p-Index From 2020 - 2025
2.844
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Buletin Agrohorti Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) MEDIA KONSERVASI Forum Pasca Sarjana Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment) Reaktor Bioma : Berkala Ilmiah Biologi SAINS DAN MATEMATIKA Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Natur Indonesia Ganendra: Majalah IPTEK Nuklir Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Radiasi Microbiology Indonesia BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Journal of Tropical Soils Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Agro Teknologi Tropika Indonesian Journal of Agricultural Science Jurnal Hortikultura Jurnal Agro Ekonomi Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Sumberdaya Lahan Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat JTSL (Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan) Wacana, Jurnal Sosial dan Humaniora Journal of Degraded and Mining Lands Management AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Jurnal Solum Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Planta Tropika Jurnal Tataloka MAJALAH ILMIAH GLOBE SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Journal of Regional and Rural Development Planning Jurnal Penelitian Kelapa Sawit EKOLOGIA : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup JURNAL PANGAN Jurnal Agro Ekonomi Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Jurnal Sumberdaya Lahan Jurnal Tanah dan Iklim
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Keberlanjutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Dekat Perbatasan Kabupaten Bengkayang) nFN Thamrin; Surjono H. Sutjahjo; Catur Herison; Supiandi Sabiham
Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v25n2.2007.103-124

Abstract

EnglishThe Government of Bengkayang Regency has decided that the border area is one of the agropolitan region development programs. Hence, a study on the sustainability level of border area as the agropolitan region development is required.  The first objective of this study was to analyze the index and sustainability status of the border area, Bengkayang Regency, based on five sustainable dimensions. The analysis used Multi Dimensional Scaling (MDS) Method, called Rap-BENGKAWAN and the results were stated in the index and sustainability status. The second objective was to analyze the attributes that affect sensitively on index and sustainability status and the effect of error using Laverage and Monte Carlo Analysis. The results of the study revealed that ecological dimension was in the status of less sustainable (40.37%), economical dimension was sufficient sustainable (66.54%), socio-culture dimension was sufficient sustainable (67.06%), dimension of infrastructure and technology was not sustainable (24.49%) and dimension of law and institutional was sufficient sustainable (60,10).  Out of the 47 attributes analyzed, there were 22 attributes need to be handled immediately as they affect sensitively on the increase of index and sustainability status with a negligible error in the level of 95% confidence limit. IndonesianPemerintah Kabupaten Bengkayang menetapkan wilayah perbatasan sebagai salah satu program pengembangan kawasan agropolitan. Untuk itu, perlu dikaji tingkat keberlanjutan wilayah perbatasan sebagai kawasan pengembangan agropolitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks dan status keberlanjutan wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang dari lima dimensi keberlanjutan. Analisis menggunakan metode Multi-Domensional Scaling (MDS) yang disebut Rap-BENGKAWAN dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk indeks dan status keberlanjutan. Untuk mengetahui atribut yang sensitif berpengaruh terhadap indeks dan status keberlanjutan dan pengaruh galat, dilakukan analisis Laverage dan Monte Carlo. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi ekologi berada pada status kurang berkelanjutan (40,37%), dimensi ekonomi cukup berkelanjutan (66,54%), dimensi sosial-budaya cukup berkelanjutan (67,07%), dimensi infrastruktur dan teknologi tidak berkelanjutan (24,49%), dan dimensi hukum dan kelembagaan cukup berkelanjutan (60,10%). Dari 47 atribut yang dianalisis, 22 atribut yang perlu segera ditangani karena sensitif berpengaruh terhadap peningkatan indeks dan status keberlanjutan dengan tingkat galat (error) yang sangat kecil pada taraf kepercayaan 95%.
Pengelolaan Lahan Gambut Untuk Pengembangan Kelapa Sawit Di Indonesia Supiandi Sabiham; Sukarman Sukarman
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Indonesian Center for Agriculture Land Resource Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jsdl.v6n2.2012.%p

