Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH LUMPUR KERING HASIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR PDAM TERHADAP PETUMBUHAN DAN HASIL TOMAT PADA TANAH ALUVIAL marata, thristianty suci; susana, rini; sirojul munir, ahmad mulyadi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lumpur kering PDAM dan dosis lumpur kering yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tomat pada tanah aluvial serta kandungan Pb dan Al di dalam buah tomat. Penelitian berlangsung dari tanggal 24 September sampai 4 Desember 2014 dan dilaksanakan di Jl. Parit Bugis, Desa Arang Limbung, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga total terdapat 72 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah lumpur kering PDAM dengan dosis: 0% (0 kg/polybag), 15% (1,5 kg/polybag), 30% (3 kg/polybag), 45% (4,5 kg/polybag), 60% (6 kg/polybag) dan 75% (7,5 kg/polybag). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat rerata buah per tanaman, diameter buah, volume akar, kandungan Pb dan Al pada buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lumpur kering hasil instalasi pengolahan air PDAM memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat rerata buah per tanaman, diameter buah dan volume akar, tetapi berpengaruh nyata terhadap kandungan Pb dan Al pada buah. Penambahan lumpur kering sebanyak 15%, 30%, 45%, 60% dan 75% memberikan pertumbuhan dan hasil tomat yang sama dengan penggunaan tanah aluvial tanpa penambahan lumpur kering dan menghasilkan konsentrasi Pb dengan nilai tertinggi 0,210 mg/kg pada buah tomat segar yang lebih kecil dari nilai Pb yang diperbolehkan oleh SNI-7387 2009 yaitu 0,5 mg/kg, serta memiliki kandungan Al yang berkisar antara 1,393 mg/kg sampai 2,753 mg/kg pada buah.Kata kunci: Aluvial, Lumpur Kering PDAM, Timbal (Pb), Tomat
THE EFFECT OF DRY SLUDGE PRODUCTS FROM CLEAN WATER TREATMENT ON GROWTH AND YIELD OF RADISH ON PEAT SOIL Sagita, Devia Rahma; Susana, Rini; Darussalam, Darussalam
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peat soil has a very low pH so it is unsuitable to be used as a planting medium. Efforts to increase the pH of peat soils can be through the provision of dry sludge resulting from clean water treatment. This study shows to determine the effect of dry sludge clean water treatment on the growth and yield of radish on peat soil, knowing the best dose of dry sludge for the growth and yield of radish on peat soil and to determine the Pb content in white radish plants. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. This study used a Completely Randomized Design (CRD), which consisted of 5 treatments and 4 replications, each treatment consisting of 3 samples, so that there were 60 plants. The treatment in question is: p1 = 15% dry sludge equivalent to 1,2 kg/polybag, p2 = 30% dry sludge equivalent to 2,4 kg/polybag, p3 = 45% dry sludge equivalent to 3,6 kg/polybag, p4 = 60% dry sludge equivalent to 4.8 kg/polybag, p5 = 60% dry sludge equivalent to 6 kg/polybag. Variables observed were the number of leaves, the wet weight of the upper part of the plant, the dry weight of the upper part of the plant, the wet weight of tubers, the dry weight of tubers, the length of tubers, the diameter of tubers, the content of Pb at the top and radish tuber. The result of this study indicate that the dose of dry sludge resulting from clean water treatment can increase the wet weight of white radish tuber. This study did not get the best dose of dry sludge for growth and yield of white radish, but a 45% dose was an effective dose to produce growth dan yield of better white radish. Pb content in the upper part of the plant is below the maximum threshold, while the Pb content in white radish tuber is above the maximum threshold allowed according to SNI 7378-2009.  Keywords: dry sludge from the treatment of clean water, radish, peat soil
THE EFFECT OF GANDASIL D FERTILIZER CONCENTRATION TO GROWTH OF GREEN MUSTARD IN HYDROPONIC Eko, Eko; Darussalam, Darussalam; Susana, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the best effect of Gandasil D fertilizer on the growth and yield of green mustard plant on hydroponic. The research was conducted at Sungai Raya Village in Sungai Raya District of Kuburaya Regency West Borneo Province. The research was conducted in October 2nd to December 30th 2017. This  research design was Completely  Randomized  Design that consist of 6 treatments with 4 replications. each replication consist of 3 samples, so it’s all totally 72  sample plants. The treatment were p0 (10 ml AB-Mix of water perlitre), p1 (0.2% Gandasil D equal to 2 g of water perlitre), p2 (0.3% Gandasil D equal to 3 g of water perlitre, p3 (0,4% Gandasil D equal to 4 g water perlitre), p4 (0.5% Gandasil D equal to 5 g of water perlitre), p5 (0.6% Gandasil D equal to 6 g water perlitre). The observed parameters were: plant height (cm), number of leaves (leaf), leaf area (cm2), top plant’s fresh weight (g), and top plant’s dry weight (g). The results showed that the concentration of Gandasil D fertilizer had significant effect on plant height, number of leaves, leaf area, top plant’s fresh weight and top plant’s dry weight. Gandasil D fertilizer with concentration of 0,2% was the best does to growth and yield of green mustard.
