Claim Missing Document
Check
Articles

Lembar Observasi Dalam Pemantaun Reflek Hisap Pada Bayi Premature Literatur Review Griyaningsih, Wahyu; Khasanah, Nopi Nur; Susanto, Herry; Wahyuni, Sri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.42530

Abstract

Pendahuluan: Bayi prematur sering mengalami tantangan dalam perkembangan refleks hisap dan kesiapan makan oral. Faktor-faktor seperti imaturitas neurologis, berat badan lahir rendah, serta lingkungan di NICU dapat mempengaruhi refleks hisap bayi prematur. Berbagai intervensi telah dikembangkan untuk mendukung peningkatan refleks hisap dan kesiapan makan bayi prematur, termasuk stimulasi oral-motor dan metode Kangaroo Mother Care (KMC). Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai intervensi dalam meningkatkan refleks hisap dan kesiapan makan bayi prematur. Metode: Desain penelitian ini adalah tinjauan sistematis (systematic review). Pencarian artikel dilakukan menggunakan database PubMed, Scopus, dan Google Scholar dengan kata kunci "sucking reflex," "premature infants," "oral motor stimulation," dan "feeding readiness." Sebanyak 17 artikel yang relevan diterbitkan dalam 10 tahun terakhir dianalisis secara sistematis. Hasil: Faktor yang memengaruhi refleks hisap dan kesiapan makan bayi prematur meliputi tingkat maturasi neurologis, berat badan lahir rendah, intervensi oral-motor, serta lingkungan NICU. Beberapa intervensi yang terbukti efektif dalam meningkatkan refleks hisap dan kesiapan makan oral bayi prematur meliputi: Stimulasi Oral-Motor: PIOMI (Premature Infant Oral Motor Intervention) dan oral motor exercise meningkatkan refleks hisap dan kesiapan makan bayi prematur. Metode Kangaroo Mother Care (KMC): Meningkatkan refleks hisap, berat badan, serta stabilisasi suhu tubuh bayi prematur. Musik Terapi dan Pijat Bayi: Berkontribusi terhadap peningkatan perkembangan motorik dan kualitas tidur bayi prematur. Alat Penilaian: Neonatal Oral Motor Assessment Scale (NOMAS) dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangan refleks hisap bayi prematur dan mengidentifikasi bayi yang membutuhkan intervensi tambahan. Rekomendasi: Stimulasi oral-motor yang terstruktur serta penyesuaian lingkungan di NICU perlu diterapkan secara luas untuk mendukung refleks hisap bayi prematur. Penggunaan alat penilaian seperti NOMAS dapat membantu tenaga medis dalam merancang intervensi yang lebih efektif untuk mendukung kesiapan makan bayi prematur.
Aplikasi Material Perubahan Fasa Untuk Alat Penukar Kalor Terhadap Penyimpanan Energi Termal Erwin, Erwin -; Chan, Yefri; Susanto, Herry; Asbanu, Husen
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i1.259

Abstract

Phase Change Material (PCM) semakin populer digunakan sebagai sistem Thermal Energy Storage (TES) karena memiliki kapasitas penyimpanan energi laten yang besar dan perilaku isotermal yang baik. PCM dapat menyerap dan melepaskan energi panas laten dalam jumlah besar dan dapat diisi ulang tanpa memerlukan konsumsi energi tambahan. PCM menjadi alternatif yang menarik untuk aplikasi penyimpanan energi karena kemampuannya menjaga suhu yang stabil saat menyerap atau melepaskan energi panas laten. Kajian literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang penggunaan material tertentu untuk meningkatkan kinerja penyimpanan energi termal, seperti material karbon dan busa tembaga. Dalam kajian literatur ini, disimpulkan bahwa komposit PCM dengan matriks grafit berpori dan jaringan serat karbon dapat meningkatkan konduktivitas termal dan menjaga stabilitas suhu dalam waktu yang cukup lama. Penggunaan CNT ultra-panjang dapat meningkatkan efisiensi sistem penyimpanan energi termal. Penambahan busa tembaga pada PCM dapat meningkatkan kinerja penyimpanan energi termal dengan cara meningkatkan konduktivitas termal dan mempercepat laju perpindahan panas, sehingga meningkatkan efisiensi penyimpanan energi termal. Komposit PCM dengan tambahan busa tembaga mampu menyerap panas secara efisien dengan entalpi yang tinggi dan memiliki stabilitas termal yang memadai pada rentang suhu yang relevan operasi, sehingga memiliki potensi untuk digunakan dalam aplikasi penyimpanan energi termal yang berkelanjutan.
Kajian Aplikasi Heat Exchanger Tipe Plate-Frame: Efisiensi dalam Pertukaran Panas -, Erwin; Chan, Yefri; Susanto, Herry; Asbanu, Husen; Dariyus, Asyari
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i2.447

