Claim Missing Document
Check
Articles

Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Siswa Melalui Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TAI di Kelas VIII SMPN Chairil Faif Pasani; Muhammad Basil
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v2i2.616

Abstract

Menciptakan manusia yang bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Tanggung jawab belajar selalu bergantung kepada peserta didik dan ditekankan agar peserta didik mengkonstruksi pengertian atau konsepnya sendiri. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan karakter tanggung jawab siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team-Assisted Individualization). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter tanggung jawab maupun hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, mengetahui hubungan antara nilai karakter tanggung jawab siswa dengan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jenis desain yang digunakan adalah One-Shot Case Study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Banjarmasin yang berjumlah 27 siswa, sedangkan objeknya adalah nilai karakter tanggung jawab siswa dan hasil belajar. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis persentase lalu dilanjutkan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat mengembangkan nilai karakter tanggung jawab siswa, (2) ada terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, (3) terdapat hubungan sebesar 0,558 antara nilai karakter tanggung jawab siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Adapun persamaan regresinya adalah Y = 58,117 + 0,531X dengan X adalah nilai karakter tanggung jawab siswa dan Y adalah hasil belajar. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe TAI, karakter tanggung jawab, hasil belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBINA KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN SISWA Chairil Faif Pasani; Elli Kusumawati; Delya Imanisa
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5682

Abstract

Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble adalah model pembelajaran yang membawa siswa mendapatkan jawaban serta memecahkan masalah yaitu dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban beserta beberapa pilihan jawa­ban yang tersedia, sehingga mengharuskan siswa berbagi tugas, aktif dan ber­tang­gung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Model ini sangat berpotensi untuk membina tanggung jawab dan disiplin siswa dalam belajar. Tujuan penelitian ini ialah: (1) membina karakter tanggung jawab siswa kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (2) membina karakter disiplin siswa kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (3) mengetahui hasil belajar siswa di kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (4) mengetahui apakah terdapat hubungan karakter tanggung jawab dan disiplin terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain pene­litian Time Series Design sebanyak enam kali pertemuan. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Banjarmasin, sedangkan sampel penelitian adalah X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin yang dipilih berdasarkan teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Data yang didapat dianalisis dengan persentase, mean, uji korelasi gan­da. Hasil pene­litian menunjukan bahwa: (1) penerapan model Scramble mampu mem­bina karakter tanggung jawab, (2) penerapan model Scramble mampu mem­bina karakter disiplin, (3) hasil belajar siswa menggunakan model Scramble mengalami peningkatan, (4) terdapat hubungan yang cukup antara karakter tang­gung jawab dan disiplin dengan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Scramble, tanggung jawab, disiplin, hasil belajar
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dalam Pembelajaran Matematika untuk Membina Karakter Kreatif dan Tanggung Jawab Siswa Normakiyah Normakiyah; Chairil Faif Pasani; Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5096

Abstract

Pendidikan karakter perlu diterapkan di sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model Pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan salah satu model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta mendeskrip­sikan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen dengan desain equivalent time series. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII I SMPN 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan  observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta dapat mengubah hasil belajar menjadi lebih baik dan terdapat hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar.Kata kunci: scramble; kreatif; tanggung jawab
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII-F SMPN 14 Banjarmasin Melalui Model Pembelajaran Means End Analysis (MEA) Chairil Faif Pasani; Yuda Rama Al Fajar
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v4i2.2576

Abstract

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu dari lima tujuan utama pada pembelajaran matematika. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VIII di SMPN 14 Banjarmasin bahwa siswa sangat jarang disajikan soal berbentuk masalah. Sehingga kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kurang terlatih dan perlu ditingkatkan.  Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa salah satunya menggunakan model pembelajaran Means End Analysis (MEA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa, hambatan-hambatan, serta peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada penerapan model pembelajaran Means End Analysis (MEA). Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkolaborasi dengan Bapak Muhammad Azhari, M.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII di SMPN 14 Banjarmasin. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-F yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan lembar observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas siswa pada siklus I berada pada kualifikasi cukup baik dan pada siklus II berada pada kualifikasi sangat baik. (2) Hambatan-hambatan pada penerapan model pembelajaran MEA adalah (a) sulitnya memberikan bimbingan secara merata kepada setiap kelompok siswa, (b) siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan masalah sehingga menyebabkan alokasi waktu pembelajaran kurang efisien; (c) tidak mudah menyajikan masalah yang relevan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa. (3) Terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada penerapan model pembelajaran Means End Analysis (MEA).
PENGEMBANGAN TES FORMATIF MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) UNTUK SISWA SMP Aliya Ulfah; Chairil Faif Pasani; Kamaliyah Kamaliyah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v9i1.10405

