Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

EDUKASI PENCEGAHAN BABY BLUES SYNDROME PADA TENAGA PENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS Veronica Paula; Maria Veronika Ayu Florensa; Ballsy C. A. Pangkey; Mega Tri A. S. Ningsih
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1526

Abstract

Latar Belakang: Pengalaman menjadi seorang ibu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi setiap perempuan, namun kebahagiaan akan lenyap ketika kelahiran bayi menyebabkan kesedihan yang panjang. Kejadian tersebut adalah baby blues syndrome, dimana ini dapat terjadi pada ibu beberapa jam atau beberapa hari setelah melahirkan. Pada kondisi normal hal ini akan hilang jika diberikan pelayanan psikologis yang baik, tetapi jika tidak ditangani ibu bisa mengalami emosi yang berlebihan, merasa sangat sedih diiringi tangisan tanpa alasan, menyakiti bayi, bahkan sampai melakukan tindakan bunuh diri. Dukungan suami dan keluarga menjadi sangat penting bagi ibu agar terhindar dari baby blues syndrome ini. Pengetahuan tentang hal ini dapat ditemukan melalui webinar kesehatan, sehingga para ibu bisa tahu dan memahami bagaimana cara mengatasi kesedihan maupun stres tersebut. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan guru dan staf tentang pencegahan dan manajemen stres ibu dengan baby blues syndrome. Metode: PkM dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom. Sebelum dan setelah webinar peserta mengisi pre-test dan post-test untuk dinilai pengetahuannya terkait topik yang disampaikan. Hasil: Berdasarkan analisis ditemukan hasil pengetahuan peserta pada pre-test yaitu 50%, sedangkan pada post-test yaitu 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan guru dan staf mengalami peningkatan setelah mengikuti webinar tentang pencegahan dan manajemen stres pada ibu dengan baby blues syndrome.
Tingkat Stres, Ansietas, dan Depresi Pada Mahasiswa Keperawatan Tahun Pertama Selama Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi Covid-19 Priskila Krismonica; Erny Palumpun; Etika Lase; Veronica Paula; Ester Silitonga
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i1.10836