Abstract

Heat exchanger tipe plate-frame adalah satu di antara berbagai jenis heat exchanger yang digunakan dalam proses pertukaran panas dalam industri. Kajian ini berfokus pada penerapan heat exchanger tipe plate-frame dan efisiensinya dalam proses pertukaran panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan plate frame heat exchanger dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi proses pertukaran panas. Desain plate frame heat exchanger memungkinkan aliran fluida yang efisien dan efektif, menghasilkan pertukaran panas yang optimal. Selain desainnya yang efisien, plate frame heat exchanger juga memiliki luas permukaan yang besar yang memungkinkan perpindahan panas yang optimal antara dua fluida yang berbeda. Plate frame heat exchanger dapat digunakan di berbagai industri. Dalam kajian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan plate frame heat exchanger memberikan manfaat yang signifikan bagi industri. Plate frame heat exchanger dapat mengurangi biaya operasional, memperpanjang umur peralatan, dan meningkatkan efisiensi dalam proses pertukaran panas. Dengan demikian, plate frame heat exchanger dapat dijadikan sebagai alternatif untuk industri yang ingin memenuhi kebutuhan pertukaran panas mereka secara efektif dan efisien.
PERANCANGAN AWAL MESIN BLEEDING UNTUK OPTIMASI PROSES PERAWATAN SISTEM REM HIDROLIK PADA KENDARAAN MINIBUS Siregar, Rolan; Sugiyanto, Didik; Chan, Yefri; Susanto, Herry; Asbanu, Husen; Esye, Yendi; Kurnianto, Ario
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i2.451

Abstract

Sistem pengereman merupakan salah satu safety aktif pada kendaraan. Jika ada kegagalan dalam sistem pengereman akan sangat berbahaya bagi pengemudi dan orang disekitarnya. Kegagalan sistem pengereman terjadi dikarenakan adanya udara dan uap air. Yang berada di saluran minyak rem, yang mengakibatkan tekanan minyak rem yang dihasilkan dari master rem berkurang. Maka dilakukannya perawatan dan perbaikan sistem rem secara berkala. Salah satu cara perawatan sistem rem adalah dengan melakukan bleeding atau membuang udara dari saluran rem dari lubang napel caliper rem. Metode bleeding rem salah satunya dengan manual bleeding rem dan ada juga yang digunakan oleh bengkel resmi menggunakan alat yang cukup besar dimensinya, tetapi kurang efisien dalam proses perawatan sistem rem hidrolik. Maka dari itu dirancanglah mesin bleeding rem yang dapat meningkatkan efisiensi dalam proses bleeding rem hidrolik. Mesin yang dirancang adalah mesin bleeding pneumatic yang menggunakan komponen tambahan pneumatic dan besi hollow sebagai rangkanya. Mesin bleeding yang dibuat menggunakan tekanan pressure sebesar 34 Psi sampai dengan 38 Psi. Dan menggunakan tekanan vacuum -3 Psi sampai dengan -5 Psi. Dengan waktu yang dibutuhkan dalam proses bleeding rem hidrolik lebih singkat. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan mesin bleeding rem hidrolik selanjutnya.
PENGUJIAN AWAL PENGGUNAAN GENERATOR OXYHYDROGEN PADA MESIN ICE 1800 CC TERHADAP TINGKAT KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI Fandikurnia, Ade; Siregar, Rolan; Sugiyanto, Didik; Pratama, Juan; Susanto, Herry; Esye, Yendi
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v14i1.496

