Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran menggunakan Microsoft PowerPoint bagi Guru di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Chairil Faif Pasani; Asdini Sari; Juhairiah Juhairiah; Rabiatul Adawiah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i3.2471

Abstract

Salah satu hal yang dipertimbangkan untuk mendukung pembelajaran daring adalah penggunaan media pembelajaran salah satunya adalah media berbentuk video pembelajaran. Guru dapat membuat video pembelajaran menggunakan aplikasi yang sudah umum dimiliki dan digunakan yaitu Microsoft PowerPoint. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada guru tentang cara membuat video pembelajaran dengan menggunakan Microsoft PowerPoint. Peserta kegiatan ini terdiri dari 39 orang guru di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pelatihan dilaksanakan secara daring dengan metode sinkronus dan asinkronus. Secara sinkronus berupa pemberian materi oleh narasumber pada 9 Oktober 2020, kemudian dilanjutkan dengan penugasan dan bimbingan secara asinkronus dari 9 – 19 Oktober 2020. Hasil kegiatan ini adalah 29 dari 39 guru yang mengikuti pelatihan, bisa menghasilkan video pembelajaran atau minimal berupa rancangan slide presentasi yang siap diubah menjadi video pembelajaran. Setelah kegiatan ini diharapkan peserta dapat lebih banyak membuat video pembelajaran sendiri sebagai sumber belajar siswa, khususnya pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, khususnya yang dilaksanakan secara daring, dapat dilaksanakan secara optimal. The utilization of learning media is one of the determining factors to aid online learning. Learning videos are one of the forms of media. Teachers can develop learning videos employing Microsoft PowerPoint, which is a widely used and owned tool. Therefore, the objective of this community service is to train teachers how to use Microsoft PowerPoint to create learning videos. A total of 39 teachers from the Barito Kuala Regency in South Kalimantan took part in this activity. The training was conducted online, with both synchronous and asynchronous techniques being used. On October 9, 2020, the speakers would provide materials synchronously. Then, from October 9 to October 19, 2020, it was continued asynchronously with tasks and guidance. The results of this activity revealed that 29 of the 39 teachers who attended the training were able to create learning videos, or at the very least, presentation slide designs that could be converted into a learning video. Following this activity, it is envisaged that participants would be able to create more videos of their learning as a source of student learning, notably in the implementation of distance learning, mainly those conducted online, which may be carried out optimally.
Bimbingan Teknis RPP Bermuatan Karakter Rasa Ingin Tahu, Kreatif, dan Komunikatif Bagi Guru SMPN 1 Paramasan Chairil Faif Pasani; Mella Mutika Sari; Ratna Yulinda
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i4.2571

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan bimbingan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bermuatan karakter rasa ingin tahu, kreatif, dan komunikatif bagi guru SMPN 1 Paramasan. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi bersama 15 orang guru diperoleh informasi bahwa para guru belum pernah menyusun RPP bermuatan kemampuan karakter rasa ingin tahu, kreatif, dan komunikatif. Guru-guru masih dominan terfokus pada kemampuan kognitif dalam menyusun RPP. Metode Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan pada beberapa langkah kegiatan observasi, persiapan, penyusunan panduan bimbingan teknis penyusunan RPP, pelaksanaan bimbingan teknis, dan evaluasi kegiatan. RPP yang disusun pada kegiatan ini menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan kondisi lingkungan sekolah. Setelah dilakukan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) ini, guru-guru mendapatkan informasi karakter rasa ingin tahu, kreatif dan komunikatif; guru-guru mampu mendeskripsikan indikator dari karakter rasa ingin tahu, kreatif dan komunikatif sebagai amanat dari kurikulum 2013; dan guru-guru mampu menyusun lembar penilaian karakter peserta didik dalam proses pembelajaran. The purpose of this activity is to provide information and guidance in preparing a Learning Implementation Plan (RPP) filled with curiosity, creative, and communicative characters for teachers of SMPN 1 Paramasan. This activity was carried out based on the results of discussions with 15 teachers, it was obtained information that the teachers had never prepared lesson plans containing the character abilities of curiosity, creativity, and communicativeness. Teachers are still dominantly focused on cognitive abilities in preparing lesson plans. Methods The implementation of this activity is based on several steps of observation, preparation, preparation of technical guidance guidelines for preparing RPP, implementation of technical guidance, and evaluation of activities. The lesson plans prepared in this activity are adjusted to the abilities of students and the conditions of the school environment. After carrying out this technical guidance (bimtek) activity, teachers get information on the character of curiosity, creativity and communicativeness; teachers are able to describe indicators of the character of curiosity, creative and communicative as the mandate of the 2013 curriculum; and teachers are able to compile student character assessment sheets in the learning process.
Kajian Neuroscience dalam Pengembangan Ilmu Sekolah Dasar Rizky Amelia; Kus Eddy Sartono; Chairil Faif Pasani
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2020): JIPPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jippsd.v4i1.110447

