Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Bentuk Keluarga dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Depresi Remaja di Era Pandemi Covid-19 Jatri Amellcia Andriani; Yusuf Alam Romadhon; Erna Herawati; Anika Candrasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan:. Selama pandemi di Amerika Serikat jumlah orang yang ingin bercerai naik 34% dari maret hingga juni tahun ini. Tinggal di rumah dengan pasangan mereka mungkin ideal bagi sebagian orang, bagi yang lain hal itu dapat menambah stres dan konfrontasi pada pernikahan yang sudah tegang, dan dipaksa untuk tinggal di rumah dapat memberi pasangan yang tidak bahagia lebih banyak kesempatan untuk memikirkan perceraian. Pada saat pandemi para remaja yang kehilangan orang tua mungkin tidak dapat bersama orang yang dicintai ketika mereka meninggal, atau tidak dapat berduka atas kematian seseorang secara langsung dengan teman dan keluarga. Pada tingkat pendidikan orangtua yang rendah terhadap covid-19 pada siswa yang mana mempengaruhi tingkat pendapatan orang tua yang biasanya. Yang mana saat pandemi ini juga banyak orang-orang diberhentikan pekerjaannya. Hal tersebut mempengaruhi remaja saat school from home serta susahnya anak tersebut mendapat Wifi karena pendapatan orang tua. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental anak tersebut. Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh bentuk keluarga dan tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat depresi remaja di era pandemi covid-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja yang tinggal dibeberapa wilayah di Indonesia, yang terjangkau dalam jejaring sosial secara online dengan memenuhi kriteria restriksi dan dilaksanakan pada Desember 2020. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah data identitas responden, kuesioner skala L-MMPI, angket penelitian, dan kuesioner DASS-21. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan hasil yang signifikan dengan OR = 2,709 dan nilai p = 0,019 untuk bentuk keluarga dan didapatkan hasil yang tidak signifikan untuk tingkat pendidikanorang tua yaitu OR = 2,040 dan p nilai = 0,137. Kesimpulan: Terdapat pengaruh bentuk keluarga terhadap tingkat depresi dan tidak ada pengaruh yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat depresi.
Hubungan Konsumsi Kopi Dengan Kualitas dan Kuantitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Oktaberika Putri Indah Yasinta; Sulistyani Sulistyani; Anika Candrasari; Retno Sintowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