PENGARUH SERBUK ARANG CANGKANG KERANG DARAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL OKRA PADA TANAH GAMBUT SAPUTRA, ROLIS; SANTOSO, EDDY; SUSANA, RINI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.59 KB)

Abstract

PENGARUH SERBUK ARANG CANGKANG KERANG DARAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL     OKRA PADA TANAH GAMBUTRolis saputra (1), Eddy Santoso (2), Rini Susana (2)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian (2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas TanjungpuraPontianake-mail : rolissaputra15@gmail.com             ABSTRAK Tanaman hortikultura terutama sayuran memegang peran penting dalam meningkatkan gizi masyarakat khususnya di Kalimantan Barat. Seiring dengan hal tersebut kebutuhan akan sayuran terus meningkat dan jenisnya semakin bervariasi, salah satunya jenis sayuran yang gizi tinggi adalah okra. Di Kota Pontianak pengelolaan limbah dari cangkang kerang darah masih belum dilakukan dengan baik, sehingga terdapat tumpukan cangkang kerang darah dibeberapa pekarangan rumah dan tempat pembuangan sementara (TPS) karena tidak dimanfaatkan. Cangkang kerang darah selama ini tidak termanfaatkan dengan baik karena karakternya yang sukar terurai, namun cangkang kerang darah berpotensi diolah menjadi serbuk yang dapat menjadi alternative penganti kapur yang dimanfaatkan untuk menaikan pH tanah gambut.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, berlangsung dari tanggal 1 Desember 2017 sampai 21 Februari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf dosis serbuk arang cangkang kerang darah. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel, jumlah keseluruhan tanaman adalah 100 tanaman. Perlakuan yang dimaksud    a1 = 40 g/polybag setara dengan 4 ton/ha, a2 = 60 g/polybag setara dengan 6 ton/ha, a3 = 80 g/polybag setara dengan 8 ton/ha, a4 = 100 g/polybag setara dengan 10 ton/ha, dan a5 = 120 g/polybag setara dengan 12 ton/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat rata-rata per buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk arang cangkang kerang darah berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan berat rata-rata per buah. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian serbuk arang cangkang kerang darah pada dosis 40 g/polybag sampai dengan 120 g/polybag memberikan respon sama pada variabel tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat rata-rata per buah. Kata kunci : serbuk arang cangkang kerang darah, gambut, okra
EFFECT OF GIBBERELLINE (GA3) TO GROWTH AND YIELD OF CHERRY TOMATO IN HYDROPONICS SYSTEM Saputra, Rio; Budi, Setia; Susana, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rio Saputra (1), Setia Budi (2), Rini Susana (3)(1) Student at the faculty of Agriculture, Tanjungpura University(2) Lecturers at the Faculty of Agriculture, Tanjungpura Universitye-mail : riosaputragalimg@gmail.com ABSTRACT             The researcs aims to determine the effect of gibberellin (GA3) and obtain the best concentration of gibberellin (GA3) on the growth and yield of cherry tomato with hydroponics system. The research was conducted on Jl. Reformasi. Mathematics, Pontianak West Kalimantan. This researc conducted from 14th December 2017 to 22nd March 2018. The experimental design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) consist of 5 treatment levels each treatment 3 plants,  replicate 5 times so the total 75 plants. The treatment namely g0 = No gibberellin (GA3) g1 = 5 ppm GA3 (50 ppm Gibgro), g2 = 10 ppm GA3 (100 ppm Gibgro), g3 = 15 ppm GA3 (150 ppm Gibgro), g4 = 20 ppm GA3 (200 ppm Gibgro. The variables observed in this study include plant height (cm), number of productive branches (branch), dry weight of plants (g), number of fruits per plant (fruit), fruit weight per plant (g), weight per fruit (g), percentage of harvesting fruit (%). Supporting variables including temperature (0c), humidity (%). The researcs showed that gibberellin significantly affected the dry weight of the plant, the number of fruits per plant and the percentage of finished fruit. The concentration of giberelin (GA3) 5 ppm equivalent (50 ppm Gibgro) is efficient concentration for the growth and yield of cherry tomatoes in hydroponic systems. Keywords: Cherry Tomato, Gibberellin, Hydroponic