Abstract

This article aims to explain the implementation of neuroscience studies in the development of science in elementary schools. The method of writing this article is literature study by exploring various scientific papers related to this topic. The results of the author's study convey that the structure of the nervous system underlies human action, both aspects of cognition, affection, and psychomotor. Implementation of the results of neuroscience studies in the development of science in elementary schools involves neuroscience, cognitive neuroscience, psychology, educational theory, and learning practices. The concept of learning in a neuroscience perspective is learning that empowers the brain's abilities by creating a learning environment that is challenging, fun, meaningful, and encourages students to be active. Thus, educational neuroscience is an important future educational model for primary school teachers to know.
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Literasi Sains Bermuatan Karakter Toleransi Untuk Siswa SMP Pada Materi Pewarisan Sifat Muhammad Fajri Rahmatullah; Chairil Faif Pasani; Ratna Yulinda
Pahlawan Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya Vol 17 No 2 (2021): Oktober, 2021
Publisher : Universitas Achmad Yani Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.172 KB) | DOI: 10.57216/pah.v17i2.149

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas modul pembelajaran IPA SMP berbasis literasi sains pada materi pewarisan sifat berdasarkan penilaian validator. Modul pembelajaran dikembangkan dengan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate), Sampai pada tahap validasi pakar (develop). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi modul pembelajaran berbasis literasi sains. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data hasil validasi menunjukkan bahwa modul pembelajaran berbasis literasi sains memiliki tingkat validitas yang sangat baik ditinjau dari lima aspek: (1) aspek kelayakan isi memperoleh skor 1 kriteria validitas tinggi, (2) aspek kelayakan penyajian memperoleh skor 0,9 kriteria validitas tinggi, (3) aspek bahasa memperoleh skor 1 kriteria validitas tinggi, (4) aspek grafis memperoleh skor 1 kriteria validitas tinggi, dan (5) aspek literasi sains memperoleh skor 1 juga dengan kriteria valididitas tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dikatakan modul pembelajaran IPA SMP berbasis literasi sains dan bermuatan karakter toleransi pada materi pewarisan sifat yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul dapat menjadi salah satu sumber belajar yang dapat di gunakan untuk pembelajaran IPA bagi guru maupun perserta didik terlebih lagi di era pendidikan sekarang.
Membuat Soal Matematika Open Ended dengan Teknik Memodifikasi Soal Tertutup: Konteks Lahan Basah Karim Karim; Chairil Faif Pasani; Andriyani Andriyani
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v10i1.13417

Abstract

Soal matematika open ended merupakan soal yang menuntut banyak cara penyelesaian atau banyak jawaban benar yang mungkin. Untuk membuat soal matematika open ended, bukanlah pekerjaan yang mudah. Sehingga soal open ended ini sangat jarang ditemukan pada buku matematika siswa. Padahal, soal matematika open ended sangat diperlukan untuk menumbuhkan berpikir kreatif siswa, khususnya kemampuan fleksibilitas. Untuk membantu siswa dalam memahami soal matematika, maka penggunaan konteks sangat diperlukan. Salah satu konteks yang dapat digunakan adalah lahan basah. Untuk membuat soal open ended, teknik yang paling mudah adalah dengan memodifikasi soal tertutup. Artikel ini akan memberikan petunjuk dalam membuat soal matematika open ended dengan teknik memodifikasi soal tertutup dengan memuat konteks lahan basah. Metode yang digunakan dalam membuat soal open ended ini adalah metode pengembangan dengan model 4D (four D models). Konten soal adalah materi matematika SMA kelas X. Untuk uji keterbacaan, dilibatkan 6 orang siswa kelas X SMA Negeri 5 Banjarmasin. Ada 3 buah soal matematika open ended yang dihasilkan, yaitu soal dengan konteks (1) Berangkat ke sekolah menyeberang Sungai Kuin naik jukung, (2) Keramba ikan di Sungai Martapura, dan (3) Objek wisata Pulau Pinus-Waduk riam Kanan. Kata kunci : soal open ended, lahan basah Abstract: Open-ended math problems are questions that have several solutions or correct answers. It is not a simple task to create open-ended math questions. As a result, open-ended questions are uncommon in students' math textbooks. Open-ended questions, in reality, are required to enhance student's creative thinking, particularly their flexibility abilities. The use of context is required to help children grasp issues. Wetlands are one example of a context that might be employed. The simplest way to generate open-ended questions is to change closed questions. This post will walk you through producing open-ended math problems by changing closed questions with the context of wetlands. This open-ended question was created using a development process using a 4D model (four D models). The questions' substance is coursework for class X SMA. Six students from State High School 5 Banjarmasin’s class X participated in the reading exam. There were three open-ended math problems: (1) go to school across the Kuin River by jukung, (2) Fish cages on the Martapura River, and (3) Attractions in Pulau Pinus-Riam Kanan reservoir. Keywords: Open-ended problems, wetlands
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 5 MENGGUNAKAN KONTEKS LAHAN BASAH Amelia Fatmawati; Chairil Faif Pasani; Taufiq Hidayanto
JURMADIKTA Vol 2 No 2 (2022): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.357 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v2i2.1242