Abstract

Era globalisasi di abad ke-21 menyebabkan timbulnya upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan guru ialah mengajarkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pemberian tes kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan penilaian di abad ke-21 mengharuskan siswa untuk berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving. Di sisi lain, kebanyakan siswa kurang bisa mengerjakan soal-soal yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, padahal kompetensi dasar pada materi yang dirujuk memiliki kata kerja operasional (KKO) HOTS. Salah satu materi yang memiliki kompetensi dasar dengan KKO HOTS ialah persamaan garis lurus. Oleh karena itu, menyediakan tes formatif HOTS merupakan salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah menghasilkan tes formatif matematika materi persamaan garis lurus berbasis HOTS untuk siswa SMP yang valid. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian pengembangan dengan model formative research yang diadaptasi dari Tessmer. Namun, tahapan pada penelitian ini hanya sampai expert review dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Hasil penelitian berupa 20 butir soal tes formatif matematika materi persamaan garis lurus berbasis HOTS berbentuk pilihan ganda yang memenuhi kriteria validitas dengan kategori sangat valid dari segi materi, konstruksi, dan bahasa menurut para ahli dengan rata-rata sebesar 3,73. Kata kunci: tes formatif, persamaan garis lurus, HOTS, siswa SMP Abstract: The era of globalization in the 21st century has led to efforts to improve the quality of human resources through education. One of the efforts made by the teacher is to teach Higher Order Thinking Skills (HOTS) or higher order thinking skills through giving tests to students. This is because assessment in the 21st century requires students to think at higher levels such as thinking critically, creatively, innovatively, and problem solving. On the other hand, most students are less able to work on questions that measure higher-order thinking skills, even though the basic competencies in the material referred to have HOTS operational verbs (KKO). One of the materials that has basic competence with KKO HOTS is straight-line equations. Therefore, providing a HOTS formative test is one solution to this problem. The purpose of this study was to produce a valid formative mathematics test on HOTS-based straight line equations for junior high school students. The research method used is development research with a formative research model adapted from Tessmer. However, the stages in this study were only up to an expert review due to the conditions of the Covid-19 Pandemic and the limited time the researchers had. The results of the study were 20 items formative mathematics test items HOTS-based straight line equations in the form of multiple choices that met the validity criteria with very valid categories in terms of material, construction, and language according to experts with an average of 3.73 Keywords: formative test, straight line equations, HOTS, junior high school students
Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dalam Pembelajaran Matematika untuk Membina Karakter Kreatif dan Tanggung Jawab Chairil Faif Pasani; Fista Damayanti
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5094

Abstract

Sekarang ini nilai-nilai karakter semakin memudar, sehingga pendidikan karakter perlu diterapkan salah satunya melaui pendidkan sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model pembelajaran group investigation adalah model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Tujuan penelitian ini adalah membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta memperbaiki hasil belajar siswa dengan mengunakan penerapan model pembelajaran group investi­gation dan menganalisis hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VIIIB SMPN 1 Banjarmasin. Teknik mengumpulkan data dengan observasi kelas dan tes uraian. Teknik penyelidikan data fakta dengan memakai statistika penjabaran dan inferensial. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran group investigation dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab siswa serta bisa memperbagus nilai siswa, ada kaitan antara perilaku  kreatif dan tanggung jawab dengan nilai siswa.Kata Kunci: group investigation; kreatif; tanggungjawab
KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS VII SMP NEGERI 31 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Chairil Faif Pasani; Lestari Lestari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v5i2.4634

