Claim Missing Document
Check
Articles

STRUKTUR FISIK LIRIK LAGU ISI RIMBA TAK ADA TEMPAT BERPIJAK LAGI KARYA IWAN FALS: SEBUAH KAJIAN STRUKTURAL Polii, Intama Jemy; Sepang, Elvie A.; Yasada, Eriyanto
KOMPETENSI Vol. 4 No. 4 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i4.8721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur struktur fisik lirik lagu Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi karya Iwan Fals dengan kajian struktural serta implikasinya dalam pembelajaran sastra. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan datanya. Sumber data dalam penelitian ini adalah lirik lagu Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi karya Iwan Fals. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa unsur struktur fisik dalam lirik lagu Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi karya Iwan Fals meliputi diksi, rima, tipografi, kata konkrit dan majas (gaya bahasa). Diksi yang digunakan tidak hanya terbatas pada kata melainkan juga frasa yang mencerminkan keadaan dan kondisi alam dan bagaimana alam dirusak oleh berbagai tindakan manusia. Efoni dan Kakafoni adalah rima yang sering dijumpai dalam lirik lagu. Tipografi lirik lagu menggunakan berbagai macam elemen warna dan jenis tulisan. Terdapat juga imaji dan kata konkrit yang digunakan untuk membuat kesan nyata dan dekat dengan pembaca. Berbagai macam majas seperti personifikasi, metafora dan hiperbola untuk membuat lirik lagu menjadi indah. Implikasi penelitian ini adalah bahwa sastra dapat menjadi media untuk mengkritisi kondisi alam yang semakin rusak.
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHADAP IDENTITAS TOKOH GOGOL DALAM NOVEL THE NAMESAKE KARYA JHUMPA LAHIRI Engka, Alfa; Palar, Wimsje R.; Polii, Intama Jemy
KOMPETENSI Vol. 4 No. 5 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i5.8743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis krisis identitas yang dialami tokoh Gogol dalam novel The Namesake karya Jhumpa Lahiri yang diterbitkan pada tahun 2006. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini fokus pada krisis identitas karakter Gogol dalam novel tersebut dengan perspektif sosiologi sastra. Objek kajian utama adalah novel The Namesake untuk mengeksplorasi pembentukan karakter dan unsur-unsur naratifnya, terutama penokohan. Teknik pengumpulan data meliputi studi pustaka, simak, dan catat untuk memahami dan menggali detail-detail penting dalam novel tersebut. Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti memilih pendekatan sosiologi sastra karena dianggap paling sesuai untuk meneliti krisis identitas tokoh Gogol dalam konteks novel The Namesake karya Jhumpa Lahiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis identitas Gogol dimulai dari penolakan dan diskriminasi terhadap identitas sosialnya. Hal ini menyebabkan Gogol merasa terasing dan kesulitan beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan sosial dan sekolahnya. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa diskriminasi sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap identitas seseorang, khususnya identitas imigran.
ANALISIS MAKNA GAYA BAHASA DALAM CERPEN MELATI DALAM POT KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA SERTA IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Salangka, Sella D.I.; Rotty, Viktory N. J.; Polii, Intama J.
KOMPETENSI Vol. 4 No. 5 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i5.8744

