Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di RSKD Siti Fatimah Makassar: Analysis of Factors Influencing the Choice of Long-Term Contraceptive Methods at Siti Fatimah Regional General Hospital in Makassar Rasya, Zafira; Multazam, Andi Muhammad; Sumiaty, Sumiaty
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2142

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup aspek kognitif, sosial, dan ketersediaan layanan. Meskipun MKJP terbukti efektif, tingkat penggunaannya masih rendah dibandingkan metode jangka pendek. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh pengalaman efek samping, dukungan keluarga, ketersediaan kontrasepsi, konseling KB, media sosial, terhadap pemilihan MKJP pada akseptor KB di RSKD Siti Fatimah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 239 responden yang dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil analisis didapatkan variabel yang signifikan yaitu pengetahuan (p = 0,000), kepercayaan (p = 0,001), yang menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan MKJP. Variabel pengetahuan dan kepercayaan memengaruhi pemilihan MKJP. Sementara variabel pengalaman efek samping (p = 0,289), dukungan keluarga (p = 0,631), ketersediaan kontrasepsi (p = 0,214), konseling KB (p = 0,133), dan media sosial (p = 0,335), tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Mayoritas responden memilih metode implan (42,3%), diikuti IUD (34,7%) dan MOW (23%). Saran: Pentingnya peningkatan edukasi, konseling yang lebih berkualitas, serta keterlibatan aktif tenaga kesehatan dalam penguatan promosi MKJP agar dapat meningkatkan pemanfaatan kontrasepsi jangka panjang secara rasional dan tepat.   ABSTRACT Background: The selection of long-acting reversible contraceptives (LARCs) is influenced by various factors, including cognitive, social, and service accessibility aspects. Although LARCs are proven effective, their usage remains lower than short-term contraceptive methods. Objective: To analyze the influence of knowledge, trust, side-effect experiences, family support, number of children, contraceptive availability, family planning counseling, social media, and economic status on the selection of LARCs among family planning acceptors at RSKD Siti Fatimah. Method: This research employed a quantitative approach with a cross-sectional design involving 239 respondents. Data were analyzed using the chi square test. Results: The analysis results obtained significant variables, namely knowledge (p= 0,000) and trust (p= 0,001), showing a significant influence on the choice of LARCs. Knowledge and trust variables influence the choice of LARCs. Meanwhile, the variables of side effect experience (p= 0,289), family support (p= 0,631), availability of contraception (p= 0,214), family planning counseling (p= 0,133), and social media (p= 0,335) did not show a significant influence. Most respondents chose the implant (42.3%), followed by IUD (34.7%) and female sterilization (MOW) (23%). Recommendation: The findings highlight the importance of improving health education, delivering high-quality counseling, and enhancing the role of health professionals in promoting the rational and informed use of LARCs.
Determinan yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan HIV AIDS pada Pekerja Seks Komersial di Wilayah Kerja Puskesmas Mpunda Kota Bima: Determinants Affecting HIV/AIDS Prevention Behavior Among Commercial Sex Workers in the Working Area of the Mpunda Community Health Center in Bima City Nurrahmi, Emi; Idris, Fairus Prihatin; Sumiaty, Sumiaty
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2144