Abstract

PISA merupakan suatu studi yang dilaksanakan tiga tahun sekali oleh OECD. PISA bertujuan untuk mengukur literasi matematika peserta didik. Namun, kemampuan literasi matematika peserta didik Indonesia dalam menjawab soal PISA level 5 masih rendah. Agar matematika menjadi lebih dekat dengan lingkungan peserta didik, maka sebagai salah satu peningkatan kemampuan literasi matematika peserta didik dilakukan pengembangan soal matematika model PISA level 5 menggunakan konteks lahan basah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan soal matematika model PISA level 5 menggunakan konteks lahan basah yang valid dan praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan dengan model Tessmer tipe formative research yang terdiri dari tahap preliminary dan tahap formative evaluation yang meliputi self evaluation, expert reviews, one-to-one, small group, dan field test tetapi penelitian ini hanya sampai pada small group. Pada penelitian ini data dikumpulkan menggunakan tes dan angket. Data dianalisis secara kualitatif berdasarkan kritik dan saran validator serta siswa, dan secara kuantitatif berupa skor yang diperoleh dari lembar validasi dan lembar angket kepraktisan soal. Hasil rata-rata total seluruh aspek yang didapat pada penelitian ini adalah 3,66 dengan kategori valid dan 4,04 dengan kategori praktis. Dengan demikian, soal matematika model PISA level 5 menggunakan konteks lahan basah memenuhi kriteria valid dan praktis.
Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Etnomatematika Lingkungan Lahan Basah untuk Meningkatkan Wawasan Kearifan Lokal Guru Matematika Noor Fajriah; Chairil Faif Pasani; Yuni Suryaningsih; Ahmad Nur Eko Eryanto; Nasrullah Nasrullah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6847

