Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Generics: Journal of Research in Pharmacy

Penetapan Kandungan Fenolik Total dan Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanolik Kubis Ungu (Brassica oleraceae var.capitata L) Desi Kristina Gultom; Indah Saraswati; Widyandani Sasikirana
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 2, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.782 KB) | DOI: 10.14710/genres.v1i2.11226

Abstract

Latar Belakang : Kubis ungu mengandung suatu senyawa fenolik yang bisa dimanfaatkan sebagai antioksidan yang mana difungsikan untuk menangkal radikal bebas.Tujuan : Mengetahui kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik kubis ungu.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimental. Proses kajian memakai sampel kubis ungu dari Kec. Getasan, Salatiga. Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) digunakan untuk uji aktivitas antioksidan sementara penetapan kadar total fenolik dilakukan lewat metode Folin-Ciocalteu. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis statistik dengan menggunakan korelasi pearson.Hasil   : Kadar total fenolik sampel sebesar 51,45±0,57 mgEAG/g dan aktivitas antioksidannya cukup kuat yang dilihat dari perolehan nilai IC50 sampel sebesar 28,097 ± 0,33 μg/mL. Hasil analisis statistik pada ekstrak etanol kubis ungu dengan korelasi pearson menunjukkan korelasi negatif (-0.948) antara total fenolik dan aktivitas antioksidan fraksi etil asetat didalamnya, yang mengartikan semakin tinggi total fenolik maka semakin rendah nilai IC50 sampel (aktivitas antioksidannya semakin kuat).Kesimpulan :  Fraksi etil asetat ekstrak etanolik kubis ungu mempunyai nilai total fenolik sebesar 51,45 ± 0,47 mgGAE/g dan nilai IC50 28,097±0,33 μg/mL. Semakin tinggi kandungan total fenolik dalam fraksi etil asetat ekstrak etanolik kubis ungu maka akan semakin tinggi pula nilai aktivitas antioksidannyaKata Kunci : Kubis ungu (Brassica oleraceae var. capitata L.), aktivitas antioksidan, Total Phenolic Content (TPC)
Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Etanol Jahe (Zingiber officinale Roscoe.) dan Daun Jeruk Purut (Citrus hystric Dc.) Sarastri, Darsih; Rohana, Evieta; Saraswati, Indah
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 1, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i1.17272

Abstract

Tanaman herbal jahe (Zingiber officinale) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix) memiliki kandungan senyawa antioksidan berupa flavonoid, fenol, dan terpenoid. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan (efek dan nilai aktivitas antioksidan terkuat) dari kombinasi jahe dan daun jeruk purut. Penelitian meliputi determinasi, pembuatan, dan karakterisasi simplisia, ekstraksi etanol 96% (1 : 10) metode ultrasonik, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH pada ekstrak tunggal jahe dan daun jeruk purut serta kombinasi ekstrak dengan perbandingan (3 : 1), (1 : 1), dan (1 : 3).  Hasil yang diperoleh pada kombinasi ekstrak jahe dan daun jeruk purut (1 : 1) menunjukkan efek sinergis (nilai CI 0,695) dengan nilai IC50 72,703 ± 0,195 ppm. Kombinasi ekstrak jahe dan daun jeruk purut (3 : 1) menghasilkan efek adisi (nilai CI 0,958) dengan nilai IC50 69,545 ± 0,167 ppm yang merupakan aktivitas antioksidan terkuat dibandingkan kombinasi lain. Kombinasi ekstrak jahe dan daun jeruk purut (1 : 3) menghasilkan efek adisi (nilai CI 0,919) dengan nilai IC50 107,030 ± 0,123 ppm.
Narrative Review : Metode Analisis Neotam pada Makanan dan Minuman Mulyaningrum, Sri Kris; Saraswati, Indah; Sasikirana, Widyandani
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 1, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i1.17413

Abstract

Neotam merupakan pemanis sintesis derivat aspartam yang baru muncul di pasaran pada tahun 2002 dan biasa ditambahkan pada produk pangan. Analisis kandungan neotam merupakan hal yang penting dilakukan untuk menjamin kualitas dan keamanan produk pangan. Tujuan review ini yaitu untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tiap metode analisis neotam dalam sampel makanan dan minuman, serta mengetahui metode yang dapat menghasilkan nilai-nilai validasi paling baik pada analisis kandungan neotam dalam sampel makanan dan minuman. Dalam penelitian ini dilakukan narrative review metode analisis neotam untuk menyajikan rangkuman data secara naratif. Pencarian artikel penelitian dilakukan dengan menggunakan lima jenis database, yaitu Science direct, SpringerLink, Google Scholar, PubMed, dan Scopus. Artikel yang didapat dari ketiga database diseleksi menggunakan aplikasi Mendeley. Hasil pencarian literatur ditemukan 23 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Pengembangan metode analisis neotam dalam sampel makanan dan minuman di antaranya yaitu metode kromatografi cair dengan instrumen HPLC dan UHPLC, metode Capillary Zone Electrophoresis, serta metode spektrofotometri UV-Vis. Metode analisis neotam terbaik dapat dilihat dari berbagai aspek. Berdasarkan aspek kualitas metode, meliputi nilai-nilai validasi, metode analisis neotam terbaik yaitu metode kromatografi cair dengan instrumen UHPLC-MS.
Narrative Review : Potensi Family Lamiaceae sebagai Tabir Surya Maulia, Sinta; Saraswati, Indah; Wulandari, Fitri
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 2 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 2, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i2.18089

