Articles
Upaya Meningkatkan Perilaku Mencuci Tangan melalui Permainan Bermain Peran di RA Islam Terpadu Nurul Ilmi
Anti Pebriani Syahpitri;
Hotma Sari Harahap;
Tiara Winanda;
Zahra Yunita;
Khadijah Khadijah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (359.281 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4260
Mencuci tangan merupakan proses iatau mekanisme melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Setia anak dapat melakukan kegiatan cuci tangan. Kegiatan ini sangat mudah dilakukan pada anak normal, berbeda dengan anak tunagrahita yang mempunyai hambatan pada kemampuan koordinasi jar jarinya. Dengan bermain puzzle maka anak akan terlatih berfikir secara kritis. Mainan berupa gambar terbagi dalam potongan-potongan yang beraneka bentuk, bahan, ukuran, dari tingkat mudah sampai ke tingkat yang lebih rumit. Puzzle memiliki gambar yang sangat bervariasi seperti kartun, mobil, buah-buahan dan sebagainya.
Penerapan Permainan Finger Painting dalam Meningkatkan Motorik Halus AUD di TK An-Nizam Medan
Khadijah Khadijah;
Wildani Wildani;
Risa Ummah Pratiwi;
Masdeani Dasopang;
Fitra Handayani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (334.514 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4377
Artikel ini sebagai kajian pustaka yang bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa penting penerapan yang dilakukan melalui permainan finger painting dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak yang menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang sesuai dengan Standar Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) yang termuat di dalam Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak usia Dini. Kemampuan motorik halus pada permainan ini akan melibatkan perkembangan otot-otot kecil khususnya pada bagian tangan anak. Maka dari itu penerapan permainan finger painting ini diharapkan dapat sesuai dalam pencapaian perkembangan motorik halus anak dan permainan ini tidak menyimpang dari hakikat anak yaitu belajar melalui bermain yang secara tidak langsung akan mengembangan motorik halus anak yang tertuang dalam STPPA terkait gerakan tangan yaitu mengkoordinasikan tangan dan mata untuk melakukan gerakan rumit, melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan berbagai media, dan mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.
Pengembangan Permainan Ular Tangga Dalam Mengembangkan Moral Aud Di Tk Bina Anaprasa Kencana
Cindy Cinthia;
Ayu Fakhrana;
Lutfia Aini;
Ella Ramadani Ritonga;
Khadijah Khadijah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.393 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4611
Penelitian ini di laksanakan di TK Bina Anapsara Kencana yang dimana penelitian mengunakan permainan ular tangga dalam mengembangkan moral pada AUD. Karena perkembangan moral merupakan hal yang wajib ditanamkan pada anak usia dini. Dengan ditanamkannya moral pada anak maka anak akan berperilaku sesuai dengan aturan dan memiliki akhlakul karimah yang baik. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah permainan ular tangga dapat mengembangkan moral AUD?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah permainan ular tangga dapat mengembangkan moral AUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan ular tangga dapat mengembangkan moral AUD. Dengan bermain ular tangga anak dapat meminta tolong dengan baik, sabar menunggu giliran, mengucapkan terima kasih, bersikap jujur, dan mengikuti aturan permainan. Kata Kunci: Permainan ular tangga, moral, AUD
Upaya Meningkatkan Perilaku Senyum Anak Usia Dini Melalui Permainan Di RA
Swandari Purnama Ningsih;
Intan Puspita Sari;
Adawiyah Barus;
Nisafira Yulianti;
Khadijah Khadijah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (270.905 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4753
RA/PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Pembelajaran pada RA/PAUD adalah proses pembelajaran yang dilakukan melalui bermain. Tetapi fenomena yang terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini sangat miris menyedihkan. Kuantitas lembaga pendidikan anak usia dini telah menjamur. Namun kualitasnya masih jauh dari prinsip-prinsip pembelajaran AUD. Salah satunya program pembelajaran yang jauh dari kegiatan bermain dan lebih bersifat monoton. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran upaya meningkatkan perilaku senyum anak usia dini pada RA/PAUD melalui permainan. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah Melalui kegiatan bermain anak akan merasakan berbagai pengalaman emosi antara lain: senang, sedih, bergairah, kecewa, bangga, marah dan sebagainya. Adapun permainan yang (sebagai upaya) meningkatkan perilaku senyum pada anak usia dini di RA/PAUD adalah: Permainan Senyum Dulu, yang kusuka dan dia suka, tebak wajah, suara sedih atau senang, dan permainan pasanganku.
Penerapan Permainan Kereta-Apian Dalam Meningkatkan Kedisiplinan AUD Di RA Perburuan Hajjah Marlina
Maysarah Rabiul Aulia Damanik;
Annisa Hadisti Rahayu;
Ashabul Maimanah;
Khoilula Hanum Tanjung;
Khadijah Khadijah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (202.263 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4790
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan permainan kereta-apian apakah berdampak pada peningkatan kedisiplinan anak usia dini di sekolah RA Perburuan Hajjah Marlina. Anak usia dini sangat senang dengan bermain. Salah satu permainan yang gemar dipergakan adalah kereta-apian yang dimainkan secara berkelompok. Penerapan permainan ini tidak dapat berpengaruh positif tanpa diperkenalkan kepada generasi muda. Pengenalan guna meningkatkan kedisipilinan anak usia muda. Kereta-apian yang menjadi permainan favorite anak-anak menjadi penciri khas cerminan kedisiplinan anak-anak dalam mengikuti arahan. Penerapan permainan kereta-apian merupakan upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kedisiplinan anak usia muda sedari sekolah PAUD agar terbentuk jiwa kebersamaan dan kedisiplinan dalam tim di RA Perburuan Hajjah Marlina.