idur merupakan kebutuhan yang sangat penting untukmenjaga kesehatan fisik dan mental. Siklus tidur sendiri terdiri darifase NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid EyeMovement). Pada tidur terdapat dua faktor yang harus kitaperhatikan, yaitu kualitas dan kuantitas tidur. Faktor yang dapatmempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur diantaranya yaitupengaruh penggunaan kafein dan substansia simultan lainnya.Kandungan kafein pada kopi dipercaya dapat mempengaruhi kinerjadan keadaan mental. Jika terdapat gangguan pada kualitas dankuantitas tidur bisa berdampak pada aktivitas seseorang. Kuantitasdan kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktorseperti usia, aktifitas fisik, psikologis, dan lain-lain. Gangguan tidurjuga dapat mengganggu sistem kardiovaskular, endokrin, imun, dansistem saraf. Durasi tidur <7 jam dapat meningkatkan faktor-faktorrisiko. Populasi yang berisiko mengalami gangguan kualitas dankuantitas tidur adalah para mahasiswa terutama mahasiswakedokteran karena harus belajar dengan materi yang cukup banyak.Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsikopi dengan kualitas dan kuantitas tidur pada mahasiswa FK UMS.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study.Subjek penelitian adalah 234 responden yang diambil dengan teknikpurposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesionergoogle form. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasilpenelitian ini didapatkan tidak terdapat hubungan antara konsumsikopi dengan kualitas tidur dengan nilai p 0.659 (p>0.05) dan tidakterdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan kuantitas tidurdengan nilai p 0.290 (p>0.05). Penelitian ini didapatkan kesimpulanbahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi kopi baik dengankualitas tidur maupun dengan kuantitas tidur pada mahasiswakedokteran.
Pengaruh Fungsi Keluarga Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja Di Era Pandemi Covid-19 Aulia Mega Safira; Yusuf Alam Romadhon; Erna Herawati; Anika Candrasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 dapat menimbulkan kecemasan yang sering dirasakan oleh para remaja, karena usia remaja dapat dikatakan usia yang masih labil dalam menghadapi peristiwa yang tidak terduga. Penerapan fungsi keluarga yang optimal akan membentuk ketahanan keluarga yang mampu beradaptasi dengan ancaman dari luar khususnya pandemi Covid-19. Pendapatan berkaitan dengan status ekonomi yang dapat mempengaruhi mental anggota keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fungsi keluarga dan pendapatan keluarga terhadap tingkat kecemasan remaja di era pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 17-24 tahun yang tinggal di beberapa kota di Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan sampel berjumlah 87 responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis dengan uji Chi square, uji Fisher dan uji regresi logistik. Hasil analisis uji regresi logistik pengaruh fungsi keluarga terhadap tingkat kecemasan didapatkan nilai OR (Odd Ratio) adalah 3,575 dengan nilai p sebesar 0,023 (p < 0,05). Uji regresi logistik pada variabel pendapatan keluarga didapatkan nilai OR (Odd Ratio) adalah 2,188 dengan nilai p sebesar 0,274 (p > 0,05). Terdapat pengaruh fungsi keluarga terhadap tingkat kecemasan. Tidak terdapat pengaruh pendapatan keluarga dengan tingkat kecemasan remaja di era pandemi Covid-19.
Pengaruh Tempat Tinggal dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja di Era Pandemi COVID-19 Bachuroh Fasda; Yusuf Alam Romadhon; Anika Candrasari; Erna Herawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Dalam menghadapi kondisi menegangkan seperti pandemi COVID-19, timbul rasa cemas. Kecemasan atau kecemasan adalah kondisi emosi seseorang yang tidak stabil. Timbulnya meleset merupakan respon psikofisiologis yang terjadi akibat pertahanan diri dari bahaya khayalan atau tidak nyata dan tidak disadari secara langsung. Kecemasan yang dirasakan individu dapat diandalkan oleh beberapa faktor di antaranya tempat tinggal dan pola makan. Tempat tinggal di kota memiliki tekanan sosial yang lebih tinggi dibanding bertempat tinggal di desa. Pola makan yang buruk dapat meningkatkan indeks massa tubuh. Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan timbulnya kecemasan pada individu. Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh tempat tinggal dan tingkat indeks massa tubuh terhadap kecemasan remaja di era pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja yang tinggal dibeberapa wilayah di Indonesia, yang terjangkau dalam jejaring sosial secara online dengan memenuhi kriteria restriksi dan dilaksanakan pada Desember 2020. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah data identitas responden, kuesioner skala L-MMPI, angket penelitian, dan kuesioner DASS-21. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan hasil yang signifikan dengan OR = 2,625 dan nilai p = 0,039 untuk tempat tinggal serta didapatkan hasil OR = 0,168 nilai p = 0,003 untuk indeks massa tubuh. Kesimpulan: Terdapat pengaruh tempat tinggal dan indeks massa tubuh terhadap kecemasan remaja.
HUBUNGAN KADAR TROMBOSIT DAN LDL DENGAN FUNGSI KOGNITIF PASIEN STROKE ISKEMIK Arlinda Silva Riyana; Iwan Setiawan; S Sulistyani; Anika Candrasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Gangguan vaskular otak berpengaruh atau berkontribusi dalam gangguan kognitif pada penderita stroke iskemik. Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif diantaranya kadar trombosit yang tinggi (trombositosis) dan kadar LDL yang tinggi (hiperlipidemia). Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar trombosit dan LDL dengan fungsi kognitif pasien stroke iskemik. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi cohort restrospektif dengan teknik sampling konsekutif sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dengan jumlah sampel 31 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu tes MMSE dan data rekam medik pasien stroke iskemik. Hasil Penelitian: Didapatkan hasil yang tidak signifikan antara kadar trombosit dengan fungsi kognitif pasien stroke iskemik dengan nilai p 1,0 dan didapatkan hasil yang signifikan antara kadar LDL dengan fungsi kognitif pasien stroke iskemik dengan nilai p 0,01. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar trombosit dengan fungsi kognitif pasien stroke iskemik dan terdapat hubungan antara kadar LDL dengan fungsi kognitif pasien stroke iskemik.
Exclusive Breastfeeding Support and Barriers for Working Mothers in Sukoharjo, Indonesia Judging from Theory of Planned Behavior and Social Cognitive Theory Ichsan, Burhanuddin; Candrasari, Anika; Maulana, Faiz; Anam, Zahra Hafizha Fitria
MAGNA MEDIKA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/magnamed.11.2.2024.214-226

