p-Index From 2020 - 2025
2.844
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Buletin Agrohorti Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) MEDIA KONSERVASI Forum Pasca Sarjana Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment) Reaktor Bioma : Berkala Ilmiah Biologi SAINS DAN MATEMATIKA Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Natur Indonesia Ganendra: Majalah IPTEK Nuklir Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Radiasi Microbiology Indonesia BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Journal of Tropical Soils Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Agro Teknologi Tropika Indonesian Journal of Agricultural Science Jurnal Hortikultura Jurnal Agro Ekonomi Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Sumberdaya Lahan Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat JTSL (Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan) Wacana, Jurnal Sosial dan Humaniora Journal of Degraded and Mining Lands Management AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Jurnal Solum Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Planta Tropika Jurnal Tataloka MAJALAH ILMIAH GLOBE SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Journal of Regional and Rural Development Planning Jurnal Penelitian Kelapa Sawit EKOLOGIA : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup JURNAL PANGAN Jurnal Agro Ekonomi Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Jurnal Sumberdaya Lahan Jurnal Tanah dan Iklim
Claim Missing Document
Check
Articles

Land Suitability Model for Curry Atang Sutandi; Baba Barus
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.626 KB) | DOI: 10.29244/jitl.9.1.20-26

Abstract

Agribusiness of herbal medicine is more important in the future due to raw material pharmaceutical industry tends to usematerials naturally produced To develop herbal medicine with high quality requires the criteria of land suitability based onyield quality, which is represented by active compounds. The compounds are resulted from secondary metabolite that isrelated to environmental conditions. The purpose of this study was to generate the land suitability criteria for curry withcurcuma production base. A total of 49 curry plantation sites were sampled for plant age, productivity, and landcharacteristics, as well as soil and rhizome samples for laboratory analysis. Age-adjusted curcuma production was used as the yield response, which were plotted against land characteristics. Boundary lines confining the resultant scatter of points were then mathematically described. The boundary lines defined curcuma yields that may occur under a given set ofconditions and could be used to determine land suitability criteria. The criteria were done by using projection of lineintersection between boundary line and yield cut off. Land characteristic and curcuma yield relationships had similar pattern, the scalier data were more skewness with higher yields and the scalier confined by boundary lines. By using the lines, every land characteristics that were studied, could be determine to establish land suitability criteria for curry, except for wateravailability and aluminum saturation.
DINAMIKA PENGGUNAAN LAHAN DAN PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN SANGGAU TAHUN 1990-2013 Safira Sukma Hanjani; Muhammad Ardiansyah; Desi Nadalia; Supiandi Sabiham
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 1 (2015): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.355 KB) | DOI: 10.29244/jitl.17.1.39-45

Abstract

Penggunaan lahan merupakan hasil dari intervensi (campur tangan) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup baik materiil maupun spiritual dan mengalami perubahan sejalan dengan meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk dalam menjalankan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Pola penggunaan lahan di Kabupaten Kubu Raya dan Sanggau selama tiga dekade mengalami perubahan yang signifikan. Tutupan lahan hutan Kubu Raya pada dekade 1970-an masih 100%, kemudian mulai dekade berikutnya sampai tahun 1991 mulai banyak dibuka untuk perkebunan rakyat dan perkebunan besar maupun perkebunan campuran. Sementara itu, di Kabupaten Sanggau dalam periode 1996-2005 perubahan tutupan lahan hutan dan wanatani menurun secara signifikan, yang diikuti dengan meningkatnya perkebunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan/penutupan lahan di Kabupaten Kubu Raya dan Sanggau dan mengetahui perkembangan perkebunan sawit yang terjadi selama tahun 1990-2013. Data spasial penggunaan/penutupan lahan diperoleh dari Kementrian Kehutanan, kemudian dicermati ulang menggunakan citra satelit Landsat dengan Sistem Klasifikasi Penutupan Lahan Kementerian Kehutanan (SNI 7654:2010). Selama periode 1990-2013, perubahan penggunaan lahan terjadi secara dinamis. Penggunaan/penutupan lahan hutan secara konsisten menurun sedangkan penggunaan/penutupan non-hutan: lahan terbuka, semak belukar, semak belukar rawa, dan kebun sawit relatif meningkat. Secara umum, luas perkebunan sawit di Kabupaten Sanggau meningkat yang sebagian besar berasal dari konversi penggunaan lahan non-hutan. Pada periode 1990-2009 luas penggunaan lahan sawit bertambah dari penggunaan lahan hutan rawa sekunder sedangkan pada periode 2009-2013 dari lahan non-hutan. Kata kunci: Perubahan penggunaan/penutupan lahan, perkebunan kelapa sawit
KOMBINASI PUPUK ORGANIK HAYATI DAN PUPUK FOSFAT UNTUK PENINGKATAN KERAGAAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Abdul Hasyim Sodiq; Iswandi Anas; Dwi Andreas Santosa; Atang Sutandi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 1 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.872 KB) | DOI: 10.29244/jitl.16.1.38-44