PENGARUH BOKASI KUMPAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI HIJAU PADA TANAH ALLUVIAL WINDRA, WINDRA; SAFWAN, MULYADI; SUSANA, RINI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis bokasi kumpai (Hymenachne amplixicaulis) terhadap pertumbuhan dan hasil sawi hijau pada tanah alluvial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan dan masing – masing ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman. Total dari seluruh sampel penelitian adalah 75 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah b1 = 5% bokasi kumpai dari berat tanah ( 300 g bokasi+ 5700 g tanah), b2 = 10% bokasi kumpai dari berat tanah ( 600 g bokasi+ 5400 g tanah), b3 = 15% bokasi kumpai dari berat tanah ( 900 g bokasi+ 5100 g tanah), b4 = 20% bokasi kumpai dari berat tanah ( 1200 g bokasi+ 4800 g tanah), b5 = 25% bokasi kumpai dari berat tanah ( 1500 g bokasi+ 4500 g tanah). Adapun variabel pengamatan yaitu jumlah daun, berat segar tanaman, luas daun total, volume akar, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokasi kumpai berpengaruh nyata terhadap volume akar, luas daun total dan berat kering tanaman. Respon tidak nyata terhadap pemberian bokasi kumpai ditunjukkan oleh variabel pengamatan jumlah daun dan berat segar tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bokasi kumpai berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Pemberian 5% bokasi kumpai dari berat tanah adalah dosis yang efektif  untuk pertumbuhan dan hasil sawi hijau pada tanah alluvial. Kata Kunci : Alluvial, Bokasi Kumpai, Sawi Hijau
Pengaruh Berbagai Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah pada Tanah Aluvial MAGDALENA, MAGDALENA; MAULIDI, MAULIDI; SUSANA, RINI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Berbagai Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah pada Tanah Aluvial Magdalena1), Maulidi2), Rini Susana2)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian (2)Staf Pengajar Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAK Bawang merah merupakan komoditas yang memiliki nilai jual tinggi, dimana ketersediaan terbatas namun permintaan tinggi. Daerah Kalimantan Barat mempunyai tanah yang potensial untuk dikembangkan sebagai areal pertanaman bawang merah, salah satunya adalah tanah aluvial. Pemberian pupuk kandang kotoran hewan pada tanah aluvial diharapkan dapat memperbaiki struktur tanah sehingga pertumbuhan tanaman bawang merah dapat lebih optimal, struktur tanah yang gembur akan memudahkan perkembangan umbi bawang merah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk kandang yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak dimulai pada tanggal 28 Maret sampai 29 Mei 2017 menggunakan Rancangan Acak  Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan 4 ulangan. Perlakuan yang dimaksud : m1= pupuk kandang Ayam, m2 = pupuk kandang Sapi, m3= pupuk kandang kambing, m4= pupuk kandang bebek, m5= pupuk kandang puyuh.  Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar umbi per rumpun, berat kering angin umbi per rumpun.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang memberikan pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman minggu ke-4 dan minggu ke-6, jumlah daun minggu ke-4 dan minggu ke-6, berat segar umbi per rumpun, berat kering angin umbi per rumpun, namun berpengaruh tidak nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman minggu ke-2, jumlah daun minggu ke-2 dan jumlah anakan per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, pupuk kandang bebek dan pupuk kandang puyuh memberikan pertumbuhan dan hasil bawang merah yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian pupuk kandang sapi pada pada tanah aluvial. Kata kunci : Aluvial, Bawang merah, Pupuk kandang. 