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: HIV/AIDS memiliki risiko yang besar ditularkan melalui hubungan seksual termasuk Pekerja Seksual Komersial (PSK) dan pelanggannya, akibat praktek seksual yang tidak aman. Meningkatnya prevalensi HIV/AIDS di Indonesia berkaitan erat dengan rendahnya perilaku pencegahan yang dilakukan. Tujuan: (1) Mengetahui gambaran karakteristik sosio-demografi responden. (2) Mengetahui pengaruh pendidikan terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS (3) Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS. (4) Mengetahui pengaruh dukungan orang terdekat terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS. (5) Mengetahui pengaruh dukungan petugas kesehatan terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS. (6) Mengetahui pengaruh ketersediaan kondom terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS. Metode: Jenis penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif dengan metode analitik, menggunakan desain Cross-sectional pada 75 responden. Hasil: (1) Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah kerja Puskesmas Mpunda Kota Bima dominan berada pada rentang usia produktif, mayoritas PKS status pernikahan cerai hidup, tinggal sendiri, dan menjadi PSK merupakan pekerjaan utama karena sebagian besar tidak bekerja. (2) Pendidikan berpengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan nilai p value sebesar 0,001. (3) Pengetahuan berpengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan nilai p value sebesar 0,000. (4) Dukungan orang terdekat berpengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan nilai p value sebesar 0,001. (5) Dukungan petugas kesehatan berpengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan p value sebesar 0,000 (6) Ketersediaan kondom berpengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan nilai p value sebesar 0,000. ABSTRACT Background: HIV/AIDS carries a high risk of being transmitted through sexual intercourse, including between Commercial Sex Workers (CSWs) and their clients, due to unsafe sexual practices. The increasing prevalence of HIV/AIDS in Indonesia is closely related to the low level of prevention behavior. Objective: (1) Describe the socio-demographic characteristics of respondents. (2) Determine the influence of education on HIV/AIDS prevention behavior. (3) Determine the influence of knowledge on HIV/AIDS prevention behavior. (4) Determine the influence of support from close friends on HIV/AIDS prevention behavior. (5) Determine the influence of support from health workers on HIV/AIDS prevention behavior. (6) Determine the influence of condom availability on HIV/AIDS prevention behavior. Method: The research used a quantitative analytical method, using a cross-sectional design with 75 respondents. Results: (1) Commercial Sex Workers (CSWs) in the Mpunda Community Health Center (Puskesmas) working area in Bima City are predominantly in the productive age range, the majority of CSWs are divorced, live alone, and being a CSW is their main occupation because most are unemployed. (2) Education influences HIV/AIDS prevention behavior with a p-value of 0.001. (3) Knowledge influences HIV/AIDS prevention behavior with a p-value of 0.000. (4) Support from those closest to them influences HIV/AIDS prevention behavior with a p-value of 0.001. (5) Support from health workers influences HIV/AIDS prevention behavior with a p-value of 0.000. (6) Condom availability influences HIV/AIDS prevention behavior with a p-value of 0.000.
Waste In The Patient Discharge Process Flow Using Lean Thinking Method At Wihdatul Ummah Medical Center In 2025 Rizky D, Fathannia; Multazam, AM; Ulmy M, Nur; Batara, AS; Sumiaty, Sumiaty; Samsualam, Samsualam
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 5 No. 3 (2025): August 2025 (Indonesia - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v5i3.344

Abstract

Background: The discharge process for inpatients is a critical component of hospital service systems, impacting operational efficiency and service quality. Inefficiencies in this phase can lead to wasted time, reduced patient satisfaction, and workflow disruptions between service units. Objective: This study aims to identify and analyze forms of waste in the discharge process of inpatients at Wihdatul Ummah Medical Center using the Lean Thinking approach. Method: This study used a qualitative descriptive design with data collection techniques through observation, document study, and in-depth interviews with 11 informants, consisting of clinic directors, doctors in charge of patients (DPJP), ward heads, nurses, administrative staff, pharmacy staff, and patients' families. Results: It was found that the discharge process did not have a well-documented and socialized written SOP. This resulted in wasted time in the form of motion waste for BPJS patients (due to physical transfers between service units) and waiting waste for non-BPJS patients (due to delays in administrative processing and medication reconciliation). The root causes include weak inter-unit coordination, manual work processes, lack of integrated information systems, and insufficient education for patients and their families. Conclusion: The study recommends the appointment of Point of Service (POS) officers, the use of discharge preparation lists, strengthening patient education, implementing visual management, and developing and implementing discharge SOPs. These efforts are expected to reduce time wastage, speed up the discharge process, and improve service quality and patient satisfaction.
CEGAH KECACINGAN MELALUI METODE ROLE PLAY MAKSIMALKAN PERTUMBUHAN SISWA SDN 13 DI DESA PADANGLAMPE Arman, Arman; Thamrin, Halida; Sumiaty, Sumiaty; M, Azrida
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i3.1132-1139