Abstract

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hayati diperkaya mikrob tanah terhadap keragaan tanaman, populasi total mikrob dan populasi mikrob pelarut fosfat di pembibitan kelapa sawit. Persiapan media tanam dilakukan dengan mengambil lapisan tanah atas (topsoil) dengan kedalaman maksimal 25 cm kemudian tanah tersebut dikering anginkan dan dimasukkan ke dalam setiap kantong plastik media tanam dengan volume masing-masing 5 kg. Pengukuran parameter keragaan tanaman bibit kelapa sawit dilakukan dari minggu ke-4 setelah tanam (MST) hingga ke-22 MST di rumah kaca kebun percobaan Cikabayan, Darmaga. Percobaan uji efektivitas mikrob pelarut fosfat (MPF) pada pupuk organik hayati menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukkan pengaruh penggunaan pupuk batuan fosfat terhadap tinggi tanaman memberikan hasil yang lebih baik dibandingan penggunaan SP-36 dan analisa statistik terhadap pengaruh tunggal pupuk organik hayati, pengaruh pupuk organik terhadap populasi total mikrob menunjukkan hasil terbaik.
RASIO DAN KEJENUHAN HARA K, Ca, Mg DI DALAM TANAH UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Eko Noviandi Ginting; Atang Sutandi; Budi Nugroho; Lilik Tri Indriyati
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.561 KB) | DOI: 10.29244/jitl.15.2.60-65

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu komponen kegiatan pemeliharaan yang menghabiskan biaya yang cukup tinggi sekaligus memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pencapaian produksi tanaman kelapa sawit. Penambahan salah satu unsur hara melalui pemupukan akan menyebabkan terjadinya pergeseran keseimbangan hara di dalam tanah, oleh sebab itu kegiatan pemupukan perlu memperhatikan keseimbangan hara agar pemupukan yang dilakukan dapat lebih efisien dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai kisaran keseimbangan K, Ca, Mg di dalam tanah untuk tanaman kelapa sawit. Penelitian dilakukan dengan metode survei lapangan dengan menggunakan data hasil analisis tanah dan data produksi yang dikumpulkan dari perkebunan kelapa sawit yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan asumsi nilai sekat produktivitas 25.96 ton TBS ha-1tahun-1 kisaran nilai rasio hara yang seimbang untuk tanaman kelapa sawit masing-masing 5.6 – 10.1 untuk rasio Ca/K, 2.1 – 2.5 untuk rasio Ca/Mg dan 2.1 – 4.5 untuk rasio Mg/K. Sementara nilai kecukupan kejenuhan K, Ca, Mg masing-masing sebesar 2.5%; 11.8% dan 3.7%.
PEMETAAN LAHAN SAWAH DAN POTENSINYA UNTUK PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT Muhammad Zulfikar; Baba Barus; Atang Sutandi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.581 KB) | DOI: 10.29244/jitl.15.1.20-28

