Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN SIMPLISIA DI LAHAN PEKARANGAN PADA KELOMPOK TANI DI KELURAHAN BAROMBONG KOTA MAKASSAR Hidrawati, Hidrawati; Karman, Nurliani; Amin, Asni
Jurnal BALIRESO Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal BALIRESO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.122 KB)

Abstract

People in the Village Barombong generally cultivate of medicinal plants in their garden. Cultivation of medicinal plants has not been done well and no post-harvest handling. The use of medicinal plants as a treatment has several advantages, among others: the side effects are relatively low compared to modern medicinals. However, plants have medicinal properties and pharmacological effects are variable. Utilization of medicinal plants is more effective and safe when used with dosage, time, method of use and the selection of materials appropriate to the disease. Based on those problems, our team do activities such as  (1) Introducing and training regarding the type, nature, pharmacological effects and benefits of medicinal plants for health, (2) training and demonstration plots on propagation techniques, fertilization and cultivation of medicinal plants; (3) Training and demonstration of method of making “simplisia” and monitoring the growth of medicinal plants. Application of Science and Technology Program for the community through training and counseling introduction, cultivation of medicinal plants and simplicia to the group of women ‘Asoka’ in the Barombong village, Makassar. The program is considered successful because all of the planned program were run well and there were support and participation all of group members. This activity is expected to continues and extends in order to get attention from the local government to accustom the use of medicinal plants in the community and especially to mediate buyer or market of simplicia that will excite the people to develop medicinal plants.
PELATIHAN PEMBUATAN MINYAK AROMATERAPI PADDINGING Risda Waris; Asni Amin; Ahmad Najib
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.574 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.1362

Abstract

Abstrak: Analisa situasi masyarakat Desa Paddinging, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan hanya memanfaatkan hasil tani sebagai mata pencaharian. Masyarakat tidak lagi memiliki kegiatan keseharian selain bertani oleh sebab itu membuat minyak aromaterapi memiliki peluang besar yang dapat dilakukan ibu PKK bahkan kedepannya jika rutin dan terorganisir bisa menambah pendapatan masyarakat desa. Program ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan warga untuk mengolah jahe dan sereh menjadi minyak aromaterapi. Dengan demikian tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan dasar cara membuat minyak aromaterapi. Pelaksanaan program kerja dilakukan dengan metode pendekatan, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan. Langkah-langkah program telah terlaksana dan  mencapai hasil sesuai yang diharapkan yaitu pelatihan dan pendampingan pembuatan minyak aromaterapi berbahan jahe, sereh, kayu manis dan cengkeh yang di beri label “Minyak Aromaterapi Cap Paddinging” sebagai obat pegal-pegal, meringankan sakit kepala, melancarkan peredaran darah bahkan antinyamuk.  Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan minyak aromaterapi sebagai kelompok sasaran dilakukan melalui pendekatan, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan membuat minyak aromaterapi Cap Paddinging.Abstract: Analysis of the community situation of Paddinging village, the majority of people work as farmers and only utilize the crops as a livelihood. People no longer have daily activities other than farming because it makes aromatherapy oil has a great opportunity that PKK mother can do even in the future if routine and organized can increase the income of village people. This Program can help increase the knowledge of residents to cultivate ginger and lemongrass into aromatherapy oils. Thus the purpose of this community devotion is to provide basic training on how to make aromatherapy oils. Implementation of a work program is done by approach method, discussion, training, and field practice. The steps of the program have been carried out and achieved the results as expected is the training and mentoring the making of aromatherapy-based oils ginger, lemongrass, cinnamon, and clove labeled "Aromatherapy oil Cap Paddinging" as medicine aches, relieves headaches, blood circulation even mosquito repellent.  Community empowerment in the manufacture of aromatherapy oil as a target group is done through the approach, discussion, training, and practice of the field making aromatherapy oil Cap Paddinging.
ISOLASI FRAKSI LUNACRIDINE PADA EKSTRAK METANOL KAYU SANREGO (Lunasia amara Blanco) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM Rugayyah Alyidrus; Subehan Subehan; Asni amin
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v6i2.6752

