Claim Missing Document
Check
Articles

Perubahan Lesi Makroskopis pada Anjing Penderita Dermatitis Setelah Pengobatan Minyak Mimba dan Minyak Kelapa Murni Cahyaniarta, I Kade Candra; Suartha, I Nyoman; Sudimartini, Luh Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (6) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.086 KB)

Abstract

Dermatitis merupakan peradangan yang terjadi pada kulit. Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), seperti bahan kimia, fisik (sinar), mikroorganisme (parasit, bakteri, jamur, virus), ataupun dari dalam (endogen) seperti genetik, ketahanan kulit dan metabolisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kesembuhan lesi pada anjing yang menderita dermatitis yang dirawat dengan campuran minyak mimba dan minyak kelapa murni. Anjing yang menderita dermatitis dengan lesi primer, lesi sekunder, maupun gabungan dari lesi primer dan skunder dengan campuran minyak mimba selama 15 hari. Penelitian ini menggunakan tiga ekor anjing sebagai sampel perlakuan dan satu ekor anjing sebagai sampel control tanpa diberi campuran minyak mimba dan minyak kelapa murni. Sampel yang digunakan, diobesrvasi dan dilakukan pencatatan lesi serta perubahan lesi yang terjadi dimulai dari hari ke-0 sampai hari ke-15. Data dianalisis dengan uji Wilxocon dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian campuran minyak dapat mengurangi lesi dermatitis kompleks pada anjing. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan pemberian minyak mimba berpengaruh nyata terhadap kesembuhan lesi dermatitis kompleks dan efektif sebagai pengobatan dermatitis kompleks pada anjing.
Uji Cemaran Mikroba pada Daun Mimba (Azadiractha Indica A. Juss) Sebagai Standarisasi Bahan Obat Herbal Saweng, Cikal Farah Irian Jati; Sudimartini, Luh Made; Suartha, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.288 KB)

Abstract

Tanaman mimba (Azadiractha indica A. Juss) merupakan bahan herbal yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional. Daun mimba mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, azadiracthin, salanin, meliantriol, nimbin, dan nimbidin yang bermanfaat dalam kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cemaran mikroba yang terdapat pada simplisia daun mimba yang dikoleksi disekitar Univeristas Udayana, Jimbaran, Bali memenuhi persyaratan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) No. 12 tahun 2014 serta peningkatan mutu dan keamanan obat herbal terstandar. Penentuan cemaran mikroba simplisia daun mimba dilakukan dengan uji angka lempeng total (ALT) mengunakan media Plate Count Agar (PCA) dan angka kapang khamir (AKK) menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA). Pertumbuhan koloni bakteri diinokulasikan pada lempeng agar dengan metode sebar dan diinokulasi pada suhu 35-370C selama 24 -48 jam dan pada suhu 20-250C untuk pertumbuhan angka kapang khamir selama lima hari. Diperoleh hasil dengan pengukuran kuantitaif angka lempeng total dan angka kapang khamir dari simplisia daun mimba yaitu 3750 cfu/g dan 100 cfu/g. Simpulan daun mimba yang dikoleksi dari Kampus Univeristas Udayana, Jimbaran, Bali telah memenuhi persyaratan sesuai dengan standar cemaran mikroba pada obat tradisional pada BPOM RI No. 12 tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional yaitu jumlah angka lempeng bakteri maksimal 1.000.000 cfu/g dan angka kapang khamir maksimal 10.000 cfu/g dan layak digunakan sebagai bahan baku obat herbal karena telah memenuhi syarat.
Hemogram Anjing Penderita Dermatitis yang Diobati dengan Krim Herbal Campuran Ekstrak Daun Mimba, Sirsak, dan Pegagan Putrawan, Baja Sadhayu; Kendran, Anak Agung Sagung; Sudimartini, Luh Made; Suartha, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.531 KB) | DOI: 10.19087/imv.2020.9.2.249