Abstract

Kabupaten Pasaman Barat terbentuk dari pemekaran Kabupaten Pasaman melalui Keputusan Pemerintah No.38 / 2003 tanggal 18 Desember 2003. Sejak tahun 1990 masalah yang dihadapi oleh Kabupaten Pasaman adalah konversi lahan pertanian ke penggunaan lain yang sangat cepat, terutama lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit. Pengesahan UU No 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B), diharapkan dapat mengendalikan laju perubahan penggunaan lahan pertanian ke penggunaan lain. Peraturan ini masih baru, sehingga implementasi peraturan ini belum banyak dilakukan, termasuk perencanaan dan penetapan wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap faktor utama yang mempengaruhi penentuan lahan sawah berkelanjutan, (2) untuk menganalisis proyeksi kebutuhan luas sawah di tingkat kabupaten, dan (3) untuk menentukan area sawah berkelanjutan di wilayah penelitian berdasarkan batas wilayah kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisik yaitu ketersediaan aktual dan potensial (kesesuaian lahan), diutamakan dalam penentuan sawah yang akan dipertahankan. Ketersediaan lahan sawah eksisting di Kabupaten Pasaman Barat masih cukup untuk mencukupi kebutuhan pangan lokal selama kurang lebih 20 tahun yang akan datang. Terdapat lahan sawah (aktual) seluas 27,317 ha yang cocok untuk dilindungi di Kecamatan Barru, dengan penggunaan lahan eksisting berupa sawah irigasi (budidaya). Selain itu, terdapat lahan potensial untuk dilindungi seluas 9,871 ha, dengan penggunaan lahan eksisting berupa semak-semak, rawa dan rawa lebak. Lahan yang diusulkan di lindungi dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu: area yang surplus produksi, adanya irigasi, dan penerimaan oleh masyarakat. Lahan yang mencakup ketiga kriteria tersebut terdapat seluas 18,670 ha yang terdistribusi di beberapa kecamatan.
TEKNIK PENGINDERAAN JAUH UNTUK PEMILIHAN LAHAN PERTANIAN PADI SAWAH BERKELANJUTAN Muya Avicienna; Boedi Tjahjono; Atang Sutandi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.956 KB) | DOI: 10.29244/jitl.14.2.56-65

Abstract

Konversi lahan pertanian ke lahan non-pertanian kini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, oleh karenanya perlindungan terhadap lahan pertanian yang produktif sangat diperlukan (UU No 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan atau PLPPB). Namun bagaimanakah teknis pelaksanaan yang efektif dan efisien untuk dapat menentukan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LPPB)? Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model (metode dan teknik) seleksi dan zonasi LPPB, khususnya untuk lahan sawah agar menjadi LPPB. Studi ini mengambil daerah di Kabupaten Karawang sebagai salah satu kabupaten lumbung padi nasional. Metode yang dipakai merupakan perpaduan antara teknik penginderaan jauh, sistem informasi geografis, dan analisis statistik Hayashi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPPB untuk Kabupaten Karawang dapat diformulasikan sebagai lahan pertanian sawah beririgasi (teknis, semi teknis, sederhana), memiliki produktivitas lebih dari 4.5 ton ha-1, memiliki nilai Benefit Cost Ratio (BCR) > 1.497, dan memiliki Luasan Kesatuan Hamparan Lahan Sawah (LKHLs) > 10 ha. Data sistem irigasi dan LKHLs dapat diidentifikasi dari citra ALOS AVNIR-2, adapun data produktivitas diduga dari nilai Enhanced Vegetation Index (EVI) yang diturunkan dari citra MODIS Terra dan Aqua (time series 2005-2009). Nilai EVI pada periode picpoint dan nilai Produktivitas Lahan Sawah dari hasil survei lapangan memiliki korelasi yang positif dan diperole persamaan Prod. = 2.9785 + 6.0751 x nilai EVI. Nilai BCR diperoleh dari perhitungan Produktivitas dan Indeks Penanaman (didapat dari citra MODIS) yang dikombinasikan dengan Biaya Produksi Lahan Sawah dari hasil survei lapangan. Teknik zonasi LPPB selanjutnya dapat dibangun dengan cara di atas, yaitu melalui identifikasi data penginderaan jauh, survei lapangan, pengembangan kriteria sesuai kondisi lapangan, dan penentuan kawasan LPPB melalui sistem informasi geografis. Berdasarkan metode ini Kawasan LPPB di Kabupaten Karawang dapat dibedakan menjadi lima, yaitu LPPB1, LPPB2, LPPB3, LPPB4, dan cadangan LPPB. Yang pertama mencerminkan prioritas yang tinggi dan yang terakhir mencerminkan yang rendah.
AKTIVITAS ENZIM SELULASE MIKROBA YANG DIISOLASI DARI JERAMI PADI DI PERSAWAHAN PASANG SURUT DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrur Razie; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Lukman Gunarto; Sugiyanta Sugiyanta
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.775 KB) | DOI: 10.29244/jitl.13.2.43-48