Abstract

ABSTRACT Learning online in the COVID-19 Pandemic situation sure does make college students have to adapt with the situation, especially the first year students who have experienced the transition from Senior High School to the university. This change in learning methods has obstacles that prevent students from participating in an effective learning process. This can give pressure that causes anxiety, stress, and depression. This research aims to know the stress, anxiety, and depression levels of first-grade nursing students during online learning in the COVID-19 pandemic era. This research uses a descriptive quantitative method with convenience sampling technique to 379 nursing students in DKI Jakarta and Tangerang. The research instruments used are questioner DASS-21 (Depression Anxiety Stress scale) from Lovibond & Lovibond (1995) The result of the stress category shows that the number of nursing students who got normal stress was 257 respondents, 37 respondents were light stress, 47 respondents were moderate stress, 34 respondents were severely stressed, and 4 respondents were having very severe stress. In the anxiety category, the number of nursing students who got normal anxiety was 143 respondents, 43 respondents were light anxiety, 105 respondents were moderate anxiety, 37 respondents were severely anxious, and 51 respondents were very severe anxiety. In the depression category, the number of nursing students who got normal depression was 228 respondents, 55 respondents were light depression 51 respondents were moderate depression, 26 respondents were severely depressed and 19 respondents were very severe depression. This research can be concluded that first-year nursing students have different levels of stress, anxiety, and depression ranging from mild to very severe and experience signs and symptoms of stress, anxiety and depression. Keywords: Anxiety, COVID-19, Depression, Online Learning and Stress  ABSTRAK Pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 membuat mahasiswa harus beradaptasi, terlebih bagi mahasiswa tahun pertama yang mengalami transisi dari masa sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi. Perubahan metode pembelajaran ini memiliki hambatan-hambatan yang menghalangi mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang efektif. Hal ini memberi tekanan yang menimbulkan ansietas, stres dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres, ansietas dan depresi pada mahasiswa keperawatan tahun pertama selama pembelajaran daring dimasa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik convenience sampling kepada 379 mahasiswa keperawatan di DKI Jakarta dan Tangerang. Instrumen yang di gunakan pada penelitian ini adalah kuesioner DASS-21 (Depression Anxiety Stress Scale) oleh Lovibond & Lovibond (1995). Hasil penelitian pada kategori stres menunjukkan mahasiswa keperawatan mengalami stres normal sebanyak 257 responden,stres ringan 37 responden, stres sedang 47 responden, stres berat 34 responden dan sangat berat 4 responden. Pada kategori ansietas mahasiswa keperawatan mengalami ansietas normal sebanyak 143 responden, ansietas ringan 43 responden, ansietas sedang 105 responden, ansietas berat 37 responden dan ansietas sangat berat 51 responden. Pada kategori depresi mahasiswa keperawatan mengalami depresi normal sebanyak 228 responden, depresi ringan 55 responden, depresi sedang 51 responden dan depresi berat 26 responden dan sangat berat sebanyak 19 responden. Penelitian ini dapat di simpulkan bahwa mahasiswa keperawatan tahun pertama memiliki tingkat stres, ansietas, dan depresi yang berbeda-beda dimulai dari yang ringan hingga sangat berat serta mengalami tanda dan gejala baik stres, ansietas maupun depresi. Kata Kunci: Ansietas, COVID-19, Daring, Depresi, dan Stres
HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN TINGKAT DUA DI SALAH SATU UNIVERSITAS SWASTA INDONESIA [THE CORRELATION BETWEEN MOTIVATION TO PURSUE A NURSING CAREER AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF SECOND-YEAR NURSING STUDENTS AT A PRIVATE UNIVERSITY IN INDONESIA] Paula, Veronica; Barus, Novita Susilawati; Naibaho, Juliati; Ortu, Juniarti; Mbolik, Mafalda
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 12, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v12i1.8298

Abstract

Becoming a nursing student requires strong motivation to ensure maximum learning outcomes, as the nursing profession involves managing disease conditions and dealing with people's lives.  Maximum learning achievement reflects a competent nurse who has the ability to meet patient needs and provide high-quality, satisfactory health services. Motivation encourages students to achieve their goals, and one impact of motivation on nursing students is that the higher the motivation to become a nurse, the greater the achievement they will attain. The purpose of this study was to find out the relationship between the motivation to become a nurse and the learning performance of a student of a nursing faculty in a private University in Indonesia. The data collection technique is total sampling with a sample of 295 respondents.  The research instrument used a motivation questionnaire to become a nurse and a learning achievement questionnaire. Data were analyzed using univariate and bivariate assays with the Spearman rho correlation test. The results showed that there was no relationship between motivation to become a nurse and learning achievement (p-value: 0,091) with the value of the correlation coefficient -.0.099. Researchers can then look at other factors that affect learning performance such as interests, talents, memory, physical condition, gender, learning process, environment, support from loved ones, and others.BAHASA INDONESIA Menjadi mahasiswa perawat perlu memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi seorang perawat guna mencapai prestasi belajar yang maksimal, mengingat profesi keperawatan ialah profesi yang menyangkut kondisi penyakit bahkan nyawa seseorang. Prestasi belajar yang maksimal mencerminkan perawat yang berkompeten yang mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pasien serta memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan dan berkualitas. Motivasi sendiri akan mendorong mahasiswa dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai, salah satu dampak motivasi pada mahasiswa keperawatan adalah semakin tinggi motivasi menjadi perawat semakin tinggi prestasi yang akan diraih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar mahasiswa fakultas keperawatan di salah satu universitas bagian barat. Teknik pengumpulan data adalah total sampling dengan instrumen penelitian yaitu angket motivasi untuk menjadi perawat dan angket prestasi belajar. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji korelasi rho Spearman.Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar (nilai-p: 0,091). Peneliti selanjutnya dapat melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja belajar seperti minat, bakat, memori, kondisi fisik, jenis kelamin, proses belajar, lingkungan, dukungan dari orang yang dicintai, dan lain-lain.
EDUKASI KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA PENGUNGSI Arkianti, Maria Maxmila Yoche; Rumambi, Magda Fiske; Manik, Marisa Juniati; Tompunu, Marianna Rebecca Gadis; Paula, Veronica
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1946