Abstract

Peduli sosial merupakan karakter yang diaman muncul perasaan peduli dengan situasi dan kondisi disekitarnya, membantu orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Salah satu cara untuk membentuk karakter peduli sosial dalam pem­­be­lajaran matematika adalah melalui pendekatan CTL. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakter peduli sosial siswa, hasil belajar siswa, dan hubungan an­tara karakter peduli sosial dengan hasil belajar siswa melalui pendekatan CTL pada pem­belajaran matematika di kelas VII SMPN 31 Banjarmasin. Adapun peneli­tian ini dilakukan dengan metode quasi experiment. Desain dalam penelitian ini ada­lah Jenis Equivalen Time Series. seluruh siswa kelas VII SMPN 31 Banjarmasin meru­pa­kan po­pu­lasinya. Teknik purposive random sampling merupakan teknik pengam­bilan sam­pel­nya. Sampel yang didapat adalah seluruh siswa kelas VII-A SMPN 31 Banjar­ma­sin. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini  yakni tes serta observasi. Teknik ana­li­sis data penelitian ini adalah statistika deskriptif dan statistika inferensial. Pada pe­ne­litian ini menunjukkan hasil  bahwa karakter peduli sosial sis­wa melalui pende­ka­tan CTL pada kategori mulai berkembang. Hasil belajar siswa melalui pendekatan CTL berada pada trend penurunan rata-rata. Serta terdapat hubu­ngan antara karak­ter peduli sosial siswa dengan hasil belajar melalui pende­katan CTL.Kata kunci: karakter peduli sosial, pendekatan CTL, dan hasil belajar.
Studi Penyebaran dan Upaya Guru Matematika dalam Merancang dan Menggunakan Media Pembelajaran di SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan Chairil Faif Pasani; Cendekia Ad Dien
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v3i2.645

Abstract

Guru memegang peran yang penting agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Peran dan tugas sebagai seorang guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi dan profesionalisme seorang guru. Keprofesionalannya dapat dilihat dari penyebaran guru yang harus merata, sedangkan salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah merancang dan menggunakan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penyebaran guru Matematika pada SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan, (2) upaya guru Matematika dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran pada SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan (3) hubungan antara kelompok SMP (kelebihan guru, kecukupan guru, dan kekurangan guru) dengan upaya guru dalam merancang dan  menggunakan media pembelajaran. Populasi pada penelitian ini adalah 25 SMPN yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun sampel yang diambil secara cluster sampling ada tiga sekolah berdasarkan tiga kelompok, yaitu di SMPN 2 Kandangan (kelompok kelebihan guru), SMPN 1 Kandangan (kelompok kecukupan guru),  dan SMPN 1 Daha Utara (kelompok kekurangan guru). Jenis penelitian adalah deskriptif dengan metode penelitian kombinasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pembuatan Crosstab dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penyebaran guru Matematika di 25 SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan menghasilkan penyebaran yang tidak merata, (2) upaya guru Matematika dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran di ketiga sekolah yaitu SMPN 1 Kandangan dan SMPN 2 Kandangan termasuk dalam kualifikasi “sangat sesuai” dan “sesuai” dengan prinsip dan prosedur dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran oleh guru Matematika di SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sedangkan SMPN 1 Daha Utara termasuk dalam kualifikasi “sangat sesuai” dengan prinsip dan prosedur dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran oleh guru Matematika di SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan (3) tidak ada hubungan antara kelompok SMP (kelebihan guru, kecukupan guru, dan kekurangan guru) dengan tingkat kesesuaian prinsip dan prosedur dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran oleh guru Matematika di SMPN Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kata kunci: penyebaran, merancang, menggunakan, media pembelajaran
Efektivitas Model Pembelajaran SAVI dalam Pembelajaran Matematika untuk Mengembangkan Karakter Mandiri Siswa Wahyu Sumawardani; Chairil Faif Pasani
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v1i1.576

