Claim Missing Document
Check
Articles

Menentukan Prioritas Penanganan Ruas Jalan Nasional di Pulau Bangka Benardus Munthe, Raymond; Hario Setiadji, Bagus; Darsono, Suseno
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 21, Nomor 1, JULI 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.135 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v21i1.11231

Abstract

National road are crucial to the economy and it spurs the economic development potential of the area contained in the province of Bangka Belitung Archipelago. National road lines is the busiest traffic lane linking inter-cities/regencies in Bangka Island requires maximum handling but the ability of the central government in providing funding is very limited. Prioritization of road handling must be done evenly as needed so that the purpose of the existence of these roads remains unfulfilled. The purpose of this study was to determine the priority handling of national road Lines in Bangka Island by the method of Analytical Hierarchy Process (AHP) using 6 (six) criteria. Data results of the questionnaire showed that of 6 (six) criteria taken in this study namely accessibility (19.3%) is the most dominant criteria. Followed mobility (17.6%), the condition of roads (17.1%), current road segment (16.3%), the development of regional (15.9%), and Economic of Gross Regional Domestic Product (13.8%). By entering the 6 (six) criteria to 21 segments, the roads segment that became the priority of road handling is Sungailiat – Boundary of Pangkalpinang  followed Tanjung Gudang - Lumut, and the next successive.
ANALISIS KINERJA DAN NILAI MANFAAT DIBERLAKUKANNYA SISTEM SATU ARAH (STUDI KASUS SIMPANG LIMA SEMARANG) Alibaggio, M.Aulia; Ramadhanti, Intan; Ismiyati, Ismiyati; Setiadji, Bagus Hario
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.605 KB)

Abstract

Peningkatan arus lalu lintas dari waktu ke waktu yang melewati bundaran Simpang Lima Kota Semarang menyebabkan menurunnya kinerja bundaran. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dalam rangka meningkatkan kinerja bundaran ialah dengan memberlakukan sistem satu arah (SSA) pada dua ruas jalan yang berhubungan langsung dengan Simpang Lima yaitu Jalan Gajah Mada dan Jalan KH Ahmad Dahlan. Secara terinci, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja bundaran, nilai biaya operasional kendaraan (BOK) serta nilai manfat terhadap lingkungan pada kondisi sebelum dan sesudah diberlakukan sistem satu arah serta kondisi apabila solusi alternatif diterapkan dalam hal ini overpass.Metode yang digunakan dalam analisis kinerja bundaran Simpang Lima mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), dan metode yang digunakan dalam analisis biaya operasional kendaraan (BOK) mengacu pada  Pacific Consultan International (PCI).Hasil analisis menunjukkan bahwa derajat kejenuhan (DS) pada jalinan Jl. Pandanaran – Jl. Gajah Mada sebelum SSA 0,853 , DS setelah SSA 0,94, dan  DS setelah overpass 0,79. BOK sebelum SSA Rp. 2222,48/km,  BOK setelah SSA Rp. 2817,64/km, dan BOK setelah overpass Rp. 2013,31/km. Angka pencemaran NO2 yang dihasilkan pada kondisi sebelum SSA 29,015 μg/m3, pada kondisi setelah SSA 33,873 μg/m3, dan pada kondisi setelah dibangun overpass 27,588 μg/m3. Angka pencemaran SO2 yang dihasilkan pada kondisi sebelum SSA 17,12 μg/m3, pada kondisi setelah SSA 19,99 μg/m3, dan pada kondisi setelah dibangun overpass 16,28 μg/m3. Angka pencemaran PM yang dihasilkan pada kondisi sebelum SSA 191,49 μg/m3, pada kondisi setelah SSA 223,56 μg/m3, dan pada kondisi setelah dibangun overpass 182,08 μg/m3. Angka pencemaran Pb yang dihasilkan pada kondisi sebelum SSA 0,039 μg/m3, pada kondisi setelah SSA 0,046 μg/m3, dan pada kondisi setelah dibangun overpass 0,037 μg/m3. Angka pencemaran CO yang dihasilkan pada kondisi sebelum SSA 138,62 μg/m3, pada kondisi setelah SSA 161,83 μg/m3, dan pada kondisi setelah dibangun overpass 131,81 μg/m3. 
ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA Nurdin, Rio; Asisi, Hayning Santa; YI.Wicaksono, YI.Wicaksono; Setiadji, Bagus Hario
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6 ,Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.4 KB)

