Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Cancer Profile in East Jakarta: A 5-year descriptive study Gondhowiardjo, Soehartati Argadikoesoema; Hanum, Fathiya Juwita; Hanifah, Rizka; Priharto, R Koesmedi; Yekti, Widyastuti Endro
Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 9, No 2 (2018): Volume 9 No.2 Juli 2018
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.977 KB) | DOI: 10.32532/jori.v9i2.87

Abstract

Background: Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2012 estimated there were 8.2 million cancer deaths worldwide, 65% of them were in developing countries. In Indonesia, the cancer incidence is 134 per 100,000 population. The magnitude of the burden caused by cancer requires a valid data collection in each country in an effort to plan and evaluate cancer prevention programs in the future. Based on Indonesian Minister of health decree, Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) was determined as Cancer Registry Control Center in DKI Jakarta Province. This study aims to report Cancer Profile in East Jakarta 2008-2012 based on RSCM Data.Methods: This research was a cross-sectional descriptive study. Patient data were extracted from DKI Jakarta Cancer Registry Control Center Located at RSCM. The primary site and histology of malignancies were identified and coded based on the International Classification of Diseases for Oncology.Results: There were 3748 cancer patients who live in East Jakarta, with male and female ratio of 1:1.9. Most of them were between 45-54 years old. The majority of patients came to health providers with advanced stage (stage 3 and 4). At both sexes the most frequent cancer were breast cancer, followed by cervical cancer, hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy, nasopharyngeal cancer, and lung and bronchial cancer. The five most common cancers in men were nasopharyngeal cancer, hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy, lung and bronchial cancer, liver and intrahepatic bile duct cancer, and lymph node cancer, respectively. While in women, the five most common cancers were breast cancer, cervical cancer, ovarian cancer, hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy and thyroid gland cancer, respectively.Conclusion: Most of cancer patients are in productive age and the majority of them came at advanced stage. Furthermore, three of five most common cancer charge both genders (hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy, nasopharyngeal cancer, and lung and bronchial cancer).
Cancer Profile in East Jakarta: A 5-year descriptive study Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo; Fathiya Juwita Hanum; Rizka Hanifah; Sri Mutya Sekarutami; Nadia Christina; Steven Octavianus; R. Koesmedi Priharto; - Widyastuti
Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 9, No 2 (2018): VOLUME 9 NO. 2 JULI 2018
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.956 KB) | DOI: 10.32532/jori.v9i2.91

Abstract

Background: Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2012 estimated there were 8.2 million cancer deaths worldwide, 65% of them were in developing countries. In Indonesia, the cancer incidence is 134 per 100,000 population. The magnitude of the burden caused by cancer requires a valid data collection in each country in an effort to plan and evaluate cancer prevention programs in the future. Based on Indonesian Minister of health decree, Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) was determined as Cancer Registry Control Center in DKI Jakarta Province. This study aims to report Cancer Profile in East Jakarta 2008-2012 based on RSCM Data.Methods: This research was a cross-sectional descriptive study. Patient data were extracted from DKI Jakarta Cancer Registry Control Center Located at RSCM. The primary site and histology of malignancies were identified and coded based on the International Classification of Diseases for Oncology.Results: There were 3748 cancer patients who live in East Jakarta, with male and female ratio of 1:1.9. Most of them were between 45-54 years old. The majority of patients came to health providers with advanced stage (stage 3 and 4). At both sexes the most frequent cancer were breast cancer, followed by cervical cancer, hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy, nasopharyngeal cancer, and lung and bronchial cancer. The five most common cancers in men were nasopharyngeal cancer, hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy, lung and bronchial cancer, liver and intrahepatic bile duct cancer, and lymph node cancer, respectively. While in women, the five most common cancers were breast cancer, cervical cancer, ovarian cancer, hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy and thyroid gland cancer, respectively.Conclusion: Most of cancer patients are in productive age and the majority of them came at advanced stage. Furthermore, three of five most common cancer charge both genders (hematopoietic and reticuloendothelial system malignancy, nasopharyngeal cancer, and lung and bronchial cancer). 
Peran Radioterapi pada Melanoma Kulit Fathiya Juwita Hanum; Nana Supriana
Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 10, No 1 (2019): VOLUME 10 NO.1 JANUARI 2019
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.606 KB) | DOI: 10.32532/jori.v10i1.96