Abstract

Enzim selulase terdiri dari tiga enzim ekstraselular yang bekerja secara sinergis dalam mendegredasi selulosa, yakni endoglukanase, eksoglukanase dan β-glukosidase. Tiga enzim tersebut berperan dalam mendegradasi selulosa menjadi gula sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menyeleksi mikroba (bakteri dan fungi) berdasarkan aktivitas enzim selulase dari mikroba tanah yang diisolasi dari persawahan pasang surut Kalimantan Selatan. Kemampuan mengekskresikan enzim endoglukanase dinilai berdasarkan nilai indeks selulolitik pada media CMC dan kemampuan mengekskresikan enzim eksoglukanase dan β-glukosidase diukur dari aktivitas kedua enzim tersebut menggunakan metode Mandel yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kisaran nilai indeks selulolitik dari mikroba selulolitik di persawahan pasang surut tipe A sebesar 2.29-3.72, di lahan tipe B sebesar 2.66-5.41, dan di lahan tipe C sebesar 1.84-3.34. Aktivitas eksoglukanase dari mikroba selulolitik di persawahan pasang surut tipe A sebesar 0.27-1.65 nkat mL-1, lahan tipe B sebesar 0.37-1.85 nkat mL-1, dan lahan tipe C sebesar 0.31-1.85 nkat mL-1. Mikroba selulolitik dari persawahan pasang surut Kalimantan Selatan memiliki aktivitas β-glukosidase sebesar 0.05-1.52 nkat mL-1. Isolat- isolat mikroba selulolitik yang memiliki aktivitas selulase tertinggi adalah isolat bakteri selulolitik J11, J42, R23, BK12, C52, TB41, B82 dan SN123, dan isolat fungi selulolitik ST33, ST22, TB31, B52, GA22, TD11, PI52 dan P31.
POLISAKARIDA DAN STABILITAS AGREGAT TANAH MASAM YANG DIPERLAKUKAN DENGAN BRACHIARIA, MIKORIZA DAN KOMPOS JERAMI DIPERKAYA KALIUM Bariot Hafif; Supiandi Sabiham; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Suyamto Suyamto
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.041 KB) | DOI: 10.29244/jitl.13.1.1-7

Abstract

Stabilitas agregat menentukan kualitas tanah dan polisakarida adalah agen agregasi utama partikel tanah. Penelitian bertujuan mempelajari stabilitas agregat dan polisakarida sebagai agen agregasi partikel tanah masam yang diperlakukan dengan Brachiaria decumbens (BD), mikoriza dan kompos jerami diperkaya kalium di Kebun Percobaan Tegineneng BPTP Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 faktor. Faktor 1, rumput Brachiaria decumbens, yaitu tanpa B. decumbens (B0) dan dengan baris B. decumbens (B1); faktor 2, mikoriza yaitu tanpa mikoriza (M0) dan dengan inokulasi mikoriza (M1); dan faktor 3, kompos jerami diperkaya kalium yaitu kompos 2 ton ha-1 masing-masing diperkaya KCl masing-masing 0 kg ha-1 (K0), 50 kg ha-1 (K50), 100 kg ha-1 (K100) dan 200 kg ha-1 (K200). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan BD dan interaksi BD dan mikoriza mendorong fragmentasi agregat makro menjadi agregat meso dan mikro, namun stabilitas agregat dibawah pengaruh perlakuan tersebut lebih baik dibanding stabilitas agregat tanah kontrol. Inokulasi mikoriza memperbaiki stabilitas agregat makro 1-2 mm. Pengayaan kalium pada kompos jerami secara rata-rata tidak berpengaruh terhadap stabilitas agregat tetapi dalam interaksi dengan B. decumbens, pengayaan kompos jerami dengan 100 dan 200 kg KCl ha-1 berpengaruh cukup baik terhadap stabilitas agregat makro 2-5 mm. Polisakarida total di dalam agregat tanah pada perlakuan interaksi B. decumbens dan mikoriza nyata meningkat, demikian juga polisakarida bukan selulosa cenderung lebih baik. Perlakuan B. decumbens meningkatkan kadar polisakarida total di dalam agregat meso (0.25-1 mm) dan mikro (0.05-0.25 mm), sedangkan mikoriza meningkatkan polisakarida total dan polisakarida bukan selulosa di dalam agregat makro (> 1 mm).
POLISAKARIDA DAN STABILITAS AGREGAT TANAH MASAM YANG DIPERLAKUKAN DENGAN BRACHIARIA, MIKORIZA DAN KOMPOS JERAMI DIPERKAYA KALIUM Bariot Hafif; Supiandi Sabiham; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Suyamto Suyamto
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.041 KB) | DOI: 10.29244/jitl.13.1.1-7