Abstract

Salah satu indikator penting untuk mengetahui status kesehatan adalah darah sehingga perlu pengujian terhadap darah melalui hemogram. Hemogram adalah tes yang dilakukan pada sampel darah yang menyajikan berbagai nilai dari komponen-komponen sel darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hemogram anjing penderita dermatitis pada uji efektivitas krim herbal yang menggunakan campuran ekstrak daun mimba, sirsak dan pegagan. Penelitian ini menggunakan tiga ekor anjing penderita dermatitis dengan tingkat keparahan yang sedang. Lesi dermatitis pada anjing diolesi dengan krim herbal setiap hari selama 15 hari. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-0, ke-5, ke-10, dan ke-15. Pengujian dilakukan dengan mesin Animal Blood Counter iCell-800Vet. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis melalui Sidik Ragam dilanjutkan dengan uji Duncan jika ada perubahan yang nyata antara perlakuan menggunakan software SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 22 dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil hemogram pada anjing penderita dermatitis kompleks yang diobati dengan krim ekstrak daun mimba, sirsak, dan pegagan tidak berpengaruh nyata terhadap White Blood Cell, Limfosit, OTHER#, Eosinofil, Limfosit%, EO%, RBC, HGB, MCV, MCH, MCHC, RDW-CV, RDW-SD, Hematokrit, Platelet, MPV, PDW, dan PCT namun pemberian krim ekstrak dari campuran daun mimba, sirsak, dan pegagan berpengaruh terhadap OTHER% (basofil, monosit, dan neutrofil).
Uji Cemaran Mikroba pada Daun Mimba (Azadiractha Indica A. Juss) Sebagai Standarisasi Bahan Obat Herbal Saweng, Cikal Farah Irian Jati; Sudimartini, Luh Made; Suartha, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (2) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.2.270

Abstract

Tanaman mimba (Azadiractha indica A. Juss) merupakan bahan herbal yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional. Daun mimba mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, azadiracthin, salanin, meliantriol, nimbin, dan nimbidin yang bermanfaat dalam kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cemaran mikroba yang terdapat pada simplisia daun mimba yang dikoleksi disekitar Univeristas Udayana, Jimbaran, Bali memenuhi persyaratan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) No. 12 tahun 2014 serta peningkatan mutu dan keamanan obat herbal terstandar. Penentuan cemaran mikroba simplisia daun mimba dilakukan dengan uji angka lempeng total (ALT) mengunakan media Plate Count Agar (PCA) dan angka kapang khamir (AKK) menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA). Pertumbuhan koloni bakteri diinokulasikan pada lempeng agar dengan metode sebar dan diinokulasi pada suhu 35-370C selama 24 -48 jam dan pada suhu 20-250C untuk pertumbuhan angka kapang khamir selama lima hari. Diperoleh hasil dengan pengukuran kuantitaif angka lempeng total dan angka kapang khamir dari simplisia daun mimba yaitu 3750 cfu/g dan 100 cfu/g. Simpulan daun mimba yang dikoleksi dari Kampus Univeristas Udayana, Jimbaran, Bali telah memenuhi persyaratan sesuai dengan standar cemaran mikroba pada obat tradisional pada BPOM RI No. 12 tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional yaitu jumlah angka lempeng bakteri maksimal 1.000.000 cfu/g dan angka kapang khamir maksimal 10.000 cfu/g dan layak digunakan sebagai bahan baku obat herbal karena telah memenuhi syarat.
Correlation between leptin and LH concentration during peri and postpartum to the onset of estrus postpartum in Bali cattle Laksmi, D. N. D. I; Trilaksana, I. G. N. B.; Sudimartini, L. M.; Gunawan, I. W. N. F.
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture Vol 45, No 2 (2020): June
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitaa.45.2.153-159