Abstract

Melanoma maligna merupakan keganasan sel penghasil pigmen (melanosit) yang terutama terdapat pada kulit, namun dapat juga ditemukan pada mata, telinga, mulut, saluran cerna, mukosa genital dan leptomeningen. Melanoma adalah kanker kulit yang bersifat sangat agresif dengan peningkatan insiden pada beberapa dekade terakhir.Pembedahan merupakan modalitas utama dan paling efektif pada kasus melanoma. Namun, pada kondisi dimana pembedahan tidak dapat dilakukan secara radikal atau terdapat faktor prognostik yang buruk dari hasil histopatologi pasca operasi, maka diperlukan terapi adjuvan sebagai tambahan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, radioterapi memiliki peran yang efektif. Lebih lanjut, indikasi radiasi, dosis dan fraksinasi serta target volume akan dipaparkan pada tinjauan ini. 
Secondary Malignancy pasca Radioterapi Fathiya Juwita Hanum; Sri Mutya Sekarutami
Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 7, No 2 (2016): Volume 7 No.2 Juli 2016
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.991 KB) | DOI: 10.32532/jori.v7i2.48

Abstract

Perkembangan teknologi kedokteran dibidang Radioterapi dalam pengobatan kanker telah berdampak terhadap angka harapan hidup pasien kanker yang menjadi lebih tinggi. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya risiko terjadinya secondary malignancy pasca radiasi. Efek bystander radiasi menyebabkan sel yang tidak menjadi target radiasi, tapi posisinya berdekatan dengan sel target pada saat terjadinya paparan radiasi juga terkena dampak radiasi secara biologis. Berbagai strategi telah dikembangkan untuk memperbaiki rasio terapeutik pada banyak kasus keganasan yang diterapi dengan radiasi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemungkinan kontrol lokal pada tumor sekaligus mengurangi efek samping terhadap jaringan sehat disekitarnya yang tidak menjadi target radiasi.
Hubungan Penggunaan Smartphone pada Malam Hari Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Nika Fitri Lubis; Fathiya Juwita Hanum; Mohamad Reza
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 3 (2020): November 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1296.165 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i3.78

Abstract

Smartphone adalah telepon yang menggabungkan kemampuan-kemampuan canggih dan merupakan bentuk lanjutan dari Wireless Mobile Device (WMD) yang bisa berfungsi seperti komputer dengan menawarkan fitur-fitur yaitu Personal Digital Assistant (PDA), akses internet, e-mail, dan Global Positioning System (GPS). Indonesia merupakan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. Smartphone dilengkapi dengan tampilan light-emitting diode (LED) yang dapat menyebabkan penekanan produksi melatonin pada malam hari dan mempengaruhi regulasi sirkadian dari siklus tidur-bangun, sehingga mempengaruhi kualitas tidur. Tujuan: Mengetahui hubungan penggunaan smartphone pada malam hari terhadap kualitas tidur mahasiswa program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Metode: Penelitian menggunakan metode analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan Oktober 2019 – Juni 2020 . Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling dengan jumlah total 261 sampel. Hasil: Penggunaan smartphone pada malam hari <2 jam (11,1 %), >2 jam (88,9%), kualitas tidur baik (37,9%), kualitas tidur buruk (62,1%). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p-value 0,024 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan smartphone pada malam hari terhadap kualitas tidur mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan smartphone pada malam hari terhadap kualitas tidur mahasiswa program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Kata Kunci: Smartphone, kualitas tidur.
Radioterapi dengan Perlindungan Penglihatan pada Basal Cell Carcinoma Kelopak Mata Rhandika Rafli; Fathiya Juwita Hanum
Health and Medical Journal Vol 4, No 3 (2022): HEME September 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.568 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i3.1039

Abstract

Pendahuluan: Karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang sering terjadi pada wajah. Lesi pada kelopak mata merupakan daerah dengan resiko tinggi kekambuhan dan memiliki keterbatasan margin eksisi untuk mempertahankan fungsi kelopak mata. Laporan kasus: Laporan kasus ini menggambarkan penatalaksanaan yang dilakukan pada wanita 66 tahun yang ingin mempertahankan fungsi kelopak mata dan penglihatan. Operasi dilakukan dengan Mohs Micrografik yang dilanjutkan dengan radiasi adjuvan lokal dosis 50Gy dengan memperhatikan dosis constraint terhadap lensa dan retina. Pengawasan efek samping dilakukan selama radioterapi dan follow up efek samping kronis. Kesimpulan: Pasien dapat mempertahankan sebagian fungsi kelopak mata dan tidak mengalami gangguan penglihatan. Efek samping yang sering terjadi adalah dry eye syndrom yang memerlukan terapi air mata buatan.
Peningkatan Peran Caregiver dalam Support System untuk Pasien Kanker Rhandyka Rafli; Yevri Zulfiqar; Fathiya Juwita Hanum; Vina Muspita; Arina Widya Murni; Puja Agung Antonius
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8512