Abstract

Faktor yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan anak secara langsung, yaitu anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang, memadai, dan anak mungkin menderita penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi yang sering diderita anak sekolah yaitu kecacingan. Tujuan dari PkM ini adalah 1) Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat guna memelihara kesehatan agar terhindar dari penyakit infeksi, 2) Meningkatkan pengetahuan siswa tentang tanda dan gejala Cacingan serta cara penularan dan pencegahannya, maka solusi yang ditawarkan yaitu 1) Bidang Kesehatan yaitu Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat guna memelihara kesehatan dengan metode Role Play yaitu bermain ular tangga, 2) Bidang Edukasi yaitu Peningkatan pengetahuan siswa tentang tanda dan gejala Cacingan serta cara penularan dan pencegahannya dengan penyuluhan menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam praktek PHBS setelah melakukan Role Play dengan ular tangga dan pengetahuan siswa tentang tanda dan gejala cacingan juga mengalami peningkatan sebesar 16% yaitu pre test=80,65% dan post test=93,55%. Manfaat dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan adalah siswa lebih memperhatikan kebersihan individu agar mencegah kecacingan yang dapat berisiko pertumbuhan terhambat.
Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masamba Kabupaten Luwu Utara Amri, Ambarwati; Gobel, Fatmah Afrianty; Sumiaty, Sumiaty
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 1 (2025): Februari 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i1.1729

Abstract

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Masamba Kabupaten Luwu Utara. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain Case-Control. Sampel dalam penelitian adalah 156 responden yaitu 78 kasus dan 78 kontrol dengan teknik simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya stunting pada anak balita adalah pendidikan Ibu (ρ=0,021, OR=2,486, 95%CI=1,202-5,141), pendapatan keluarga (ρ=0,001, OR=4,408, 95%CI=2,192-8,865), riwayat pemberian ASI eksklusif (ρ=0,001, OR=3,022, 95%CI=1,574-5,803), riwayat durasi pemberian ASI (ρ=0,003, OR=2,790, 95%CI=1,443-5,395), dan riwayat diare (ρ=0,003, OR=2,821, 95%CI=1,452-5,479). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pendapatan keluarga merupakan faktor risiko paling dominan terhadap kejadian stunting pada anak balita. Penelitian ini menyarankan kepada petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan status kesehatan ibu hamil hingga anak berusia dua tahun secara rutin.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pasien Memilih Rawat Jalan di RSIA Malebu Husada: The Influence of Marketing Mix on Patient Decisions to Choose Outpatient Care at Malebu Husada Hospital Sukman, Musyarrafah; Haeruddin, Haeruddin; Sumiaty, Sumiaty; Ahri, Reza Aril; Yusuf, Rezky Aulia
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 3 No. 2 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v3i2.1688