Abstract

Background:  The World Health Organization (WHO) recommends exclusive breastfeeding for six months. Many intervention programs to increase the coverage of exclusive breastfeeding have been carried out, but the coverage of exclusive breastfeeding has not increased significantly. A systematic review analyzed several factors that influence exclusive breastfeeding in developing countries. Mother's occupation was found to be the most frequently mentioned obstacle.Objective: These studies show that the working status of the mother is something that greatly influences the success of exclusive breastfeeding.Methods: This research is a qualitative phenomenological study to see the support and barriers to exclusive breastfeeding for mothers who work in Sukoharjo.Results: The theme found in this study is the support and inhibition of exclusive breastfeeding for working mothers as seen from the Theory of Planned Behavior and Social Cognitive Theory. The obstacles are: 1) incorrect knowledge about exclusive breastfeeding, 2) barriers from some health workers/institutions, 3) families do not support exclusive breastfeeding, 4) there is no regulation on exclusive breastfeeding in the workplace, 5) the workplace does not yet have a special place for pumping and storing breast milk, 6) does not have a role model, 7) breast milk is reduced by working, 8) already has the intention to mix with formula milk, 9) low self-efficacy, and 10) barriers from the baby's internal factors. The supports are: 1) support from health workers/institutions, 2) the workplace provides a special room for pumping and/or storing breast milk, 3) there is an opportunity for pumping breast milk in the workplace, 4) peer support, 5) there is a high expectation of health. good, 6) intention to exclusively breastfeed, 7) good self-efficacy, 8) family support, 9) leave from work and light workload, 10) skills in breastfeeding, 11) no obstacles from the leadership, and 12) smooth mother's milk.Conclusion: This shows that SCT and TPB can be used as a theory to see the variables that influence the practice of exclusive breastfeeding. There is one finding that cannot be directly included in the SCT and/or TPB constructs, namely: skills in providing breast milk.
Family Type Relationships and Social Jetlag on The Incident of Hypertension Handayani, Alya Nurkinasih Putri; Romadhon, Yusuf Alam; Lestari, Nining; Candrasari, Anika
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2023: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Hypertension, a disease that is declared a silent killer, often triggers death in society, both globally, nationally and in regions such as Sukoharjo Regency. Knowledge of risk factors or causes can make it easier to control or treat hypertension in the community. There is still limited research discussing the relationship between family type and social jetlag and the incidence of hypertension. Methods: Analyze the relationship between family type and social jet lag on the incidence of hypertension. Observational analytical research with a cross sectional research design using primary data. The research sample consisted of pre-elderly (45-59 years) and elderly (60-69 years). Cluster random sampling was used as a technique to take samples with a total of 66 subjects Results: The results of the Fisher test showed that there was a relationship between positive social jetlag and the incidence of hypertension with a P value < 0.001 with an OR of 72,000. However, there was no relationship between family type and the incidence of hypertension with p 0.680. Conclusion: In conclusion, there is a positive relationship between social jetlag and the incidence of hypertension, but there is no significant relationship between family type and the incidence of hypertension.
Improving Health Profiles and Type 2 Diabetes Mellitus Knowledge of Community Groups in Karanglo Village, Grogol, Sukoharjo, Central Java, Indonesia Through the SEE Method Aisyah, Riandini; Mahmudah, Nur; Candrasari, Anika; Sintowati, Retno; Bestari, Rochmadina Suci; Rosyidah, Devi Usdiana; Supraba, Intan Pratiwi; Utami, Indari
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 10, No 4 (2024): December
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.95765