Abstract

Abstrak.Lahan gambut yang mempunyai sifat mudah rusak, pemanfaatannya harus berpedoman pada upaya pengembangan lahan berkelanjutan dengan konsep pembangunan yang “konstruktif-adaptif”. Pengalihan fungsi lahan gambut untuk keperluan lain berdasarkan kesesuaian dan kemampuan lahan serta penggunaan teknologi yang sesuai harus menjadi dasar dalam pengembangan lahan gambut ke depan. Dengan demikian, pemilihan teknologi dan komoditas yang tepat dan adanya upaya untuk menekan kerusakan lahan hingga sekecil mungkin menjadi sangat penting. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis lahan, termasuk lahan gambut. Dengan teknologi pengelolaan air yang tepat, disertai peningkatan stabilitas bahan gambut dan serapan CO2 oleh tanaman pada kawasan pengembangan kelapa sawit, maka pemanfaatan lahan gambut akan memberikan faedah yang besar, tidak hanya untuk masa kini tetapi juga untuk masa mendatangAbstract.Peatlands with fragile properties should be used by following the guidance of sustainable land development with land usages concept of “constructive-adaptive” development. Conversion of peatlands for other land usages based on land capability and land suitability as well as the appropriate use of technology should be the basis for their future development. Thus, the selection of suitable technologies and commodities with the attempts to reduce the land damage to the lowest level is very important. Oil palm is one of the agricultural commodities that are able to adapt different types of land, including peatlands. With proper water management and the efforts to increase peat stability and CO2 sequestration in the area of oil palm development, the use of peatlands will provide a great benefit, not only for today but also for the future.
PENETAPAN BAHAN DIAGNOSIS STATUS HARA NPK PADA JARINGAN TANAMAN PEGAGAN Hermanto Hermanto; Munif Ghulamahdi; Latifah K. Darusman; Nurliani Bermawie; Atang Sutandi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 22, No 2 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v22n2.2011.%p

Abstract

Studi fisiologi dan agronomi seperti aplikasi teknik pemupukan yang efisien dan rasio-nal diperlukan guna menghasilkan produk-si simplisia dengan kandungan bahan aktif tinggi. Penentuan jaringan daun yang te-pat sebagai bahan diagnostik status hara N, P, dan K guna menetapkan kebutuhan pupuk yang efisien bagi tanaman sangat diperlukan. Untuk itu telah dilakukan pene-litian yang menggunakan model korelasi li-nier sederhana yang dilanjutkan dengan uji korelasi. Penelitian ini dilakukan pada tanaman pegagan (Centella asiatica) akse-si Boyolali di KP. Gunung Putri, Cipanas, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aroma-tik (Balittro) sejak Mei sampai Nopember 2008 dengan jenis tanah Andosol yang berada pada ketinggian tempat 1.500 m dpl. Hasil uji korelasi jaringan daun yang paling tepat sebagai bahan diagnosis sta-tus hara bagi produk simplisia dan asiati-kosida pada tanaman pegagan umur 5 bulan setelah tanam (BST) adalah posisi daun ke-3 untuk analisis hara N, P, dan K. Kandungan asiatikosida pada daun tua (1,92% pada umur 6 BST) lebih tinggi dari pada daun muda (1,05% pada umur 3 BST).
PERBAIKAN KUALITAS BAHAN PEMBAWA Rhizobium dan FUNGI PELARUT FOSFAT MELALUI STERILISASI SINAR GAMMA Co-60 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L.) Taufiq Bachtiar; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Ishak Ishak
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 22 Nomor 1 Januari 2019
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.678 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2019.22.1.4405