Abstract

In the Southeast Asia region, two-thirds of all deaths are due to non-communicable diseases. Half of all premature deaths occur between the ages of 30 and 69 in 2021. The problem of non-communicable diseases can occur in all groups of society. One group at risk includes refugees. While in their home countries, refugees may have limited access to healthcare. As a result, non-communicable diseases may go undetected or poorly managed. Refugees may experience difficult conditions and lack of ongoing care while on the run which can exacerbate non-communicable diseases (NCDs). Indonesia is one of the destination countries for refugees from several countries such as Afghanistan, Myanmar, Somalia, Sudan and Iran. The purpose of this activity is to provide knowledge related to non-communicable diseases to refugees who are at an NGO in Jakarta. This activity was held online with the Zoom application. Education was provided in two sessions. The educational material provided was based on the results of a poll among refugees. Lectures and questions and answers were the methods used in the activity. The event went smoothly with participants showing enthusiasm on the question and answer side. From the evaluation results, participants expected this activity to be held again because the knowledge gained was useful for participants and the health session was very enjoyable.
ETIKA BERPRILAKU PADA REMAJA Zega, Windy Sapta Handayani; Paula, Veronica; Ayu Florensa, Maria Veronika; Yoche Arkianti, Maria Maxmila; Melyany, Feby Bexty
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1962

Abstract

Sekolah adalah lembaga pendidikan tempat mencetak individu yang berilmu pengetahuan dan berkumpulnnya orang-orang yang memiliki kepentingan dengan pendidikan dan sarana interaksi individu dengan individu, dan individu dengan kelompok. Peran sekolah mampu membantu potensi manusiawi, eksplorasi individu dan mengenal pertumbuhan serta perkembangan yang dimiliki peserta didik mulai dari fase anak usia dini memasuki Sekolah Dasar (SD), kemudian remaja yang memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Akhir (SMA) agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kesempatan ini jauh lebih banyak ketika siswa tinggal di sekolah berasrama. Dalam masa perkembangan, remaja juga memiliki permasalahan sendiri terkait dengan pergaulan di lingkup asrama. Sehingga pentingnya penyesuaian diri antara satu dengan yang lainnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola asrama di SMP Marsudirini Bogor, siswa dan siswi belum mendapatkan edukasi tentang bagaimana etika berperilaku pada remaja sehingga edukasi dilakukan untuk mempersiapkan remaja sukses beradaptasi di lingkungan asrama. Kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta demonstrasi. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan nilai post-test sebesar 48.2% apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test 36.7%. Oleh karena itu kegiatan ini dapat menjadi edukasi yang baik kepada pihak asrama. Rekomendasi keberlanjutan program tentang kesadaran remaja yang tinggal diasrama etika dalam berperilaku dan keterlibatan orang tua dalam perkembangan remaja bersama dengan pihak asrama. Kata Kunci: Asrama, Kesehatan mental, Remaja, Sekolah
WEBINAR “CEGAH KECANDUAN DENGAN BIJAK BERINTERNET” Diannita, Catharina Guinda; Ayu Florensa, Maria Veronika; Paula, Veronica; Watania, Lani Natalia; Fangidae, Erniyati; Susilawati Barus, Novita; Sakti, Erivita; Hapsari, Kristina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1967

