Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN NILAI MORAL DAN NILAI SOSIAL DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Rahelea Worek; Intama Jemy Polii; Nontje Pangemanan
KOMPETENSI Vol. 3 No. 10 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v3i10.6488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai moral dan sosial yang terdapat dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan pencatatan terhadap informasi yang relevan dalam novel serta tanggapan siswa terkait nilai moral dan sosial yang ada dalam karya tersebut. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai-nilai moral dan sosial dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye tercermin melalui perilaku dan karakteristik tokoh-tokoh dalam alur cerita. Adanya empat jenis nilai moral yang teridentifikasi dalam novel ini, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Di samping itu, nilai-nilai sosial dalam novel ini membantu pembaca untuk mengenali dan memahami konsep baik dan buruk dalam konteks sosial, melalui perjalanan karakter-karakter dalam kisah yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap nilai-nilai tersebut.
TRADISI BERSYUKUR PADUNGKU SEBAGAI KEARIFAN DAERAH MASYARAKAT ETNIK PAMONA POSO DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DAERAH Vinca Evalda Banatau; Kamajaya Al Katuuk; Intama Jemy Polii
KOMPETENSI Vol. 3 No. 11 (2023): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menemukan dan mendeskripsikan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh masyarakat etnik Pamona Poso sebelum memasuki masa panen raya Padungku, 2) mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Padungku, dan 3) mendeskripsikan implikasi dari tradisi Padungku terhadap pembelajaran sastra daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan dua tokoh adat Pamona Poso dari desa Kasiguncu sebagai sumber data. Penelitian ini dilaksanakan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis isi sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan-tahapan yang dilalui oleh masyarakat Pamona Poso sebelum memasuki masa panen raya Padungku melibatkan prosesi awal seperti Mesale, Molanggo, mosangki, mangore, dan mencapai tahap akhir pada Padungku. Selain itu, nilai-nilai kearifan daerah yang terkandung dalam tradisi ini mencakup nilai religi, nilai kebersamaan atau gotong royong, dan nilai toleransi. Implikasi dari tradisi Padungku terhadap pembelajaran sastra daerah adalah peningkatan wawasan dan pengetahuan mengenai makna sebuah tradisi. Tradisi ini tidak hanya dirayakan, melainkan juga melibatkan prosesi yang kaya makna. Oleh karena itu, penting untuk mengemasnya dalam sebuah tulisan komprehensif agar keberadaan tradisi Padungku dikenal oleh masyarakat Pamona Poso dan dapat diajarkan sebagai referensi pembelajaran sastra daerah. Hal ini dapat dilakukan sedini mungkin untuk mendukung pelestarian tradisi tersebut.
KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PANGGIL AKU KARTINI SAJA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN KARAKER SISWA DI SEKOLAH Indah Syaloom Metekohi; Intama Jemy Polii; Oldie Stevie Meruntu
KOMPETENSI Vol. 3 No. 12 (2023): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter tokoh utama dalam novel  Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer dan implikasinya bagi pendidikan karakter siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Novel Panggil Aku Kartini Saja Karya Pramoedya Ananta Toer adalah sumber data utama dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka (library research) dan analisis data dilakukan melalui teknik analisis isi (content analisys). Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Membaca teks novel Panggil Aku Kartini Saja Karya Pramoedya Ananta Toer; 2) Memberi kode dengan cara menggarisbawahi aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah yang diteliti; 3) Membuat konsep berdasarkan kode-kode yang telah digaris bawahi; dan 4) Menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan tokoh utama dalam novel, Kartini, memiliki karakter : jujur, menghormati, menghargai dan membanggakan leluhur, toleransi terhadap umat beragama, demokratis, kesetaraan/kesamaan, dan kekeluargaan, peduli terhadap rakyat (merakyat), membanggakan orang tua, belajar dalam pingitan, memiliki jiwa yang agung, mengagungkan kemampuan, menjunjung tinggi kesusilaan dan peradaban, suka membaca, religious, rela berkorban, pantang menyerah. Implikasinya dalam rangka pembentukan karakter siswa adalah siswa dapat diajarkan tentang menghargai, dan menghormati,  orang tua siswa diajarkan untuk tetap semangat dalam menghadapi kehidupan apapun rintanganya; siswa dapat mencontohi Kartini melalui kehidupan toleransi antar umat beragama, saling menghargai, saling menghormati; siswa dapat berpendapat dengan mengemukakan alasan-alasan yang logis; siswa diajarkan untuk dapat hidup dalam suasana demokratis, kesetaraan/ kesamaan, saling menghargai, dan hidup dalam suasana kekeluargaan.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM DI BAWAH UMUR KARYA ERISCA FEBRIANI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Atika Litod; U. M. Kamajaya Al Katuuk; Intama Jemy Polii
