Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN TEHNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA DI SEKOLAH Archi Pratiwi Rahmawati; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 3 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.321 KB)

Abstract

The purpose of this study to determine the increase of in social adjustment at school that using assertive training technique.The method that is used in this study with a quasi-experimental one-group pretest-posttest design.Subjects of the study of the six students who have a low social adjustment at school. Technique in gained the data of this research is by using scale social adjustment at school. The Result shows that the students’ social adjustment at school can increase by usingassertive training technique, as evidenced from the analysis of the data by using the Wilcoxon test different, from the pretest and posttest results Obtained Zoutput Ztabel (-22070) then Ha is accepted,  it means that  social adjustment at school can increase by using assertive training technique. Conclusion of this research is social adjustment at school can increase by using assertive training technique of the students grade X SMAN 1 Tumijajar year of 2012/2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan penyesuaian sosial siswa di sekolah dengan menggunakan tehnik assertive training.Metode yang digunakan dalam penelitian ini quasi eksperimen dengan one-group pretest-posttest design.Subjek dalam penelitian sebanyak enam siswa yang memiliki penyesuaian sosial di sekolah rendah.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Skala penyesuaian sosial di sekolah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian sosial di sekolah dapat ditingkatkan dengan menggunakan tehnik assertive training, terbukti dari hasil analisis data menggunakan uji beda wilcoxon, dari hasil pretest dan posttest diperoleh zoutput ztabel(-2,207 0) maka Ha diterima,yang artinya penyesuaian sosial di sekolah dapat ditingkatkan dengan menggunakan tehnik assertive training. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penyesuaian sosial di sekolah dapat ditingkatkan dengan menggunakan tehnik assertive training pada siswa kelas X SMA N 1 Tumijajar Tahun Pelajaran 2012/2013.kata kunci : bimbingan dan konseling, penyesuaian sosial di sekolah, tehnik assertive training.
Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XI Riska Nur Anisa; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 5, No 3 (2017): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.63 KB)

Abstract

The problems of this research was "Whether school adjustment could be improved through group guidance services". The purpose of the research was to determine was an increase in school adjustment through group guidance in students. The method in this research was one-group pretest-posttest design. Research subjects were 6 students of class XI. Data analyzed techniques used school adjustment scale. The analyzed data using Wilcoxon test obtained 0.028 the probability which less than 0.05 it meants Ho was rejected and Ha was accepted, meant that there was increase in school adjustment before and after being given a group guidance service. The analysis also showed an increase of 26%. The conclusion was the school adjustment could be improved through group guidance services.Permasalahan penelitian adalah Apakah penyesuaian diri dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan penyesuaian diri melalui layanan bimbingan kelompok secara tepat pada siswa. Metode penelitian ini adalah metode pre eksperiment dengan desain one-group pretest-posttest. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa kelas XI. Teknik pengumpulan data menggunakan skala penyesuaian diri. Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh angka probabilitas 0.028 yang kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat peningkatan pada penyesuaian diri sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. Hasil analisis juga memperlihatkan peningkatan sebesar 26%. Kesimpulannya adalah penyesuaian diri dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa.Kata kunci: bimbingan kelompok, bimbingan konseling, penyesuaian diri di sekolah
ANALISIS KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMA NEGERI SE-KOTA METRO Suci Martini; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 2 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.89 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the competence of guidance and counseling teachers. The problem of this research is the lowness of the competence of guidance and counseling teachers. The main problem is how the competence of guidance and counseling teachers. This research used a descriptive method and data were got and collected through The Competence Counselor Scale. The population of this research is 22 guidance and counseling teachers at state Senior High School in Metro. The result of this research showed that the competence of guidance and counseling teachers were in good qualification. 25% guidance and counseling teachers were in very good qualification, 75% guidance and counseling teachers were in good qualification, 17% non-guidance and counseling teachers were in good qualifications, 17% non-guidance and counseling teachers were in good enough qualification, and 66% non-guidance and counseling teachers were in not good gualification.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi guru bimbingan dan konseling. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kompetensi guru bimbingan dan konseling. Adapun permasalahannya adalah bagaimana kompetensi guru bimbingan dan konseling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan Skala Kompetensi Konselor. Populasi dalam penelitian ini adalah 22 guru bimbingan dan konseling pada SMA Negeri se-Kota Metro. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi guru bimbingan dan konseling berada pada kualifikasi baik. 25% guru bimbingan dan konseling berada pada kualifikasi sangat baik, 75% guru bimbingan dan konseling berada pada kualifikasi baik, 17% guru non bimbingan dan konseling berada pada kualifikasi baik, 17% guru non bimbingan dan konseling berada pada kualifikasi cukup baik, dan 66% guru non bimbingan dan konseling berada pada kualifikasi kurang baik. Kata kunci : bimbingan konseling, guru bimbingan konseling, kompetensi guru bimbingan konseling
Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Maria Lusia Dewi Shinta D; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 6, No 3 (2018): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.877 KB)