Abstract

Media sosial dan internet of things (IoT) saat ini merupakan komponen yang lekat dengan kebutuhan sehari-hari. Teknologi terus mengalami perkembangan, sehingga teknologi banyak digunakan dalam berbagai bidang, karena memberikan begitu banyak kemudahan dan keuntungan. Digitalisasi global memberikan peluang yang lebih baik untuk pendidikan, komunikasi, perbankan, bisnis, industri, kesehatan dan interaksi socsal. Dibalik keuntungan yang diberikan internet, internet dapat menyebabkan kecanduan apabila tidak digunakan dengan bijak. Penurunan kualitas tidur, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), depresi, kecemasan, perundungan baik secara langsung maupun secara online/ cyberbullying, merupakan beberapa contoh dampak dari kecanduan internet. Pendampingan dan arahan tentang penggunaan internet dengan bijak perlu diberikan, agar manfaat lebih banyak didapatkan oleh pengguna dibandingkan dampak negatifnya. Maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan pencegahan kecanduan dengan bijak berinternet. Kegiatan dilakukan secara daring, agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Peserta kegiatan berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan New York. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan rerata nilai pretest dan post test pada kedua sesi. Evaluasi pada sesi 1 mengenai “Gadget, I’m in love” mengalami rerata peningkatan sebesar 2,13 poin, dan pada sesi 2 mengenai “Etika berinternet” mengalami rerata peningkatan sebesar 4,89 poin. Kegiatan edukasi perlu dilaksanakan secara berkesinambungan, agar makin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai masalah kecanduan internet dan pentingnya membangun relasi sosial yang sehat di platform digital.
Analisa Tingkat Kecemasan pada Tenaga Kesehatan pada Ruang Khusus Isolasi Covid 19 Paula, Veronica; Yoche Arkianti, Maria Maxmila; Lebdawicaksaputri, Kinanthi
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 12 No 01 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (JIIKI) Volume 12 Number 01 March 2022
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.052 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v12i01.1582

Abstract

Background: This research is a literature study. PICOT framework is used as strategy to find journals using the keywords “anxiety AND nurses AND COVID-19”. The data sources used are the e-resources database of Indonesian National Library, Pub-med, and Google Scholar in the form of articles or journals. Objectives: This study aims to identify the factors that influence the anxiety of healthcare workers especially nurses during the COVID-19 outbreak. Methods: Inclusion criteria of this study are national and international journals from various databases and related with the research variables namely “Anxiety” and “Nurses for COVID-19 Patients” with article publication time frame in the last 5 years (2016-2021). The exclusion criteria for this study were national and international journals from various databases and not related with research variables; no intervention is given; not about “Anxiety” and “Nurses for COVID-19 Patients”; and the publication time of the article is more than 5 years. Results: Three databases are used: 119 articles found in National Library database; 358 from PubMed; and 836 from Google Scholar. After being disqualified regarding the year of publication for the last 5 years as well as duplication of articles, 327 articles are obtained, and finally, 6 articles that meet the criteria. Conclusion: From the final 6 articles found, most of the healthcare workers experienced anxiety. So, from literature review of 6 research journals, it can be concluded that healthcare workers experienced anxiety when treating patients with COVID-19 which related to additional working hours and workload as well as insufficiency of personal protective equipment.
Kepercayaan Diri Akademik Mahasiswa Keperawatan Tingkat Akhir di Jabodetabek Paula, Veronica; Tampemawa, Eveline Claudia; Sabatin, Gabrilia Putri; Eugenia, Rachel
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 2 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i2.2039