Abstract

Central Java ranks fourth among regions for the highest number of diabetes melitus (DM) cases, following Jakarta, Yogyakarta, and East Kalimantan. Grogol District in Sukoharjo Regency had the greatest prevalence of DM cases in 2019, accounting for 18.41% of the total. Diabetes melitus significantly impairs the overall well-being of individuals as it affects individuals across all age groups, including those who can work and those who cannot. If left unmanaged, it can lead to a range of outcomes. The Karanglo Village community is considered at high risk for diabetes melitus (DM) due to a history of health ailments and elevated blood glucose levels. Furthermore, this region is still lacking any health education interventions. This activity aimed to do earlier screening and monitoring of blood sugar levels, as well as providing health education, using the SEE approach (Screening, Health Education, and Exercise) to monitor diabetes melitus. The program was implemented in the period from November 2023 to January 2024, which includes a total of 27 participants, all of whom are female. The implementation of the programs involves the following methods: conducting blood sugar level screenings, engaging in diabetes exercises twice a week, providing health education in six meetings that cover topics such as the epidemiology and etiology, risk factors and prevention, symptoms and diagnosis, complications and management of DM, as well as blood glucose monitoring. Apart from using tools in the form of presentation slides, health education also utilized educational posters. At the end of the program, there was an increase in knowledge by 21.5% (p=0.024) based on pretest and posttest scores, improvements in blood sugar levels, total cholesterol levels, and body mass index. To follow up on the program, a group of independent blood sugar observers has been formed who is responsible for further monitoring blood sugar in program participants.
Hubungan Kebiasaan Merokok Dan Mengkonsumsi Kafein Dengan Kejadian Osteoporosis Pada Usia Lanjut Dwi Nonita Nugraheni; Sri Wahyu Basuki; Anika Candrasari; Budi Hernawan
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 9 No 1 (2021): JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Volume 9.1 Edisi Maret - Juli
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53366/jimki.v9i1.368

Abstract

Osteoporosis is a disease that is classified as a silent killer because it is not detected early and only known after the fracture occurs. Smoking habits are a risk factor for osteoporosis, because smokers lose bone mass faster than nonsmokers. Excess caffeine intake is associated with the effect of caffeine on bone homeostasis. The purpose of this study was to analyze the relationship between smoking and caffeine consumption and the incidence of osteoporosis in the elderly.The design of this research is a literature study or literature review. This study draws sources from Pubmed, Science Direct, and Google Scholar with the keywords: (smoking OR smoking habits) AND (caffeine OR caffeine consumption OR drink coffee) AND (osteoporosis) AND (elderly OR aged). The search results showed 1,136 articles were found, then after the duplicates were removed the remaining 1,104 articles. Then identified based on the title, abstract, and eligibility in accordance with the restriction criteria, 8 articles were reviewed. The research results from the article stated that smoking can increase the risk of osteoporosis. High caffeine consumption can put you at risk for osteoporosis, while low to moderate caffeine consumption can lower your risk of osteoporosis. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that there is a significant relationship between smoking habits and high consumption of caffeine on the risk of osteoporosis in the elderly.
Body Mass Index in Rural Indonesia: The Impact of Traditional Market Proximity, Age, and Gender Syawaliyah, Ainun Nimah; Asyari, Aulya Rahmanisa Paramitha; Maulana, Taqwa Ziyan; Sulastijah, Siti; Farida, Dany; Candrasari, Anika; Firda, Fathiyyatu Assadiy; Romadhon, Yusuf Alam
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2024: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseth.5483