Abstract

The mechanism of the hypothalamus, pituitary, and ovaria is important in the early postpartum luteal activity. This study aims to measure levels of the leptin hormone, Luteinizing Hormone (LH) during the first-time postpartum estrus appears and to observe the signs of estrus. The study uses a prospective observational method. The samples were Bali cattle on peripartum conditionwhile postpartum estrus appeared from several sistem pertanian terintegrasi (Simantri) in Mengwi District, Badung Regency, Bali, Indonesia. The measured parameters were leptin levels, LH, and the onset of postpartum estrus. The technique of measuring hormone levels with the Direct Elisa method and Double Antibody Sandwich. The results showed there were a positive correlation (r=0.773) between leptin levels at peripartum and the onset of postpartum estrus.The higher level of leptin, the faster of postpartum estrus appears. However, a minimum leptin value is needed to increase the LH level so that expression of estrus appearance is clearly.
Standarisasi Cemaran Mikrob Daun Sirsak (Annona muricata L.) sebagai Bahan Baku Sediaan Obat Tradisional Putri, Adelia; Sudimartini, Luh Made; Dharmayudha, Anak Agung Gde Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (3) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.3.305

Abstract

Daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman bahan obat tradisional yang berkhasiat dan memiliki komponen aktif sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antiparasit dan antiinflamasi. Ekstrak daun sirsak terbukti efektif sebagai bahan obat tradisional yang dikemas dalam bentuk sediaan salep/krim untuk penyakit dermatitis pada anjing. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah cemaran mikrob daun sirsak yang dibuat menjadi sediaan obat telah memenuhi standar cemaran mikrob yang diperbolehkan berdasarkan parameter dari Farmakope Herbal Indonesia (FHI) sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2000. Pemeriksaan cemaran mikrob pada daun sirsak dilakukan dengan Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Uji Angka Kapang/Khamir (AKK). Hasil uji Angka Lempeng Total (ALT) dari sampel daun sirsak menggunakan media Plate Count Agar (PCA) yang diinkubasi pada suhu 35-37oC selama 24 jam menunjukkan angksa 3850 cfu/mL atau 3,85 x 103 cfu/mL. Sampel daun sirsak layak dan memenuhi standar yang ditentukan bentuk sediaan semi padat untuk angka lempeng total yaitu maksimal ? 107 koloni / g. Hasil uji Angka Kapang/Khamir (AKK) dari sampel daun sirsak menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang diinkubasi pada suhu 20-25oC selama 3-5 hari menunjukkan angka 3200 cfu/mL atau 3,2 x 103 cfu/mL. Sampel daun sirsak layak dan memenuhi standar yang ditentukan bentuk sediaan semi padat untuk angka lempeng total yaitu maksimal ? 104 koloni / g.
Histopatologi Hepar Ayam Broiler yang Diberikan Infusa Daun Dadap (Erythrina subumbrans) dan Mengalami Stres Pengangkutan Firdaus, Ihsanul; Suastika, Putu; Merdana, I Made; Sudimartini, Luh Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (4) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.4.564

Abstract

Stres pengangkutan pada ayam broiler yang akan mengakibatkan penurunan bobot badan dan mortalitas yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun dadap (Erythrina subumbrans) dengan sediaan 10% sebagai antioksidan pada ayam broiler yang diberi stress pengangkutan pada suhu 33o-35oC selama 4 jam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3x2x5 dengan tiga ulangan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 ekor ayam broiler fase grower-finisher yang dibagi kedalam lima kelompok perlakuan. P0: kontrol negatif; P1: sebagai kontrol positif diberikan vitamin C 2 gram/L; P2 diberikan: infusa daun dadap 1000 ppm; P3 diberikan: infusa daun dadap 2000 ppm; dan P4 diberikan: infusa daun dadap 3000 ppm. Pada hari kedelapan setelah perlakuan stress pengangkutan dilakukan pengambilan organ hepar dibuat preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Data skoring histopatologi dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan rerata degenerasi melemak dan nekrosis hepar memiliki perbedaan nyata (P<0,05) pada masing-masing perlakuan. Perubahan histopatologi dengan kerusakan paling parah terjadi pada kelompok P0, sementara pada kelompok P1 dan P2 menunjukkan hasil yang sama, sedangkan kerusakan yang ringan terjadi pada kelompok P4. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun dadap 10% dapat mengurangi kerusakan hepar ayam broiler akibat stress pengangkutan.
Gambaran Total Leukosit Darah Kelinci Pasca-implantasi Bahan Cangkok Demineralisasi Asal Tulang Sapi Bali Putra, Komang Darma Yudha; Utama, Iwan Harjono; Wirata, I Wayan; Sudimartini, Luh Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 11 (1) 2022
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2022.11.1.58

