Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Fasilitas Dan Kegiatan Pembelajaran Siswa Di SLB Negeri Keleyan Ifa Haryemi; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 1 No. 3 (2023): JUNI : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v1i3.378

Abstract

This research is a type of qualitative descriptive research. The analysis used is the analysis of facilities and student learning activities at the Keleyan State SLB. This research was conducted at Keleyan State SLB, Kec. Socah, Bangkalan Regency, East Java. The purpose of this study was to find out the facilities and learning activities in the Keleyan State SLB. The participants in this study were school principals, teachers of grades I, V and Keleyan State SLB students. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. The instruments used in this study were observation sheets and interview sheets. The results showed that the facilities provided to support student learning were adequate. Meanwhile, the learning activities carried out include; 1) Making Batik Patterns; 2) Literacy Activities; 3) Plastic Waste Recycling; 4) Dancing and Singing Activities; 5) Swimming Activities; 6) Commemorating the Big Day; 7) handicrafts; 8) PSP Workshop; 9) Outing Class; 10) Scouts; 11) Cooking Class; 12) and Healthy Friday.
Implementasi Metode Komunikasi Total Pada Siswa Tunarungu Di SLB Negeri Keleyan Ryn, Amira; Nova Estu Harsiwi
Journal of Special Education Lectura Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Special Education Lectura
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jselectura.v2i1.21021

Abstract

This study highlights the importance of implementing the total communication method at SLB Negeri Keleyan in supporting the communication development and learning of deaf students. The research aims to analyze the implementation of the total communication method at SLB Negeri Keleyan, involving various communication aids and the entire school community. The qualitative research method with a descriptive approach was used, involving interviews, observations, and documentation. The subjects of the study were 5 deaf students aged 8-15 years. The results show that the total communication method, which combines verbal aspects, facial expressions, and hand signals, activates various sensory channels such as vision, hearing, touch, and body movement. The implementation of total communication at SLB Negeri Keleyan involves several key steps such as lip reading, the oral-aural method, and manual total communication. The application of this method shows that deaf students can communicate effectively not only within the school environment but also in daily interactions. They feel comfortable using total communication, demonstrating improvements in social skills, self-confidence, and interaction abilities.
Tantangan yang Dihadapi oleh para Pendidik dalam Mengajar Siswa dengan Kebutuhan Khusus di SLB PGRI Pademawu Maisaroh, Siti; Nova Estu Harsiwi
Journal of Special Education Lectura Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Special Education Lectura
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jselectura.v2i1.21141

Abstract

Menjadi seorang guru di SLB bukanlah tugas yang mudah, tetapi membutuhkan dedikasi tinggi. Seorang guru SLB harus memiliki pemahaman mendalam tentang anak-anak dengan kebutuhan khusus, serta diperlengkapi dengan kekuatan mental, kesabaran, dan kondisi fisik yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tantangan yang dihadapi guru dalam mengajar siswa berkebutuhan khusus tunalaras di SLB PGRI Pademawu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah guru kelas SDLB. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dan observasi. Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode/teknik. Analisis data dilakukan secara interaktif, melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan: 1) kurangnya persiapan dalam merancang model dan metode pembelajaran yang tepat. 2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih kurang dalam memberikan perlakuan yang sesuai kepada siswa berkebutuhan khusus tunalaras. 3)evaluasi pembelajaran cenderung efektif terhadap siswa berkebutuhan khusus tunalaras, walaupun lebih sering menggunakan tes tulis yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Hambatan Guru Pembimbing Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi SDN Keleyan 1 Erni Erdita; Nova Estu Harsiwi
Student Research Journal Vol. 2 No. 3 (2024): Juni:Student Research Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/srjyappi.v2i3.1317

