Kertiyasa I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Sumadi I Made Abra Rahastra I Made Arba Rahastra I N. S. Sutama I Nyoman Sumerta Miwada I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I W. SUKANATA I Wayan Suarna I WAYAN SUBERATA I Wayan Wijana I WAYAN WIRAWAN I. G. M. A. Sucipta I.G. Mahardika I.G.A.N.C. Wiguna I.M. Wirawan I.M.J. Hermawan I.P.R.Y. Pradana I.W.P.Widnyana Ida Bagus Gaga Partama Juliartawan I K Jurnal Pepadu K.T.D. Deliana Karo E. K. Khoiron I. I. Komang Rita Noviyanti KRISTIANTI N.W.D. Lisandy M. A. R. Made Ananta Wirya Magna Anuraga Putra Duarsa Manubawa I K. V. Mario A D. D. Masadji P. N.K.S.P. Dewi N.L.G. Sumardani N.L.G. Sumardani N.W.E. Setyawati N.W.E. Setyawati Ni Gusti Ketut Roni Ni Luh Ayu Kornita Pratiwi Ni Luh Gde Sumardani Ni Luh Gede Sumardani Ni Made Suci Sukmawati Ni Nyoman Sulastri Ni Nyoman Suryani Ni Putu Dewi Tata Arini NI PUTU MARIANI Ni Wayan Siti Ni Wayan Tatik Inggriati NUGRAHA I K. P. Okariyadi I.D.K P., Masadji P.E.N. Putri PERMANA PUTRA I K. Prabowo F. D. Putra I M. D. Y. Putu Erika Nandia Riandani N W. Risnayanti N. K. Rohman M. F. Sinta Dewi R. A. Sitepu E. B. Slamet I K Sobari M. Suardita I K.G Suarningsih N. K. A. A. T. G. B. Yadnya Taqwa R. M. Tjokorda Gede Belawa Yadnya Widyana I W P