Abstract

Permasalahan ketersediaan bahan bakar fosil merupakan kajian yang perlu dilakukan secara kerkelanjutan. Sebagai bagian dari penanganan masalah tersebut maka dalam artikel ini membahas salah satu teknologi generator oxyhydrogen tipe drycell yang diimplementasikan pada kendaraan roda empat dengan mesin 1800 cc. Tujuannya adalah untuk mengetahui kebermanfaatan produk tersebut dan dampak yang dihasilkan terkait tingkat konsumsi bahan bakar dan dampak emisi yang dikeluarkan. Generator Oxyhydrogen adalah alat generator yang didalamnya terdapat elektrolisis air untuk menghasilkan gas hydrogen dan oksigen yang disebut dengan HHO atau Oxyhydrogen. Gas Oxyhydrogen adalah gas yang ditambahkan pada pengapian di dalam ruang bakar. Generator Oxyhydrogen Model MINI 7920H tipe drycell merupakan generator yang dirakit pada kendaraan untuk dilakukan pengujian. Dari pengujian awal yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan produk ini berdampak positif terhadap tingkat kehematan konsumsi bahan bakar, dan tidak menimbulkan emisi gas buang yang melebihi ambang batas. Karena penelitian ini merupakan kajian awal maka perlu dilakukan pengujian berkelanjutan untuk mendapatkan tingkat teknologi yang lebih praktis sehingga lebih mudah untuk pemasangan dan keamanan yang terjamin. Diharapkan penelitian ini dapat berdampak luas terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maju untuk mendukung penghematan konsumsi bahan bakar.
EFIKASI HERBISIDA PARAKUAT DIKLORIDA 276 g/l TERHADAP PENGENDALIAN GULMA PADA BUDIDAYA KAKAO BELUM MENGHASILKAN Susanto, Herry; Aslamiah, Aslamiah; Evizal, Rusdi; Pujisiswanto, Hidayat
JURNAL AGROTROPIKA Vol 24, No 1 (2025): Jurnal Agrotropika Vol 24 No 1, Mei 2025
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v24i1.10495

Abstract

The growth of weeds in immature cocoa plants is highly susceptible to competition for water, nutrients, and light, which can disrupt the growth of cocoa plants. Efforts to manage cocoa cultivation include weed control using the chemical herbicide paraquat dichloride, a non-selective contact herbicide. This study aimed to determine the effective dosage of paraquat dichloride for controlling weeds in immature cocoa plants, changes in weed composition, and phytotoxicity on immature cocoa plants following the application of paraquat dichloride. The study was conducted in Talang Sepuh Village, Talang Padang Sub-district, Tanggamus Regency, from March–May 2024. The research employed a Randomized Complete Block Design (RCBD) with six treatments and four replications. Treatments included paraquat dichloride at doses of 414 g/ha, 552 g/ha, 690 g/ha, 828 g/ha, mechanical weeding, and a control group (no weed control). Data variance homogeneity was tested using Bartlett's test, and data additivity was evaluated with Tukey's test. If the assumptions were met, the mean difference was analyzed using the Least Significant Difference (LSD) test at a 5% significance level. The results indicated that paraquat dichloride at doses of 414–828 g/ha effectively controlled total weeds, broadleaf weeds, and dominant weeds (Eleusine indica, Praxelis clematidea, and Synedrella nodiflora). Meanwhile, doses of 552–828 g/ha were effective in controlling grass weeds and dominant weeds (Ottochloa nodosa and Asystasia gangetica). The application of paraquat dichloride did not alter weed composition and did not cause phytotoxic effects on immature cocoa plants..Keywords : Herbicide, Paraquat dichloride, Weed, Immature cocoa.
Inovasi dalam Permainan: Kunci Mengembangkan Potensi Sosioemosional dan Motorik Anak secara Optimal Munawaroh, UNISSULA; Susanto, Herry; Khasanah, Nopi Nur; Wahyuni, Sri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45479