Abstract

The purpose of this research is to increase the ability of peer social interaction through group guidance on the students of class VIII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung. The problem in this study was student low ability of social interaction to peers. The research method is quasi method of experimental One-group design pretest-posttest design. Subjects were 10 students. Data collection techniques use social interaction scale. The data analysis used is Wilcoxon test. The result showed increased interaction with peers 31,66%, from result of analysis of post-test data obtained zcount = -2,803 and ztable 0, 05 = 1,645. zcountztable. Ha accepted and Ho rejected. This shows that the ability of social interaction with peers can be improved by using group counseling services on students of class VIII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung.Tujuan penelitian adalah untuk meningkatan kemampuan interaksi sosial teman sebaya melalui bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung. Masalah dalam penilitan ini adalah rendahnya kemampuan interaksi sosial terhadap teman sebaya. Metode penelitian adalah metode quasi eksperimen desain One-group pretest-posttest design. Subjek penelitian sebanyak10 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkanpeningkatan interaksi terhadap teman sebaya 31,66%, dari hasil analisis data post-test diperoleh zhitung = -2,803dan ztabel  0,05 = 1,645. zhitung ztabel. Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial denganteman sebaya dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Kata kunci: bimbingan kelompok, bimbingan konseling, kemampuan interaksi sosial
Upaya Mengurangi Gaya Hidup Konsumtif Melalui Layanan Konseling Sebaya Pada Siswa Tri Utami; Muswardi Rosra; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 8, No 2 (2020): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.022 KB)

Abstract

The research problem is a high consumptive lifestlye students. Purpose of this experiment is to reduce consumption lifestyle through peer counseling treatment to students. This experimental used method with a one-group pretest-posttest design, with nine research subjects to measure the level of consumptive lifestyle carried out using a blister consumptive lifestyle previously tested for validity (V ≥ 0,87)  and reliability (r 0,08) data analysis using Wilcoxon Test, result are obtained by ZscoreZtable or 2,670 1,645 (p 0,05) means Ha is accepted and Ho is rejected. It could be concluded that the consumptive decline student style after being treated with peer counseling treatment of SMA Negeri 2 Bandar Lampung in the Academic Year 2018/2019.Masalah dalam penelitian ini gaya hidup konsumtif siswa tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengurangi gaya hidup konsumtif melalui layanan konseling sebaya pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest, dengan subjek penelitian sebanyak sembilan siswa. Untuk mengukur tingkat gaya hidup konsumtif dilakukan dengan menggunakan skala gaya hidup konsumtif yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas (V ≥ 0,87) dan reliabillitas (r 0,80). Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon, hasil penelitian diperoleh Zhitung Ztabel atau 2,670 1,645 (p 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat penurunan gaya hidup konsumtif siswa setelah diberikan perlakuan dengan layanan konseling sebaya pada siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.Kata kunci: gaya hidup, konseling sebaya, konsumtif
PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR Nelli Herlina; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 3 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.518 KB)

