Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisika Unand

Kajian Distribusi Waktu Efektif Lepas Landas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Hari Triwibowo; Jasruddin Jasruddin; Muhammad Arsyad
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 4 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.843 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.4.531-541.2022

Abstract

Kajian distribusi waktu efektif lepas landas di bandara internasional sultan hasanuddin makassar dilakukan dengan tujuan; 1) menganalisisis rata-rata gaya angkat pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320 2) menganalisis korelasi tekanan, temperatur, titik embun terhadap gaya angkat pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320 3) menganalisis kecenderungan perubahan tekanan, temperatur dan titik embun terhadap gaya angkat pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320 4) menganalisis pengaruh temperatur terhadap waktu efektif lepas landas bagi pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320. Data yang digunakan adalah data metar tahun 2016-2020 yang memuat informasi waktu, tekanan, temperatur dan titik embun. Hasil yang diperoleh menunjukkan; 1) Rata-rata gaya angkat mengalami penurunan setelah bulan Juli dan meningkat pada bulan Desember. 2) Korelasi antara temperatur udara dan gaya angkat berada pada rentang (-0.60) – (-1.00). Korelasi antara tekanan udara dan gaya angkat berada pada rentang 0.00-0.399. Korelasi antara titik embun dan gaya angkat berada pada rentang -0.599 – 0.399. 3) Kecenderungan perubahan temperatur dengan gaya angkat menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik sedangkan kecenderungan perubahan tekanan dan titik embun terhadap gaya angkat menunjukkan hubungan yang tidak langsung. 4) Peningkatan temperatur membutuhkan gaya angkat yang lebih kecil demikian pula sebaliknya
Perbandingan Profil Vertikal Divergensi dan Vortisitas Model ECMWF dan Luaran SATAID saat Kejadian Hujan di Mamuju Arizka Asmita; Jasruddin Daud Malago; Subaer Subaer
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.658-666.2023

Abstract

Divergensi dan vortisitas merupakan parameter meteorologi yang sering digunakan untuk analisis kondisi atmosfer karena berkaitan dengan proses konveksi atau pembentukan awan. Model numerik yang biasa digunakan untuk menampilkan kedua parameter cuaca ini adalah model European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) dan Satellite Animations and Interactive Diagnosis (SATAID) khususnya saat kejadian cuaca buruk seperti hujan. Penulisan ini mencoba membandingkan nilai divergensi dan vortisitas hasil pengolahan kedua model tersebut pada kejadian hujan yang terjadi di wilayah Kalukku, Mamuju tanggal 24 Oktober 2021 sehingga dapat diketahui model yang baik dalam menampilkan kondisi atmosfer yang berkaitan dengan pembentukan awan saat kejadian hujan khususnya pada musim hujan. Hasil pengolahan data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu nilai divergensi dan vortisitas model ECMWF lebih tinggi dibandingkan SATAID. Kemudian, pola pergerakan nilai divergensi dan vortisitas secara temporal pada tiap lapisan isobarik berbeda sehingga menyebabkan nilai korelasi yang rendah dan nilai RMSE yang besar antara model ECMWF dan SATAID. Namun, jika dibandingkan dengan hasil pengamatan curah hujan pada Agroclimate Automatic Weather Station (AAWS) Kalukku sebagai acuan proses pembentukan awan terlihat nilai divergensi dan vortisitas model ECMWF lebih fluktuatif sehingga mampu mengidentifikasi potensi pembentukan awan sebelum terjadi hujan dan peluruhan awan setelah terjadi hujan dengan baik pada kasus kejadian hujan di musim hujan.
Kajian Distribusi Waktu Efektif Lepas Landas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Triwibowo, Hari; Jasruddin, Jasruddin; Arsyad, Muhammad
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 4 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.4.531-541.2022