Abstract

Stabilitas agregat menentukan kualitas tanah dan polisakarida adalah agen agregasi utama partikel tanah. Penelitian bertujuan mempelajari stabilitas agregat dan polisakarida sebagai agen agregasi partikel tanah masam yang diperlakukan dengan Brachiaria decumbens (BD), mikoriza dan kompos jerami diperkaya kalium di Kebun Percobaan Tegineneng BPTP Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 faktor. Faktor 1, rumput Brachiaria decumbens, yaitu tanpa B. decumbens (B0) dan dengan baris B. decumbens (B1); faktor 2, mikoriza yaitu tanpa mikoriza (M0) dan dengan inokulasi mikoriza (M1); dan faktor 3, kompos jerami diperkaya kalium yaitu kompos 2 ton ha-1 masing-masing diperkaya KCl masing-masing 0 kg ha-1 (K0), 50 kg ha-1 (K50), 100 kg ha-1 (K100) dan 200 kg ha-1 (K200). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan BD dan interaksi BD dan mikoriza mendorong fragmentasi agregat makro menjadi agregat meso dan mikro, namun stabilitas agregat dibawah pengaruh perlakuan tersebut lebih baik dibanding stabilitas agregat tanah kontrol. Inokulasi mikoriza memperbaiki stabilitas agregat makro 1-2 mm. Pengayaan kalium pada kompos jerami secara rata-rata tidak berpengaruh terhadap stabilitas agregat tetapi dalam interaksi dengan B. decumbens, pengayaan kompos jerami dengan 100 dan 200 kg KCl ha-1 berpengaruh cukup baik terhadap stabilitas agregat makro 2-5 mm. Polisakarida total di dalam agregat tanah pada perlakuan interaksi B. decumbens dan mikoriza nyata meningkat, demikian juga polisakarida bukan selulosa cenderung lebih baik. Perlakuan B. decumbens meningkatkan kadar polisakarida total di dalam agregat meso (0.25-1 mm) dan mikro (0.05-0.25 mm), sedangkan mikoriza meningkatkan polisakarida total dan polisakarida bukan selulosa di dalam agregat makro (> 1 mm).
PERENCANAAN LOKASI PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI KABUPATEN MANDAILING NATAL, PROVINSI SUMATERA UTARA Hadijah Siregar; Santun Risma Pandapotan Sitorus; Atang Sutandi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.267 KB) | DOI: 10.29244/jitl.13.1.8-13