Abstract

PERBAIKAN KUALITAS BAHAN PEMBAWA RHIZOBIUM dan FUNGI PELARUT FOSFAT MELALUI STERILISASI SINAR GAMMA Co-60 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI. Varietas unggul kedelai yang dihasilkan dari teknik mutasi radiasi harus didukung oleh teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk hayati. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh iradiasi gamma Co-60 terhadap 1) sifat kimia bahan pembawa, 2) viabilitas mikrob dalam bahan pembawa, 3) pertumbuhan dan produksi kedelai varietas Mutiara 3. Komposisi bahan pembawa yang diuji meliputi b0= 100% gambut (%w/w), b1= 50% gambut + 50% biochar (% w/w), b2=50% gambut + 50% fosfat alam (% w/w), b3=50% gambut + 25 % biochar + 25 % fosfat alam (% w/w), b4=100% biochar (% w/w). Metode sterilisasi yang digunakan yaitu dengan iradiasi sinar gamma Co-60 (r) dan autoclave (a). Hasil menunjukkan komposisi bahan pembawa dan sterilisasi sinar gamma berpengaruh terhadap sifat kimia bahan pembawa yaitu pH, NO3, dan P tersedia. Viabilitas Rhizobium R35 dan fungi pelarut fosfat FPF4 dengan jumlah populasi tertinggi diperoleh pada bahan pembawa biochar dengan sterilisasi iradiasi sinar gamma.  Penggunaan pupuk hayati dengan bahan pembawa biochar yang disterilisasi dengan iradiasi sinar gamma Co-60 berpengaruh nyata dalam meningkatkan serapan N dan serapan P pada biji, dan hasil tanaman kedelai varietas Mutiara 3. 
Serapan Nitrogen pada Kedelai Varietas Mutiara 3 Akibat Pemberian Rhizobium dan Mikroba Pelarut Fosfat Taufiq Bachtiar; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Ishak Ishak
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.438 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4504

Abstract

Varietas Mutiara 3 merupakan salah satu varietas unggul kedelai yang dihasilkan melalui teknik mutasi radiasi. Pengembangan varietas kedelai unggul nasional harus didukung oleh teknologi pemupukan seperti pemanfaatan teknologi pupuk hayati. Penggunaan pupuk hayati rhizobium perlu memperhitungkan aspek kesesuaian antara bakteri Rhizobium yang diaplikasikan dengan varietas tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi rhizobium dan mikroba pelarut fosfat  terhadap tanaman kedelai varietas Mutiara 3. Seleksi isolat rhizobium dilakukan dengan melihat pola dan kecepatan tumbuh dalam media manitol ekstraks khamir, dan menguji secara invivo pada tanaman kedelai. Pengujian mikroba pelarut fosfat dilakukan dengan mengukur kelarutan P pada media cair Pikovskaya dengan metode fosfat biru molibdate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat jenis isolat, bakteri Rhizobiumisolat R1 sesuai untuk kedelai varietas Mutiara 3, dan secara signifikan meningkatkan bobot kering tanaman sebesar 19.75% dan serapan N sebesar 25.88% dari kontrol. Mikroba pelarut fosfat FPF4 mampu meningkatkan kelarutan P paling tinggi dalam media cair Pikovskaya sebesar 51.13 kali dari kontrol. Kombinasi Rhizobium dan mikroba pelarut fosfat  mampu mengurangi kebutuhan pupuk kimia sebesar 50%. Selain itu kombinasi rhizobium isolat R1 dan mikroba pelarut fosfat isolat FPF4 mampu meningkatkan bobot kering tanaman kedelai sebesar 41.67% dan serapan N sebesar 196.47% dari kontrol.
Kontribusi P dari Mikrob Pelarut Fosfat, Fosfat Alam dan Sp-36 yang Ditentukan Menggunakan Teknik Isotop 32P Anggi Nico Flatian, SP; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Ishak Ishak
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 12, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2016.12.1.3222

Abstract

Kontribusi P dari Mikrob Pelarut Fosfat, Fosfat Alam dan Sp-36 yang Ditentukan Menggunakan Teknik Isotop 32P. Teknik isotop 32P dapat digunakan untuk menelusuri prilaku P di dalam tanah dan hubungan tanah-tanaman. Penggunaan 32P memungkinkan untuk merinci kontribusi P dari aktifitas mikrob pelarut fosfat dan pupuk P dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data kuantitatif kontribusi P berasal dari aktifitas mikrob pelarut P (Aspergillus niger dan Burkholderia cepacia), fosfat alam dan SP-36 melalui P yang diserap tanaman menggunakan teknik isotop 32P serta mempelajari pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukan bahwa inokulasi mikrob pelarut fosfat, fosfat alam dan SP-36 menghasilkan aktifitas jenis (32P) lebih rendah dari kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh perlakuan mampu menyumbang P bagi tanaman. Perlakuan mikrob pelarut fosfat yang disertai pemberian SP-36 mampu memberikan kontribusi P paling besar, secara signifikan lebih besar dibanding kontrol dan pemberian SP-36 saja. P berasal dari aktifitas mikrob yang dikombinasikan dengan SP-36  adalah sebesar 56.06% - 68.54% pada tanaman umur 50 hari setelah tanam, 51.96% - 59.65% pada brangkasan, 46.33% - 47.70% pada biji dan 53.02% - 59.87% pada tongkol. Selanjutnya, kontribusi P ini secara signifikan mampu mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Hal ini ditunjukan dengan peningkatkan jumlah daun pada 35 hari setelah tanam, bobot kering tanaman pada umur 50 hari setelah tanam dan bobot kering biji.
Farmers Adaptation of Post Conversion Land in Subang District, West Java, Indonesia Paulus Basuki Kuwat Santoso; Widiatmaka Widiatmaka; Supiandi Sabiham; Machfud Machfud; I Wayan Rusastra
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 21 No. 1 (2018)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1233.606 KB)