Abstract

Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta terbagi menjadi 3 sub-terminal yaitu 1A, 1B dan 1C. Terminal 1A hanya dioperasikan oleh maskapai Lion Air. Kepadatan penumpang pada terminal 1A terjadi karena kapasitas terminal tidak sebanding dengan pertumbuhan penumpang per tahunnya. Penumpang peak hour dianalisis berdasarkan SNI 03-7046-2004 dan SKEP/77/VI/2005. Analisis ini bertujuan untuk evaluasi kelayakan terminal penumpang 1A pada check in counter, ruang tunggu keberangkatan, dan baggage claim. Hasil dari forecasting tahun 2024 didapatkan penumpang berangkat sebesar 2.943 penumpang per jam dan penumpang datang sebesar 3.189 penumpang per jam. Tahun 2014 dan 2024, kondisi eksisting check in counter dan baggage claim device tidak memadai untuk penumpang peak hour, tetapi ruang tunggu keberangkatan masih memadai untuk melayani penumpang peak hour. Analisis berdasarkan metode FIFO (first in first out) pada tahun 2014 dibutuhkan minimum 37 loket check in counter untuk melayani 1.828 penumpang berangkat per jam dan 7 buah baggage claim device untuk malayani 2.058 penumpang datang per jam sedangkan, pada tahun 2024 dibutuhkan minimum 60 loket check in counter dan 11 baggage claim device. Ruang tunggu keberangkatan masih memadai untuk melayani penumpang peak hour tahun 2014 dan tahun 2024 dengan Level Of Service (LOS) kategori Excellent Level Of Comfort. Adanya kepadatan pada check in counter dan baggage claim terminal 1A, memunculkan rencana maskapai Lion Group akan beroperasi di terminal 1A, 1B dan 1C. Kondisi eksisting dari terminal 1A, 1B dan 1C memiliki 75 check in counter dan 15 baggage claim device, sehingga dengan rencana tersebut dapat mengatasi kepadatan pada check in counter dan baggage claim sampai tahun 2021 dengan asumsi distribusi penumpang yang merata ke terminal 1A, 1B dan 1C. Selain distribusi penumpang yang merata, kepadatan juga dapat diatasi dengan adanya check in online dan pemisahan check in counter dengan bagasi dan tanpa bagasi. 
EVALUASI SISTEM PELAYANAN TRANSIT ANTAR KORIDOR BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG Salasa, Wildan; Wakhidho, Heru; Setiadji, Bagus Hario; Yulipriyono, Epf. Eko
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.66 KB)

Abstract

Trans Semarang transit happens at, semarang 5 public high school shelter, town hall shelter, simpang lima shelter, tawang station shelter and Elizabeth hospital shelter. The lowest headway analyst result 52 second in the Elisabeth and Simpang Lima, and the highest headway BRT Trans Semarang is 40 minutes in the Station Tawang, should to the ideal headway at 5-10 minutes. Lowest idle time is 35 second in the SMAN 5 and Station Tawang, and highest idle time BRT Trans Semarang is 68 second in the Station Tawang and Simpang Lima, should between 20-60 second. The lowest waiting time is at 52 seond in the Simpang Lima, and the highest waiting time BRT Trans Semarang is 35 minutes in the Station Tawang, should between 5-10 minutes and maksimum 10-20 minutes, and the shelter facilities are considered enough by the BRT Trans Semarang users.
Kajian Pengembangan Dry Port Jebres Guna Mendukung Pergerakan Angkutan Barang dengan Mempertimbangkan Tingkat Pelayanannya Wardhana A.S, Wisnu; Riyanto, Bambang; Setiadji, Bagus Hario
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 17, No 1 (2021): JPWK Volume 17 No. 1 March 2021
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v17i1.25198

