Claim Missing Document
Check
Articles

Penggunaan Katalis Fly Ash Yang Diimpregnasi Dengan CaO Dari Ca(NO3)2 Pada Tahap Transesterifikasi Minyak Sawit Off-Grade Menjadi Biodiesel Nugraha, Putra Zelly; Helwani, Zuchra; Saputra, Edy
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 3, No 1 (2016): Wisuda Februari Tahun 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The synthesis of biodiesel from off-grade palm oil needs the help of CaO/fly ash during the transesterification step. CaO with high basicity and acts as a good catalyst. The use of fly ash as the support of CaO catalyst has several benefits because it is safe for the environment, it adds economical value, and Ca inside the fly ash itself can be utilized. The synthesis of biodiesel in this research aims to observe the effect of reaction temperature, molar ratio of methanol : oil, and the effect of CaO/fly ash concentration towards biodiesel yield. The synthesis of biodiesel is performed through esterification reaction to reduce the amount of free fatty acid content in oil, and is continued by transesterification reaction to produce biodiesel. Data processing in this research is conducted using Response Surface Methodology (RSM) with the help of Design Expert 7.0 software, while experimental design is determined using Central Composite Design (CCD) which consists of 3 variables. The highest biodiesel yield is 61.72% with a reaction temperature of 60oC, methanol : oil ratio of 8:1, and CaO/fly ash catalyst concentration of 7 %wt. Biodiesel characteristics which consist of density, kinematics viscosity, acid value and flash point is consistent with Indonesia’s National Standards (SNI) of biodiesel. The variable which has the highest effect towards biodiesel yield is catalyst concentration.Key words : Biodiesel, Off-grade Palm Oil, Catalyst, Fly Ash, Transesterification.
Degradasi Methylene Blue Melalui Metode Fotokatalitik Menggunakan Covalent Triazine Framework-Copper (CTF-Cu) Sebagai Fotokatalis Siregar, Ricky Putra; Saputra, Edy; Utama, Panca Setia
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 7 (2020): Edisi 2 Juli s/d Desember 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Textile industries in Indonesia have been growing year by year and have an important role in economic system. However, their enhancement raises environmental pollution because of their dye wastes. Either small-scale or large-scale contamination have massively spoiled some rivers in Indonesia, such as Ciliwung, Cisadane, and Bengawan Solo. Therefore, a special method like photocatalytic is highly needed to handle it. Photocatalytic method is able to degrade dyes quickly by producing hydroxyl radical (•OH) as a strong oxidant. One of the best photocatalysts to use is covalent triazine framework (CTF) with copper (Cu) as catalyst doping synthesized by using an ionothermal method. Photocatalytic degradation of methylene blue reached the highest degradation performance 95,02%. Keywords: textile, photocatalytic, hydroxyl radical, covalent triazine framework, ionothermal
Konversi Waste Cooking Oil (WCO) Menjadi Biodiesel Menggunakan Katalis Basa Heterogen Na2O/Fe3O4 Simarmata, Hery Fiza; Saputra, Edy; Irdoni, Irdoni
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 3, No 2 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heterogeneous catalysts in transesterification has been used to biodiesel production because have many advantages. This research aims to synthesize heterogeneous base catalyst Na2O/Fe3O4 which will be used in transesterification reaction for production of biodiesel. Catalyst Na2O/Fe3O4 was synthesized from sodium hydroxide (NaOH) and iron powder using wet impregnation method. The independent variables of this research are molar ratio of WCO/methanol 1:6, 1:8, 1:10, and loading catalyst Na2O/Fe3O4 3%, 4%, 5%-w WCO. These variables are to determine the yield crude biodiesel. Reaction temperature is 60°C (±2) for 2 hours, under stirring 300 rpm. The highest yield of biodiesel is 95.45% under the transesterification methanol/WCO molar ratio 1:10, loading catalyst 3%-w.Keywords: Biodiesel, esterification, catalyst, heterogeneous, transesterification, WCO
Catalytic Co-Pyrolysis of Palm Oil Empty Fruit Bunch and Coal into Liquid Oil Sunarno, Sunarno; Sari, Ronna Puspita; Frimacia, Tifanny; Yenti, Silvia Reni; Utama, Panca Setia; Saputra, Edy
International Journal of Renewable Energy Development Vol 11, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.2022.42193