Abstract

ABSTRAK Kasus kanker diprediksi akan terus meningkat di masa depan. Kanker menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia saat ini, terutama di Indonesia. Terapi kanker membutuhkan waktu yang lama dan berkelanjutan sehingga diperlukan daya juang yang tinggi dari pasien. Dalam menjalani terapi tersebut perlu adanya peran serta dari caregiver dan support system untuk pasien kanker tersebut. Adapun yang menjadi permasalahannnya saat ini adalah caregiver dan support system belum memiliki pemahaman yang mumpuni dalam hal perawatan, pendampingan, pemberian motivasi untuk pasien kanker. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan pada caregiver dalam memberikan support system kepada pasien dalam hal deteksi dini kanker, perawatan pasien kanker, dan dukungan psikologis terhadap pasien kanker dalam menjalani pengobatan. Sehingga diperlukan penyuluhan yang fokus untuk memberikan pemahaman perihal peranan caregiver dan support system dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam penanganan kanker, seperti dokter, organisasi yang terkait kanker, mahasiswa, dan masyarakat umum. Menanggapi permasalahan tersebut, maka diadakanlah penyuluhan dengan konsep talkshow pada 9 februari di Rumah Sakit Universitas Andalas. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kalangan dan latar belakang. Penyuluhan ini menghadirkan empat narasumber yang berperan dalam penanganan kanker. Dengan hasil terdapat peningkatan pengetahuan berdasarkan post-test sebagai tolak ukur keberhasilan penyuluhan. Setidaknya 87.5 persen responden sepakat mengatakan bahwa penyuluhan ini sangat bermanfaat. Kata Kunci:  Caregiver, Support System, Kanker  ABSTRACT Cancer cases are predicted to continue to increase in the future. Cancer is one of the deadliest diseases in the world today, especially in Indonesia. Cancer therapy takes a long time and is sustainable, so it requires high fighting power from the patient. In undergoing this therapy, it is necessary to have the role and participation of the caregiver and support system for these cancer patients. The current problem is that caregivers and support systems do not have a qualified understanding of care, assistance, and motivation for cancer patients. The purpose of this community service is to provide knowledge to caregivers in providing a support system for patients in terms of early detection of cancer, care of cancer patients, and psychological support for cancer patients undergoing treatment. Counseling that focuses on understanding the role of caregivers and support systems from various stakeholders involved in cancer management, such as doctors, cancer-related organizations, students, and the general public, is needed. In response to these problems, a talk show concept was held on February 9 at Andalas University Hospital. Various circles and backgrounds attended this activity. This counseling presented four speakers who played a role in cancer treatment. The results show an increase in knowledge based on the post-test as a measure of the success of counseling. At least 87.5 percent of respondents agreed that this counseling was beneficial. Keywords: Caregiver, Support System, Cancer
PELATIHAN SATGAS COVID DI SDN 10 LAMBUNG BUKIT DESA BINAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND Nita Afriani; Biomechy Oktomalio Putri; Eryati Darwin; Malinda Meinapuri; Tuti Handayani; Dina Arfiani; Fathiya Juwita Hanum; Novita Ariani; Yulia Kurniawati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.7.1.148-151.2023