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Perkembangan anak usia dini merupakan fondasi utama bagi kesehatan fisik, kognitif, sosial, dan emosional di masa depan. Inovasi permainan sebagai sarana alami pembelajaran anak terbukti efektif mendukung tumbuh kembang yang optimal. Tujuan: Artikel ini mereview terkait pengaruh modifikasi permainan terhadap perkembangan anak usia dini hingga usia sekolah dasar. Metode: Artikel diakses melalui database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar, dengan kriteria inklusi antara tahun 2019–2024, dan membahas intervensi permainan pada anak usia 0–12 tahun. Hasil: Modifikasi permainan secara konsisten meningkatkan perkembangan motorik, sosial, bahasa, dan emosional anak, serta efektif untuk anak berkebutuhan khusus seperti ADHD. Kesimpulan: Terapi bermain yang disesuaikan dengan usia, kondisi anak, dan budaya lokal terbukti sebagai pendekatan yang fleksibel dan efektif untuk mengoptimalkan berbagai aspek perkembangan anak. Inovasi dalam permainan perlu terus dikembangkan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Kata Kunci: perkembangan anak, terapi bermain, modifikasi permainan, anak usia dini, intervensi perkembangan. Abstract Background: Early childhood development serves as the primary foundation for future physical, cognitive, social, and emotional health. Innovative play as a natural learning medium for children has proven effective in supporting optimal growth and development. Objective: This article reviews the impact of modified play on the development of children from early childhood to primary school age. Methods: Articles were accessed through databases such as PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar, with inclusion criteria spanning from 2019 to 2024, and discussing play-based interventions for children aged 0–12 years. Results: Modified play consistently enhances children's motor, social, language, and emotional development, and is also effective for children with special needs, such as those with ADHD. Conclusion: Play therapy tailored to a child’s age, condition, and local culture has been shown to be a flexible and effective approach to optimizing various aspects of child development. Continuous innovation in play is needed to comprehensively support children's growth and development. Keywords: child development, play therapy, play modification, early childhood, developmental intervention
Optimalisasi Saturasi Oksigen Pada Bayi Prematur: Literatur Review Aprilyanto, Rizky; Khasanah, Nopi Nur; Wahyuni, Sri; Susanto, Herry
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.47287

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Saturasi oksigen menjadi indikator penting dalam menilai kecukupan suplai oksigen, terutama pada bayi. Bayi prematur, yang memiliki organ pernapasan belum matang, sangat rentan mengalami gangguan oksigenasi, yang dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan organ vital. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai intervensi non-farmakologis yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan saturasi oksigen pada bayi prematur melalui pendekatan literatur review. Metode: Metode yang digunakan adalah tinjauan sistematis terhadap 10 artikel dari database PubMed dan Google Scholar yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir (2019–2024), dengan fokus pada intervensi peningkatan saturasi oksigen bayi prematur. Penelusuran artikel dilakukan secara sistematis dengan menggunakan kata kunci yang disusun berdasarkan Medical Subject Headings (MeSH), yaitu: “Oxygen saturation” OR “Oxygen therapy” OR “SpO₂” AND “Preterm infants” OR “Premature babies” AND “Non-pharmacological therapy” OR “Positioning” OR “Kangaroo mother care” OR “Prone position” OR “Music therapy” OR “Nesting” OR “Massage therapy” AND “Respiratory distress” OR “Respiratory support” OR “Neonatal intensive care”. Hasil: Hasil telaah menunjukkan bahwa sebagian besar intervensi seperti pengaturan posisi tubuh (quarter prone, prone, propped), terapi musik, stimulasi taktil kinestetik, delayed cord clamping, dan teknologi automated oxygen control secara konsisten meningkatkan saturasi oksigen bayi secara signifikan. Pendekatan postural, stimulasi sensorik, dan teknologi monitoring oksigen terbukti efektif dan dapat diterapkan secara praktis dalam konteks perawatan neonatal intensif. Kesimpulan: Kesimpulannya, intervensi non-farmakologis berbasis bukti dapat menjadi pilihan strategis dalam praktik keperawatan untuk mendukung kestabilan pernapasan dan menurunkan risiko komplikasi pada bayi prematur. Kata kunci: saturasi oksigen, bayi prematur, distres respirasi.
Hubungan Usia, Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida dalam Menghadapi Persalinan Nafisah, Durratun; Susanto, Herry; Wahyuni, Sri; Khasanah, Nopi Nur
Jurnal Gema Keperawatan Vol 18, No 1 (2025): Jurnal Gema Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jgk.v18i1.4077