Abstract

The decline in fossil fuel sources has prompted research into finding renewable fuels. One of environmentally friendly energy sources with high efficiency is by producing liquid oil from palm oil empty fruit bunch (EFB) and coal. Pre-treatment of empty fruit bunches using NaOH and various concentrations of H2O2, various ratios of EFB/coal, the ratio of CaO catalyst, chemical and physical characteristics were studied to produce the better liquid oil yield. The H2O2 concentrations are 0%, 1%, 2%, and 3%. The ratios of EFB/coal (R) are 0/100, 25/75, 50/50, and 75/25. The ratios of catalyst CaO/raw material are 0%, 3%, 6%, and 9%. It ran at 400 °C with 100 mL/min nitrogen gas flowing during one hour. The results showed that adding sodium hydroxide and hydrogen peroxide in the EFB pre-treatment increased the liquid oil yield. With an increase in the EFB/coal ratio, the liquid oil yield increased. Co-pyrolysis treated EFB and Coal with a ratio of 75:25 produced 32% liquid oil yield, but the liquid oil yield decreased to 19% with the addition of 9% CaO catalyst. However, the addition of CaO catalyst reduces the acidity and increases the calorific value of the liquid oil.
Studi Parametrik Kuat Tekan Mortar Geopolimer Abu Terbang Niko Rizaldi; Ali Imron Rusadi; Gunawan Wibisono; Edy Saputra; Monita Olivia
Media Teknik Sipil Vol. 18 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v18i2.12921

Abstract

Abu terbang adalah limbah berbentuk butiran halus atau bubuk berasal dari aktivitas pembakaran batu bara. Abu terbang biasanya digunakan sebagai material timbunan dan pupuk tanaman, namun dalam penelitian lebih lanjut abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian maupun semen pada mortar. Material abu terbang diaktifkan dengan kombinasi natrium hidroksida dan natrium silikat yang dikenal sebagai geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi optimum kuat tekan mortar geopolimer abu terbang dari parameter konsentrasi natrium hidroksida, modulus silikat, dan tamabahan OPC. Abu terbang yang digunakan adalah kelas F, dan dimanfaatkan sebagai bahan dasar mortar untuk plester. Mortar dibuat dengan mencampurkan abu terbang, pasir, natrium hidroksida dan natrium silikat serta superplasticizer, lalu mortar dicetak dan didiamkan selama tiga hari (rest period).  Sampel dirawat pada suhu ruang dan dilakukan uji kuat tekan mortar umur 7, 14, dan 28 hari. Hasil pengujian studi parametrik menunjukkan komposisi optimum mortar geopolimer abu terbang dapat dibuat dengan kombinasi variabel natrium hidroksida 12M, modulus silikat 2 dan tambahan OPC sebesar 30% pada suhu ruang.
Optimasilisasi Waktu Fermentasi, Kadar Air dan Konsentrasi Cu2+ pada Produksi Lakase Trichoderma asperellum LBKURCC1 Secara Fermentasi Padat Batang Padi dalam Reaktor Labu Novia Sellyna; Miranti Miranti; Yuana Nurulita; Edy Saputra; Panca Setia Utama; Titania Tjandrawati Nugroho
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n1.26730