Abstract

Cangkok tulang xenograft, salah satunya dengan menggunakan tulang sapi, sering digunakan pada perlakuan ortopedik untuk melakukan implantasi. Implantasi bisa dilakukan dari bahan cangkok demineralisasi asal tulang sapi bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan bahan cangkok demineralisasi asal korteks tulang femur sapi bali terhadap kondisi fisiologis hewan model dilihat dari aspek jumlah total leukosit. Jumlah leukosit dapat menjadi acuan untuk mengetahui kondisi responsif tubuh terhadap adanya material asing. Sepuluh ekor kelinci digunakan dalam penelitian ini dan dibagi atas dua kelompok. Setiap kelinci pada setiap kelompok dibuat sebuah lubang dengan diameter 5 mm pada diafisis tulang femur kelinci. Pada Kelompok Kontrol lubang tidak diimplantasi bahan cangkok, sedangkan pada Kelompok Perlakuan, lubang dimplantasi bahan cangkok demineralisasi. Dilakukan pemeriksaan hematologi selama enam minggu dengan interval waktu dua minggu, yaitu hari ke-0 (24 jam), minggu ke-2, 4 dan 6 pasca operasi untuk pemeriksaan jumlah total leukosit yang kemudian diuji secara statistik dan disajikan secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa implantasi bahan cangkok demineralisasi asal tulang sapi bali pada hewan uji selama enam minggu tidak menyebabkan perubahan jumlah total leukosit dari nilai rujukan normal. Bedasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahan cangkok demineralisasi asal korteks tulang femur sapi bali tidak mengalami penolakan pada tubuh hewan uji.
Nilai Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrit, dan Indeks Eritrosit pada Anjing Penderita Dermatitis yang Diberikan Madu Trigona Sutadisastra, Nisha Aisya; Suartha, I Nyoman; Sudimartini, Luh Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 11 (1) 2022
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2022.11.1.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian madu trigona segar dan madu trigona kapsul terhadap nilai eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit pada anjing penderita dermatitis. Penelitian ini menggunakan sampel darah dari 14 ekor anjing berusia antara 2-6 bulan yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok I (2 ekor) sebagai kelompok kontrol (tidak diberikan madu), kelompok II (6 ekor) diberi madu trigona segar sebanyak 5 mL/hari, dan kelompok III (6 ekor) diberi madu trigona kapsul dengan takaran 110 mg/hari. Pemberian madu trigona dilakukan secara oral setiap hari sekali pada sore hari selama 35 hari. Pengambilan darah dilakukan seminggu sekali pada minggu ke-0, ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, dan ke-5. Pengujian sampel darah dilakukan dengan alat hematology analyzer, data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam pola berjenjang. Hasil analisis nilai eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit pada anjing penderita dermatitis menunjukkan bahwa pemberian madu trigona segar maupun madu trigona kapsul secara oral tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan pemberian madu trigona dengan takaran yang diberikan belum mampu meningkatkan jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit ke batas normal pada anjing penderita dermatitis.