Abstract

The existing railway network connecting Jebres Dry Port with Tanjung Emas Port is expected to support the mobility of goods within its area of service known to have a high potential. However, the progress of Jebres Dry Port has not been fully maximized as expected due to various obstacles and issues in its development. Therefore, this research aims to evaluate the service level, influencing factors, and formulate the development strategy of goods transportation in Dry port Jebres. The data was collected through observation and questionnaire method, and for Importance Performance Analysis method for service level was used for the variable of six key drivers in Sislognas (National Logistic System), and SWOT analysis to formulate the development strategy. The analysis of service level of Jebres Dry port indicated that generally the respondent is not satisfied with the goods transportation through Jebres Dry Port. Furthermore, the internal and external factors analysis revealed that IFAS = 1,824 and EFAS = 2,780, where the appropriate strategy for Jebres Dry Port development is harvest or divest (Quadrant VI, Matrix I-E). The strategy that can be developed is by using existing competitive advantage to exploit available market potentials. In the short term, the development strategy is made by improving the service for customers by improving the main priority indicators resulted from the analysis. In the long term in the future, it is still possible to relocate Jebres Dry Port.  
Perbandingan Perkerasan kaku Pracetak dan Beton Konvensional dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Nuroji, Nuroji; Setiadji, Bagus Hario; Aktorina, Wahyu
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 26, Nomor 2, DESEMBER 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.486 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v26i2.31792

Abstract

The rigid pavement on many roads is considered as a solution due to the increasing traffic load that requires high performance and durability of the road construction. However, the implementation of rigid pavement takes a longer time to reach its concrete strength until the road operation. Some industries have developed pavement from precast concrete panels to reduce construction time. This paper discusses the comparison of rigid pavement between precast concrete and conventional concrete. Two road sections are Jalan Margomulyo Surabaya using precast-concrete-pavement and Jalan Semarang-Jambu using conventional-concrete-pavement chosen as research objects. Cost, construction time, serviceability, and traffic performance are the four variables reviewed in this study analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with considers 15 competent experts as respondents. Based on the analysis shows that a road improvement project by using precast-pavement is more effective and efficient with a score of 58.42 %, while the score of conventional concrete is 41.58 %.
Evaluasi Efektivitas Biaya pada Proyek Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan Nasional dengan Kontrak Berbasis Kinerja Setorini, Andhika Ajengtyas; Hatmoko, Jati Utomo Dwi; Setiadji, Bagus Hario
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 1, JULI 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.871 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i1.33599

Abstract

Dalam upaya memelihara dan meningkatkan kondisi jalan dengan anggaran yang terbatas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerapkan beberapa jenis kontrak dalam pemeliharaan jalan. Salah satu kontrak pemeliharaan jalan yang diterapkan adalah kontrak berbasis kinerja (KBK) atau performance-based contract (PBC) yang mengharuskan kontraktor merancang, membangun, dan memelihara jalan serta menggunakan indikator kinerja sebagai syarat pembayaran. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBC dapat menghasilkan penghematan biaya, walaupun di Indonesia hal tersebut masih menjadi pertanyaan. Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan membandingkan biaya pemeliharaan aktual dari dua jalan yang memiliki kesamaan karakteristik, yang mana satu jalan ditangani dengan PBC dan yang lain dengan kontrak tradisional. Hasilnya menunjukkan bahwa pada satu kasus PBC lebih murah dibandingkan dengan kontrak tradisional, namun di kasus yang lain hasilnya menunjukkan hal sebaliknya.
KETAHANAN DEFORMASI CAMPURAN BERASPAL MODIFIKASI POLIMER HANGAT DENGAN BAHAN ADITIF ZEOLIT ALAM Ani Tjitra Handayani; Bagus Hario Setiaji; Sri Prabandiyani R. Wardani
Jurnal Transportasi Vol. 15 No. 2 (2015)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.031 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v15i2.1726.%p

