Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Persiapan Pranikah terhadap Kejadian Stunting (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Lhokseumawe) Mauyah, Nizan; Subki, Subki; Usrina, Nora
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.17372

Abstract

ABSTRACT Stunting is a growth problem in early childhood that requires special attention. Growth and development disorders are reflected in the average height of children of their age. Children who suffer from stunting are at risk of experiencing delayed brain development which affects intelligence. If intervention is not provided as early as possible, they face learning difficulties at school, and face barriers to participating in the community. To determine the effect of premarital preparation on the incidence of stunting. This research is an observational study with a cross-sectional approach. The population in this study were mothers who had toddlers and before becoming pregnant, they prepared for their pregnancy starting from catin who came to the Muara Health Center. The sample size for accidental sampling was all mothers with toddlers who came to the Muara Dua Health Center in the Lhokseumawe City Working Area. Data collection was carried out by distributing questionnaires. Data were analyzed using Univariate and Bivariate statistics using the chi-square test with the help of SPSS computerization, at a confidence level of 95% (α=0.05). This research was conducted in the Muara Dua Lhokseumawe health center working area from May to August 2024 using a questionnaire. Based on statistical tests in bivariate analysis with the chi square test at a confidence level of 95%, the value obtained was p=0.003 (p<0.05). This means that there is a significant relationship between premarital preparation and the incidence of stunting in children. There is a relationship between pre-wedding preparation and the incidence of stunting in children in the Muara Dua Community Health Center working area, Lhokseumawe City. Keywords: Stunting, Toddlers, Pre-Wedding Preparations  ABSTRAK Stunting merupakan masalah pertumbuhan pada anak usia dini yang memerlukan perhatian khusus. Gangguan pertumbuhan dan perkembanganya tercermin dari rata-rata tinggi badan anak seusianya. Anak-anak yang menderita stunting beresiko mengalami keterlambatan perkembangan otak yang berpengaruh kepada kecerdasan. Jika tidak diberikan intervensi sedini mungkin, mereka menghadapi kesulitan belajar di sekolah, dan menghadapi hambatan untuk berpartisipasi dalam komunitas. Mengetahui pengaruh persiapan pranikah terhadap kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita dan sebelum hamil mempersiapkan kehamilannya dimulai dari catin yang datang ke Puskesmas Muara. Besar sampel accidental sampling yaitu seluruh ibu-ibu yang mempunyai balita yang datang ke Puskesmas Muara Dua di Wilayah Kerja Kota Lhokseumawe. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Data dianalisis menggunakan statistik Univariat, Bivariat menggunakan uji chi–squre test dengan bantuan komputerisasi SPSS, pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Muara Dua Lhokseumawe dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2024 dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan uji statistik pada analisis bivariat dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%, diperoleh nilai p=0,003 (p<0,05). Artinya ada hubungan yang bermakna antara persiapan pranikah dengan kejadian stunting pada anak. Ada hubungan antara persiapan pranikah dengan kejadian stunting pada anak di wilayah kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe Kata Kunci: Stunting, Balita, Persiapan Pranikah
Faktor Resiko Merokok terhadap Tuberkulosis Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Tuha Aceh Selatan Yasni, Hilma; Rasima, Rasima; Usrina, Nora; Raisah, Putri
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.16850