Abstract

Kota Padang memberlakukan pendidikan luring dengan pembatasan jam waktu pendidikan dengan tetap memperhatikan promosi kesehatan. Anak-anak peserta didik diminta untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum memasuki kelas masing-masing. Salah satu upaya untuk meningkatkan promosi kesehatan adalah dengan membuat siswa menjadi well educated mengenai covid dan penularannya. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di SDN 10 Lambung Bukit Desa Binaan FK Unand pada kelas 3A,4A,5A SD sebagai kelas percontohan bagi kelas lainnya. Kegiatan dilaksanakan secara berkesinambungan selama 6 minggu. Kegiatan berupa edukasi menggunakan video dan pelatihan pembentukan satgas covid. Pengetahuan, sikap, dan tindakan dinilai sebelum pemberian materi dan dinilai kembali pada akhir minggu ke 4. Pada minggu ke 5 dan 6 dilakukan penilaian pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap pencegahan covid. Kegiatan ini disimpulkan telah terbentuk satgas covid di SDN 10 Lambung Bukit sehingga diharapkan terbentuk pola sikap dan tindakan yang sudah menjadi budaya dalam menghadapi new normal di era pandemi ini. Kata kunci: new normal, pengetahuan, sikap, tindakan, covid, murid SD ABSTRACT Padang enforces offline education by limiting the hours of education while still paying attention to health promotion. Students are asked to wear masks, keep their distance, and wash their hands before entering their respective classes. One of the efforts to improve health promotion is to make students well educated about COVID and its transmission. Community service activities were carried out at SDN 10 Lambung Bukit in the fostered village of Medical Faculty Universitas Andalas (FK Unand) in grades 3A, 4A, 5A SD as a pilot class for other classes. Activities are carried out continuously for 6 weeks. Activities in the form of education using videos and training on the formation of the Covid task force. Knowledge, attitudes, and actions are assessed before giving the material and reassessed at the end of week 4. At week 5 and 6 an assessment of knowledge, attitudes, and actions towards covid prevention is carried out. This activity was concluded to have formed a covid task force at SDN 10 Lambung Bukit so that it was hoped that a pattern of attitudes and actions that had become a culture in dealing with the new normal in this pandemic era was expected. Keywords: new normal, knowledge, attitude, action, covid, elementary school students
PROFIL PASIEN KANKER YANG MENJALANI RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2019-2020PROFIL PASIEN KANKER YANG MENJALANI RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS PADANGTAHUN 2019-2020 Hanggara, Muhammad Azzel; Hanum, Fathiya Juwita; Adrial, Adrial
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2024): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Desember 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/z5hnab15

Abstract

Background: Cancer is a non-communicable disease, which is one of the causes of death. In the future, it is predicted that this cancer will continue to increase, especially in developing countries, including Indonesia. Methods: This study is a descriptive observational study with a retrospective approach. The sampling method in this study was total sampling with the number of samples in this study being 510 samples. The instrument used in this study is secondary data from medical records. The data obtained will be processed and presented in the form of distribution tables and graphs. Results: According to the findings of this study, the majority of cancer patients who received radiotherapy were between the ages of 45 and 54 (30.78%), and the female population was larger than the male population, at 72.5 percent versus 27.5 percent, respectively. %), the majority of patients came from the province of West Sumatra (80.5%), and the most common occupation was housewife (44.8%). Stage IV is the most common stage (26.1%), and the highest anatomical pathology result is invasive carcinoma of no special type (breast cancer) .Conclusion: Based on the results of this research, it can be concluded that the distribution of patients based on gender was more female than male. The distribution of patients based on domicile, who came from West Sumatra Province is the highest. Distribution in West Sumatra Province which consists of districts and cities, Padang City was the highest with a number of patients. The distribution of patients based on age shows that the most common age ranges for cancer patients are 45-54 years and 55-64 years. The distribution of cancer patients in terms of occupation, the majority are housewives (IRT) as many as 227 people (44.5%), civil servants, TNI Polri as many as 70 people (13.7%), private sector and self-employed as many as 61 people (12.0%).
Karakteristik Pasien Pneumotoraks Et Causa Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Angela, Sonnya Morisa; Sabri, Yessy Susanty; Hanum, Fathiya Juwita; Rasyid, Rosfita; Russilawati, Russilawati; Nofendra, Ade
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i3.986

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Pneumotoraks merupakan kelainan pada paru yang ditandai dengan terdapatnya udara pada rongga pleura. Terdapat beberapa jenis pneumotoraks salah satunya Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS). Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS) terjadi ketika penyakit dasar dengan target organ paru pada seseorang semakin memburuk. Penyakit paru tertinggi pada kasus PSS adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Objektif: Mengetahui karakteristik pasien penderita pneumotoraks spontan sekunder yang disebabkan PPOK di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang pada periode 2018 – 2021 berdasarkan usia, jenis kelamin, status merokok, keluhan utama, komorbid, dan sisi pneumotoraks pasien. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif menggunakan rekam medis pasien pneumotoraks spontan yang disebabkan PPOK. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik penelitian sensus sesuai kriteria inklusi. Hasil: Terdapat 26 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini. Terdapat 50% pasien berada pada kelompok usia 55-64 tahun, 96,15% pasien berjenis kelamin laki-laki, 55,85% sebagai bekas perokok, 100% pasien dengan keluhan utama dispnea, komorbid pneumonia komuniti 34,09%, dan 53,85% pasien pneumotoraks sisi kiri. Kesimpulan: Kebanyakan pasien adalah kelompok usia 55-64 tahun, jenis kelamin laki-laki, merupakan bekas perokok, keluhan utama dispnea, komorbid pneumonia komuniti, dan mengenai sisi kiri dada. Kata kunci: karakteristik, penyakit paru obstruktif kronik, pneumotoraks spontan