Abstract

Subang Regency has an important role as the rice supplier area. As one of the rice production centers in Indonesia, rice farmers address rice fields as an asset or resource. As an asset, farmers conduct rice farming activities in the rice fields with economical orientation and rely on their food source mainly from the rice production. Conversions of paddy fields have changed the socioeconomic balancing amongst the farmers. They responded to the changes by adapting to new conditions, thus farmers’ post-conversion responses are an interesting aspect to study. This research aimed to understand the rice farmers adaptations, which was involved 15 key informants using in-dept interviews and purposive sampling method of 164 respondents. The analysis of the interview results used the concept of adaptation based on objectives, timing, and then strengthened with relevant documents for the study area. This study found, that: 1) farmers tried to make adjustments in using the compensation funds, livelihood, professions, farming, and household needs; 2) farmers’ adaptation are their way to earn the income and maintain their livelihood, and 3) some farmers firmly stated that their adaptations have made newly more prosperous conditions for them.
Seasonal litter contribution to total peat respiration from drained tropical peat under mature oil palm plantation Heru Bagus Pulunggono; Siswanto Siswanto; Husni Mubarok; Happy Widiastuti; Nizam Tambusai; Moh Zulfajrin; Syaiful Anwar; Darmono Taniwiryono; Basuki Sumawinata; Supiandi Sabiham
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2022.092.3247

Abstract

The amount of CO2 gas emissions in drained peatland for oil palm cultivation has been widely reported. However, the research addressing the contribution of litter respiration to peat and total respiration and its relationship with several environmental factors is found rare. The aim of this study was to measure peat and heterogeneous litter respiration of drained tropical peat in one year at a distance of 2.25 m and 4.50 m from mature oil palm trees of 14 years using the chamber method (Licor Li-830). In addition to CO2 efflux, we measured other environmental parameters, including peat temperature (10 cm depth), air temperature, groundwater table (GWL), and rainfall. Results showed that the mean total peat respiration (Rt) was 12.06 g CO2 m-2day-1, which consisted of 68% (8.24 g CO2 m-2day-1) peat (Rp) and root (Rr) respiration and 32% (3.84 g CO2  m-2day-1) of litter respiration (Rl) at the distance of 2.25 m from the palm tree. Meanwhile, at a farther distance, the Rt was 12.49 g CO2m-2day-1, the contribution of Rp was 56% (6.78 g CO2 m-2day-1), and Rl was higher than the closest distance (46%; 5.71 g CO2 m-2day-1). Thus, one-year observation resulting the mean Rt and Rr was 0.07–0.08 Mg CO2 ha-1 day-1, while Rl was 0.04–0.06 Mg CO2 ha-1 day-1. The means of Rt, Rp, and Rl were significantly different in the dry season than those recorded in the rainy season. The climatic-related variable such as peat and air temperature were chiefly governing respiration in peat under mature oil palm plantation, whereas the importance of other variables present at particular conditions. This paper provides valuable information concerning respiration in peat, especially for litter contribution and its relationship with environmental factors in peatland, contributing to global CO2 emission. 
The contribution of organic acid on heterotrophic CO2 flux from tropical peat: a trenching study Siti Nurzakiah; Atang Sutandi; Gunawan Djajakirana; Untung Sudadi; Supiandi Sabiham
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2021.091.3035