Abstract

ABSTRACT Overcoming infectious diseases is necessary through effective prevention, control and eradication. Most tuberculosis germs attack the lungs and spread through the phlegm of sufferers who are BTA positive. Tuberculosis has a significant impact on the quality of life, economy and safety of human life. To determine the risk factors of smoking for pulmonary tuberculosis in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency. This research design is in the form of analytical observational with a case control approach. The population in this study were all pulmonary TB sufferers (BTA+) who smoked and were male, totaling 52 people. Sampling in this study was a total population of 52 case samples and a control sample of 52 (1:1) and matching was carried out based on age and gender. Data was collected using a questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. This research was conducted in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency from May 20 to June 6, 2024, using a questionnaire. around 41 TB sufferers (63.1%) had a smoking habit, while 11 TB sufferers (28.2%) did not have a smoking habit. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between smoking habits of p = 0.001 and the incidence of pulmonary TB. There is a relationship between smoking habits and the incidence of pulmonary TB in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency. Keywords: Smoking, Pulmonary Tuberculosis, Case Control, South Aceh  ABSTRAK Penanggulangan penyakit menular diperlukan melalui pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif. Sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru-paru dan menyebar melalui dahak penderita yang memiliki BTA positif. Tuberkulosis memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup, ekonomi, dan keselamatan jiwa manusia. Mengetahui faktor resiko merokok terhadap Tuberkolosis paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini dalam bentuk observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru (BTA+) yang merokok dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai sampel kasus total populasi sebanyak 52 dan sampel kontrol sebanyak 52 (1:1) dan dilakukan matching berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan dari tanggal 20 Mei s.d 06 Juni 2024 dengan menggunakan kuesioner. Sekitar 41 penderita TB (63,1%) mempunyai kebiasaan merokok, sedangkan 11 penderita TB (28,2) tidak mempunyai kebiasaan merokok. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok p = 0,001 dengan kejadian TB paru. Ada hubungan antara kebiasan merokok dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Kata Kunci: Merokok, Tuberkulosis Paru, Case Kontrol, Aceh Selatan
The number of Leydig cells in highfat diet-fed rats after administration of kepok banana peel extract Zulkifli, Baidillah; Akmal, Muslim; Wahyuni, Sri; Gholib, Gholib; Adam, Mulyadi; Zainuddin, Zainuddin; Lubis, Triva Murtina; Usrina, Nora; Nirmala, Fadya
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7 (2) November 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/ijtvbr.v7i2.30689

Abstract

The impact of free radicals on testicular Leydig cells can result in the disruption of male reproductive health. The present study aimed to evaluate the effects of a high-fat diet on Leydig cells and the potential of kepok banana peel extract as a medication to mitigate these effects. In total of 20 adult male Wistar rats were assigned to five groups and treated with standard feed (P1), high-fat feed (P2), high-fat feed with simvastatin (P3), and high-fat feed with banana peel extract at doses of 100 and 200 mg/kg BW (P4 and P5). After 60 days of treatment, the number of Leydig cells was determined using HE staining methods. Data were analyzed using an One Way ANOVA test. The results showed that the administration of 100 mg/kg BW of kepok banana peel extract (P4) was able to maintain the number of Leydig cells and counteract the negative effects of a high-fat diet. These findings suggest that kepok banana peel extract may have the potential as a herbal medicine for supporting male reproductive health.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Rumoh Gizi Gampong (RGG) dalam Penurunan Stunting Norisa, Nanda; Julianti, Rina; Basri, Fitra Ermila; Dewita, Dewita; Usrina, Nora; Fitrianda, Yunita
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17220