Abstract

Inclusive education is an approach within the educational system that seeks to integrate all students, including those with special needs, into regular classrooms. The purpose of this study was to describe the obstacles experienced by special supervising teachers for children with special needs (ABK) at the inclusive school SDN Keleyan 1 Bangkalan. This research is a qualitative descriptive research with interview and observation data collection techniques. The subject of this study was one of the Special Needs Specialist teachers at SDN Keleyan 1 Bangkalan. The research results obtained were that there were 2 obstacles experienced by special supervising teachers. The first obstacle is related to inclusive school facilities and infrastructure, and the second obstacle is the distribution of material questions for children with special needs in each class. From these obstacles there are several factors that influence the occurrence of things like this, and there are also solutions that will be given.  In "Peer Tutoring: A Teacher's Resource Guide" by Keith Topping, the peer tutoring model is one of the learning approaches in inclusive schools that involves students without special needs or who are more capable (tutors) in helping students with special needs understand the lesson material  
ANALISIS PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH REGULER Annisa Hariyati; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 5 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Mei
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i5.1954

Abstract

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkecuali, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, namun di SDN Kesek 1 tengah menghadapi tantangan utama berupa tidak adanya guru pendamping khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah reguler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dari guru dan orang tua dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) di SDN Kesek 1 dalam keberhasilan pendidikan di sekolah reguler. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung, wawancara, serta pengambilan dokumentasi. Data utama diperoleh dari guru kelas IV SDN Kesek 1 serta orang tua siswa ABK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siswa yang memiliki karakteristik khusus yaitu memiliki kemampuan kognitif yang terbatas, keterbatasan dalam berkomunikasi, keterbatasan dalam kemampuan beradaptasi sosial, serta memiliki ketergantungan yang tinggi kepada orang lain. Berdasarkan karakteristik tersebut mengarah kepada jenis ABK tunagrahita dengan klasifikasi tunagrahita berat. Tidak adanya guru pendamping khusus bagi siswa ABK menunjukkan adanya peningkatan beban kerja guru, sehingga strategi guru dalam menangani siswa ABK yaitu dengan bekerja sama dengan orang tuanya. Dengan demikian, peran guru di SDN Kesek 1 dalam pendidikan bagi siswa ABK, yaitu sebagai pendidik, fasilitator, motivator, serta evaluator. Sedangkan perang otang tua dalam pendidikan bagi ABK, yaitu sebagai pendamping utama, sumber, serta guru.
PERAN GURU DALAM MENANGANI KESULITAN BELAJAR ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI KELEYAN Oky Ayu Stevani; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.1996

Abstract

Anak-anak dengan gangguan autisme biasanya menunjukkan minat yang terbatas dan mengalami kesulitan dalam menjaga konsentrasi saat belajar, yang membuat guru menghadapi tantangan tersendiri dalam memfasilitasi pembelajaran yang efisien. Dalam situasi ini, guru memiliki peran penting dalam merancang dan menerapkan strategi pengajaran yang fleksibel, kreatif, dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan unik setiap siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran guru dalam menangani kesulitan belajar pada siswa autis di SLB Negeri Keleyan. Metode yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif yang melibatkan pengumpulan data melalui studi literatur, observasi, dan wawancara, serta analisis pemikiran para ahli dan hasil penelitian sebelumnya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peran guru sangat menentukan keberhasilan belajar bagi siswa dengan gangguan autisme. Seorang guru tidak hanya harus memahami materi yang diajarkan, tetapi juga perlu menyesuaikan metode pembelajaran dengan gaya belajar dan karakteristik unik setiap siswa autis yang bervariasi dalam satu kelas. Guru yang peka secara emosional dan konsisten dalam memberikan pendekatan yang personal dapat tạo lingkungan pembelajaran yang aman, menarik, dan tidak membosankan bagi siswa autis. Oleh karena itu, inovasi dan kreativitas guru dalam menyusun materi serta membangun hubungan emosional yang kuat menjadi faktor kunci dalam mengatasi kesulitan belajar siswa autis dan memastikan pencapaian tujuan pembelajaran dengan optimal.
PERAN GURU DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN SOSIAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB PGRI KAMAL BANGKALAN Ninik Zahrotur Rohmaniyah; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam membangun hubungan sosial anak berkebutuhan khusus. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru SLB PGRI Kamal Bangkalan. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Mei 2025, dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif, data yang diperoleh akan dianalisis, diringkas, dikaitkan dengan penelitian sebelumnya, dan disajikan dalam bentuk narasi deskriptif tanpa melibatkan angka-angka statistik. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki kesulitan dalam berhubungan sosial. Seiring dengan berjalannya waktu, hubungan sosial anak berkebutuhan khusus semakin meningkat karena ada upaya-upaya yang dilakukan guru. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, guru memiliki peran penting dalam membangun hubungan sosial anak berkebutuhan khusus. Strategi dan pendekatan yang diterapkan maupun apresiasi yang diberikan dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, kenyamanan dalam bergaul, serta menunjukkan empati kepada teman-temannya. Strategi, pendekatan, dan apresiasi yang diciptakan guru akan lebih optimal apabila ada keterlibatan dari orang tua.
ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS AUTISME DI SD MUHAMMADIYAH 1 BANGKALAN Lia Hadini; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2033