Abstract

Purpose: Obesity is a growing public health problem in Indonesia, with prevalence influenced by several factors such as unhealthy diet, physical inactivity, and sociodemographic factors such as urbanization and socioeconomic status. It is associated with an increased risk of non-communicable diseases, including diabetes and asthma, and is more common in urban and affluent areas compared to rural areas. Although traditional markets may increase access to healthier food options, their direct impact on reducing obesity remains unclear. This study aims to conduct a multifactorial and bivariate analysis of obesity risk factors by involving analysis of the influence of gender, age, and traditional markets. Methodology: This cross-sectional study analyzed data on Gatak Sub-district Health Center visits (May-July 2024) and the presence of traditional markets from Statistics Indonesia reports, using Pearson Chi-Square and logistic regression to test the impact of age, gender, and market availability on BMI. Results: This study analyzed 9,639 patients, with fewer than half under 50 years old, two-thirds female, and nearly 80% living in areas without traditional markets. Multivariate and bivariate analyses revealed a higher proportion of obesity among patients aged 50 and older and females (p = 0.000). However, the presence of traditional markets showed no significant impact on obesity rates. The presence of traditional markets does not have a significant influence in causing obesity. Age 50 years and above and female gender have a higher risk of obesity. Applications/Originality/Value: This research contributes to understanding the factors that influence BMI in rural areas in Indonesia.
Co-Authors Anam, Zahra Hafizha Fitria Apriliani, Anindya Aurora Arfa Bima Firizqina Arfa Bima Firizqina, Arfa Bima Ari Natalia Probandari Ari Natalia Probandari Arlinda Silva Riyana Arrantissi, Syauqi Hanif Asyari, Aulya Rahmanisa Paramitha Aulia Mega Safira Aulya Farra Ramadany Aulya Farra Ramadany, Aulya Farra Bachuroh Fasda Budi Hernawan Davina, Aifa Putri Devi Usdiana Rosyidah Domas Fitria Widyasari Dwi Nonita Nugraheni Dwi Nonita Nugraheni Dwiariawan Tauchid Rahman Dwiariawan Tauchid Rahman, Dwiariawan Tauchid Em Sutrisna Erna Herawati Farida, Dany Fiftin Desy Auliafadina Fiftin Desy Auliafadina, Fiftin Desy Firda, Fathiyyatu Assadiy Handayani, Alya Nurkinasih Putri Hasmeinda Marindratama Hasmeinda Marindratama, Hasmeinda Ichsan, Burhanuddin Iwan Setiawan Jatri Amellcia Andriani Karuniawati, Mira Candra Lestari, Nining Listyo Asist Pujarini Listyo Asist Pujarini, Listyo Asist M. Amin Romas M. Amin Romas, M. Amin Maulana, Faiz Maulana, Taqwa Ziyan Mira Candra Karuniawati Mita Apriyanti Muhammad Shoim Dasuki N Nurhayani N. Juni Triastuti Nining Lestari Nur Mahmudah Oktaberika Putri Indah Yasinta Ovi Rizky Astuti Ovi Rizky Astuti, Ovi Rizky Pintakasari Widyaningtyas Restu Noor Azizah Retno Sintowati - Riandini Aisyah Rochmadina Suci Bestari S Sulistyani Safari Wahyu Jatmiko Salsabiilla, Alleidya Slamet Ari Wibowo Sri Wahyu Basuki Sulastijah, Siti Sulistyani Sulistyani Supraba, Intan Pratiwi Syawaliyah, Ainun Nimah Utami, Indari Widyasari, Domas Fitria Yusuf Alam Romadhon Zahrani, Ayu