Abstract

Latar belakang: mahasiswa keperawatan tingkat akhir memiliki tanggung jawab yang besar didalam menjalankan masa akademik sehingga diperlukan kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menjalankan perkuliahan dengan baik. Mahasiswa keperawatan yang berkualitas, harus memiliki kepercayaan diri yang baik karena dapat membantu dalam mengembangkan penilaian positif pada diri, lingkungan dan situasi yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepercayaan diri akademik mahasiswa tingkat akhir pada bidang Keperawatan di Jabodetabek dengan jumlah 97 responden di Jabodetabek. Metode: penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Convenience Sampling. pada penelitian ini menggunakan analisa univariat (Analisa deskriptif). Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan kepercayaan diri akademik yang tinggi (positif) yaitu dengan persentase 68%. Hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa Keperawatan di Jabodetabek memilik rasa kepercayaan diri akademik yang tinggi dan tidak jauh berbeda dengan individu lainnya. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti kepada responden mahasiswa keperawatan di wilayah Jabodetabek, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian gambaran kepercayaan diri akademik mahasiswa Keperawatan tingkat akhir di Jabodetabek memiliki kepercayaan diri akademik yang tinggi.
HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN TINGKAT DUA DI SALAH SATU UNIVERSITAS SWASTA INDONESIA [THE CORRELATION BETWEEN MOTIVATION TO PURSUE A NURSING CAREER AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF SECOND-YEAR NURSING STUDENTS AT A PRIVATE UNIVERSITY IN INDONESIA] Paula, Veronica; Barus, Novita Susilawati; Naibaho, Juliati; Ortu, Juniarti; Mbolik, Mafalda
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v12i1.8298

Abstract

Becoming a nursing student requires strong motivation to ensure maximum learning outcomes, as the nursing profession involves managing disease conditions and dealing with people's lives.  Maximum learning achievement reflects a competent nurse who has the ability to meet patient needs and provide high-quality, satisfactory health services. Motivation encourages students to achieve their goals, and one impact of motivation on nursing students is that the higher the motivation to become a nurse, the greater the achievement they will attain. The purpose of this study was to find out the relationship between the motivation to become a nurse and the learning performance of a student of a nursing faculty in a private University in Indonesia. The data collection technique is total sampling with a sample of 295 respondents.  The research instrument used a motivation questionnaire to become a nurse and a learning achievement questionnaire. Data were analyzed using univariate and bivariate assays with the Spearman rho correlation test. The results showed that there was no relationship between motivation to become a nurse and learning achievement (p-value: 0,091) with the value of the correlation coefficient -.0.099. Researchers can then look at other factors that affect learning performance such as interests, talents, memory, physical condition, gender, learning process, environment, support from loved ones, and others.BAHASA INDONESIA Menjadi mahasiswa perawat perlu memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi seorang perawat guna mencapai prestasi belajar yang maksimal, mengingat profesi keperawatan ialah profesi yang menyangkut kondisi penyakit bahkan nyawa seseorang. Prestasi belajar yang maksimal mencerminkan perawat yang berkompeten yang mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pasien serta memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan dan berkualitas. Motivasi sendiri akan mendorong mahasiswa dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai, salah satu dampak motivasi pada mahasiswa keperawatan adalah semakin tinggi motivasi menjadi perawat semakin tinggi prestasi yang akan diraih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar mahasiswa fakultas keperawatan di salah satu universitas bagian barat. Teknik pengumpulan data adalah total sampling dengan instrumen penelitian yaitu angket motivasi untuk menjadi perawat dan angket prestasi belajar. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji korelasi rho Spearman.Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar (nilai-p: 0,091). Peneliti selanjutnya dapat melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja belajar seperti minat, bakat, memori, kondisi fisik, jenis kelamin, proses belajar, lingkungan, dukungan dari orang yang dicintai, dan lain-lain.
PENGUATAN PERAN ORANG TUA DALAM KEDARURATAN BALITA DAN TREND MASALAH PERGAULAN ANAK DAN REMAJA Gultom, Eva Chris Veronica; Florensa, Maria Veronika Ayu; Manurung, Evanny Indah; Manik, Marisa Junianti; Hasibuan, Shinta Yuliana; Paula, Veronica; Lumbantoruan, Septa Meriana; Sigarlaki, Melisa Constantine; Silaban, Winda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27250