Abstract

Abstract Polymer modified asphalt mixture can be developed using warm mix technology by adding the mixture using synthetic or natural additives. This mixture can increase the deformation resistance with lower temperature in the process of mixing and compaction. This study proposes the development of warm Polymer Modified Asphalt mix with natural zeolite, which is natural additives from Bayat (Central Java), and the performance of the mixture, in terms of volumetric and mechanical properties, and deformation resistance, which was evaluated using the Marshall method and wheel tracking test. The results showed that the Polymer Modified Asphalt mix with 1 % of natural zeolite have a Marshall stability greater than that of Polymer Modified Asphalt mix without zeolite. Wheel tracking test at 60 °C shows that Polymer Modified Asphalt mix with 1 % of natural zeolite showed better performance than that without zeolite. Keywords: deformation resistance, warm asphalt mix, polymer modified asphalt, natural zeolite  Abstrak Campuran beraspal modifikasi polimer dapat dikembangkan menggunakan teknologi campuran hangat dengan menambahkan campuran dengan bahan aditif sintetis atau alami. Campuran ini dapat meningkatkan ketahanan deformasi dengan temperatur yang lebih rendah dalam proses pencampuran dan pemadatan. Penelitian ini mengusulkan pengembangan campuran beraspal modifikasi polimer hangat dengan menggunakan zeolit alam, yang merupakan aditif alami yang berasal dari Bayat (Jawa Tengah), dan kinerja campuran, dalam hal volumetrik dan sifat mekanik, serta ketahanan deformasi, yang dievaluasi menggunakan metode Marshall dan uji wheel tracking. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran beraspal modifikasi polimer dengan 1 % zeolit alam memiliki stabilitas Marshall lebih besar daripada campuran beraspal modifikasi polimer tanpa zeolit. Pengujian wheel tracking pada temperatur 60 °C menunjukkan bahwa campuran beraspal modifikasi polimer dengan 1 % zeolit alam mempunyai kinerja yang lebih baik daripada campuran beraspal modifikasi polimer tanpa zeolit. Kata-kata kunci: ketahanan deformasi, campuran beraspal hangat, aspal modifikasi polimer, zeolit alam
PENGKINIAN ANALISIS PERHITUNGAN BALIK PEDOMAN DESAIN PELAPISAN ULANG Bagus Hario Setiadji; Eko Yuli Priyono; Supriyono .; Galih Widyarini
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.897 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i2.2359.%p