KOMPETENSI Vol. 4 No. 1 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam film Di Bawah Umur dan implikasinya bagi pembelajaran sastra di tingkat SMP. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik simak-catat (note-taking) terhadap dialog-dialog dan adegan-adegan dalam film Di Bawah Umur karya Erisca Febriani, sebagai sumber data utama dalam penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara desrkiptif. Hasil Penelitian menunjukkan adanya 6 nilai pendidikan karakter: 1) Jujur, 2) Disiplin, 3) Percaya Diri, 4) Bertanggungjawab, 5) Kerja keras, dan (6) Bergaya hidup sehat. Adapun implikasinya terhadap pembelajaran sastra dilihat dari nilai pendidikan karakter yang telah diteliti, peneliti menemukan bahwa film menjadi media yang efektif dalam pembelajaran sastra sehingga dapat membangun nilai pendidikan karakter yang positif.
ANALISIS NILAI-NILAI DIDAKTIS DALAM LIRIK LAGU DAERAH BATAK KARO: SEBUAH KAJIAN TERHADAP LIRIK LAGU DALAM KUMPULAN LAGU PISO SURIT KARYA PROF. DR. HENRY GUNTUR TARIGAN Dimas Setiawan Ginting; Intama Jemy Polii; Elvie Agustina Sepang
KOMPETENSI Vol. 4 No. 1 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai didaktis dalam lirik lagu daerah Batak Karo. Secara spesifik kajain ini dikhususkan pada nilai-nilai didaktis dalam kumpulan lagu Piso Surit karya Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif Analisis kumulatif digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. 4 lirik lagu Batak Karo dalam buku kumpulan lagu Piso Surit menjadi sumber data utama dalam penelitian ini. Lagu-lagu tersebut adalah Simulih karaben, Sue-sue, Didong-didong Padang Sambo, dan Andiko Alena. Sumber data utama juga didukung dengan berbagai data sekunder seperti buku-buku, laporan riset yang relevan dan berbagai artikel ilmiah dari berbagai jurnal ilmiah. Data yang diperoleh kemudian dianalsis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bawah lagu-lagu dalam buku kumpulan lagu Piso Surit adalah karya Djaka Depari. Lirik-lirik lagu yang diteliti, secara umum, mengandung nilai-nilai didaktis yang mencerminkan budaya masyarakat Karo. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai toleransi, nilai empati, nilai kejujuran, dan nilai kesejatian. Nilai-nilai tersebut juga menjadi pelajaran hidup yang penting bagi masyarakat Karo. maka, melestarikan lagu-lagu tradisional Batak Karo dan liriknya bukan hanya soal pelestarian budaya, tetapi juga proses mengajarkan pelajaran hidup yang berharga bagi masyarakat Karo.
PEMERTAHANAN BAHASA PONOSAKAN PADA KALANGAN REMAJA DI DESA BELANG KECAMATAN BELANG Gamar N. Manoso; Thelma I. M. Wengkang; Intama J. Polii
KOMPETENSI Vol. 4 No. 1 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa Ponosakan di kalangan remaja di Desa Belang, Kecamatan Belang. Penelitian ini juga dirancang untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya penggunaan bahasa Ponosakan pada kalangan remaja di Desa Belang, Kecamatan Belang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dilakukan terhadap remaja yang tinggal di Desa Belang sebagai informan, yang kedua teknik observasi dengan mengamati penggunaan bahasa Ponosakan pada kalangan remaja yang menggunakan bahasa Ponosakan di Desa Belang, dan terakhir teknik angket dengan memberi daftar pertanyaan yang akan diisi oleh informan. Penelitian ini dilakukan pada 10 remaja di Desa Belang. Hasil penelitian ini menunjukan bahasa Ponosakan masih bertahan dengan persentase 40% dari 10 informan. Sementara itu, pergeseran dengan parsentase 60% dari 10 informan. Adapun faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Ponosakan adalah globalisasi, kebijakan pemerintah, sumber daya manusia perkawinan campuran dan migrasi, ketiadaan Aksara, Bahasa Ponosakan tidak memiliki aksara bahasa tersendiri.
ANALYSIS OF THE MEANING OF THE EXPRESSION OF HOHO SINGING AT THE TRADITIONAL DEATH CEREMONY OF THE SOUTHERN NIAS COMMUNITY THROUGH SEMIOTIC APPROACH Trinitatis Fau; Intama J. Polii; Nontje Pangemanan
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 3 No. 1 (2023): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/soculijrccsscli.v3i1.7888