Abstract

ABSTRACT The presence of Rumoh Gizi Gampong (RGG) is the spearhead for providing basic health services for the community. Primarily to raise awareness among the public to make efforts so that Acehnese children avoid stunting. RGG is a form of community empowerment at the village/gampong level in efforts to prevent stunting. The RGG activities include a combination of specific and sensitive programs for preventing and handling stunting in Aceh. To find out the factors that influence the implementation of Rumoh Gizi Gampong (RGG) in reducing stunting in the Lampahan Community Health Center Work Area, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency. The design of this research is in the form of analytical observational with a cross sectional approach. The subjects in this study were 201 mothers of stunted toddlers who had received PMT for 90 days. This research was carried out for 2 months from May-June 2024. The research location was carried out in the working area of the Lampahan Community Health Center, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency. Data collection uses a questionnaire. Data were analyzed using the chi-square test with a p value ≥ 0.05. There is a significant relationship between maternal knowledge and the implementation of RGG (0.002), there is a significant relationship between the role of midwives and the implementation of RGG (0.002), there is a significant relationship between the role of cadres and the implementation of RGG (0.003) and there is a significant relationship between the role of community leaders and implementation RGG (0.000). There is a relationship between mother's knowledge, the role of midwives, the role of cadres, the role of community leaders and the implementation of RGG. Keywords: Knowledge, Population Density, Pulmonary Tuberculosis, Case Control  ABSTRAK Kehadiran Rumoh Gizi Gampong (RGG) menjadi ujung tombak untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Utamanya untuk menyadarkan masyarakat supaya melakukan upaya-upaya agar anak-anak Aceh terhindar dari stunting. RGG merupkan bentuk pemberdayaan masyarakat ditingkat Desa/Gampong dalam upaya pencegahan stunting. Adapun kegiatan RGG mencakup kombinasi program- program spesifik dan sensitive untuk pencegahan dan penanganan stunting di Aceh. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Rumoh Gizi Gampong (RGG) dalam Penurunan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Lampahan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Desain penelitian ini dalam bentuk observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 201 ibu yang mempunyai balita stunting yang pernah mendapatkan PMT selama 90 hari. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan dari Mei-Juni 2024. Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lampahan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan nilai p ≥ 0.05. Ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan ibu dengan palaksanaan RGG (0.002), ada hubungan secara signifikan antara peran bidan dengan pelaksanaan RGG (0.002), ada hubungan secara signifikan peran kader dengan pelaksanaan RGG (0.003) dan ada hubungan secara signifikan peran tokoh masyarakat dengan pelaksanaan RGG (0.000). Ada hubungan pengetahuan ibu, peran bidan, peran kader, peran tokoh masyarakat dengan pelaksanaan RGG. Kata Kunci: Faktor Pengetahuan, Peran Bidan, Peran Kader, Peran Tokoh Masyarakat, Pelaksanaan RGG
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan yang Tinggal di Pesisir Pantai Orisinal, Orisinal; Yasni, Hilma; Rasima, Rasima; Usrina, Nora; Raisah, Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17224