Abstract

Etnomatematika lingkungan lahan basah merupakan pembahasan yang menarik untuk terus dieksplorasi oleh guru matematika di Kalimantan Selatan sebagai bahan pembelajaran yang menunjang kurikulum merdeka. Apalagi kalau bahan ajar tersebut dapat dijadikan elektronik untuk mendukung pembelajaran jarak jauh sehingga membuat siswa termotivasi untuk belajar matematika. Namun guru matematika MGMP di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan belum ada mengembangkan bahan ajar dengan memanfaatkan etnomatematika tersebut sesuai dengan prosedur penelitian pengembangan. Penyebab utama karena belum ada pendampingan dan waktu yang tersedia. Sehingga tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) mengadakan kegiatan untuk: (1) meningkatkan wawasan kearifan lokal guru matematika; (2) bahan ajar elektronik berbasis etnomatematika lingkungan lahan basah; (3) Hak Cipta untuk bahan ajar yang terbaik. Pelaksanaan PkM dilakukan secara daring melalui dua metode, yaitu sinkronus yang dilaksanakan di room zoom pada tanggal 18 Juli 2022 dihadiri oleh 23 guru mata pelajaran Matematika SMP yang tergabung dalam MGMP Kabupaten Tanah Laut; dan asinkronus melalui email dan whatsapp grup dilaksanakan tanggal 19 Juli s.d. 16 September 2022. Selanjutnya kegiatan PkM secara luring bertempat di UPTD SMPN 2 Pelaihari pada tanggal 17 September 2022.  Bahan ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria validitas dan kepraktisan. Khusus kriteria efektif peserta diarahkan untuk melakukan masing-masing secara mandiri sebagai dasar penelitian tindakan kelas. Peserta pada masa kegiatan menjadi lebih peka dalam melakukan eksplorasi kearifan lokal. Adapun implikasi dari kegiatan PkM adalah hak cipta.The ethnomathematics of the wetland environment was an interesting discussion to be explored by mathematics teachers in South Kalimantan as learning materials that support the independent curriculum. Mainly if these teaching materials can be used electronically to support distance learning so that students were motivated to learn mathematics; however, the MGMP mathematics teacher in Pelaihari District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan, has not yet developed teaching materials using ethnomathematics by development research procedures. The leading cause was that there was no assistance and time available. So the PkM Team held activities to (1) increase the knowledge of local wisdom of mathematics teachers; (2) ethnomathematics-based electronic teaching materials on wetlands; (3) Copyright for the best Teaching Materials. The PkM was carried out online through two methods, namely synchronously, which was carried out in room zoom on July 18, 2022, attended by 23 junior high school mathematics teachers who were members of the Tanah Laut Regency MGMP, and asynchronously via email and WhatsApp group held from July 19 to. September 16, 2022. Further offline PkM activities took place at UPTD SMPN 2 Pelaihari on September 17, 2022. The teaching materials produced met the criteria of validity and practicality. Specifically for the effective standards, participants were directed to carry out each independently as a basis for classroom action research. Participants, during the activity, became more sensitive to exploring local wisdom. The implication of PkM activities was copyright.Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Etnomatematika Lingkungan Lahan Basah untuk Meningkatkan Wawasan Kearifan Lokal Guru Matematika 
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 6 MENGGUNAKAN KONTEKS LAHAN BASAH Ahmad Mujib Anshari; Chairil Faif Pasani; Rahmita Noorbaiti
JURMADIKTA Vol 3 No 1 (2023): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v3i1.1379

Abstract

Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen soal matematika model PISA level 6 dengan konteks lahan basah yang valid serta mengukur tingkat keterbacaan dan kepraktisan instrumen tersebut. Peneliti mengambil sampel siswa Kelas IX G di SMPN 1 Banjarmasin dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan metode riset pengembangan atau development research tipe formative evaluation sebagai metode penelitian. Tahapan dalam riset ini diantaranya tahap preliminary terdiri dari persiapan serta tahap formative evaluation yang terdiri dari evaluasi pribadi, uji pakar ahli, one-to-one dan small group. Penelitian ini belum dilakukan sampai tahap field test yaitu pengujian terhadap kemampuan siswa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan merevisi berdasarkan catatan validator serta saran dan komentar dari siswa. Sarana yang digunakan untuk mendapatkan data pada penelitian ini berupa lembar validasi dan lembar angket siswa. Hasil Penelitian ini menghasilkan tingkat kevalidan dengan kategori valid adalah sebesar 3,4948. Hasil analisis tingkat kepraktisan soal sangat praktis dengan skor 3,52.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MATEMATIKA BERBASIS TWO TIER MULTIPLE CHOICE MENGGUNAKAN ISPRING SUITE 10 DI KELAS VIII SMP Fitri Puspa Sari; Chairil Faif Pasani; Rizki Amalia
JURMADIKTA Vol 3 No 1 (2023): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v3i1.1752

Abstract

Seorang pendidik perlu mengetahui alasan peserta didik memilih jawaban agar dapat mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi yang diujikan. Two tier multiple choice adalah cara untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu, untuk menunjang proses penilaian dan memudahkan peserta didik dalam memilih jawaban tentu perlu adanya instrumen penilaian efektif dan efisien dengan aplikasi ispring suite 10. Tujuan penelian ini adalah untuk menghasilkan instrumen penilaian matematika kelas VIII SMP berbasis two tier multiple choice menggunakan Ispring suite 10 yang valid, reliabel, dan praktis. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan model 4D. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar validasi, instrumen tes, dan angket. Kevalidan produk yang dikembangkan dinilai berdasarkan hasil validasi oleh 4 validator ahli. Uji coba pengembangan dilakukan kepada 30 peserta didik kelas VIIID SMPN 24 Banjarmasin. Kepraktisan produk dilihat berdasarkan hasil lembar angket guru. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian pengembangan ini menghasilkan 20 soal sebagai instrumen penilaian matematika berbasis two tier multiple choice menggunakan Ispring suite 10 dengan kriteria: (1) valid, dengan nilai rata-rata validitas 0.8512 kategori sangat tinggi; (2) reliabel, nilai sebesar 0.7691 termasuk kategori tinggi; (3) praktis, nilai sebesar 93,3% termasuk kategori sangat praktis.
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL TIMSS LEVEL TINGGI MENGGUNAKAN KONTEKS LAHAN BASAH Ika Nurfaidah; Chairil Faif Pasani; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 3 No 1 (2023): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v3i1.1759