PENGARUH PUPUK KOTORAN AYAM DAN SEGMEN SETEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR UNGU PADA TANAH ALUVIAL odotian, angelo; susana, rini; ruliyansyah, agus
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak ditanam di Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan dan sumber zat pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pupuk kotoran ayam dan segmen setek terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar ungu pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot dengan rancangan lingkungannya Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 2 faktor yaitu pupuk kotoran ayam (K) dan segmen setek (S), terdapat 9 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan 3 tanaman sempel pada setiap petak. Perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut: K1S1= 3,2 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian ujung batang, K1S2= 3,2 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian tengah batang, K1S3= 3,2 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian pangkal batang, K2S1= 6,4 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian ujung batang, K2S2= 6,4 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian tengah batang, K2S3= 6,4 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian pangkal batang, K3S1= 9,6 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian ujung batang, K3S2= 9,6 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian tengah batang, K3S3= 9,6 kg/petak pupuk kotoran ayam dan setek bagian pangkal batang. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan, dimulai pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dan segmen setek berpengaruh nyata pada jumlah umbi pertanaman. Dosis 3,2 kg atau 10 ton/ha dan segmen setek bagian pucuk batang merupakan perlakuan efektif untuk meningkatkan hasil ubi jalar ungu pada tanah aluvial.Kata kunci : Pupuk Kotoran Ayam, Segmen Setek, Tanah Aluvial, Ubi Jalar Ungu
PENGARUH POC LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG KENARI PADA TANAH ALUVIAL Shelda, Priscila Shelda; Purwaningsih, Purwaningsih; Susana, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 9, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH POC LIMBAH TAHUTERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG KENARIPADA TANAH ALUVIALPriscila Shelda*(1), Purwaningsih(2), Rini Susana(2)*(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian, (2)Staf Pengajar Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura*E-mail : priscilaselda@student.untan.ac.id ABSTRAKLimbah tahu cair merupakan salah satu limbah industri yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mencari konsentrasi pupuk organik cair limbah tahu yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil terung kenari yang ditanam pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 19 Juni – 29 Agustus 2019, yang berlokasi di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan, 5 ulangan dan 4 sampel tanaman pada setiap ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah :      p1 = 15%, p2 = 30%, p3 = 45%, p4 = 60%, dan p5 = 75%. Variabel yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah, dan berat buah. Hasil penelitian POC limbah tahu dengan konsentrasi 30% merupakan konsentrasi terbaik untuk pertumbuhan dan hasil terung kenari walaupun hasilnya belum sesuai standar deskripsi terung kenari.Kata Kunci : POC Limbah Tahu, Tanah Aluvial, Terung Kenari.
PENGARUH BOKASHI Pueraria javanica TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH PADA TANAH ALLUVIAL Suryadinata, Robertus; Susana, Rini; Maulidi, Maulidi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber bahan organik untuk perbaikan tanah alluvial sebagai media tanam cabai merah dapat menggunakan bokashi Pueraria javanica. Penggunaan tanaman Pueraria javanica sebagai bokashi karena tanaman ini memiliki unsur nitrogen yang tinggi, sebab tanaman ini bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dengan mengikat nitrogen di udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokashi Pueraria javanica dan dosis yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah pada tanah alluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian dimulai dari tanggal 31 Mei 2014 sampai dengan tanggal 29 September 2014. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, untuk setiap ulangan digunakan 4 sampel tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu: p0 = tanpa pemberian bokashi Pueraria javanica, p1 = 10% bahan organik atau setara dengan 61,53 g bokashi Pueraria javanica / polybag, p2 = 12,5% bahan organik atau setara dengan 446,15 g bokashi Pueraria javanica / polybag, p3 = 15% bahan organik atau setara dengan 830,75 g bokashi Pueraria javanica / polybag, p4 = 17,5% bahan organik atau setara dengan 1215,35 g bokashi Pueraria javanica / polybag, dan p5 = 20% bahan organik atau setara dengan 1600,00 g bokashi Pueraria javanica / polybag. Variabel pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi Pueraria javanica berpengaruh tidak nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, volume akar, dan berat kering tanaman, tetapi berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah cabang produktif, jumlah buah dan berat buah per tanaman. Pemberian bokashi Pueraria javanica dengan dosis 446,15 g / polybag atau setara dengan 12,5% bahan organik merupakan dosis yang terbaik terhadap hasil tanaman cabai merah pada tanah alluvial.