Abstract

Anxiety before childbirth is a common psychological condition experienced by pregnant women, especially those in their first pregnancy (primigravida), due to a lack of experience, limited knowledge, and insufficient emotional support. If left unaddressed, anxiety can negatively affect both maternal and fetal health, including increased risks of preterm birth and developmental issues. This study aims to determine the prevalence of anxiety and its associated demographic factors among primigravida women. This research uses a correlational study design with a cross-sectional approach. A total of 93 third-trimester primigravida women were selected using a total sampling technique. Data were collected using the Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS) questionnaire and analyzed descriptively and inferentially using the chi-square test. The results showed that 32,3% of respondents experienced mild anxiety, 48,4% moderate anxiety, and 19,3% severe anxiety. The study found a significant relationship between education level (p=0.009) and employment status (p=0,009) with anxiety levels, while age did not show a significant association (p=0,143). These findings highlight the importance of integrating psychological screening into antenatal care services and developing community-based educational interventions to reduce maternal anxiety early in pregnancy.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN SARMI Suparyatmi, Sri; Susanto, Herry; ., Rohmani
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 4, No 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya ketidakpatuhan pasien minum obat hipertensi dapat memberikan efek negatif terjadinya komplikasi. Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting terhadap kesehatan berkelanjutan dan kesejahteraan pasien hipertensi.Kepatuhan adalah faktor utama untuk keefektifan terapi hipertensi dan faktor penting untuk  perbaikan pengendalian hipertensi  dalam meningkatkan perilaku pasien.Sedangkan ,ketidakpatuhan pasien terhadap obat antihipertensi adalah salah satu faktor utama kegagalan terapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan Penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Sarmi. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain Cass Control, rancangan ini untuk mengukur hubungan kepatuhan minum obat dengan penurunan tekanan darah pada paseien hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak rentang umur 36 – 50 tahun (53,3%), jenis kelamin paling banyak perempuan (62,2%), pendapatan keluarga yang paling banyak berkisar 2 juta rupiah (48,9%), dan pendidikan yang paling tinggi SMA 28,9%. Pekerjaan paling banyak adalah PNS (28,9%).Terdapat hubungan antara kepatuhan minum obat dengan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Sarmi. disarankan  pasien lebih patuh lagi dalam menjalankan program pengobatan  khususnya  kepatuhan minum obat hipertensi agar penderita hipertensi dapat mengontrol tekanan darahnya  dan terhindar dari komplikasi. Saran:  pasien lebih patuh lagi dalam menjalankan program pengobatan  khususnya  kepatuhan minum obat hipertensi agar penderita hipertensi dapat mengontrol tekanan darahnya  dan terhindar dari komplikasi  Kata Kunci: Kepatuhan minum obat, Penurunan Tekanan Darah, hipertensi.