Abstract

Abstract Background: As a health care facility needed by the community, hospitals must be ready and agile to adapt to changes in the number and type of patients who come. This study aims to analyze the effect of the marketing mix on outpatient decisions at Malebu Husada Hospital. Method: This type of research is observational with a cross sectional study design. The population of this study was 1,053 patients and a sample of 100 patients selected by proportionate stratified random sampling.  The collected data were analyzed using chi square test and binary logistic regression test. Results: Most respondents were aged 17-35 years (61%), female (79%), college graduates (41%), and private employees (31%). The results of the chi square test analysis show that there is a relationship between marketing mix variables and patient decisions. The results of binary logistic regression analysis show that there are several variables that have no effect on patient decisions. Partially, there is no effect of medical services (p=0.329), supporting services (p=0.055), tariff suitability (p=0.062), payment method (p=0.711), access (easy to reach) (p=0.170), security (p=0.346), comfort (p=0.907), appearance (p=0.307), competence (p=0.923), service procedures (p=0.928), good facilities (p=1. 000), adequate building (p=0.240), attractive building (p=0.193). Variables that have an influence are advertising (p=0.000), responsiveness (p=0.008), suitability of time standards (p=0.005) on outpatient decisions. Simultaneously, the most influential marketing mix variable is responsiveness. Conclusions: The most dominant factor influencing the marketing mix is responsiveness. It is recommended that Malebu Husada Hospital be more disciplined in organizing the work schedule of health workers so that patients do not wait long to get health services. Abstrak Latar Belakang: Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, rumah sakit harus siap dan lincah beradaptasi dengan perubahan jumlah dan jenis pasien yang datang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pasien rawat jalan di RSIA Malebu Husada. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 1.053 pasien dan sampel sebanyak 100 pasien yang dipilih dengan cara proportionate stratified random sampling.  Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik biner. Hasil: Sebagian besar responden berusia 17-35 tahun (61%), berjenis kelamin perempuan (79%), pendidikan tamat perguruan tinggi (41%), dan pekerjaan pegawai swasta (31%). Hasil analisis uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan variabel bauran pemasaran dengan keputusan pasien. Hasil analisis regresi logistic biner menunjukkan ada beberapa variabel yang tidak ada pengaruhnya terhadap keputusan pasien. Secara parsial menunjukkan tidak ada pengaruh pelayanan medis (p=0,329), pelayanan penunjang (p=0,055), kesesuaian tarif (p=0,062), cara pembayaran (p=0, 711), Akses (mudah dijangkau) (p=0,170), keamanan (p=0,346), kenyamanan (p=0,907), penampilan (p=0,307), kompetensi (p=0,923), prosedur pelayanan (p=0,928), Fasilitas yang baik (p=1.000), bangunan yang memadai (p=0,240), bangunan yang menarik (p=0,193). Variabel yang memiliki pengaruh adalah periklanan (p=0,000), daya tanggap (p=0,008), kesesuaian standar waktu (p=0,005) terhadap keputusan pasien rawat jalan. Variabel bauran pemasaran secara simultan yang paling berpengaruh adalah daya tanggap. Kesimpulan: Faktor paling dominan mempengaruhi bauran pemasaran adalah daya tanggap. Direkomendasikan kepada RSIA Malebu Husada lebih disiplin dalam mengatur jadwal kerja tenaga kesehatan sehingga pasien tidak menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Minat Kembali Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar: Analysis of the Effect of Service Quality on Satisfaction and Interest in Returning Inpatients at Ibn Sina Hospital, Makassar City Khaerunnisa, Aulia; Maidin, Alimin; Sumiaty, Sumiaty
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 2 (2024): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i2.1701

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Rumah sakit merupakan fasilitas pemerintah yang dibangun sebagai pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Secara umum, rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau untuk masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat. Setiap rumah sakit baik dalam kota dan daerah memiliki tantangannya tersendiri dalam menyukseskan pelayanan bagi pasien. Dalam memenuhi kebutuhan pasien, pelayanan prima menjadi utama dalam pelayanan di rumah sakit. Pasien yang puas akan menjadi pasien yang loyal, mereka akan kembali ke rumah sakit yang sama. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan rumah sakit terhadap minat kembali pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar. Tehnik Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu accidental sampling, yakni siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil: Kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien (p=0.000) dengan dimensi kualitas yang paling berpengaruh adalah handal (reability) dengan p=0.000, Tanggap (responsiveness) dengan p=0.000, dan empati (empathy) dengan p=0.000. Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap minat kembali pasien dengan p sebesar 0.000. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap minat kembali pasien (p=0.000) dan diantara dimensi kualitas pelayanan, Handal (reability) dengan p= 0.020, Tanggap (Responsiveness) dengan p=0.000, dan Jaminan (Assurance) dengan p=0.000 merupakan dimensi kualitas yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat kembali pasien. ABSTRACT Background: Hospitals are government facilities built as health services for the community. In general, hospitals provide quality and affordable health services to the community in order to improve public health. Every hospital, both in the city and in the region, has its own challenges in providing successful services for patients. In meeting patient needs, excellent service is the main priority in hospital services. Satisfied patients will become loyal patients, they will return to the same hospital. Objective: The aim of this research is to analyze the influence of the quality of hospital services on the return interest of inpatients at Ibnu Sina Hospital, Makassar City. Method: This research uses a quantitative type of research. The population in this study were inpatients at Ibnu Sina Hospital, Makassar City. The sampling technique in this research is accidental sampling, that is, anyone who happens to meet the researcher can be used as a sample, if it is deemed that the person they happen to meet matches the criteria determined by the researcher. Results: Service quality has a significant influence on patient satisfaction (p=0.000) with the most influential quality dimensions being reliability with p=0.000, responsiveness with p=0.000, and empathy with p=0.000. Patient satisfaction has a significant effect on patient interest in returning with p of 0.000. Service quality has a significant effect on patient return interest (p=0.000) and among the service quality dimensions, Reliability with p= 0.020, Responsiveness with p=0.000, and Assurance with p=0.000 are the dimensions of quality that has a significant influence on patient interest in returning.
Pengaruh Mutu Pelayanan SDM Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Pelayanan Rawat Inap RS A. Makassau : The Influence of HR Service Quality on Patient Satisfaction Level at Inpatient Services of RS A. Makassau Fajrin, Zulfadli; Samsualam, Samsualam; Sumiaty, Sumiaty
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 2 (2024): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i2.1752