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna gaya bahasa yang terkandung dalam cerpen Melati Dalam Pot karya Seno Gumira Ajidarma dan implikasinya terhadap dalam pembelajaran sastra di tingkat SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan dalam cerpen Melati Dalam Pot karya Seno Gumirah Ajidarma, yang mengandung gaya bahasa. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik studi kepustakaan. Analisis data mengunakan teknik analisis isi, yaitu dengan membaca cerpen tersebut secara heuristik dan hermeneutik kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa yang terkandung di dalam cerpen Melati Dalam Pot Karya Seno Gumira Ajidarma adalah sinekdose pars pro toto, tautology, ellipsis, paradox, klimaks, personifikasi, tautotes, antithesis, alegori, dan simbolik. Temuan penelitian ini memiliki implikasi langsung bagi pembelajaran sastra pada tingkat SMA di mana siswa memperoleh pengetahuan kognitif tentang gaya bahasa beserta contoh-contohnya sebagai dasar memahami karya sastra di lihat dari aspek unsur intrinsiknya.
ANALISIS MAKNA SPIRITUAL DAN STILISTIKA MANTRA PAWIWAHAN DALAM ADAT HINDU BALI: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI DESA WERDHI AGUNG Asih, Ni Wayan Suwerdhi; Polii, Intama Jemy; Monoarfa, Susan
KOMPETENSI Vol. 4 No. 6 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna spiritual dan stilistika dalam mantra Pawiwahan Adat Hindu Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan mengungkapkan Makna Spiritual dan Stilistika Mantra Pawiwahan Adat Hindu Bali Di Desa Werdhi Agung. Pengumpulan data menggunakan teknik obsevasi dan wawancara. Sumber data yaitu pemangku yang adat di Desa Werdhi Agung Kecamatan Dumoga Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Makna spititual Mantra Upacara Pawiwahan Adat Hindu Bali memiliki makna spiritual permbersihan yang bertujuan memohon keselamatan kepada Tuhan agar sifat-sifat yang tidak baik pada manusia dapat dibersihkan (Byakala); memohon kepada Tuhan agar diberikan perlindungan dan ketentraman (Durmengala); memohon kesehatan dan Panjang umur serta terhindar dari marah bahaya (Prayasista); memohon kepada Tuhan agar badan dan pikiran dapat disucikan (Pengelukatan); memohon pada Tuhan agar dapat dilindungi dan diberikan keselamatan, kerukunan dan kesejahteraan (Pengulapan); memohon kepada Tuhan agar apa yang dilakukan hari ini dapat direstu oleh Tuhan. Upacara Pawiwahan adalah upacara saksi, baik di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa maupun kepada masyarakat, bahwa kedua orang tersebut mengikatkan diri sebagai suami istri. Dari segi Stilistika, mantra Pawiwahan dalam agama Hindu Bali mencakup: repetisi, tautotes, asonansi, dan hiperbola. Makna Spiritual Mantra Pawiwahan adalah memohon kepada Tuhan agar manusia, dapat dibersihkan, disucikan, diberi kesehatan, kesejahteraan, panjang umur, dan terhindar dari marahbahaya. Makna Spiritual dan Stilistika mantra Pawiwahan Adat Hindu Bali berimplikasi pada pembentukan karakter siswa, karena dapat meningkatkan keyakinan dan keimanan kepada Tuhan.
ANALISIS NILAI FEMINISME DALAM LIRIK LAGU PEREMPUAN DAN MATRIARKEY KARYA KEZIA RANTUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DALAM KURIKULUM MERDEKA Bin Ali, Sagita; Al Katuuk, Uus Martius kamajaya; Polii, Intama Jemy
KOMPETENSI Vol. 4 No. 4 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i4.8766

Abstract

Penelitian ini disusun untuk menganalisis nilai feminisme dalam lirik lagu Perempuan dan Matriarkey karya Kezia Rantung serta implikasinya terhadap pembelajaran sastra dalam Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber asli yaitu lirik lagu Perempuan dan Matriarkey karya Kezia Rantung. Selanjutnya, sumber-sumber sekunder diambil dari beberapa sumber antara lain beberapa buku, e-book, jurnal, artikel, dan internet. Setelah mengumpulkan data dari beberapa sumber, peneliti menganalisis data tersebut. Proses analisis data dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama, peneliti mendengarkan lirik lagu dengan seksama. Setelah itu peneliti melakukan wawancara dengan pencipta lagu untuk memperkuat informasi mengenai lirik lagu tersebut serta makna-makna dari lirik lagu tersebut, kemudian peneliti menelusuri isi informasi dari lirik lagu tersebut, setelah itu peneliti menganalisis secara teratur dan menyeluruh, kemudian menandai data-data yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lagu Perempuan dan Matriarkey karya Kezia Rantung mencerminkan nilai-nilai feminisme. Nilai-nilai tersebut mencakup nilai kemandirian ruang, nilai feminisme pembebasan perempuan, nilai femenisme kekuatan fantasi dan imajinasi, serta nilai feminisme keterbatasan perempuan. Hal tersebut menghasilkan pengajaran sastra mengintegrasikan pandangan feminis dan mempertimbangkan peran serta pengalaman perempuan. Ini penting dalam kurikulum merdeka, dalam membantu mahasiswa memahami isu-isu kesetaraan gender dan pengalaman perempuan, serta menganalisis karya sastra secara kritis dari perspektif feminis.
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII: SEBUAH STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 TOMBULU Waworuntu, Michiko M. C.; Polii, Intama Jemy; Wengkang, Thelma I. M.
KOMPETENSI Vol. 4 No. 5 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i5.8768