Abstract

Telah dilakukan penelitian Isolasi fraksi lunacridine pada ekstrak metanol kayu sanrego (Lunasia amara Blanco) menggunakan kromatografi kolom dengan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi fraksi lunacridine pada kayu sanrego (L. amara Blanco).  Kayu sanrego diekstraksi secara refluks menggunakan pelarut metanol dan dilanjutkan ke isolasi dengan metode kromatografi kolom dengan metode basah. Pembanding lunacridine dan sampel di KLT dan dielusi dengan eluen n-heksan : etil asetat (2:8) diliat di UV 254 nm dan 366 nm. Isolat pada vial-vial yang mengandung lunacridine yang diambil digabungkan dalam satu vial dan di uapkan kemudian ditimbang.Hasil menunjukkan bahwa diperoleh 23 vial yang terdiri dari 9 fraksi. Dimana lunacridine terdapat pada fraksi ke 8 yaitu vial 18 dan 19 sebanyak 0,0318 g.
IDENTIFIKASI MORFOLOGI dan PARAMETER SPESIFIK SIMPLISIA DAN EKSTRAK DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) ASAL KAB. ENREKANG (SULAWESI SELATAN) A. Amalia Dahlia; Asni Amin; Rahayu Lestari
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 4, No 2 (2012): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.334 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v4i2.81

Abstract

Identification of morphology and spesific parameters from simplicia and rosella leaf's extract (Hibiscus sabdariffa L.). From regency of Enrekang, South Sulawesi. Identification of morphology and spesific parameters from simplicia and rosella leaf's extract have been done. The aim of this research is to know morphology and to get data of spesific parameters from simplicia and rosella leaf's extract (Hibiscus sabdariffa L.). Morphology test showed that rosella leaf's had spesific characteristic, i.e had red nervatio, had three palmatifidus leaf and their edge of leaf was serrated. Microscopic test of simplicia showed that the shape of their xilem was spiral and ladder, mesophyl, had thick trachoma, Ca.oksalat shaped sand, fibers sklerenkim, oil cells, epidermis and, diasitik stomata type, cortical parenchyma and lymph lysogen. Chemical identification of rosella leaf's powder showed that lignin, cathecol, aleuron, and flavanoid. Spesific parameters of extract showed that water soluble compound was 6,6203% and ethanol soluble acompund was 18,6992%. Identification of chemical group used Thin Layer Chromatography that sprayed by spesific reagent showed that the extract contained terpenoid and flavonoid.Key word : Identification, morphology, Hibiscus sabdariffa L
PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSTIK DAN SKRINING KOMPONEN KIMIA HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L.(Kunth).) ASAL KOTA MAKASSAR Asni Amin; Martati Martati
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 1, No 1 (2009): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jifa.v1i1.88

Abstract

Peperomia pellucida  is  tradisional medicine used for treatment of hay fever, hipotensi, diuretic, and stomatichum in  Sulawesi Selatan, This research aimed to get data of morphology, anatomy and also data of physis and chemical from Suruhan for development of its for drug.  Sample extraction with methanoll 95%, physis data included content water soluble extractive 8,68%, dilute etanol soluble extractive 15,04 %, total ash  4 %, water insoluble ash  2,75%, acid insoluble ash  4,24%, identification by using chemical analysis to the powder of herb resulted alkaloid, steroid, tannin, lignin, pati, aleuron, and profil of TLC is steroid. Identification of morphology showed that Suruhan was Herb, wet bark, leaf simple, cordatus, strongly green, flowers are very small in dense spikes. Assay  anatomy to bark showed closed collateral vessel bundle, calsium oxalate crystal, transverse section of leaves indicated that epidermis with stomata type is anisositik, hypodermis, palisade, spons, vesicle bundle, and calsium oxalate crystal.Key Words : Identification, Piperomia pellucid
Edukasi Penggunaan Dan Cara Pengolahan Rimpang Jahe Sebagai Bahan Baku Obat Tradisional Di Desa Gunung Silanu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Asni Amin; Risda Waris
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 6 (2023): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i6.259

Abstract

Jahe merupakan tanaman  rempah-rempah yang seringkali dijadikan bumbu masakan, minuman kesehatan dan obat tradisional yang ditanam masyarakat desa Gunung Silanu dipekarangan rumah,  namun pemanfaataannya sebagai  bahan baku obat tradisional  belum maksimal.  Pengetahuan warga akan penggunaan jahe sebagai obat tradisional dan cara pengolahan  jahe sebagai BBOT masih rendah, jika digunakan sebagai obat tradisional masih dalam bentuk  tanaman segar, tidak  instan , harus diolah dulu, sehingga menyulitkan setiap kali akan disajikan. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk  meningkatkan  derajat  kesehatan  masyarakat  dengan meningkatkan pengetahuan warga desa Gunung Silanu tentang penggunaan dan cara pengolahan jahe sebagai BBOT. Metode yang digunakan  adalah edukasi/ penyuluhan dan pelatihan kepada 30 peserta mewakili aparat desa, anggota PKK dan kader posyandu. Hasil menunjukkan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat jahe bagi kesehatan, cara penggunaan dan pengolahan jahe menjadi  simplisia serbuk dan rajangan yang dapat diukur melalui pre test dan post test, dan partisipasi masyarakat membantu menyediakan peralatan pelatihan serta antusiasme warga mengajukan pertanyaan selama kegiatan PKM berlangsung. Kesimpulan dari pengabdian  ini adalah  dapat  membantu program pemerintah  untuk  meningkatkan  derajat  kesehatan  masyarakat, serta dapat dijadikan lahan usaha  untuk  meningkatkan penghasilan mereka.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI MEDIUM PERTUMBUHAN DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEMBENTUK BIOFILM ORAL Asni Asni Amin; Rusli rusli Rusli; Aqilah Alviola Bani
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 6, No 2 (2023): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v6i2.10925