Abstract

Kemampuan matematika siswa Indonesia masih tergolong rendah. Hasil TIMSS perolehan rata-rata tahun 2011 yaitu 386 dari 500 perolehan ratarata internasional. Salah satu aspek pemicu hal tersebut karena kurangnya bahan untuk latihan belajar soal berstandar internasional. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendapatkan model TIMSS level tinggi pada soal matematika dengan konteks lahan basah. Metode yang digunakan ialah kolaborasi dari Research and Development dan Formative Research Tessmer. Teknik pengumpulan data yakni pengambilan data dari hasil dari lembar angket dan lembar prototype. Analisis data, validitas soal berdasarkan penilaian secara logis dan empiris, dan menganalisis kepraktisan soal. Hasil yang diperoleh ialah soal dinyatakan valid dan logis jika mendapatkan semua aspek penilaian dari evaluasi oleh validator dengan rata-rata skor 3,45 dalam kategori validitas soal secara logis, mendapatkan 4 soal yaitu pada soal nomor 1, 3, 4, dan 7 dalam kategori validitas soal secara empiris. Soal dikembangkan juga dinyatakan praktis berdasarkan kriteria kepraktisan yang nampak dari hasil respon siswa pada lembar angket dari yaitu dengan rata-rata skor 4.3826675 dalam kategori kepraktisan soal, dihasilkan soal model TIMSS level tinggi dengan konteks lahan basah.
Co-Authors Adawiyah, Lailatul Ahmad Mujib Anshari Ahmad Naparin Ahmad Naparin, Ahmad Ahmad Nur Eko Eryanto Akhmad Nabhan Al Fajar, Yuda Rama Aliya Ulfah Amelia Fatmawati Andriyani Andriyani Asdini Sari Aulia Ajizah Cendekia Ad Dien Cendekia Ad Dien, Cendekia Damayanti, Alfina Daris, Muhammad Dasim Budimansyah Dasim Budimansyah Dasim Budimansyah, Prayoga Bestari, Redi Yamanto, Dasim Budimansyah, Delya Imanisa Dinar Aprillia Purnama Putri Elli Kusumawati Elli Kusumawati Ellyna Hafizah Encep Syarief Nurdin Encep Syarief Nurdin, Encep Syarief Evie Laila Farapikatan, Diva FARIED, MUHAMMAD Fista Damayanti Fitri Puspa Sari Garuzooka John Francis Holyness Nurdin Singadimedja I Putu Januarta I Putu Januarta, I Putu Ika Nurfaidah Imam Yuwono Juhairiah, Juhairiah Kamaliyah Kamaliyah Karim Karim, Karim Kaspul Kaspul Kaspul Kaspul Kaspul Kaspul Khairunisa Khairunisa Kus Eddy Sartono Lestari Lestari Marvelia, Rasisca Tita Mella Mutika Sari Mella Mutika Sari Mitra Pramita Momod Abdul Somad Muhammad Basil Muhammad Basil, Muhammad Muhammad Fajri Rahmatullah Nahadi Nasrullah Nasrullah Noor Fajriah Normakiyah Normakiyah Nufus, Rifdatun NURUL HIDAYAH Nuryanti, Diah Rabiatul Adawiah Rahmita Noorbaiti Ratna Yulinda Ridha, Muhammad Taqwa Rizki Amalia Rizki Amalia Rizky Amelia Rizqa Hidayah Sara, Hilma Sari, Asdini Sauqina Sauqina Siti Apipah Siti Tarisa Somad, Momod Abdul Sri Hartini Sumartono Sumartono Suryaningsih, Yuni Taufiq Hidayanto Taufiq Hidayanto, Taufiq Wahyu Sumawardani Wahyu Sumawardani, Wahyu Yuda Rama Al Fajar Yuli Apriati Yuni Suryaningsih Yuwin Utami, Cinta Bella