Abstract

Abstract In Directorate General of Highways’ overlay design guide Pd T-1-2002-B, one kind of evaluation conducted on existing pavement structure is an evaluation on subgrade condition using back calculation procedure to determine the resilient modulus of the subgrade. To date, the design guide recommends to use adjustment factor C of no more than 0.33 on the modulus obtained from back calculation procedure to produce design modulus. However, a proper description on why the factor is required is not available. In this research, an evaluation of the factor was proposed. As a comparison to the back calculation procedure in the guide, another back calculation method based on best fit trial and error was considered. The results showed that the guide could not perform well in predicting the design elasctic modulus, as indicated by factor, i.e. the ratio between design/measured and calculated moduli), was two times higher than the value expected. Therefore, this research suggested to replace back calculation procedure in the guide with the new ones which has proved capable of producing accurate results, such as best fit trial and error or closed-form back calculation methods. By using this new back calculation procedure, the adjustment factor C in the guide is not necessary anymore. Keywords: pavement, overlay, backcalculation, elasctic modulus, adjustment factor  Abstrak Salah satu bentuk evaluasi terhadap struktur perkerasan eksisting menurut Pedoman Desain Pelapisan Ulang Pd T-1-2002-B, Ditjen Bina Marga, adalah evaluasi kondisi tanah dasar menggunakan analisis perhitungan balik, yang hasilnya dinyatakan dalam parameter modulus resilien. Selama ini Pedoman Desain Pd T-1-2002-B selalu menganjurkan untuk memberikan faktor koreksi C sebesar maksimum 0,33 terhadap nilai modulus yang dihasilkan dari hasil perhitungan balik bila nilai modulus ini akan digunakan untuk keperluan desain tanpa ada penjelasan untuk apa faktor koreksi ini digunakan. Pada penelitian ini evaluasi terhadap nilai faktor koreksi dilakukan. Suatu program perhitungan balik yang didasarkan pada konsep best fit trial and error diusulkan untuk digunakan sebagai pembanding terhadap metode perhitungan balik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas hasil perhitungan balik ternyata tidak mampu memprediksi secara akurat nilai elastisitas untuk kebutuhan desain. Rasio kedua nilai modulus itu ternyata dua kali lebih besar dibandingkan dengan koefisien yang disyaratkan sebagai faktor koreksi. Oleh karena itu, direkomen-dasikan untuk tidak menggunakan metode perhitungan balik dalam desain dan mengganti dengan metode perhitungan balik best fit trial and error. Penggunaan metode perhitungan balik best fit trial and error juga memberikan arti bahwa faktor koreksi C di dalam Pedoman Desain tidak diperlukan lagi. Kata-kata kunci: perkerasan, pelapisan ulang, perhitungan balik, modulus elastisitas, faktor koreksi
MODEL SISTEM PERINGKAT UNTUK PENILAIAN KINERJA LINGKUNGAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN Stefanus Catur Adi Prasetyo; Jati Utomo Dwi Hatmoko; Bagus Hario Setiadji
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 3 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.046 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i3.2571.%p