Abstract

ABSTRACT Stunting is a growth failure that lasts for a long time when growing up with limited access to food and health services. Stunted children who come from families with clean water facilities have a 17% chance of achieving normal height when compared to stunted children who come from families who do not have clean water facilities. Stunting is a problem because it is associated with the risk of morbidity and death, brain development so that motor development is delayed. To determine the relationship between factors that influence the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months who live on the coast. The research method used was observational with a cross-sectional design. The population in this study were all toddlers who lived on the coast of the Susoh Community. The sample in the research was parents who had toddlers aged 24-59 months, with sample criteria in the research namely being willing to be respondents, toddlers aged 24-59 months, toddlers monitoring their body and development at the Posyandu, having a KIA book. The sampling technique was carried out using multistage sampling, namely cluster random sampling with a total sample in the study of 69 toddlers consisting of 4 villages in the Susoh Community Health Center area. The data collection method uses primary data and secondary data through interviews and observation. Data analysis in this research is univariate, bivariate and multivariate. The statistical test used is logistic regression with a confidence level of 95% which is analyzed with STATA software. There is no relationship between the factors clean water sources, access to clean water, clean water quality, latrines, employment, and income with the incidence of stunting in children under five (p>0.05). There is a relationship between sanitation factors, waste management, education level and the incidence of stunting in toddlers (p<0.05). There is no relationship between clean water sources, access to clean water, clean water quality, latrines, employment and income and the incidence of stunting in children under five. There is a relationship between sanitation factors, waste management, education level and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months who live on the coast in the Susoh Community Health Center Working Area. Keywords: Stunting, Toddlers, Coastal Areas, Socio-Economics, Water Resources, Sanitation   ABSTRAK Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan yang berlangsung dalam jangka waktu lama ketika tumbuh dengan keterbatasan akses terhadap makanan dan pelayanan kesehatan. Balita stunting berawal dari keluarga dengan fasilitas air bersih memiliki kesempatan sebesar 17% untuk mencapai tinggi badan normal bila dibandingkan dengan anak stunting yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki fasilitas air bersih. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan risiko kesakitan dan kematian, perkembangan otak sehingga perkembanagan motorik terlabat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan yang tinggal di pesisir pantai. Metode penelitian yang digunakan observasional dengan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh balita yang tinggal di pesisir pantai. Sampel dalam penelitian orang tua yang mempunyai balita usia 24-59 bulan, dengan kriteria sampel dalam penelitian yaitu bersedia menjadi responden, balita berusia 24-59 bulan, balita melakukan pemantau tubuh kembang di Posyandu, memiliki buku KIA. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara multistage sampling yaitu cluster random sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian 69 balita yang terdiri dari 4 desa yang ada diwilayah Puskesmas Susoh. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara dan observasi. Analisa data dalam penelitian ini berupa univariat, bivariat, dan multivariat. Uji statistic yang digunakan yaitu regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95% yang di analisa dengan Software STATA. Tidak ada hubungan antara faktor sumber air bersih, akses air bersih, kualitas air bersih, jamban, pekerjaan, dan penghasilan dengan kejadian stunting pada balita (p>0.05). Ada hubungan antara faktor sanitasi, pengelolaan limbah, tingkat pendidikan dengan kejadian stunting pada balita (p<0.05). Tidak ada hubungan antara faktor sumber air bersih, akses air bersih, kualitas air bersih, jamban, pekerjaan, dan penghasilan dengan kejadian stunting pada balita. Ada hubungan antara faktor sanitasi, pengelolaan limbah, tingkat pendidikan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan yang tinggal di pesisir pantai di Wilayah Kerja Puskemas Susoh Kata Kunci: Stunting, Balita, Pesisir Pantai, Sosial Ekonomi, Sumber Air, Sanitasi
Faktor Kepadatan Penduduk dan Pengetahuan terhadap Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Tuha Aceh Selatan Usrina, Nora; Yasni, Hilma; Usman, Said; Zakaria, Radhiah; Julissasman, Julissasman; Raisah, Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17062