Implementasi Permainan Sosiodrama Dalam Mengembangkan Prilaku Bersedekah Di RA. Darul Fazri
Khadijah Khadijah;
Siti Halisah;
Rahma Yani;
Mastianur Daulay
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (273.607 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4798
Perilaku empati pada anak usia dini diharapkan dapat menjadi dasar terbentuknya budi pekerti luhur dan perilaku yang baik. Bermain sosiodrama dapat menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak sekaligus sarana bagi guru untuk mengembangkan perilaku empati yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama dan apakah terdapat peningkatan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama serta menjelaskan peningkatan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama dan terdapat peningkatan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan subjek penelitian anak usia 5-6 tahun yang berada di kelas B1 dan B2 RA. Darul Fazri di Desa Laut Dendang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan Skala Perilaku Empati Anak Usia Dini, sedangkan analisis data menggunakan metode Independent Sample t-Test dan teknik persentase. Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan Independent Sample t-Test diperoleh t hitung> t tabel (6,170 > 2,036) dan p value < 0,05 (0,000 < 0,05), maka hipotesis diterima. Perhitungan persentase perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama mengalami kenaikan sebesar 6,27% antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan dan peningkatan perilaku empati anak usia dini berdasarkan penerapan metode sosiodrama.
Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Di Tk Ummu Habibi
Khadijah Khadijah;
Aida Suciyanti Nasution;
Aini Syaroh;
Febriani Hamidah Pasaribu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (210.71 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.5061
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Kampung pajak Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhan Batu Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pola asuh orang tua (2) mengembangkan karakteristik anak usia dini (3) Terdapat pengaruh positif dalam proses pengembangan karakter anak usia dini . Dengan demikian untuk melihat pola asuh orang tua yang tepat dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Desa Kampung Pajak Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuham Batu Utara perlu untuk diperhatikan serta di terapkan oleh para orang tua agar dapat mengembangkan karakter anak usia dini.
Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Di Tk Ummu Habibi
Khadijah Khadijah;
Aida Suciyanti Nasution;
Aini Syaroh;
Febriani Hamidah Pasaribu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (210.71 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.5061
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam mengembangkan karakter anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Kampung pajak Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhan Batu Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pola asuh orang tua (2) mengembangkan karakteristik anak usia dini (3) Terdapat pengaruh positif dalam proses pengembangan karakter anak usia dini . Dengan demikian untuk melihat pola asuh orang tua yang tepat dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Desa Kampung Pajak Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuham Batu Utara perlu untuk diperhatikan serta di terapkan oleh para orang tua agar dapat mengembangkan karakter anak usia dini.
Urgensi Tumbuh Kembang Anak Terhadap Pembentukan Karakter
Khadijah Khadijah;
Puput Anjar Lestari;
Khairun Nis;
Winda Syahputri Siregar
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (207.048 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5255
Fase perkembangan usia anak mempengaruhi pembentukan karakter. Usia 0-4 tahun perkembangan kognitif mencapai 50%, usia ini disebut masa golden age. Usia 4-8 tahun sebesar 30% dan usia 9-17 tahun 20%. Apa yang dilihat, didengar dan dipelajari akan mengakar dan membentuk persepsi anak tentang kehidupan yang dialami. Jika anak pada usia ini dibesarkan dengan kasih sayang, penghargaan dan empati, maka apa yang dialami tersebut akan terukir dan mengakar menjadi karakter. Akan tetapi jika apa yang dilihat, dialami dan dirasakan sesuatu yang menyakitkan dan tidak aman, maka akan membentuk karakter yang mudah putus asa, labil dan keras kepala. Untuk itu peran orang terdekat yaitu orang tua memberikan andil dalam pembentukan karakter anak.
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN TUMBUH DAN KEMBANG ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA
Khadijah Khadijah;
Musdalifah Musdalifah;
Indah Khoirunnisah Siregar;
Amalia Qori;
Hanifah Rangkuti
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47353/bj.v2i3.114
Anak usia dini merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersamaan dengan zaman keemasan. Masa keemasan merupakan waktu yang paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Di usia ini, anak akan menguasai kemampuan motoik halus dan kasarnya. Anak usia dini juga akan lebih aktif untuk mencoba berbagai hal baru yang bisa dilakukan dnegan fisik mereka. Kuantitatif Tumbuh kembang anak usia dini merupakan periode yang sangat penting sebagai awal perkembangan selanjutnya. Tujuannya untuk Orang tua diharapkan untuk mempelajari atau memperhatikan tentang proses perkembangan anak karena orang tua pasti memiliki keinginan untuk menjadi pendidik yang lebih baik bagi anaknya. Perkembangan setiap anak memiliki ciri tersendiri dan dalam proses penyelenggaraan perkembangan setiap anak juga mengalami perbedaan.