Abstract

Quantification of CO2 flux from peat has been studied with various methods of measurement and data analysis. Several studies have applied regression analysis to assess carbon flux from tropical peatland as a function of groundwater level. Such an analysis simplified the complex nature of peat decomposition, which involved microbial activities. The study was conducted at Buatan Village, Siak Indrapura Regency, Riau Province, Indonesia. Soil sampling was done every month for a year observation, from July 2018 to June 2019. This study aimed to comprehend CO2 production from the respiration of heterotrophic components (Rh-CO2) as a function of soil properties determined by soil pH, N-NH4, N-NO3, available P, exchangeable-K, C-organic acids, and environmental factors that are determined by soil water content, and groundwater level. The study applied trenching experimentation to quantify Rh-CO2 flux by first removing plant roots from the trenching plot. The CO2 flux and groundwater level were measured for five consecutive days each month for a one-year period. Multiple regression analysis was performed to determine the main determinant for the Rh-CO2 flux. The results showed that seasonal fluctuation of Rh-CO2 flux, negatively correlated with available P (p = 0.037), and positively (p = 0.018) with C-substrate as C-organic acids but not with either of the speciated ones as acetic, lactic, citric, malic, nor oxalic acids. More specifically, the C-organic acids were found as the main determinant factor (p = 0.039) affecting the Rh-CO2 flux.
The contribution of organic acid on heterotrophic CO2 flux from tropical peat: a trenching study Siti Nurzakiah; Atang Sutandi; Gunawan Djajakirana; Untung Sudadi; Supiandi Sabiham
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2021.091.3035