Abstract

Abstrak: Orangtua merupakan bagian keluarga yang memiliki peran menjalankan fungsi perlindungan keluarga, yakni menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anggota keluarga, termasuk ketika anak mengalami kedaruratan, seperti tersedak pada anak dan bayi, dan kenakalan remaja. Angka kejadian tersedak dan kenakalan remaja memiliki nilai yang cukup tinggi, sehingga diperlukan penanganan orangtua untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang penanganan tersedak pada bayi dan anak, serta penanganan kenakalan remaja. Metode yang dilakukan dengan metode penyuluhan kepada 25 orang di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Melati IV Kampung Galuga, Binong. Peserta mengisi lembar pretest sebanyak 10 soal, dan posttest sebanyak 10 soal sebelum dan sesudah sesi pemaparan materi. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi terkait materi yang diberikan. Berdasarkan hasil nilai pretest dan postest terdapat peningkatan nilai sebanyak 11.2 poin pada rata-rata nilai postest (66.4) dari rata-rata nilai pretest (75.2). Untuk itu, perlu dilakukan kembali edukasi terkait topik yang relevan secara rutin dan terprogram oleh tenaga kesehatan atau petugas pusat kesehatan di masyarakat.Abstract: Parents are part of the family who have the role of carrying out the family protection function, namely creating a sense of security and comfort for family members, including when children experience emergencies, such as choking in children and infants, and juvenile delinquency. The incidence of choking and juvenile delinquency has a high value, so parental handling is needed to overcome these problems. This community service aims to provide education on handling choking in infants and children, as well as handling juvenile delinquency. The method used was counseling to 25 people at the Integrated Service Post (Posyandu) Melati IV Galuga Village, Binong. Participants filled out a pre-test sheet of 10 questions, and a post-test of 10 questions before and after the material presentation session. Participants were also given the opportunity to discuss the material provided. Based on the results of the pretest and posttest scores, there was an increase of 11.2 points in the average posttest score (66.4) from the average pretest score (75.2). For this reason, it is necessary to re-conduct education related to relevant topics routinely and programmatically by health workers or health center officers in the community.
Co-Authors Adventina Situngkir Anthina Dorthea Luturmas Arkianti, Maria Maxmila Yoche Ayu Florensa, Maria Veronika Ballsy C. A. Pangkey Barus, Novita Susilawati Batunanggar, Vevia Revana Conny Rapita Ompusunggu Dewi, Ira Diannita, Catharina Guinda Dina Valentina Dora Irene Purimahua Edson Kasenda Eirene Ivana Bee Eka Putri Gracella Komigi Erny Palumpun Ester Silitonga Etika Lase Eugenia, Rachel Eva Chris Veronica Gultom Evanny Indah Fangidae, Erniyati Febri Yanto Lumele Ferawati, Yenni Florensa, Maria Ayu Florensa, Maria Veronika Ayu Fransisca I. R. Dewi Fransiska Ompusunggu Hapsari, Kristina Hasibuan, Shinta Hasibuan, Shinta Yuliana Heman, Heman Imanuel, Suntoro Ingrit, Belet Lydia Kasenda, Edson Kinanthi Lebdawicaksaputri Kinanthi Lebdawicaksaputri Lebdawicaksaputri, Kinanthi Lumbantoruan, Septa Meriana Manik, Marisa Manik, Marisa Juniati Maria Veronika Ayu Florensa Maria Windi Jemadu Maya Ariska Mbolik, Mafalda Mega Sampe Padang Mega Tri A. S. Ningsih Mega Tri Anggraini Melyany, Feby Bexty Meyliana Megawati Hartono Mishel Nelci Anone Monika Kristin Aritonang Naibaho, Juliati Novita Susilawati Barus Olang, Janwar Ortu, Juniarti Pangkey, Ballsy Pasaribu, Desty Monica Priskila Krismonica Renova Oktarini br Sibuea Rumambi, Magda Fiske Sabatin, Gabrilia Putri Sakti, Erivita Sigarlaki, Melisa Constantine Sihombing, Riama Marlyn Silaban, Winda Simamora, Sry Rezeky Siregar, Deborah Susilawati Barus, Novita Tampemawa, Eveline Claudia Tirolyn Panjaitan Tompunu, Marianna Rebecca Gadis Watania, Lani Natalia Yoche Arkianti, Maria Maxmila Zega, Windy Zega, Windy Sapta Handayani