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan yang diselenggarakan baik secara perorangan maupun berkelompok dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dan memelihara, serta meningkatkan derajat kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh mutu SDM terhadap tingkat kepuasan pasien di pelayanan rawat inap RS A. Makassau. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini 11.439, total sampel sebanyak 312 responden menggunakan teknik pengambilan purposive sampling dengan analisis regresi logistik. Hasil: Keandalan (reliability) (p=0,000<0,05), daya tanggap (responsiveness) (p=0,000<0,05), jaminan (assurance) (p=0,000<0,05), empati (empaty) (p=0,000<0,05), bukti fisik (tangibles) (p=0,014<0,05) terhadap kepuasan pasien dan jaminan (assurance) terhadap kepuasan pasien berdasarkan nilai exponent B (30,545). Kesimpulan: Ada pengaruh antara keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik terhadap kepuasan pasien dan Jaminan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien, disarankan agar pihak RS untuk meningkatkan mutu pelayanan SDM berdasarkan kelima dimensi pelayanan kesehatan. ABSTRACT Background: Health services encompass the activities undertaken by individuals or groups within an organization to uphold and enhance health, prevent and treat diseases, and restore the well-being of individuals, families, groups, or communities. A hospital is a facility dedicated to providing health services and promoting the maintenance and improvement of health. Objective: The objective of this study was to assess the impact of the quality of human resources on the degree of patient satisfaction in the provision of inpatient care services at A. Makassau Hospital. Method: The research design employed was quantitative, utilizing a cross-sectional study approach. The population in this study consisted of 11,439 individuals, and the total sample size was 312 respondents. The study employed purposive sampling approach and conducted logistic regression analysis. Results: Reliability (p=0.000<0.05), responsiveness (p=0.000<0.05), assurance (p=0.000<0.05), empathy (p=0.000<0.05), and tangibles (p=0.014<0.05) significantly influenced patient satisfaction. Additionally, based on the exponent value B (30.545), assurance had a significant influence on patient satisfaction. Conclusion: There was a significant correlation between dependability, responsiveness, assurance, empathy, and physical evidence and patient satisfaction. Specifically, assurance was shown to have the greatest impact on patient satisfaction. As a recommendation, hospitals should enhance the quality of their human resource services by focusing on the five characteristics of health services.
Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di SMA Negeri 15 Makassar Riska, Riska Nur Afifah; Sumiaty, Sumiaty; Andi Nurlinda; Nurgahayu, Nurgahayu; Septiyanti
Window of Public Health Journal Vol. 4 No. 5 (2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v4i5.1299

Abstract

Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak tubuh yang abnormal atau kelebihan berat badan yang diakibatkan oleh pemasukan energi (kalori) secara berlebih dibandingkan dengan energi yang digunakan sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti : diabetes, penyakit jantung dan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA negeri 15 makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan kuantitatif dengan desain cross sectionl study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas xi. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin, dari hasil perhitungan didapatkan 75 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square dimana nilai alpha yang digunakan dalam penelitian sebesar 0.05 dengan nilai signifikan sebesar 0.05 dan tingkat kepercayaan 95%. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai obesitas. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian obesitas pada remaja dengan p=0.100>0.05. diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan tentang masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja yaitu obesitas dan responden yang mengalami obesitas dapat menurunkan berat badan dengan melakukan aktivitas fisik, menjaga pola makan serta menjaga pola tidur.
Does Effleurage Massage Reduce Dysmenorrhoea Pain in Adolescents? Sumiaty, Sumiaty; Nurfatimah, Nurfatimah; Sartika, Yuni; Ramadhan, Kadar
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 21 No 2 (2023): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol21.Iss2.1043