Abstract

Quantification of CO2 flux from peat has been studied with various methods of measurement and data analysis. Several studies have applied regression analysis to assess carbon flux from tropical peatland as a function of groundwater level. Such an analysis simplified the complex nature of peat decomposition, which involved microbial activities. The study was conducted at Buatan Village, Siak Indrapura Regency, Riau Province, Indonesia. Soil sampling was done every month for a year observation, from July 2018 to June 2019. This study aimed to comprehend CO2 production from the respiration of heterotrophic components (Rh-CO2) as a function of soil properties determined by soil pH, N-NH4, N-NO3, available P, exchangeable-K, C-organic acids, and environmental factors that are determined by soil water content, and groundwater level. The study applied trenching experimentation to quantify Rh-CO2 flux by first removing plant roots from the trenching plot. The CO2 flux and groundwater level were measured for five consecutive days each month for a one-year period. Multiple regression analysis was performed to determine the main determinant for the Rh-CO2 flux. The results showed that seasonal fluctuation of Rh-CO2 flux, negatively correlated with available P (p = 0.037), and positively (p = 0.018) with C-substrate as C-organic acids but not with either of the speciated ones as acetic, lactic, citric, malic, nor oxalic acids. More specifically, the C-organic acids were found as the main determinant factor (p = 0.039) affecting the Rh-CO2 flux.
Co-Authors -, Bachtiar -, Manuwoto . ACHMADI . NURWADJEDI . Suwarno A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Hasyim Sodiq Abdul Rachim Abdurrani Muin Adhy Ardiyanto Agung Lukman Agus Sofyan Alce Ilona Noyaa Anas D Susila Anas D Susila Anas D. Susila Anas D. Susila Anas Dinurrohman Susila Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Anggi Nico Flatian, SP Aris Poniman Baba Barus Bachtiar Bachtiar Bambang Paramudya Bambang S Purwoko BANDUNG SAHARI Bandung Sahari Bandung Sahari Bargowo Addianto Bariot Hafif Bariot Hafif Bariot Hafifa Basuki Sumawinata Bayu Sejati Boedi Tjahjono Budi Mulyanto Budi Nugroho Budi Nugroho Darmono Taniwiryono Darmono Taniwiryono Dedi Nursyamsi Dedi Nursyamsi Desi Nadalia Didy Sopandie Djoko Purnomo DWI ANDREAS SANTOSA Dwi Guntoro Edi Santosa Edwin Hidayat, Edwin Edy Djauhari Purwakusumah Eko Noviandi Ginting Endang Gunawan Endang Suhendang Enni Dwi Wahjunie Fahmi Arief Rahman Fahmuddin Agus Fakhrur Razie Fakhrur Razie Ganjar Priadi Gunawan Djajakirana Hadijah Siregar Handayani, Etik Puji Happy Widiastuti Happy Widiastuti Hartono, Arif Hendri Purnama Herison, Catur Hermanto Hermanto Heru B. Pulunggono Heru Bagus Pulunggono Husni Mubarok Husni Mubarok Husni Mubarok Husni Mubarok I Nyoman Sujana I Wayan Mangku I Wayan Rusastra Ibnul Qoyim, Ibnul Idris, Kamarudin Idris, Komaruddin Ilona Noyaa, Alce Indarti Puji Lestari Indriyati, Lilik Tri Irawati, Arfi Irdika Mansur Irsal Las Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi anas Ivanocih Agusta Ivanovich Agusta J. Sri Adiningsih K Kasmadi Kasmadi Kasmadi Kasmadi Kasmadi Khursatul Munibah Komarsa Gandasasmita Komarsa Gandasasmita Komaruddin Idris Komarudin Idris KOMARUDIN IDRIS Kukuh Murtilaksono Kusuma Handayani L. K. Darusman Latifah K. Darusman Latifah Kosim Darusman LATIFAH KOSIM DARUSMAN Lina Lathifah Nurazizah Lina Lathifah Nurazizah Luh Putu Ratna Sundari Lukman Gunarto Luthfi Izhar M. ALWI Machfud Machfud Manuwoto - MARIA BINTANG Maryadi Maryadi Maryadi Maryadi Maswar Maswar Maswar Maswar Maya Melati Meine Van Noordwijk Meine van Noordwijk Meine Van Noordwijk Miftahudin . Mimien Harianti Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Mohamad Rafi Muchammad Sri Saeni Muhadiono Muhadiono, Muhadiono Muhammad Amir Solihin Muhammad Amir Solihin Muhammad Ardiansyah muhammad Firdaus Muhammad Thamrin Muhammad Zulfikar Muliana Mulyawan, Ronny Munif Ghulamahdi Muya Avicienna Nabila Hanifah Natalia, Rina Nelvia Nelvia nFN Thamrin NISA RACHMANIA MUBARIK Nizam Tambusai Nizam Tambusai Novia Mustikasari Nurliani Bermawie Ohiwal, Morgan Oteng Haridjaja Paulus B.K. Santoso Priyo Cahyono Priyo Cahyono, Priyo R. Purnamayani Rachim, Djunaedi Abdul RACHMI WIDIRIANI RAHAYU WIDYASTUTI RASTI SARASWATI Retno Wijayanti Rika Andriati Sukma Dewi Rina Natalia Rury Kurniawan Ruslan - Rykson Situmorang S Susanto S. Anwar S. HADI SUTJAHJO Saeful Anwar Saeni, Muchammad Sri Safira Sukma Hanjani Sandra Arifin Aziz Santun R. P. Sitorus Santun R.P Sitorus Santun R.P. Sitorus Santun Risma Pandapotan Sitorus Santun Risma Pandepotan Sitorus Septiyana, . SETIARI MARWANTO Siska Nofita Siswanto Siswanto Siswanto Sisworo, Widjang Herry Siti Maryam Harahap Siti Maryam Harahap Siti Nurzakiah Siti Nurzakiah Siti Nurzakiah Sri Djuniwati Sri Djuniwati Sri Juniwati Sri Nico Djuniwati Sri Widodo Agung Suedy Sri Wilarso Budi Sudarsono Sudarsono . Sugiyanta Sukarman Sukarman Sumardjo Supiandi Sabiham Suprihati Suria Darma Tarigan Surjono H. Sutjahjo Susanto, Bambang Sutjahjo, Surjono H. Suwondo Suwondo Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Syaiful Anwar Syaiful Anwar Syamsul Arifin Syva Fitriana Taopik Ridwan TATI NURHAYATI Taufiq Bachtiar Taufiq Bachtiar Thamrin, nFN Toyip Toyip Untung Sudadi W. Hartatik Widiatmaka Yadi Setiadi