Abstract

ABSTRACT According to the World Health Organization, Tuberculosis is the second most deadly disease in the world in 2021 after Covid-19, and is ranked 13th (thirteenth) as the main cause of death worldwide. Indonesia is ranked third in the world with the highest number of TB cases after India and China. South Aceh Regency is the area with the highest TB cases in Aceh Province. Data from the health service, South Aceh Regency shows an increase in the number of pulmonary TB cases every year. In 2019, there were 260 cases of pulmonary TB, and in 2020, there were 387 cases of pulmonary TB. To determine the factors of knowledge and population density on pulmonary tuberculosis in the working area of Ladang Tuha Community Health Center, South Aceh Regency. This research design is in the form of analytical observational with a case control approach. The population in this study was all pulmonary TB sufferers (BTA+), totaling 52 people. Sampling in this study was a total population of 52 case samples and a control sample of 52 (1:1) and matching was carried out based on age and gender. Data was collected using a questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. This research was conducted in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency from 20 May to 06 June 2024 using a questionnaire. Around 43 TB sufferers (82.7%) at most had insufficient knowledge, and 20 TB sufferers (38.5%) did not meet the population density requirements. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between the knowledge factor (p = 0.001) and the population density factor (p = 0.001) with the incidence of pulmonary TB. There is a relationship between population density and knowledge factors with the incidence of pulmonary TB in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency.  Keywords: Knowledge, Population Density, Pulmonary Tuberculosis, Case Control    ABSTRAK Tuberculosis menurut World Heallth Orgalnizaltion sebagai penyakit mematikan nomor dua di dunia pada tahun 2021 setelah Covid-19, dan menjadi urutan ke 13 (tiga belas) sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia menduduki peringkat ke tiga di dunia dengan beban jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, dan China. Kabupaten Aceh Selatan adalah wilayah dengan kasus TBC paling tinggi di Provinsi Aceh. Data dari dinas kesehatan, Kabupaten Aceh Selatan menunjukkan peningkatan jumlah kasus TBC paru setiap tahunnya. Pada tahun 2019, terdapat 260 kasus TBC paru, dan pada tahun 2020, terdapat 387 kasus TBC paru. Mengetahui faktor pengetahuan dan kepadatan penduduk terhadap Tuberkolosis paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini dalam bentuk observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru (BTA+) berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai sampel kasus total populasi sebanyak 52 dan sampel kontrol sebanyak 52 (1:1) dan dilakukan matchingberdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan dari tanggal 20 Mei s.d 06 Juni 2024 dengan menggunakan kuesioner. Sekitar 43 penderita TB (82,7%) paling banyak mempunyai pengetahuan kurang, dan 20 penderita TB (38,5%) tidak memenuhi syarat kepadatan penduduk. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan antara faktor pengetahuan (p = 0,001) dan faktor kepadatan penduduk (p = 0,001) dengan kejadian TB paru. Ada hubungan antara faktor kepadatan penduduk dan pengetahuan dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Kata Kunci: Pengetahuan, Kepadatan Penduduk, Tuberkulosis Paru, Case Kontrol
Hubungan Perilaku Merokok dengan Tingkat Kesehatan Mental Emosional pada Siswa di Banda Aceh Kurnia, Reza; Marthoenis, Marthoenis; Maidar, Maidar; Usrina, Nora
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 13 No. 2 (2020): Nopember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan mental merupakan penyakit yang mempengaruhi kognisi, emosi dan kontrol terhadap perilaku. Prevalensi gangguan mental emosional di Indonesia yang berusia ≥15 tahun sebanyak 9,8%. Perilaku merokok menjadi salah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan tingkat kesehatan mental emosional pada siswa di Kota Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa laki-laki berusia 15-18 tahun yang berada di wilayah Kota Banda Aceh yang berjumlah 531 siswa. Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifkan antara perilaku merokok setiap hari dengan kesehatan mental emosinal siswa di Banda Aceh (p-value=0,000). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesehatan mental emosional yaitu merokok setiap hari (OR=3,69; 95% CI: 2,14 – 6,39; p-value=0,000). Faktor lain yang juga berhubungan dengan kesehatan mental emosional yaitu umur dan kelas. Perlu adanya kebijakan untuk larangan merokok dan penyuluhan terkait bahaya merokok bagi kesehatan mental emosional.
Pengaruh Metode Mind Mapping Dalam Edukasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas V SDN 2 Lamcot Kabupaten Aceh Besar Mustafa, Nurul Ulya; Imran, Herry; Usrina, Nora
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 17 No. 2 (2024): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v17i2.678