Abstract

The purpose of this study to determine the increase in independent learning by using group counseling. The method used in this study with a quasi-experimental one-group pretest-posttest. Subject of this study were six students who have low self-reliance in learning. Data collection techniques in this study using independent learning scales and interviews. The results showed that the students' independence in learning can be enhanced by using groups counseling, evident from the analysis of the data using different test Wilcoxon, from the pretest and posttest results obtained Zhitung Ztabel 0.05 (-2.207 0) then Ha accepted, it means independence in learning be improved by using groups counseling. The conclusion is there is an increased independence in learning after being client centered approach in counseling groups in class XI.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen semu dengan one-group pretest-posttest. Subjek penelitian ini sebanyak enam siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini  menggunakan skala kemandirian belajar dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian dalam belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling dalam konseling kelompok, terbukti dari hasil analisis data menggunakan uji beda wilcoxon, dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh Zhitung Ztabel 0,05 (-2,207 0) maka Ha diterima,artinya kemandirian dalam belajar dapat ditingkatan dengan layanan konseling kelompok dalam konseling kelompok. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemandirian dalam belajar setelah diberi layanan konseling kelompok dalam konseling kelompok pada siswa kelas XI.Kata kunci : bimbingan dan konseling, kemandirian belajar, konseling kelompok
Penggunaan Konseling Client Centered untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Risni Anjani; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 6, No 2 (2018): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.039 KB)

Abstract

Problems in this study was students self learning was low. The objective of this study was to determine the iprovement of students self learning by using client centered counseling on second year students. This research used pre-experimental method with one group pretest-posttes design. analyzed by using wilcoxon test. Research subject as many as 4 students who had low self learning. Technique of collecting data used self learning scale. The result showed that self learning was improved after given client centered counseling. It was showed from the result of pretest and posttest, the price ofzhit = -1,826 and ztab = 1.645 so ho was rejected and Ha wasaccepted. It means there was signifficant improvement on self. Learning after given client centered counseling at students. The conclusion of this research was client centeredcounseling couldbe used to improve self learning at students of class XI of SMANegeri 14 Bandar Lampung in academic year 2017/2018.Masalah dalam penelitian ini kemandirian belajar siswa rendah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar dengan menggunakan konseling client centered pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental group pretest-posttest design kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Subjek penelitian sebanyak 4 siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan skala kemandirian belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemandirian belajar mengalami peningkatan setelah diberikan konseling Client Centered. Hasil analisis dengan membandingkan data posttest dan pretest, diperoleh harga zhitung = -1,826 dan ztabel = 1.645 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat peningkatan pada kemandirian belajar setelah diberikan layanan konseling client centered pada siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah konseling client centered dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.Kata kunci: bimbingan dan konseling, konseling client centered, kemandirian belajar.
PENGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII M Fiqri Alexander; Giyono Giyono; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 5, No 3 (2017): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.441 KB)

Abstract

The purpose of this research was to know the increasing of students study independence using group guidance service. The research problem was students who have low study independence. The research method was quasi experimental by using one group pretest and posttest design, and the data analysis was using wilcoxon test. The data collection technique was using learning independence scale. The result indicate showed that there is an thereafter on students learning independence as much as 31,806% and ZoutputZtable (-2,8031,645) so Ha was received and Ho rejected. The conclusion of research is students learning independence can be inreased by using group guidance services.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa menggunakan layanan bimbingan kelompok. Masalah penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa yang rendah. Metode penelitian ini adalah metode quasi eksperimental dengan menggunakan one group pretest and postest design, kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Teknik pengumpulan data menggunakan skala kemandirian belajar. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemandirian belajar siswa sebesar 31,806% dan Z output Z tabel (-2,8031,645), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan menggunakan layanan bimbingan kelompok.Kata kunci: bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok, kemandirian belajar
PENINGKATAN SELF REGULATION DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII Sifha NI Najmah; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 5, No 2 (2017): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.99 KB)

Abstract

The aim of this research was to identify whether the self regulation could be optimized by using group guidance service. The method used was quasi experimental method with one group pretest and posttest design. Technique in collecting the data was by using self regulation scale. The calculation result of Wilcoxon test showed that zoutput = - 2668 ztable = 6. then Ha is accepted and H0 is rejected. The conclusion of this result is self regulation can be increased by using group guidance service at the VIII grade students of SMPIT Daarul Ilmi Bandar Lampung academic year 2015/2016.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bahwa self regulation siswa dapat ditingkatkan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan one group pretest and posttest design. Teknik pengumpulan data adalah skala self regulation. Hasil analisis data dengan uji Wilcoxon, dari hasil pretest dan posttest self regulation menunjukkan bahwa z hitung = -2,668 z table = 6, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya adalah self regulation dapat ditingkatkan menggunakan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMPIT Daarul Ilmi Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci : bimbingan kelompok, bimbingan dan konseling, self regulation
MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DALAM BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING Asti Haryati; Yusmansyah Yusmansyah; Diah Utaminingsih
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 2 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.568 KB)

