Berat badan lahir rendah (BBLR) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di banyak negara berkembang. Sekitar 20 juta bayi lahir dengan berat lahir rendah. Di Indonesia, angka BBLR mencapai 6,2%. Lebih lanjut, proporsi panjang badan lahir <48 cm mencapai 22,7%. Tujuan penelitian dilakukan untuk menganalisis dampak pola konsumsi ibu hamil trimester III dengan panjang dan berat badan bayi baru lahir. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan study cohort. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu hamil trimester III yang berjumlah 31 orang. Data analisis dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji regress. Hasil penelitian menunjukkan berat dan panjang badan bayi baru lahir berhubungan secara signifikan dengan asupan zat energi dan zat besi. Hasil penelitian menunjukkan asupan energi, karbohidrat, protein, kalsium, zat besi dan asupan zink berpengaruh terhadap berat badan bayi saat lahir (p<0.05) dan panjang badan bayi saat lahir (p<0,05). Pada analisis multivariat, asupan zat besi dan lemak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap berat badan bayi baru lahir. Asupan zink dan karbohidrat merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap panjang badan bayi baru lahir. Kesimpulan yaitu asupan makanan baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro selama hamil mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga berpengaruh terhadap berat badan dan panjang badan bayi saat lahir. Perlu adanya penyuluhan dan penambahan suplementasi untuk pemenuhan gizi ibu selama hamil.