Abstract

This research aims to describe the meaning of Hoho singing phrases associated with the traditional death ceremony of the South Nias community through Peirce's semiotic approach. A qualitative approach with a focus on musicology was used as the research method. Data was collected through observation, interviews and documentation. The results revealed that the Hoho is performed by a minimum of 5 people in the group presenting the text, with a leader from the si'ulu or si'ila group called sondroro or Hoho Participant. The Hoho is also responded to in turn by several small groups of two to four text presenters known as sanoyohi or Speakers. All Hoho presenters are male. Textual analysis of the meaning and message of the Hoho shows that Lawaendröna is looking for a way out of the threat of death. He considers various possibilities, including going to the moon, but eventually realizes that humans cannot escape death. In essence, the Hoho depicts the human life cycle and philosophical questions about death and eternity.
THE ABILITY OF WRITING NEWS ITEM TEXT USING THE TEAM GAME TOURNAMENT LEARNING MODEL ON 8TH GRADE STUDENTS Dolly Apriani Makasombo; Susan Monoarfa; Intama Jemy Polii
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 3 No. 3 (2023): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/soculijrccsscli.v3i3.8020

Abstract

This study aims to evaluate the ability to write news item texts of 8th grade students using the Team Game Tournament learning model. This descriptive qualitative research was conducted at SMP Katolik Don Bosco Bitung. The data sources were 25 8th grade students at SMP Katolik Don Bosco Bitung. Data collection was done through written test, especially news text writing test. The results of the study were grouped into four assessment categories: excellent, good, fair, and poor. Data analysis revealed that 15 students (60%) showed the level of news text writing skills in the excellent category, 6 students (24%) in the good category, 4 students (16%) in the fair category, and no students were in the less category. The conclusion of this study is that the news text writing skills of the 8th grade students at SMP Katolik Don Bosco Bitung can generally be categorized as good, with an average score of 84.2 on a scale range of 0-100.
AN ANALYSIS ON THE EFFECTIVENESS OF HAND PUPPET MEDIA TO FOSTER STUDENTS’ ABILITY IN TELLING THEIR EXPERIENCES Kristy Presentya Kawengian; Intama Jemy Polii; Elvie A. Sepang
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 3 No. 4 (2023): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/soculijrccsscli.v3i4.8289

Abstract

Hand puppet is one of learning media which can be used to teach language skills, especially speaking, in classroom. The purpose of the study is to analyze the effectiveness of hand puppet media to improve 7th grade students’ ability in telling their experiences. This analytic descriptive study is conducted at SMP Negeri 6 Wosia, Tobelo Barat on June to August 2023. 20 7th grade students were the object of this study. The data collection is carried out using test, observation and documentation. The obtained data are analyzed descriptively. The findings show that the use of hand puppet media can improve students’ ability in telling their experiences effectively. Students’ learning outcomes become better as indicated by the improvement in their score. 75% of the 20 students involved managed to complete the assignment well. However, as many as 25% of students have not yet fully mastered the use of hand puppets in telling their experiences. The use of hand puppet media gives positive impact on the students as their participation during the learning process increases.
THE MEANING OF BOLAANG MONGONDOW TRADITIONAL SONGS AND STUDENTS’ PERCEPTION ON THEM Mega Yuniar Palit; Intama Jemy Polii; Viktory N. J. Rotty
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 3 No. 6 (2023): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/soculijrccsscli.v3i6.8403

Abstract

The purpose of this research is to describe the meaning of the traditional songs of Bolaang Mongondow and the perceptions of students at SMP Negeri 2 Lolayan. This study employs a qualitative descriptive method, focusing on current issues. The gathered data is first organized, explained, and then analyzed. The data sources for this research are the students of SMP Negeri 2 Lolayan and a collection of three traditional songs from Bolaang Mongondow, namely Tano-tanobon, Moraoi and Tobatu Lipu. The data were collected by three steps; observation, interview and documentation. The result of the research showed that the majority of the students have good understanding of the meaning of Bolaang Mongondow traditional songs which they considered as the identity and reflection of Mongondow heritage. However, some students have a limited understanding due to various reasons such as insufficient learning time dedicated to Bolaang Mongondow traditional songs or a lack of proficiency in the Mongondow language. Furthermore, it is found that the songs have meanings. Tano-tanobon means to heed parental advice, love and cherish parents, and not hurt their feelings to lead a happy life. Moraoi means that Indonesia is known for its natural beauty from Sabang to Merauke, and similarly, Bolaang Mongondow possesses beautiful landscapes, rich flora and fauna, and hospitable communities. Lastly, Tobatu Lipu means someone who has ventured far still holds their birth land dear in their heart.