Abstract

Biofilm oral merupakan sekumpulan mikroorganisme baik bakteri, jamur ataupun kapang yang melekat di permukaan rongga mulut (gigi, lidah, langit-langit mulut, dan gusi) dan dibungkus oleh  karbohidrat. Beberapa jenis bakteri pembentuk biofilm oral pencetus terbentuknya  karang gigi bahkan karies  gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi media tumbuh bakteri oral dan mengidentifikasi bakteri pembentuk biofilm oral.  Metode penelitian menggunakan design experimental laboratorium kualitatif,  terhadap bakteri oral pembentuk biofilm yaitu bakteri Fusobacterium nucleate (FN), Porphyromonas gingivalis (PG),  dan Streptococcus mutans (SM). Bakteri ditumbuhkan pada media selektif Brucella Blood Agar (BBA) dengan penambahan darah domba (sheep blood) tidak terkoagulasi dengan variasi konsentrasi  5 dan 10% dalam kondisi anaerob. Bakteri yang tumbuh diidentifikasi bentuk morfologi  dan  pewarnaan Gram.    Hasil  penumbuhan bakteri pada media Brucella Blood Agar (BBA) dengan darah domba tidak  terkoagulasi  (DDTK) konsentrasi 5% menunjukkan  bahwa bakteri FN tidak mengalami pertumbuhan,  sedangkan bakteri PG dan SM dapat tumbuh. Pada konsentrasi media BBA 10% ketiga bakteri dapat tumbuh. Hasil identifikasi dengan pewarnaan Gram menunjukkan bakteri FN dan PG termasuk bakteri Gram negatif dengan  sel berwarna merah muda. Sedangkan pada bakteri SM termasuk bakteri Gram positif yang menunjukkan warna biru pada selnya. Adapun bentuk morfologi sel bakteri PG berbentuk  coccobasil, bakteri FN berbentuk  basil dan SM berbentuk coccus. Konsentrasi media yang terbaik bagi penumbuhan bakteri  Gram negatif (FN dan PG) dan bakteri Gram positif (SM) pembentuk biofilm oral adalah media yang konsentrasinya 10%
Edukasi Penggunaan Antibiotik Rasional Pada Masyarakat Andi Maulana Kamri; Muzakkir Baits; Asni Amin; Rachmat Kosman; Ade Dede; Rosmayanti Rosmayanti; Aslinda Septinia; Sri Wahyuni; Andini Zabrina; Irmayani Irmayani; Melly Amanda; Hilman Erwin; Sri Wahyuninsih; Nurhudayah Nurhudayah; Dina Izza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 8 (2023): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i8.318

Abstract

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik dapat bersifat bakterisida (membunuh bakteri) atau bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Masalah terbesar dengan penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah resistensi. Salah satu faktor penyebab resistensi obat adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat terutama antibiotik. Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam mengedukasi masyarakat dengan tema rasionalisasi penggunaan antibiotik. Sasaran pengabdian ini adalah masyarakat sekitar Losari. Perancangan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode observational deskriptif dengan pendekatan menggunakan Google form berupa kuesioner untuk diisi oleh responden. Jumlah sampel dalam pengabdian masyarakat ini adalah 33 responden yang ditentukan secara acak di masyarakat setempat. Berdasarkan hasil analisis data kuesioner, masyarakat belum memahami penggunaan antibiotik dan resistensi antibiotik. Sehingga dilakukan tindak lanjut berupa edukasi penggunaan antibiotik secara rasional. Dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang rasional, maka secara tidak langsung akan menurunkan kejadian resistensi antibiotik.
Pemberdayaan Kelompok Karangtaruna Melalui Diversifikasi Produk Olahan Singkong Nurmaya Effendi; Selpida Handayani; Farizah Dhaifina Amran; Asni Amin; Nurlina; Faradiba
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 4 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i4.3454