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut sering diabaikan oleh Sebagian orang, salah satu upaya peningkatan Kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak-anak adalah dengan melakukan kegiatan edukasi dengan menggunakan metode Mind mapping karena belajar dengan metode tersebut merupakan salah satu cara yang mudah untuk siswa memahami suatu informasi tentang Kesehatan gigi dan mulut yang berupa gambar,symbol atau kata kunci agar menarik dan tidak membosankan siswa dalam menerima informasi. Berdasarkan data puskesmas Darul imarah Kabupaten Aceh Besar pada bulan Januari sampai bulan November 2023, kunjungan pasien anak umur 9-12 tahun ditemukan 38 orang anak yang mengalami kasus karies gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan metode mind mapping terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas V SDN 2 Lamcot. Metode Penelitian adalah quasi eksperiment dengan rancangan pre dan post test with one grup design. Lokasi penelitian di SDN 2 Lamcot Aceh besar. Penelitian dilakukan pada populasi yaitu seluruh siswa kelas V yang berjumlah 40 orang. Analisa data menggunakan uji paired T-test. Hasil Penelitian menunjukan frekuensi pengetahuan responden dengan media mind mapping meningkat setelah diberikan edukasi sebanyak 90% sedangkan sebelum dilakukan edukasi mind mapping sebanyak 12,5%. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-vallue 0,001(<0,05) sehingga adanya pengaruh edukasi metode mind mapping terhadap pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut siswa SDN 2 Lamcot Kabupaten Aceh Besar. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi metode mind mapping terhadap pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut siswa. Disarankan kepada guru agar dapat meningkatkan minat dalam upaya promosi Kesehatan pada murid dengan cara meningkatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Treatment Of Prolapsus Bulbus Oculi In Domestic Cats Sukma, Zahwa Tamara; Darmawi, Darmawi; Sayuti, Arman; Amiruddin, Amiruddin; Syafruddin, Syafruddin; Daud, Razali; Erwin, Erwin; Panjaitan, Budianto; Ferdian, Riyan; Zamzami, Rumi Sahara; Usrina, Nora; Akmal, Muslim; Balqis, Ummu
Jurnal Medika Veterinaria Vol 19, No 1 (2025): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v19i1.37430

Abstract

Bulbus oculi prolapse is a condition characterized by the protrusion of the eyeball from the eye socket, which can be caused by various factors such as trauma, elevated intraocular pressure, and abnormalities in the eye muscles. This case study aimed to examine the treatment of bulbus oculi prolapse in domestic cats. A female calico cat named Mici presented with a chronic left eye injury that had become infected, leading to inflammation and persistent ocular discharge. The cats body weight was 0.7 kg, and its temperature was 38.2C. Surgical treatment was performed using an enucleation technique. The procedure involved an incision along the mid-anterior eyelid, extending to the lower eyelid. Dissection was carried out to expose the bulbus oculi, which was then ligated and excised. The eyelid margins were sutured using simple interrupted sutures. Postoperatively, the cat was administered antibiotics and antihistamines.
Diagnosis of ehrlichiosis and anaplasmosis in fila brasileiro dog Usrina, Nora; Zulkifli, Baidillah; Hidayat, Farah Amalia; Daniel, Daniel; Nurliana, Nurliana; Roslizawaty, Roslizawaty; Athaillah, Farida; Yusriani, Yenni
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 10, No 1 (2025): Vol 10 (1) May 2025
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/ijtvbr.v10i1.45754

Abstract

Background and Aim: Canine ehrlichiosis and anaplasmosis are significant tick-borne diseases with global distribution and high clinical relevance in veterinary medicine. This case report presents a ten-year-old male Fila Brasileiro dog exhibiting clinical signs of anorexia and lethargy for three consecutive days.Materials and Methods: Physical examination revealed fever (40.3 C), pale mucous membranes, and a body condition score of 3/5. A complete blood count (CBC) showed leukocytosis, neutrophilia, eosinophilia, microcytic anemia, and thrombocytopenia. Further confirmation using a SNAP 4Dx rapid test detected antibodies against Ehrlichia spp. and Anaplasma spp., leading to a definitive diagnosis of ehrlichiosis and anaplasmosis. Treatment involved fluid therapy using intravenous 0.9% sodium chloride and doxycycline at a dose of 250 mg per day for 21 days.Results : The hematological findings align with typical abnormalities observed in dogs with these infections, including reduced erythrocyte and platelet counts, which are associated with immune-mediated destruction and bone marrow suppression. These pathogens also alter neutrophil function to evade the host immune response, contributing to prolonged inflammation and disease progression. The hematological profile presented here demonstrates a rare combination of microcytic anemia and eosinophilia, which may suggest an atypical host immune response not commonly described in previous literature.Conclusion: This case highlights the importance of early diagnosis through hematological and serological examinations and emphasizes the need for routine tick prevention to reduce the risk of tick-borne diseases in dogs.