Abstract

Abstract Exploitation of non-renewable natural resources is unavoidable in highway construction project resulting in waste that have an impact on global warming issues. Therefore, development of monitoring and evaluation model for environmental performance of highway construction activities is essential. Using rating system, the model proposed in this research is based on the environmental aspects of three pillars of sustainable transport development, i.e. economic, environmental and social. This research addresses four categories for assessing the environmental performance, i.e. environment and water, energy and atmosphere, materials and resources, and pavement technology and innovation. Each category consists of sub-categories with points based on the impact of sustainability and durability. Weighted values obtained are based on the amount of environmental performance points in each category. Depending on the total value, the final result of environmental performance will be classified into four groups, i.e. not certified, bronze, silver, gold, and platinum. This model can be used as a decision support system for sustainable road development. Keywords: rating system, performance assessment, highway construction project  Abstrak Eksploitasi sumber daya alam tak terbarukan tak dapat dihindari dalam proyek kosntruksi jalan yang mengakibatkan limbah yang berdampak pada isu pemanasan global. Perlu dikembangkan pemantauan dan evaluasi kinerja lingkungan terhadap kegiatan konstruksi jalan dengan memberikan peringkat untuk membandingkannya terhadap benchmark yang disebut dengan model sistem peringkat. Model ini disusun berdasarkan aspek lingkungan dari ketiga pilar pembangunan transportasi berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pada penelitian ini diusulkan empat kategori untuk menilai kinerja lingkungan, yaitu lingkungan dan air, energi dan atmosfer, material dan sumber daya, serta teknologi perkerasan dan inovasi. Masing-masing kategori ini terdiri atas beberapa sub-kategori yang memiliki poin berdasarkan dampak keberlanjutan dan daya tahannya. Nilai kinerja lingkungan diperoleh berdasarkan jumlah persentase poin yang dicapai pada masing-masing kategori dengan bobot tertentu. Hasil ini diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu tidak tersertifikasi, perunggu, perak, emas, dan platinum. Model ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pembangunan jalan berwawasan lingkungan. Kata-kata kunci: sistem peringkat, penilaian kinerja, proyek konstruksi jalan
Co-Authors ., Muhrozi ., Soebroto Abdullah Abdullah Ade Sjafruddin Aditian Kevin Pratama Agus Taufik Mulyono Ahmad Sazali Aktorina, Wahyu Alfa Narendra Alfin Marpaung Ali Ma'sum Alibaggio, M.Aulia Amelia Kusuma Indriastuti Anak Agung Gede Sugianthara Andika Ainoor Henganingayu Andung Yunianta Ani Tjitra Handayani Anton Susanto Apriadi Simon Harianja Arief Fath Atiya Asep Setyobudiato Asisi, Hayning Santa Bagus Gumilar Iskandar Bambang Haryadi Bambang Purwanggono Bambang Riyanto Bambang Riyanto Banu Ardi Hidayat Briliano Mantriwi Danang Dwi Admojo Dian Wijayanto Djoko Purwanto Doni Ramadhan Doni Ramadhan, Doni Dyah Kusumaningrum Eka Hadi Purwanto Eko Yuli Priyono Endang Purbowati Epf. Eko Yulipriyono Fernanda Asali Ferry Hermawan Fifiana Wisnaeni Galih Widyarini Galih Widyarini Gerson Simbolon Gidion Alamta Silaban Grandy Hellyantoro Hanif Firman Hakim Wasis Hardiyanti Setia Utami Hartomo Sandi Sakti Hayu Rahayu Hayuning Santa Asisi Heru Prastawa Heru Wakhidho, Heru Iin Irawati Indira Ginting Inke Sita Ratnasari Inrda Syahputra Nasution irene Febriyana Ismiyati Ismiyati Ismiyati Ismiyati Ismiyati Ismiyati Jati Utomo Dwi Hatmoko Joice Elfrida Waani Joice Elfrida Waani, Joice Elfrida Karimi, Muh Bahrul Ulum Al Kurnia, Dita Juni Lita, Eleonora Jade Marsha M.Syaiful Afif Mahfuda, Anno Maulana Arifin Meidiana Dwidiyanti Meike Kumaat Misi H. Wijaya Mochamad Agung Wibowo Mochamad Agung Wibowo Mochammad Agung Wibowo Moga Narayudha Mohammad Faldi Fauzi Muchammad Ulil Aidi Muhammad Nauval raka Aris Muhammad rifki hanifan Muhammad Rizal Permadi Muhammad Rizaldi Kresna Raharja Muhrozi . Munawar, Achmad Nahyo . Nahyo Nahyo Nolo Paramarto Nurdin, Rio Nuroji Nuroji Okty Diana Wulan Sari Prabandiyani Prabandiyani Pratiwi, Anik Nurul Priyo Hartono Priyono, Eko Yuli Puji Wibawa Wartadinata Purnomo Purnomo Putmadiat Rochhanif R. Rizal Isnanto R.Ananda Putri Raisha El Kahira Rakhmatika, Rakhmatika Ramadan Ramadan Ramadhanti, Intan Raymon Raymon Raymond Benardus Munthe, Raymond Reska Ayu Yuniar M. Retno Handayani Prastyaningrum Rikki Andreanus Situmorang S. Suripin Sarebni, Ahmad Viky Furqon SATRIYAS ILYAS Saut Martua Hasiholan Saragih Setorini, Andhika Ajengtyas Setyowati, Ro'fah Singgih Prasetyo Siti Mayuni Soebroto . SPR Wardani Sri Prabandiyani Sri Prabandiyani Sri Prabandiyani R. Wardani Sri Prabandiyani R. Wardani, Sri Prabandiyani R. Stefanus Catur Adi Prasetyo Stefanus Catur Adi Prasetyo, Stefanus Catur Adi Sudarno . Sudarno Sudarno Supra nowo SUPRIYONO . SUPRIYONO . Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Suseno Darsono Sutini - Suwarto, Fardzanela Tri Susanto Undayani Cita Sari Wahyudi Kushardjoko Wahyudi Kushardjoko Wardhana A.S, Wisnu Weny Saputri Widi Wantoro Wildan Salasa, Wildan Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono Yahya Anas YI. Wicaksono YI.Wicaksono, YI.Wicaksono Zebta Bernad Siahaan