Abstract

Tujuan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kelompok karangtaruna Pucak Kemuning, Desa Pucak, Maros dalam penerapan diversifikasi produk olahan singkong dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan dan ekonomi. Dalam mencapai tujuan ini, digunakan metode pendekatan partisipatif melalui penyuluhan, diskusi interaktif, serta pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok mitra dalam menerapkan diversifikasi produk olahan singkong yang menjadi komoditi unggulan Desa Pucak. Untuk mengamati dan mengevaluasi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kelompok karangtaruna sebagai mitra, kami menggunakan kuesioner pre-post tes baik sebelum, selama proses maupun sesudah pembinaan melalui edukasi dan pelatihan serta metode diskusi langsung dan tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mitra dalam membuat produk olahan Singkong, yaitu Tepung Mocaf berbahan dasar Singkong asal Desa Pucak, Maros. Kami berharap kelompok karangtaruna Bukit Kemuning Desa Pucak, Maros dapat menerapkan pengolahan tersebut secara berkelanjutan, sehingga kemandirian pangan dan ekonomi mereka bisa tercapai.
Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Asal Daerah Gowa dan Takalar Amin, Asni; Rasyid, Faradiba Abdul; Syarif, Rezki Amriati; A.M, Sinta Faradilla; Saputri, Dicka; Sukmawati, Sukmawati
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 1 (2024): February 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i1.972

Abstract

Tumbuhan sirsak (Annona muricata Linn.) memiliki aktivitas sebagai antikanker dan antiinflamasi. Bahan baku ekstrak daun sirsak yang akan dikembangkan menjadi obat modern Indonesia asli harus terstandardisasi untuk menjaga mutu ekstrak yang dapat dipengaruhi oleh tempat tumbuh. Penelitian ini bertujuan melakukan standarisasi ekstrak daun sirsak asal daerah Gowa dan Takalar. Masing-masing ekstrak daun sirsak dilakukan standarisasi dengan parameter spesifik dan non spesifik. Hasil penelitian diperoleh data untuk pengujian parameter spesifik berupa uji organoleptik ekstrak yaitu bentuk kental, warna coklat kehitaman, dan berbau khas. Kadar senyawa larut air dan etanol  sebesar 7, 560% dan 13,94%untuk Gowa, sedangkan Takalar sebesar 6,64% dan 10,1%. Hasil uji parameter non spesifik untuk daerah Gowa dan Takalar sebagai berikut, susut pengeringan 0,289% dan 0,293%, bobot jenis 0,814 g/mL dan 0,818 g/mL, kadar air 4,488% dan 7,436%, kadar abu total 4,467% dan 6,560%, kadar abu tidak larut asam 0,499% dan 0,248%, cemaran mikroba < 1,0 x 101 koloni/g, cemaran logam berat cadmium < 0,0001 µg/g,  cemaran logam timbal sebesar 0,0390 µg/g dan < 0,0471 μg/g, residu pestisida < 0,001 mg/kg. Penelitian ini menunjukkan ekstrak daun sirsak asal daerah Gowa dapat digunakan menjadi sumber bahan baku daun sirsak.Annona muricata Linn. has anticancer and anti-inflammatory activity. The raw material for soursop leaf extract, which will be developed into authentic modern Indonesian medicine, must be standardized to maintain the quality of the extract, which can be influenced by the place of growth. This research aims to standardize soursop leaf extract from the Gowa and Takalar areas. Each soursop leaf extract was standardized with specific and non-specific parameters. The results of the research obtained data for testing specific parameters in the form of an organoleptic test of the extract, namely thick form, blackish brown color, and distinctive smell. The levels of water-soluble compounds and ethanol were 7,560% and 13.94% for Gowa, while for Takalar they were 6.64% and 10.1%. The results of non-specific parameter tests for the Gowa and Takalar areas are as follows: drying loss 0.289% and 0.293%, specific gravity 0.814 g/mL and 0.818 g/mL, water content 4.488% and 7.436%, total ash content 4.467% and 6.560%, acid insoluble ash content 0.499% and 0.248%, microbial contamination < 1.0 x 101 colonies/g, heavy metal cadmium contamination < 0.0001 µg/g, lead metal contamination 0.0390 µg/g and < 0.0471 μg/g, pesticide residue < 0.001 mg/kg. This research shows that soursop leaf extract from the Gowa area can be used as a source of raw material for soursop leaves.