Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Factors Determining the Risk Level of Chronic Obstructive Lung Disease (COPD) in Smokers in Bandung City: A Secondary Data Analysis Veronica Agatha; Hendra Dhermawan Sitanggang; Evy Wisudariani; Hubaybah Hubaybah; Adelina Fitri; Mauliate DC Gultom
Journal of Health Sciences and Epidemiology Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : RRZ Scientific Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62404/jhse.v2i1.37

Abstract

Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a major contributor to illness and death. COPD can result in the obstruction of airflow and disturbance of the respiratory system. These symptoms have a tendency to be enduring and progressively worse. In Indonesia, the number of persons affected by COPD is estimated to be 9.2 million, with smokers being the primary cause of COPD cases. Hence, the objective of this study was to determine the risk variables linked to the occurrence of COPD among smokers in Bandung City in 2022. This study employed a cross-sectional design, with a sample size of 189 smokers aged over 40 years in Bandung City. The participants were selected via total sampling. This study employed secondary research methodology, utilising chi-square and binary regression analysis for data analysis. The findings indicated that the prevalence of high-risk COPD cases in Bandung City in 2022 was 12.7%. An relationship was seen between age, smoking intensity, namely 20-30 packs of cigarettes per year, and level of physical activity. After controlling for age, physical activity, and degree of smoking, the primary cause of the increased risk of COPD was the consumption of 20-30 packs of cigarettes per year (PR= 11.34; 95% CI = 1.65 to 77.67). This study highlights the significance of lifestyle interventions, such as smoking cessation programmes and CERDIK's behaviours, in managing COPD.
POSBINDU MENDUKUNG PROGRAM KAMPUS SEHAT UNIVERSITAS JAMBI M. Ridwan; Dwi Noerjodianto; Ummi Kalsum; Rd. Halim; Hendra Dhermawan Sitanggang
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38517

Abstract

Posbindu institusi adalah Upaya untuk deteksi dini penyakit tidak menular. Banyak faktor yang menjadi penyebab penyakit tidak menular salah satunya kurangnyan kesadaran untuk mememriksakan diri ke pelayanan Kesehatan. Posbindu merupakan salah satu pemberdayaaan Masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam melakukanuoaya pencegehan penyakit tidak menular. Deteksi dini dilakukan kepada mahasisiwa. Kegiatan ini bertujuan untuk meingkatkan kesadaran Masyarakat kampus untuk memeriksakan secara dini Kesehatan individunya. Metode Pendekatan yang di lakukan pada kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah dengan cara melakukan diskusi dan kerjasama dengan pengelola posbindu Astano. Malakukan /mempraktekan kegiatan posbindu astano. Melakukan FGD dengan kader posbindu untuk menyelesaikan permasalahan-permaalahan yang di hadapi oleh posbindu astano kampus unja Pondok meja. Jumlah peserta Posbindu sebanyak 120 orang, dengan 8 orang Laki-laki, 112 orang Perempuan., Rentang usia peserta 17-19 tahun dengan mayoritas peserta 18 tahun sebanyak 75 orang atau 62,5 %, Peserta dengan jumlah 120 orang. Hasil kegiatan di dapatkan kelebihan berat badan sebanyak 19 orang, dan obesitas sebanyak 5 orang. Jumlah peserta dengan Hipertensi sebanyak 5 orang. Pemberdayaan Kesehatan di posbindu dapat meningkatkan kesadaran untuk memeriksaakan kesehatahn secara mandiri untuk mengetahui risiko penyakit tidak menular khususnya Hipertensi dan Obesitas di kalangan mahasiswa.