Abstract

Dysmenorrhea, commonly known as menstrual pain or cramps, affects some women and hampers their ability to carry out daily activities. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea among women is reported to be 64.25%, with a significant proportion lacking knowledge regarding its management. Non-pharmacological methods, such as effleurage massage, have been suggested as a viable approach to alleviate dysmenorrhea pain. This study aimed to investigate the impact of effleurage massage on the pain scale associated with dysmenorrhea in adolescents. A quasi-experimental approach utilizing a pre- and post-test for a two-group design was employed. The study population consisted of young women experiencing dysmenorrhea, with a total sample size of 44 respondents divided into intervention and control groups. The research findings revealed a decrease in the mean pain score in the intervention group from 5.1±2.4 to 2.5±1.8 with a p-value of <0.001. Thus, it can be concluded that effleurage massage effectively reduces the intensity of dysmenorrhea pain in adolescents. As a recommendation, adolescents are advised to consider non-pharmacological therapies like effleurage massage as an alternative to pharmacological drugs, and to learn the technique to perform effleurage massage independently at home.
Co-Authors . Hamsiah Abd. Rasyid Syamsuri Ahri, Reza Aril Ainun, Ismi Alimin Maidin Aminuddin Aminuddin Amri, Ambarwati Andaresta, Ayu Andi Asrina Andi Faisal, Andi Andi Nurlinda Anna Veronica Pont Ansar Ansar Arman Arman Arni Rizqiani Rusydi Arsyard, Gusman Asriwidyayanti, Asriwidyayanti Basrowi, Ray Wagiu Batara, AS Buhar, Anas Dwi Yulinar Christina Entoh Darmawati Darmawati Darwis, Enggar Darwis, Lia Djaba, Azzahra Fitri Dupa, Adel Vita Masya Elis Setiawati, Elis Fahmi Hafid Fajrin, Zulfadli Fatmah Afrianty Gobel Fitriyanti, Yuyuk Eva Fransisca Noya Gusman, Gusman Hadina, Hadina Hadriani, Hadriani Haeruddin Haeruddin Hasnawati Hasnawati Hastuti Usman I Ketut Suada I Putu Suiraoka Idris, Fairus Prihatin Jayawarsa, A.A. Ketut Kadar Ramadhan Kamasiah, Kamasiah Karim Karim, Karim Khaerunnisa, Aulia Khuzaifah, Khuzaifah Lili Suryani Lisda Widianti Longgupa Lumula, Yayuk M, Azrida Maineny, Arie Marlina Fitriya Lailatul K Muhamad Hasan Muhammad Nur Ali Muliani Muliani, Muliani Multazam, AM Narmin, Narmin Nasrul Nasrul Nazma, Tantri Ainun Novitasari, Prihatini Dini Nur Annisa Nur Ulmy Mahmud Nurbaya Nurbaya, Nurbaya Nurfatimah Nurfatimah Nurgahayu, Nurgahayu NURJAYA NURJAYA, NURJAYA Nurmiaty, Nurmiaty Nurrahmi, Emi Olkamien Jesdika Longulo Parida Hanum Pulukadang, Novarolina Putri Utami, Putri Rafika Nur Rasya, Zafira Riska, Riska Nur Afifah Rizky D, Fathannia Samara, Deltiana Saputri Samsualam, Samsualam Sariman, Sarina Septiyanti Serdianus Serdianus Silfia, Niluh Nita Siregar, Nilda Yulita Sony Bernike Magdalena Sitorus Sri Restu Tempali Suastira, Suastira Sudarman H Melangka, Yulianus Sukman, Musyarrafah Sulistiani, Ita Sumiati Sumiati Suryani Suryani T. Iskandar Faisal Thamrin, Halida Tondong, Henrietta Imelda Udin, Udin Ulmy M, Nur Widya Pani YUNI SARTIKA Yusriani, Yusriani Yusuf, Rezky Aulia Zaru, Zelyn Rizkiyah