Abstract

Anak berkebutuhan khusus jenis autisme seringkali menunjukkan tantangan yang signifikan dalam komunikasi, interaksi sosial dan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik anak berkebutuhan khusus autisme di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Jenis data  yang peneliti gunakan adalah data primer yang berasal dari hasil observasi, wawancara, serta data sekunder dengan menggunakan studi literatur berupa buku, jurnal atau artikel ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus dengan spektrum autisme memiliki tiga karakteristik yaitu kesulitan berkomunikasi, interaksi sosial dan perilaku. Kesulitan berkomunikasi seringkali mengalami tantangan keterlambatan dalam berbicara, kesulitan membaca dan menulis, serta kesulitan dalam memahami pembicaraan orang lain. Kesulitan berinteraksi sosial terlihat anak autisme seringkali diam, berbicara sendiri dan asyik dengan dunianya sendiri. Anak autisme seringkali menunjukkan perilaku seperti sulit atau lambat merespon, berperilaku yang tidak terarah, seringkali mudah tertarik pada suatu objek atau barang tertentu dan tidak bisa lama dalam melakukan kontak mata. Anak autisme memiliki karakteristik dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial serta berperilaku.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI KELEYAN 01 Emilda Shofiyah Avisenna; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2076

Abstract

Anak tunarungu menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal komunikasi dan keterlibatan aktif  siswa saat di kelas. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran anak tunarungu serta dampaknya terhadap keterlibatan dan komunikasi mereka di SLB Negeri Keleyan 01. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan metode bermain peran, di mana siswa berperan sebagai penjual dan guru sebagai pembeli dalam materi pembelajaran uang, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan. Selain itu, metode ini juga mendorong siswa untuk lebih aktif berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dan ekspresi tubuh, sehingga meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Metode pembelajaran bermain peran terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman materi dan kemampuan komunikasi siswa tunarungu di SLB Negeri Keleyan 01.
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU DALAM MENGAJARKAN ANAK AUTISME DI SLB PGRI KAMAL Aisyiyah Siti Rodiyah; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2079

Abstract

Pendidikan anak berkebutuhan khusus, khususnya anak dengan autisme, memerlukan pendekatan yang efektif dan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengajar siswa autisme di SLB PGRI Kamal, Bangkalan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian guru dan siswa autisme. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa autisme di SLB PGRI Kamal memiliki ciri-ciri seperti perkembangan bahasa lambat, kesulitan dalam interaksi sosial, dan perilaku repetitif. Guru menghadapi tantangan dalam mengelola kelas, terutama saat siswa mengalami tantrum atau kebosanan. Oleh karena itu, beberapa strategi pembelajaran direkomendasikan, antara lain: 1) Functional Communication Training (FCT) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi; 2) Visual Activity Schedule (VAS) untuk mengurangi kecemasan saat berpindah aktivitas; 3) Non-exclusionary time out untuk menangani tantrum; 4) Penguatan positif untuk membangun hubungan yang baik; 5) Pemberian pilihan sederhana untuk memberikan kontrol kepada siswa; dan 6) Kerjasama dengan keluarga untuk mendukung proses pembelajaran. Penelitian ini menekankan pentingnya kesiapan dan kompetensi guru dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai, serta dukungan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak autisme. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan inklusif di Indonesia.