Abstract

Trichoderma asperellum LBKURCC1 adalah galur Trichoderma yang diisolasi dari tanah perkebunan cokelat di Riau yang mampu memproduksi lakase. Lakase merupakan enzim ligninolitik yang dapat mendegradasi lignin, sekaligus mengoksidasi senyawa fenol. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi produksi lakase T. asperellum LBKURCC1 secara fermentasi padat (SSF) menggunakan batang padi sebagai penginduksi lakase, di dalam reaktor labu sederhana. Optimasi parameter fermentasi (waktu fermentasi, kadar air dan konsentrasi Cu2+)dilakukan menggunakan Central Composite Design (CCD) dengan Response Surface Methodology  (RSM). Hasil ANOVA menunjukkan bahwa model quadratik dipilih, dengan persamaan regresi Y= 64,19 - 6,71 X1 + 6,93 X2 - 15,65 X1*X1 - 7,11 X2*X2 - 15,40 X3*X3. Waktu fermentasi, kadar air dan konsentrasi Cu2+ sebagai CuSO4.7H2O ditemukan memiliki efek signifikan (p-value<0,05) terhadap aktivitas lakase yang diproduksi. Kondisi optimal untuk produksi lakase dengan penginduksi batang padi, secara SSF dalam reaktor labu, adalah 7 hari fermentasi, kadar air 67% dan konsentrasi CuSO4.7H2O 0,046 g/L. Aktivitas lakase yang diperoleh pada kondisi optimum adalah 65,3±0,7 mU per gram batang padi. Meskipun hanya meningkatkan aktivitas lakase 2% dari aktivitas pada center point, kondisi optimum tetap membuat proses menjadi lebih ekonomis dan efisien, karena memperpendek waktu produksi dari 8 hari menjadi 7 hari, dan mengurangi konsentrasi penambahan Cu2+.
Mn/carbon sphere catalyst for heterogeneous activation of peroxymonosulfate for methylen blue removal Yusnimar Yusnimar; Khairat Khairat; Chairul Chairul; Silvia Reni Yenti; Wisrayetti Wisrayetti; Barata Aditya Prawiranegara; Heni Sugesti; Panca Setia Utama; Edy Saputra
CHEMICA: Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/chemica.v8i2.22063

Abstract

One of the latest innovations in textile waste treatment is advanced oxidation processes (AOPs) methods using an oxidizing agent capable of producing sulfate radicals (SO4•). This study aims to determine the activity of the Mn/Carbon sphere catalyst in the oxidation process, reduce the dye content by using a combination of peroxymonosulfate (PMS) and Mn/Carbon sphere catalyst as an oxidizing agent, and determine the optimum conditions in the process of reducing dye levels in the water. A hydrothermal process carried out the catalyst synthesis process to produce black carbon from D-glucose solution, then impregnated with variations of 3% and 5% of Mn metal. The degradation of methylene blue (artificial waste) of 25mg/L (1:10 dilution) was carried out for 120 minutes with variations in the catalyst mass of 0.001, 0.002, 0.003, and 0.004g and the mass of PMS 0.01, 0.02, 0.03, and 0, 04g in 100ml sample. Mn/Carbon sphere catalyst was able to activate PMS and was able to degrade methylene blue by 88.16%. The optimum condition for reducing the methylene blue levels in the water is at a concentration of 1g/L PMS and a Mn/Carbon sphere catalyst (5% Mn metal) 0.5g/L with an efficiency of 88.16%.
Ketahanan Beton Semen Portland Composite Cement (PCC) di Lingkungan Gambut Kabupaten Bengkalis Wandala Adi Putra; Monita Olivia*; Edy Saputra
JURNAL TEKNIK Vol. 14 No. 1 (2020): Edisi April 2020
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v14i1.3882

Abstract

Penelitian ini membahas tentang ketahanan beton menggunakan semen PCC dengan mutu beton rencana f’cr 15 MPa, f’cr 20 MPa dan f’cr 28 MPa melalui proses perawatan menggunakan air normal selama 28 hari yang selanjutnya direndam di lingkungan air gambut dengan pH berkisar antara 3-3,80 dengan rata-rata pH 3,44 selama 120 hari di Kabupaten Bengkalis. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji kuat tekan dan porositas beton. Beton dengan menggunakan semen PCC, sampai dengan umur perendaman 120 hari di lingkungan gambut untuk beton dengan kuat tekan rencana 15 MPa, 20 MPa dan 28 MPa terjadi peningkatan kuat tekan yang signifikan yakni antara 23.4% s/d 29.8%. Terkait porositas terjadi sedikit peningkatan pada umur perendaman 28 hari di lingkungan gambut yakni berkisar 0.1-1.2%. Selanjutnya seiring bertambahnya umur perendaman, porositas semakin menurun hingga mencapai -15.1% hingga -27.5% pada umur 120 hari perendaman di lingkungan gambut. Hal ini mengindikasikan bahwa beton semakin padat. Kuat tekan mempengaruhi porositas dimana semakin besar kuat tekan maka semakin kecil porositas yang terjadi. Dari tiga jenis mutu beton rencana yang diujicobakan, maka f’cr 28 MPa dengan menggunakan semen PCC sangat disarankan untuk digunakan di lingkungan gambut.
Kuat Tekan dan Porositas Beton menggunakan Air Gambut dan Kapur Tohor untuk Konstruksi di Lingkungan Gambut Hagus Tizia; Monita Olivia*; Edy Saputra
JURNAL TEKNIK Vol. 14 No. 1 (2020): Edisi April 2020
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v14i1.3894