Suplementasi Madu Trigona Tidak Meningkatkan Kadar Gula Darah Anjing Penderita Dermatitis Heparandita, Ananda Agung Dextra; Dharmayudha, Anak Agung Gde Oka; Utama, Iwan Harjono; Suartha, I Nyoman; Sudimartini, Luh Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (6) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.6.842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi madu trigona cair dan kapsul terhadap kadar gula darah anjing penderita dermatitis. Menggunakan 14 ekor anjing lokal bali jantan dan betina berumur 2-6 bulan yang dibagi menjadi tiga perlakuan, yakni kontrol, madu trigona cair 5 mL/ekor/hari dan madu trigona kapsul 110 mg/ekor/hari. Variabel yang diamati adalah kadar gula darah. Kadar gula darah diukur menggunakan glukometer yang kemudian dianalisis pada minggu ke-0, 1, 2, 3, 4, 5. Rancangan yang digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) pola berjenjang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji sidik ragam model split plot in time. Berdasarkan hasil penelitian, rerata kadar gula darah anjing penderita dermatitis dengan perlakuan kontrol yaitu 71,36±9,00 mg/dL. Rerata kadar gula darah anjing penderita dermatitis setelah perlakuan madu trigona cair yaitu 72,83±17,12 mg/dL dan rerata kadar gula darah anjing penderita dermatitis setelah perlakuan madu trigona kapsul yaitu 82,85±4,31 mg/dL. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kadar gula darah dari perlakuan kontrol, perlakuan yang diberi madu trigona cair 5 mL/ekor/hari dan perlakuan yang diberi madu trigona kapsul 0,1 mg/ekor/hari.
Co-Authors Afrizal Choirul Umam Ainul - Hidayah Amelia Avianti Saritjang Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Jaya Wardhita Anak Agung Gde Jaya Wardhita, Anak Agung Gde Jaya Anak Agung Gde Oka Darmayudha Anak Agung Gde Oka Dharmayuda Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anak Agung Sagung Kendran Anastasia Bhala Archie Leander Maslim Boro, Saptarima Eka Estiani Cahyaniarta, I Kade Candra Cyrilus Jefferson Bour Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi Elsa Hidayati Elti Febilani Fernandes, Nuno Firdaus, Ihsanul Genta Dhamara Adam Putranto Gunawan, I Wayan Nico Fajar Gunawan, I. W. N. F. Heparandita, Ananda Agung Dextra I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Sudisma I Gusti Putu Tovan Mahottama I GustiKetut Suarjana I Ketut Anom Dada I Ketut Berata I Ketut Puja I Made Agus Wiranata I Made Dira Swantara I Made Kardena I Made Merdana I Made Sukada I Nyoman Suartha I W. F. Gunawan I Wayan Fandhi Wibawa Lostapa I Wayan Gorda I Wayan Juli Sumadi I Wayan Sudira I Wayan Wirata I Wayan Wirata Ida Bagus Dimas Kusumadarma Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Iwan Harjono Utama Jayawardhita, Anak Agung Gde K. K. Agustina Kadek Karang Agustina Ketut Budiasa Komang Sri Gilang Airlangga Laksmi, D. N. D. I Luh Dewi Anggreni Luwis, Jeremy Christian Made Suma Anthara Made Suma Anthara Megariyanthi, Ni Putu Arie Mufa, Romy Muhammad Dary Ni Kadek Eka Widiadnyani Ni Kadek Laura Sastrawan, Ni Kadek Laura Ni Luh Eka Setiasih Ni Luh Putu Kusuma Clara Dewinda Ni Made Rita Krisna Dewi Ni Nyoman Werdi Susari Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti Ni Putu Trisna Asih Pratama Putra, I Wayan Dwika Putra, Komang Darma Yudha Putrawan, Baja Sadhayu Putri, Adelia Putri, Ayu Chitra Adhitya Putu Adrian Junaedi Putu Dessy Wilantari Putu Devi Jayanti Putu Henrywaesa Sudipa Putu Oka Samirana Putu Suastika Rahim, M. Andry Rohmandhani, Roby Rosni Lumban Gaol Sakura, Yoakim Wilson Samsuri , Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Saweng, Cikal Farah Irian Jati Sawitajaya, I Made Sewoyo, Palagan Senopati Sitohang, Martina Tiodora Steven Dwi Purbantoro Sukernayasa, I Wayan Sutadisastra, Nisha Aisya Theresia Ene Wayan Herry Gumawan Widyanti, Agnes Indah Wirawan, I Gede Yoana Pratiwi Clara Pakpahan