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan siswa kelas VII di SMPN 1 Tombulu dalam pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan model Project-based Learning (PjBL). Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix-method), yang melibatkan teknik pengumpulan data seperti observasi, tes, dan wawancara. Instrumen tes yang digunakan adalah tes menulis teks deskripsi, yang menilai ketepatan isi teks, identifikasi, deskripsi bagian, serta kesimpulan atau pesan yang ingin disampaikan. Penelitian ini dilakukan di SMP negeri 1 Tombulu pada bulan Juni 2023, dimana dalam pembelajaran PjBL, guru memberikan tugas menulis teks kepada siswa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa cenderung menulis tentang aspek keseharian mereka. Tes menunjukkan bahwa 90,4% siswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran, sedangkan hasil observasi menunjukkan tingkat keberhasilan pembelajaran sebesar 95,8%, yang dikategorikan sebagai sangat baik. Berdasarkan temuan ini, diharapkan bahwa penggunaan Project-based Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.
PERSEPSI REMAJA DI PUSAT KOTA TONDANO TERKAIT KENAKALAN REMAJA PADA FILM DUA GARIS BIRU: SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF Kolly, Triana Meling; Polii, Intama J.; Ratu, Donal M.
KOMPETENSI Vol. 4 No. 6 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i6.8871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki persepsi remaja di pusat kota Tondano terhadap kenakalan remaja yang digambarkan dalam film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi kompleksitas persepsi dan reaksi remaja terhadap film. Data primer diperoleh dari 16 remaja melalui angket terbuka, sementara data sekunder diperoleh melalui studi pustaka. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini mencerminkan realitas sosial kompleks, terutama terkait pergaulan remaja, pernikahan dini, dan kehamilan di luar pernikahan. Film ini juga menyoroti peran orang tua dan lingkungan dalam membentuk perilaku remaja, serta norma-norma sosial yang masih memengaruhi keputusan dalam masyarakat. Meskipun demikian, film ini juga menggambarkan perkembangan karakter tokoh-tokohnya dan menyampaikan pesan moral tentang tanggung jawab, pengorbanan, dan kedewasaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang persepsi remaja terhadap kenakalan remaja dan nilai-nilai yang terkandung dalam film.
Harmonizing Humanity: The Enduring Legacy of Performing Arts in Character Education Through Literary Anthropology J. Polii, Intama; Al-Katuuk, Kamajaya; Waridin, Aulia Anggriani
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 18 No. 2 (2024): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Center of Language Development, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v18i2.12888

Abstract

Indonesia has a rich cultural diversity, but some traditions, such as the Dames performing arts of the Javanese Tondano community in Minahasa, are fading due to external cultural influences; therefore, preservation efforts are crucial to maintain this valuable cultural heritage and its role in fostering social harmony and character values. This research aims to determine the local wisdom values of the Dames performing arts in the Javanese Tondano community in Minahasa. The mixed marriage between the Tondano Javanese people and the native Minahasa people combines two different cultural tribes so that through performing arts, Dames can unite these two cultural tribes. Preservation in this research means creating and maintaining intangible cultural heritage from ancestors so that the community members can remember their cultural identity. We determine the artistic elements in academic studies through literary anthropology as a distinguishing tool in this research. The research methodology used is descriptive qualitative with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results obtained in this research are regional wisdom values in four performing arts song lyrics Dames, namely: 1) values related to God, humility, and unity in the lyrics of the song Now It's Even, 2) values related to courtesy, honesty, and cooperation in the lyrics of the song Salam We Are Together, 3) values regional wisdom related to tolerance, harmony and love of peace in the lyrics of the song Thank You, and 3) regional wisdom values related to caring and strengthening in the lyrics of the song Asaranu My goal. Through these local wisdom values, the implications of the value of character education for students at school are also obtained.
The use of L1 in L2 Learning in the Indonesian EFL context Muqit, Abdul; Sahiruddin, Sahiruddin; mron, Aly; Nurhayati, Nurhayati; Polii, Intama Jemy
JEES (Journal of English Educators Society) Vol 8 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jees.v8i1.1741

Abstract

The issue of L1 usage in the L2 classroom is still open. Historically, using the target language was the most effective method for learning L2. However, some research indicates that incorporating L1 into L2 sessions can also help to improve second language learning. The notion of L1 use is in the L2 classroom has also been associated with the notion of translanguaging in the bilingual or multilingual education. The goal of this study is to ascertain the attitudes and beliefs of teachers and students towards the use of first language in the second language classroom and to determine the extent to which such beliefs regarding the use of first language in the L2 classroom is related to one another to facilitate L2 learning. Participants in this study were 115 students (n=115) and 30 university English teachers (n = 30). A questionnaire was used to obtain the data, and descriptive statistics was employed. The study revealed that teachers and students are generally in favor of using L1 in L2 classrooms (bilingual instruction), depending on the context or goals. The L1 is used primarily to enhance L2 proficiency so that as the L2 proficiency progresses, monolingual approach can be implemented. This study partially supports the viability of a bilingual or co-taught method in the L2 classroom. HIGHLIGHTS: Teachers and students favor using a second language (bilingual approach) to facilitate learning inthe second classroom. For L2 learners to build their L2 skills, they need to be exposed to as much L2 input as possible.L2 learning and development heavily rely on the use of L1 to connect L1 and L2 information. Indonesian EFL classes can adopt the bilingual to monolingual EMI transition paradigm asreferring to students’ proficiency levels.