Era digital menuntut lembaga pendidikan dasar tidak hanya unggul dalam aspek teknologi, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai karakter Islami yang kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pendidikan Program Alazka Islamic Character Building (A-ICB) pada salah satu SD Islam di Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis kebijakan publik berdasarkan model William N. Dunn, Edward III, serta Howlett & Ramesh, yang mencakup enam dimensi utama: konten, agenda setting, formulasi, aktor, implementasi, dan evaluasi kebijakan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan A-ICB ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah dan mengintegrasikan nilai Rabbaniyah, Ilmiyah, Insaniyah, dan Alamiyah ke dalam pembelajaran, pembiasaan, dan berbagai kegiatan sekolah. Pelaksanaan kebijakan didukung oleh aktor internal dan eksternal dengan struktur organisasi serta panduan teknis yang jelas. Namun demikian, ditemukan kesenjangan pemahaman di antara pelaksana serta kurang optimalnya pengukuran capaian karakter secara objektif. Disimpulkan bahwa A-ICB merupakan strategi kebijakan yang relevan dan adaptif dalam membangun karakter Islami peserta didik di tengah tantangan digitalisasi. Penelitian ini memberikan dampak positif berupa model implementasi pendidikan karakter Islami yang kontekstual dan aplikatif, yang dapat direplikasi oleh lembaga pendidikan dasar Islam lainnya. Selain itu, hasil penelitian ini mendorong pentingnya penguatan pelatihan guru, evaluasi berbasis data, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem pendidikan karakter yang berkelanjutan dan responsif terhadap perkembangan zaman.