Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran debat dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa SMP pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus pembelajaran yang dilakukan di kelas IX SMP Negeri 16 Surabaya, dengan subjek sebanyak 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket tanggapan siswa dan penilaian performa argumentasi siswa dalam setiap siklus. Penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk menghitung rata-rata nilai penilaian siswa, serta dengan uji t-test berpasangan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara Siklus 1 dan Siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada tanggapan siswa terhadap model pembelajaran debat dengan nilai t = -8.234 dan p-value = 0.000 (p < 0.05), serta pada performa kemampuan berargumentasi dengan t = -7.890 dan p-value = 0.000 (p < 0.05). Rata-rata skor angket meningkat dari 3.01 pada Siklus 1 menjadi 4.09 pada Siklus 2, dan skor performa argumentasi meningkat dari 3.00 menjadi 4.05. Hasil ini mengindikasikan bahwa model pembelajaran debat efektif dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa dan aspek terkait seperti kepercayaan diri, berpikir kritis, dan pemahaman materi.