Abstract

The purpose of the research was to know the increasing of positive self-concept in learning by using role-playing techniques. The problem of this research was  the low of student’s positive self-concept in learning. The problem was "can positive self-concept increased in student learning by using role playing to the student’s class XI at SMA N 1 Natar?”. The research method used in this method quasi-experimental design with one group pretest-posttest. The research subjects were of six students with have a low self-concept in learning. Data collecting techniques using self-concept scale.The research results showed that positive self-concept in learning can be increased using role-playing techniques, it proved from the data analysis result that using Wilcoxon, from pre-test and post-test result acquired Zoutput= -2.201 and Ztabel 0.05 = 0. ZoutputZtabel. Thereby, Ha accepted, it means positive self-concept student’s class XI at SMA N 1 Natar South Lampung regency in the academic year 2012/2013 can be increased by using role-playing techniques.The conclusion is that there is an increase in positive self-concept in learning after being given role playing technique to the students class XI at SMA N 1 Natar South Lampung regency in academic year 2012/2013. The suggestion that given is (1) Students should attend the counseling service if you have difficulty in improving positive self-concept in learning, (2) to the teacher, should be able to maximize the provision of guidance and counseling services to students in schools and the use of role playing techniques to help students increase students' positive self-concept, and (3) to researchers, to conduct research on positive self-concept and role playing with a different subject.Kata Kunci :belajar,konsep diri positif,teknik role playing 
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdurahman Abdurrahman Agnes Tiarny Andrian Saputra Anni Rofiqoturrohmah Anni Rofiqoturrohmah Annisa Anggrayani Nurjanah Archi Pratiwi Rahmawati Ari Sofia Ashari Mahfud Asti Haryati Biner August Tantyo Silitonga Budi Kadaryanto Budi Kadaryanto Budi Kadaryanto Budi Kadaryanto Budi Kadaryanto Citra Abriani Maharani Della Agustia Ningsih Desyana Putri Amalia Diah Utami Dina Afriana Drs. Yusmansyah, M.Si. Durrotunnisa Dwi Respita Ningsih Dyah Rahayu Armanto Een Yayah Haenilah Eka Rahma Ayu Ella Kurniawati Erliani Pratiwi Fatwa Mustika Adji Ferlysta Ayu Febbyanti Giyono Giyono Hani Maria Ulfa Hervin Maulina Hervin Maulina Hervin Maulina, Hervin Ibrahim, Yulianton Ashzar Indah Lestari Khairum Laksari M Fiqri Alexander M. Nurul Iman Maria Lusia Dewi Shinta D Mega Sentya Saputri Moch Johan Pratama Muhammad Mona Adha Mujiyati Mujiyati Mujiyati Muswardi Rosra Muswardi Rosra Muswardi Rosra Nabilah Kartiyasa Utami Nailul Fauziah Nelli Herlina Nevi Indah Saputri Ni Putu Lianasari Nico Etiyan Darmawan Novita Wella Sari Noviyanti Noviyanti Nurwahiddin, Muhammad Octaria Nawala Oktariana, Yohana Puspita Mertani Puteri Indah Sri Wahyuni Putriana Putriana Qomarul Hasanah Ratna Widiastuti Renny Desugiharti Rina Intan Sari Rinda Maulina Rini Larassati Risa Rahayu Riska Apriyanti Riska Nur Anisa Risma Margareta Sinaga, Risma Margareta Risni Anjani Rista Nalindra Riswanti Rini Ritalia Elistantia Romulus Akyan Rasman Naibaho Sefti Firna Sari Sernila Sernila Sespita Darmalia DJ Sheirta Anggraini N Shella Rahmi Putri Shinta Mayasari Sifha NI Najmah Sintia Monica Putri Siska Ranida Sari Suci Martini Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supriyadi Syaifuddin Latief Syaifuddin Latif Syarifuddin Dahlan Syarifuddin Latief Syariuddin Dahlan Tika Febriyani Tri Susanti Tri Utami Trialita Widianingrum Umi Salamah Via Adeliana Putri Wahyu Riyanto Wiwit Wiarti Yulia Malida Sari Yulia Safitri Yulisa Nitami Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah Yusmansyah