Abstract

Pengembangan perkebunan karet merupakan salah satu strategi yang cukup realistis bagi pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mendukung hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan lokasi yang berpotensi untuk pengembangan tanaman karet rakyat berdasarkan aspek fisik lahan dan (2) menganalisis dan menyusun arahan kebijakan pengembangan perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal. Metode analisis dilakukan berdasarkan penentuan kesesuaian lahan, analisis spasial, dan analisis deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lahan di Kabupaten Mandailing Natal sesuai untuk budidaya tanaman karet yaitu seluas 460,849 ha (70.4%). Lokasi dan luas areal pengembangan perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan potensi lokasi dan peraturan pemerintah terkait telah dikemukakan, dan dapat diarahkan pada lahan seluas 201,875 ha (30.8%).
Co-Authors -, Bachtiar -, Manuwoto . ACHMADI . NURWADJEDI . Suwarno A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Hasyim Sodiq Abdul Rachim Abdurrani Muin Adhy Ardiyanto Agung Lukman Agus Sofyan Alce Ilona Noyaa Anas D Susila Anas D Susila Anas D. Susila Anas D. Susila Anas Dinurrohman Susila Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Anggi Nico Flatian, SP Aris Poniman Baba Barus Bachtiar Bachtiar Bambang Paramudya Bambang S Purwoko Bandung Sahari Bandung Sahari BANDUNG SAHARI Bargowo Addianto Bariot Hafif Bariot Hafif Bariot Hafifa Basuki Sumawinata Bayu Sejati Boedi Tjahjono Budi Mulyanto Budi Nugroho Budi Nugroho Darmono Taniwiryono Darmono Taniwiryono Dedi Nursyamsi Dedi Nursyamsi Desi Nadalia Didy Sopandie Djoko Purnomo DWI ANDREAS SANTOSA Dwi Guntoro Edi Santosa Edwin Hidayat, Edwin Edy Djauhari Purwakusumah Eko Noviandi Ginting Endang Gunawan Endang Suhendang Enni Dwi Wahjunie Fahmi Arief Rahman Fahmuddin Agus Fakhrur Razie Fakhrur Razie Ganjar Priadi Gunawan Djajakirana Hadijah Siregar Handayani, Etik Puji Happy Widiastuti Happy Widiastuti Hartono, Arif Hendri Purnama Herison, Catur Hermanto Hermanto Heru B. Pulunggono Heru Bagus Pulunggono Husni Mubarok Husni Mubarok Husni Mubarok Husni Mubarok I Nyoman Sujana I Wayan Mangku I Wayan Rusastra Ibnul Qoyim, Ibnul Idris, Kamarudin Idris, Komaruddin Ilona Noyaa, Alce Indarti Puji Lestari Indriyati, Lilik Tri Irawati, Arfi Irdika Mansur Irsal Las Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi anas Iswandi Anas Ivanocih Agusta Ivanovich Agusta J. Sri Adiningsih K Kasmadi Kasmadi Kasmadi Kasmadi Kasmadi Khursatul Munibah Komarsa Gandasasmita Komarsa Gandasasmita Komaruddin Idris Komarudin Idris KOMARUDIN IDRIS Kukuh Murtilaksono Kusuma Handayani L. K. Darusman Latifah K. Darusman LATIFAH KOSIM DARUSMAN Latifah Kosim Darusman Lina Lathifah Nurazizah Lina Lathifah Nurazizah Luh Putu Ratna Sundari Lukman Gunarto Luthfi Izhar M. ALWI Machfud Machfud Manuwoto - MARIA BINTANG Maryadi Maryadi Maryadi Maryadi Maswar Maswar Maswar Maswar Maya Melati Meine van Noordwijk Meine Van Noordwijk Meine Van Noordwijk Miftahudin . Mimien Harianti Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Mohamad Rafi Muchammad Sri Saeni Muhadiono Muhadiono, Muhadiono Muhammad Amir Solihin Muhammad Amir Solihin Muhammad Ardiansyah muhammad Firdaus Muhammad Thamrin Muhammad Zulfikar Muliana Mulyawan, Ronny Munif Ghulamahdi Muya Avicienna Nabila Hanifah Natalia, Rina Nelvia Nelvia nFN Thamrin NISA RACHMANIA MUBARIK Nizam Tambusai Nizam Tambusai Novia Mustikasari Nurliani Bermawie Ohiwal, Morgan Oteng Haridjaja Paulus B.K. Santoso Priyo Cahyono Priyo Cahyono, Priyo R. Purnamayani Rachim, Djunaedi Abdul RACHMI WIDIRIANI RAHAYU WIDYASTUTI RASTI SARASWATI Retno Wijayanti Rika Andriati Sukma Dewi Rina Natalia Rury Kurniawan Ruslan - Rykson Situmorang S Susanto S. Anwar S. HADI SUTJAHJO Saeful Anwar Saeni, Muchammad Sri Safira Sukma Hanjani Sandra Arifin Aziz Santun R. P. Sitorus Santun R.P Sitorus Santun R.P. Sitorus Santun Risma Pandapotan Sitorus Santun Risma Pandepotan Sitorus Septiyana, . SETIARI MARWANTO Siska Nofita Siswanto Siswanto Siswanto Sisworo, Widjang Herry Siti Maryam Harahap Siti Maryam Harahap Siti Nurzakiah Siti Nurzakiah Siti Nurzakiah Sri Djuniwati Sri Djuniwati Sri Juniwati Sri Nico Djuniwati Sri Widodo Agung Suedy Sri Wilarso Budi Sudarsono Sudarsono . Sugiyanta Sukarman Sukarman Sumardjo Supiandi Sabiham Suprihati Suria Darma Tarigan Surjono H. Sutjahjo Susanto, Bambang Sutjahjo, Surjono H. Suwondo Suwondo Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Syaiful Anwar Syaiful Anwar Syamsul Arifin Syva Fitriana Taopik Ridwan TATI NURHAYATI Taufiq Bachtiar Taufiq Bachtiar Thamrin, nFN Toyip Toyip Untung Sudadi W. Hartatik Widiatmaka Yadi Setiadi