Abstract

Matahari memancarkan sinar UV yang pada jumlah berlebih dapat menimbulkan kerusakan pada kulit. Paparan UV yang berlebihan akan mengakibatkan perubahan komposisi dan struktur serta menimbulkan stress oksidatif pada kulit. Oleh karena itu, dibutuhkan perlindungan tambahan berupa tabir surya alami karena relatif aman. Family Lamiaceae banyak ditemukan di Indonesia dan beberapa spesiesnya telah diketahui memiliki potensi tabir surya. Artikel bertujuan untuk mengetahui spesies dari family Lamiaceae yang berpotensi sebagai tabir surya, senyawa yang bertanggung jawab, serta bentuk sediaannya sebagai tabir surya. Review artikel ini menggunakan database Google Scholar, Scopus, Proquest, Pubmed, dan Science Direct dengan kata kunci “Lamiaceae AND Sunscreen* AND Sun Protection Factor”. Data menunjukkan bahwa 14 spesies family Lamiaceae diketahui berpotensi sebagai tabir surya dilihat dari nilai Sun Protection Factor (SPF). Hasil pengujian tabir surya dipengaruhi oleh metode ekstraksi, jenis pelarut, konsentrasi pelarut, dan ekstrak. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut yaitu flavonoid, tanin, fenolik, dan minyak atsiri. Ocimum basilicum, Linn. dan Teucrium polium L. dimanfaatkan sebagai tabir surya dalam bentuk sediaan krim dan nanogel.
Pengembangan Metode Analisis Vitamin B1 pada Tempe menggunakan Microplate Reader Choerunisa, Nisrina; Saraswati, Indah; Sasikirana, Widyandani
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 1 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 1, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i1.22536

Abstract

Vitamin B1 merupakan zat gizi yang banyak terdapat dalam biji-bijian. Salah satu makanan yang mengandung vitamin B1 dan banyak di konsumsi masyarakat adalah tempe. Kadar vitamin B1 perlu diperhatikan karena vitamin ini tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan biasanya hilang ketika suatu makanan diolah. Metode analisis vitamin B1 perlu dikembangkan dan divalidasi untuk membuktikan bahwa metode analisis memenuhi persyaratan untuk digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh matriks dan validasi metode analisis vitamin B1 pada tempe menggunakan Microplate Reader. Validasi metode analisis vitamin B1 pada tempe dilakukan dengan metode standar adisi menggunakan Microplate Reader dengan panjang gelombang 450 nm. Analisis data secara statistik menggunakan uji T. Hasil validasi menunjukkan bahwa metode analisis yang dikembangkan telah presisi ((RSD < 2), r 0,9976), sensitif (LOD 3,596 µg/mL, LOQ 11,987 µg/mL), dan akurat (nilai recovery 92-96%) dan adanya matriks tidak berpengaruh signifikan terhadap metode analisis yang digunakan (t hitung < t tabel (2,27 < 2,57)) sehingga metode analisis memenuhi kriteria persyaratan yang diperbolehkan.
Formulasi dan Evaluasi Fisik Sediaan Emulgel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai Antioksidan dengan Gelling Agent HPMC Puspitasari, Fitri; Saraswati, Indah; Wulandari, Fitri
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 1, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i1.17256

Abstract

Radikal bebas dalam jumlah berlebih mengakibatkan stres oksidatif yang berdampak negatif bagi tubuh, maka dibutuhkan antioksidan untuk meminimalisirnya. Kelor mengandung 46 macam antioksidan dengan aktivitas sedang hingga kuat. Emulgel memiliki stabilitas dan akseptabilitas lebih baik dibanding sediaan topikal lainnya. HPMC digunakan sebagai gelling agent karena inert terhadap banyak bahan, mudah didapatkan, tidak toksik, dan tidak mengiritasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HPMC sebagai gelling agent terhadap karakteristik dan stabilitas fisik emulgel ekstrak daun kelor, serta mengetahui aktivitas antioksidannya. Simplisia daun kelor dimaserasi dengan etanol 70%, lalu maserat dikentalkan dengan rotary evaporator. Kemudian, dilakukan penapisan fitokimia serta uji aktivitas antioksidan (IC50) dengan metode DPPH. Emulgel dibuat dengan memvariasikan konsentrasi HPMC (F1 = 3%, F2 = 5%, F3 = 7%), lalu dikarakterisasi fisik, uji stabilitas fisik dengan cycling test, serta uji aktivitas antioksidan (persen inhibisi) dengan metode DPPH. Hasil yang didapatkan yaitu konsentrasi HPMC berpengaruh terhadap karakteristik fisik emulgel. F2 dan F3 stabil secara fisik, sedangkan F1 hanya stabil pada daya lekat. Ekstrak daun kelor memiliki aktivitas antioksidan kuat (IC50 = 85,671±0,107 ppm). Persen inhibisi emulgel ekstrak daun kelor F1, F2, dan F3 berturut-turut sebesar 45,804±0,353%; 45,653±0,765%; dan 39,655±0,531%.