Abstract

Kajian distribusi waktu efektif lepas landas di bandara internasional sultan hasanuddin makassar dilakukan dengan tujuan; 1) menganalisisis rata-rata gaya angkat pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320 2) menganalisis korelasi tekanan, temperatur, titik embun terhadap gaya angkat pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320 3) menganalisis kecenderungan perubahan tekanan, temperatur dan titik embun terhadap gaya angkat pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320 4) menganalisis pengaruh temperatur terhadap waktu efektif lepas landas bagi pesawat boeing B737 MG dan pesawat airbus A320. Data yang digunakan adalah data metar tahun 2016-2020 yang memuat informasi waktu, tekanan, temperatur dan titik embun. Hasil yang diperoleh menunjukkan; 1) Rata-rata gaya angkat mengalami penurunan setelah bulan Juli dan meningkat pada bulan Desember. 2) Korelasi antara temperatur udara dan gaya angkat berada pada rentang (-0.60) – (-1.00). Korelasi antara tekanan udara dan gaya angkat berada pada rentang 0.00-0.399. Korelasi antara titik embun dan gaya angkat berada pada rentang -0.599 – 0.399. 3) Kecenderungan perubahan temperatur dengan gaya angkat menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik sedangkan kecenderungan perubahan tekanan dan titik embun terhadap gaya angkat menunjukkan hubungan yang tidak langsung. 4) Peningkatan temperatur membutuhkan gaya angkat yang lebih kecil demikian pula sebaliknya
Perbandingan Profil Vertikal Divergensi dan Vortisitas Model ECMWF dan Luaran SATAID saat Kejadian Hujan di Mamuju Asmita, Arizka; Malago, Jasruddin Daud; Subaer, Subaer
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.658-666.2023

Abstract

Divergensi dan vortisitas merupakan parameter meteorologi yang sering digunakan untuk analisis kondisi atmosfer karena berkaitan dengan proses konveksi atau pembentukan awan. Model numerik yang biasa digunakan untuk menampilkan kedua parameter cuaca ini adalah model European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) dan Satellite Animations and Interactive Diagnosis (SATAID) khususnya saat kejadian cuaca buruk seperti hujan. Penulisan ini mencoba membandingkan nilai divergensi dan vortisitas hasil pengolahan kedua model tersebut pada kejadian hujan yang terjadi di wilayah Kalukku, Mamuju tanggal 24 Oktober 2021 sehingga dapat diketahui model yang baik dalam menampilkan kondisi atmosfer yang berkaitan dengan pembentukan awan saat kejadian hujan khususnya pada musim hujan. Hasil pengolahan data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu nilai divergensi dan vortisitas model ECMWF lebih tinggi dibandingkan SATAID. Kemudian, pola pergerakan nilai divergensi dan vortisitas secara temporal pada tiap lapisan isobarik berbeda sehingga menyebabkan nilai korelasi yang rendah dan nilai RMSE yang besar antara model ECMWF dan SATAID. Namun, jika dibandingkan dengan hasil pengamatan curah hujan pada Agroclimate Automatic Weather Station (AAWS) Kalukku sebagai acuan proses pembentukan awan terlihat nilai divergensi dan vortisitas model ECMWF lebih fluktuatif sehingga mampu mengidentifikasi potensi pembentukan awan sebelum terjadi hujan dan peluruhan awan setelah terjadi hujan dengan baik pada kasus kejadian hujan di musim hujan.
Pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) Terhadap Kemunculan Mesoscale Convective Complex (MCC) di Wilayah Maluku Saragih, Rino Wijatmiko; Malago, Jasruddin Daud; Subaer, Subaer
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.675-683.2023

Abstract

Awan Konvektif berupa tutupan awan yang cukup besar dan memenuhi karakteristik Mesoscale Convective Complex (MCC) yang terjadi selama tahun 2017 hingga 2021 pada wilayah Maluku. . Tutupan awan konvektif skala meso ini memiliki ciri durasi yang cukup panjang, bentuk semi melingkar dan memiliki pola tutupan awan yang besar. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan kluster awan Mesoscale Convective Complex (MCC) serta pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) terhadap jumlah kemunculan MCC. Pengolahan MCC ini menggunakan data citra satelit Himawari-8 kanal inframerah dengan algoritma yang telah dibangun dan berdasarkan karakteristik MCC yang ada di Indonesia. Data yang juga digunakan yaitu data sekunder tahun 2017-2021 yang terdiri dari data harian MJO diperoleh dari website BMRC (Bureau of Meteorologi Research Centre). Teknik analisis data yaitu dengan persamaan regresi linier sederhana menggunakan Software SPSS Statistict 25. Hasil analisis menunjukan jumlah kejadian MCC terbanyak terjadi pada bulan Maret, Mei, dan Desember. Jumlah kejadian MCC sedikit terjadi pada bulan Agustus dan Oktober. Besar pengaruh MJO terhadap kemunculan MCC tertinggi terjadi pada bulan Maret (56,7%) dan April (55,1%), sedangkan terendah terjadi pada September (0%) dan Juni (1,3%)