Abstract

Air gambut banyak ditemukan di daerah lahan gambut atau dataran rendah di Sumatera, khususnya di Kabupaten Bengkalis. Air gambut berwarna coklat tua kehitaman, memiliki kadar organik tinggi dan memiliki kemasaman tinggi. Pada umumnya di daerah terpencil di pulau Bengkalis dengan sumber air bersih terbatas maka air gambut sering digunakan sebagai air pencampur beton. Air gambut juga dipakai sebagai air perawatan beton, padahal karakteristik air gambut tidak memenuhi persyaratan sebagai air bersih. Pada penelitian ini dilakukan kajian kuat tekan dan porositas beton menggunakan air gambut yang belum diolah dan telah diolah dengan kapur tohor. Kapur tohor (CaO) digunakan sebanyak 0,05 g/l dan dilarutkan selama 5-10 menit sehingga menghasilkan air dengan pH 7. Beton yang direncanakan menggunakan pengikat Ordinary Portland Cement (OPC) dan Portland Composite Cement (PCC) dengan kuat tekan rencana sebesar 20 MPa pada umur 28 hari. Sebagai kontrol digunakan benda uji yang dibuat menggunakan air biasa sebagai air pencampur. Benda uji dibuat dengan air gambut yang telah diberi kapur tohor dan setelah dicetak benda uji direndam langsung di saluran air gambut di Kabupaten Bengkalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton OPC menggunakan air gambut-kapur tohor (OPC-K) meningkat selama umur perendaman hingga 150 hari. Sedangkan beton PCC air gambut-kapur tohor (PCC-K) terus mengalami peningkatan kuat tekan hingga umur 91 hari tetapi terjadi penurunan kekuatan hingga umur 150 hari. Beton kontrol OPC memperlihatkan penurunan kuat tekan setelah perendaman, tetapi beton kontrol PCC menunjukkan kenaikan kekuatan. Porositas beton OPC-K terus meningkat pada umur 150 hari, sedangkan pada beton PCC-K terjadi penurunan porositas yang cukup signifikan. Penggunaan air gambut dengan kapur tohor sebagai air pencampur dapat memperbaiki kuat tekan dan porositas beton OPC dan PCC yang terpapar air gambut dalam jangka panjang.
Durabilitas Beton Sekat Kanal Terpapar Air Gambut dan Air Laut Rita Yulismawati; monita olivia; Edy Saputra
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 2 (2021): Edisi Oktober 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.7081