Abstract

Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah model pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visualization and Intellectualy), karena pada tiap tahapan pada model ini melibatkan siswa secara keseluruhan dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui efektivitas model pembelajaran SAVI untuk mengembangkan karakter mandiri siswa.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive random sampling, yaitu memilih kelas VII-E dan VII-F sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan tertentu yang selanjutnya dipilih kelas VII-E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-F sebagai kelas kontrol secara random. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan, uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa, antara kelas yang menggunakan model pembelajaran SAVI dan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil belajar matematika siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran SAVI lebih tingggi dibandingkan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung. Sementara itu untuk karakter mandiri siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran SAVI dominan berada pada kualifikasi Sudah Berkembang (SB).Kata kunci :             model pembelajaran SAVI, karakter mandiri, hasil belajar matematika
The Evaluation of Higher Order Thinking Skills Assessment of Special Needs Education Students with Guided Inquiry Method Imam Yuwono; Chairil Faif Pasani
Journal of ICSAR Vol 2, No 1 (2018): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.532 KB) | DOI: 10.17977/um005v2i12018p028

Abstract

The competencies that have to be achieved by the Special Needs Education students of FKIP Lambung Mangkurat UniversityBanjarmasin with the enactment of curriculum based on KKNI are to develop science and technology, skills, attitude and behavior as professional education teachers. Guided inquiry study method gives the opportunity to Special Needs Education students to be actively involved in solving the problem. The aims of the research are (1) to understand about guided inquiry learning method, lecturers’ needs for HOTS level assessment instrument (antecedent phase). (2) to analyze learning implementation and students’learning difficulties (transaction phase), and (3) to know about students’ ability on HOTS level assessment (outcome phase). This research used descriptive method with Stake’s evaluation model. The research was conducted in the special needs education program of FKIP Lambung Mangkurat University Banjarmasin, with the subject of 50 students and 2 lecturers. Questionnaires were used as data collection. The results: (1) the lecturers have understood the guided inquiry method, but the learning implementation is still concentrated to the lecturers, the students are passive (2) in arranging assessment, the lecturers have not fully used the case study model to reach HOTS level, and (3) the students’ ability in completing assessment in high level (27%), moderate (42%) and low (31%). The conclusions are the lecturers have not been able to implement the real learning inquiry. It is required to review the questions together and train the students to be active so that they are able to accomplish the assessment with HOTS level.
Co-Authors Adawiyah, Lailatul Ahmad Mujib Anshari Ahmad Naparin Ahmad Naparin, Ahmad Ahmad Nur Eko Eryanto Akhmad Nabhan Al Fajar, Yuda Rama Aliya Ulfah Amelia Fatmawati Andriyani Andriyani Asdini Sari Aulia Ajizah Cendekia Ad Dien Cendekia Ad Dien, Cendekia Damayanti, Alfina Daris, Muhammad Dasim Budimansyah Dasim Budimansyah, Prayoga Bestari, Redi Yamanto, Dasim Budimansyah, Delya Imanisa Elli Kusumawati Elli Kusumawati Ellyna Hafizah Encep Syarief Nurdin Encep Syarief Nurdin, Encep Syarief Evie Laila Farapikatan, Diva FARIED, MUHAMMAD Fista Damayanti Fitri Puspa Sari Francis, Garuzooka John Garuzooka John Francis Holyness Nurdin Singadimedja I Putu Januarta I Putu Januarta, I Putu Ika Nurfaidah Imam Yuwono Juhairiah, Juhairiah Kamaliyah Kamaliyah Karim Karim, Karim Kaspul Kaspul Kaspul Kaspul Kus Eddy Sartono Lestari Lestari Marvelia, Rasisca Tita Mella Mutika Sari Mella Mutika Sari Mitra Pramita Muhammad Basil Muhammad Basil, Muhammad Muhammad Fajri Rahmatullah Nahadi Nahadi, N. Nasrullah Nasrullah Noor Fajriah Normakiyah Normakiyah Nufus, Rifdatun NURUL HIDAYAH Nuryanti, Diah Putri, Dinar Aprillia Purnama Rabiatul Adawiah Rahmita Noorbaiti Ratna Yulinda Ridha, Muhammad Taqwa Rizki Amalia Rizki Amalia Rizky Amelia Rizqa Hidayah Sara, Hilma Sari, Asdini Siti Apipah Siti Tarisa Somad, Momod Abdul Sri Hartini Sumartono Sumartono Suryaningsih, Yuni Taufiq Hidayanto Taufiq Hidayanto, Taufiq Wahyu Sumawardani Wahyu Sumawardani, Wahyu Yuda Rama Al Fajar Yuli Apriati Yuni Suryaningsih Yuwin Utami, Cinta Bella