Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas sumber daya manusia, terutama pada kelompok umur dewasa ke usia lanjut pada seluruh status sosial ekonomi. Pemanfaatan tanaman obat masih banyak digunakan oleh masyarakat dan mengalami peningkatan, terlebih dengan munculnya isu kembali ke alam, sementara itu banyak masyarakat beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat relatif lebih aman dibandingkan obat sintetis. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi tumbuhan herbal yang dapat dikembangkan untuk terapi diabetes melitus. Potensi alam perlu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menciptakan jalur pengobatan mandiri, tentunya dengan bekal pemahaman terkait tanaman obat terlebih dahulu. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengedukasi dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat di sekitar Universitas Sawerigading mengenai gejala diabetes melitus dan pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasinya. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Hasil dan kesimpulan pengabdian ini diperoleh peningkatan pemahaman masyarakat mengenai gejala diabetes melitus dan pemanfaatan tanaman obat seperti dun sambiloto, daun salam dan belimbing wuluh untuk mengatasinya.