Abstract

Sekat kanal (canal blocking) merupakan salah satu upaya teknik pembasahan gambut karena terjadinya penurunan muka air tanah berlebihan serta dapat mengantisipasi kebakaran di lahan gambut. Namum pada bagian hilir lahan gambut, sekat kanal juga berhubungan langsung dengan air laut disisi lainnya. Dengan mendapatkan dua serangan (dual attack) sehingga perlunya menggunakan beton berdurabilitas tinggi, salah satunya dengan memakai pozzolan berupa abu terbang (Fly Ash) untuk menhasilkan beton bermutu tinggi. Pada penelitian ini, mutu beton direncanakan yaitu fc’ = 35 Mpa, dengan menggunakan semen tipe Portland Composite Cement (PCC) dengan variasi 0% FA sebagai kontrol dan memakai 30% FA dari berat semen dan faktor air semen (fas) sebesar 0,32. Setelah mendapatkan perawatan dengan air normal selama 28 hari, kemudian disimulasikan dengan merendam pada tiga bak perendaman yang berbeda yaitu dengan air gambut, air larutan NaCl sebesar 3,5% serta pencampuran air gambut dan NaCl. Hasil menunjukan beton PCC pada umur 0 hari perendaman kuat tekan sudah mencapai pada mutu yang direncanakan tetapi mengalami kenaikan dan penurunan kuat tekan. Pada beton PCC–FA pada umur 0 hari perendaman belum mencapai pada mutu beton yang direncanakan tetapi seiring dengan lama nya perendaman dengan 3 jenis air, mutu beton masih terus mengalami kenaikan sampai pada umur 56 hari dan pada 91 hari baru mengalami penurunan kuat tekan. Hasil UPV pada beton PCC dan PCC-FA selama 56 hari disetiap rendaman masih memiliki kerapatan beton yang sangat bagus namun, di 91 hari perendaman mengalami penurunan, dan secara pengamatan visual, penetrasi asam belum terjadi pada beton tipe PCC dan tipe PCC-FA.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abid, Hussein Rasool Ahmad Fadli Ahmad Fathonih, Ahmad Ahmad, Nurul Qomariyah Aldi Nauri Islami, Aldi Nauri Ali Imron Rusadi Amir Awaluddin Amun Amri Anggraini, Diva Putri Apriani, Isna Apriliani, Marissa Ari Sandhyavitri Ayu Putri, Radin Azhar, Muhammad Rizwan Bahar, Helmi Barata Aditya Prawiranegara Burhanuddin Burhanuddin Chairul Chairul Chairul, Chairul Desi Heltina Edward Hs Ekky Wahyudi Erman Taer EVELYN EVELYN Fachran Putra Deraf, Ivano Fajar Restuhadi Feblil Huda Firnanda, Ridho Muhammad Fitra Perdana Frimacia, Tifanny Gunawan Wibisono Ha-Ming Ang, Ha-Ming Hafiz, Fadlillahi Hagus Tizia Hanafi, Muhammad Rifter Harahap, Ahmad Yunus Mokoginta Harnedi, Joni Harriad Akbar Syarif, Harriad Akbar Hasrul Hasrul, Hasrul Heni Sugesti Hery Fiza Simarmata, Hery Fiza Hongqi Sun, Hongqi Husna, Misratul Ilahi, Aulia Nur Imanuel Tumanggor Irdoni Irdoni Ismayanti Ismeddyanto, Ismeddiyanto Jhon Armedi Pinem Joni Iswan Julnaidi Julnaidi Khairat, Khairat Khairat, Khairat Komalasari Komalasari Laila Maharani Lisnasari, Andi Anita Lubis, Nur Ainun Marlina Marlina Miranti Miranti Mohammad Ridwan Monita Olivia Moses O. Tadé Muhammad Saleh Muhdarina Muhdarina Muhdarina Musradinur Musradinur Mustafa Kamal Nasution, Mustafa Kamal Mutamima, Anisa Nasution, Ahmadani Niko Rizaldi Novia Sellyna Noviani, Julia Nurfatihayati Nurhayati Olsy, Fradilla Parulian, Dudi Prasetya, Prasetya Prasetyo Arva S, Prasetyo Arva Prawiranegara, Barata Aditya Putra Zelly Nugraha, Putra Zelly Putra, Yogi Lesmana Putri, Nur Rohmah Oktaviani Putri, Radin Ayu Rahman, Dui Yanto Rakhmyta, Yunie Amalia Rita Yulismawati Rizha, Fachrur Rosita Wati Rosmawati Harahap Rozanna Sri Irianty Saepulah, Usep Saiful Bahri Sarah Sarah Sarah, Sarah Sari, Ronna Puspita Sarmento, Amândio de Araújo Septian, Rizki Eka Setia Utama, Panca Shaobin Wang Silvia Reni Yenti Silvia Reni Yenti Siregar, Ricky Putra Siregar, Siti Saidah Sri Purwanti Nasution, Sri Purwanti Sugesti, Heni Sulistyowati, Rita Sunarno Sunarno Surya, Andry Pratama Suwarni SYAIFUL BAHRI Syaifullah Muhammad Syelvia Putri Utami Titania Tjandrawati Nugroho Tukiyo Umar, Ali Utama, Panca Setia Wahyuni, Septia Wandala Adi Putra Winardi Winardi Wisrayetti Wisrayetti Yasmita, Yasmita Yuana Nurulita Yudi Sandro Bara Tondang Yusnimar Sahan Zuchra Helwani, Zuchra Zultiniar Zultiniar Zultiniar, Zultiniar Zultiniar, Zultiniar